Sarapan bersama keluarga Suami

"Boleh sih, boleh banget malah!" balas Ira seraya mengulas senyumnya.

"Aku lihat lama-lama istriku ini manis juga. Dan walaupun awalnya berontak, tapi dia penurut juga. Rasanya tak tega aku meninggalkannya. Tapi apa boleh buat, aku harus operasi plastik ke Korea. Agar aku bisa kembali menjalankan Bisnisku dan bisnis papa. Lagi pula aku sudah ada istri yang harus aku nafkahi." gumam dalam hati Ardi yang terus menatap istrinya yang pelahan-lahan menutup kedua matanya karena rasa kantuk yang menyerangnya.

Setelah mengecup kening istrinya, Ardi ikut memejamkan kedua matanya dan dia larut dalam mimpinya.

Malam semakin larut, dan beberapa jam kemudian malam berganti dini hari. Ira dan Ardi sudah bangun dari tidur mereka dan mulailah melakukan aktifitas yang rutin setiap pagi. Membersihkan diri, sholat berjama'ah dan bercengkrama sebelum keluar dari kamar.

Karena sekarang ini tidak berada di Villa, jadi Ira tidak ada tugas memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Hal itu dikarenakan sudah ada pembantu yang bertugas sesuai tugas masing-masing.

"Tokk....tokk...tokk...!"

Tiba-tiba ada yang mengetuk depan pintu kamar Ardi.

"Assalamu'alaikum...!" ucap salam suara wanita yang tak lain mbok Surti dan Ardi sudah hafal akan suara itu.

"Wa'alaikumsalam...! ada apa mbok!" balas Ardi seraya berseru, karena sudah menduga kalau yang mengetuk pintu itu adalah mbok Surti.

"Sarapan sudah siap Nak Ardi!" seru mbok Surti dari depan pintu kamar.

"Baik mbok, kami segera ke bawah!" balas Ardi seraya menatap istrinya dan keduanya mengulas senyum seraya bangkit dari duduk mereka.

Ardi dan Ira yang menggunakan pakaian santai, melangkahkan kaki keluar dari kamar dan menuju ke anak tangga.

"Ho....ho...ho...! kenapa pasangan Beauty and the Beast ada disini ya? bukankah kalian lebih nyaman di Villa!" seru Pemuda yang tampak tak begitu senang dengan Ardi Jaya, hal itu dapat dilihat oleh Ira dari tatapan kedua mata pemuda itu.

"Pagi-pagi jangan buat perkara Marko!" seru Ardi yang tanpa menggubris pemuda bernama Marko yang tak lain adalah adik tirinya.

"Siapa yang buat perkara? Dan siapa yang suruh kamu ada disini! hah...!" seru Marko yang menarik lengan sebelah kiri Ardi.

Jelas saja Ardi menghentikan langkahnya dan menatap tangan Marko yang menarik lengan sebelah kanannya itu.

"Lepaskan tanganmu Marko! aku ini kakak kamu, seharusnya kamu lebih sopan padaku!" seru Ardi Jaya yang mulai tersulut emosinya.

"Oh, okey! kakak-ku yang buruk rupa!" seru Marko yang mengulas senyum sinisnya dan melangkahkan kaki mendahului Ardi dan Ira.

Tangan Ardi mulai mengepal dan hendak melayangkan bogem mentah pada Marko, namun Ira mencegahnya.

"Mas Ardi!" panggil Ira seraya menurunkan tangan kanan Atdi yang sudah masih mengepal, seraya menggelengkan kepalanya secara pelan-pelan.

"Tapi dia keterlaluan!" seru Ardi Jaya yang dengan geramnya.

"Aku tahu itu, tapi kalau mas Ardi meladeninya, dia akan besar kepala. Jadi lebih baik Dian dan kita hemat tenaga dan pikiran kita tentang masalah Marko. Karena masih ada masalah-masalah yang jauh lebih besar dan sangat penting buat kita." kata Ira yang dengan lembutnya, membuat Ardi yang semula suasana hatinya berkobar-kobar, mendadak menjadi sejuk dan dingin.

"Kamu memang istri yang Salehah!" seru Ardi yang kemudian mengecup kening istrinya, sementara Ira menikmati kecupan dari suaminya itu.

"Ayo mas kita ke ruang makan! perut aku sudah keroncongan!" seru Ira yang mengulas senyumnya.

"Aku juga!" ucap Ardi yang juga mengulas senyumnya, kemudian mereka menuruni tangga dan terus melangkahkan kaki menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, tuan Agung Jaya papa Ardi sudah berada di antar nyonya Karla ibu tiri Ardi Jaya dan juga Marko putra dari Karla.

"Assalamu'alaikum pa!" sapa Ardi Jaya seraya menyalami papanya dan diikuti oleh Ira.

"Wa'alaikumsalam, apa kabarnya kalian?" tanya Tuan Agung Jaya seraya mengulas senyumnya.

"Alhamdulillah baik-baik saja Pa." jawab Ardi Jaya seraya menarik kursi agar istrinya bisa duduk dan setelah itu dia duduk dikursi yang terletak disebelah Ira.

"Kapan kalian sampai disini?" tanya tuan Agung Jaya seraya menatap Ira dan Ardi secara bergantian.

"Semalam pa, sengaja kami tak membangunkan papa dan mama, karena sudah terlalu malam. Takut mengganggu istirahat papa dan mama." jelas Ardi jaya dan papanya memakluminya.

Tak berapa lama mbok Surti datang dengan membawa makanan yang tadinya belum masak.

"Pa, aku mau sarapan di luar saja! aku tak mau sarapan dengan melihat putra kamu yang buruk rupa dan istrinya yang baru sampah ini!" seru Karla yang kemudian bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki keluar dari ruang makan itu.

"Pa, papa kenapa diam saja saat mama pergi?" tanya Marko yang melihat papa tirinya yang tampak tenang saja tanpa mencegah mamanya sama sekali.

"Buat apa? dia suka melihat uangku,tapi dia jijik putraku, kalau mau mengikuti ibu kamu, sana ikuti dia!" seru Tuan Agung Jaya seraya menatap Marko.

Anak semata wayang nyonya Karla itu menatap satu persatu orang yang ada dihadapannya itu. Kemudian dia bangkit dan melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan itu.

"Papa, secara tak langsung papa menolak mereka pa!" seru Ardi Jaya yang menatap papanya.

"Biar itu buat pelajaran mereka putraku!" seru tuang Agung Jaya seraya mengulas senyumnya.

"Oh, sepertinya papa punya suatu rencana yang tak ingin mama dan Marko ketahui?" tanya Ardi yang mencoba menebak kemauan papanya.

"Benar sekali, aku ingin membicarakan tentang rencana papa supaya kamu operasi plastik di Korea, dan jika mama tahu rencana kita dia pasti akan menghalangi rencana kita." kata tuan Agung Jaya yang sangat mengetahui kelakuan istri keduanya itu.

"Jadi ide operasi plastik yang papa kemukakan itu tanpa sepengetahuan mama Karla pa?" tanya Ardi Jaya yang lebih jelasnya.

"Iya, nanti kita bahas lagi, sebaiknya kita nikmati sarapan kita yang hampir dingin ini!" seru Tuan Agung Jaya yang tangannya memberi kode untuk makan bersama.

"Baik-baik pa!" balas Ardi dan Ira mengambilkan nasi berserta lauk pauknya ke piring suaminya dan tak lupa dia juga memgambikan nasi dan juga sayur untuk mertuanya.

Setelah itu mereka makan sarapan mereka yang tadi dihidangkan mbok Surti dan yang dimana tadi mereka tinggalkan sebentar untuk berbincang-bincang.

Selesai sarapan, mereka kemudian melanjutkan membicarakan tentang apa yang tadi mereka tunda bicara untuk sarapan tadi.

Pembicaraan itu berlangsung dengan serius, dan beberapa menit kemudian mereka menuai kesepakatan bersama.

Selesai rapat kecil itu, mereka membubarkan diri, karena tuan Agung Jaya harus menemui beberapa relasi yang mau bekerja sama dengan perusahaan yang dipegang oleh tuan Agung Jaya.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

...  ...

Terpopuler

Comments

Naba rumi

Naba rumi

garangnya...

2023-07-04

3

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2 Cemong-Cemong
3 Berdua di kamar Mandi
4 Berdua di kamar Mandi ll
5 Sarapan Nasi Sangit
6 Benci Kok Demen Begituan
7 Kesepakatan Ira dan Ardi
8 Perubahan Sikap Ardi
9 Singkong Bakar
10 Minta Janji Kesepakatan Bersama
11 Bercanda di Atas Sofa
12 Balik Ke Kota
13 Suasana Kamar Suami
14 Sarapan bersama keluarga Suami
15 Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16 Melepas Kepergian Suami
17 Jadi tukang pijat dadakan
18 Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19 Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20 Bertemu Mantan Kekasih Suami
21 Kecurigaan Ira
22 Jessica, Ternyata dia....
23 Menjemput Adik di Kampung I
24 Menjemput Adik di Kampung ll
25 Marko ketua geng Motor
26 Melawan atau Ditawan
27 Bantuan Datang
28 Mengintai Mobil Nyonya Karla
29 Berada di Rumah Sakit
30 Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31 Menuju ke kampung halaman.
32 Rencana Balik ke rumah Mertua
33 Ardy Jaya sudah Pulang
34 Perubahan Sikap Ardi
35 Perlakuan Kejam Suami
36 Suara Ira Kembali
37 Ardi mengintai Ira
38 Terulang Kembali
39 Terulang Kembali ll
40 Perasaan Yang Berubah
41 Ira di Rumah Sakit
42 Kekasih Gelap
43 Demi Kepuasan
44 Dua Jenazah Kecelakaan
45 Sedang Berduka
46 Saling Mencinta
47 Kecurigaan Ardi Jaya
48 Kericuhan pun Terjadi
49 Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50 Akhirnya Kembali Sedia Kala
51 Berita Perselingkuhan Suami
52 Penolakan Ira
53 Rencana Ira
54 Bertandang ke Rumah wanita itu
55 Berusaha Bersikap Biasa Saja
56 Kegelisahan Ira
57 Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58 Akhirnya Perpisahan Terjadi
59 Kembali ke Asalnya
60 Menanti kabar dari Erlan
61 Meminta Bantuan Sahabat Karib
62 Bantuan Dari Reza
63 Selalu Bersama Reza
64 Masih Bersama Reza
65 Membawa Reza ke Rumah
66 Reza Berdiskusi dengan Erlan
67 Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68 Berada di dalam Mobil bersama Reza
69 Telepon Misterius
70 Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71 Terbongkarnya Rahasia Reza
72 Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73 Jalan Penyelesaian
74 Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75 Hati terpaut di ruang rawat inap
76 Akhirnya Menikah
77 Trauma ; teringat kenangan buruk
78 Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79 Liburan ke Pulau Bali
80 Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81 Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82 Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83 Pesona di dalam Bus
84 Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85 Posko KKN
86 Di Depan Kamar Mandi
87 Hasil Rapat
88 Tugas Pertama Divisi Pertanian
89 Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90 Dibawah Derasnya Hujan
91 Es Teh
92 Nyanyian di Kamar Mandi
93 Refressing
94 Aku Bercanda Kie...!
95 Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96 Keputusan Krisanti
97 Akhirnya Menikah juga
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2
Cemong-Cemong
3
Berdua di kamar Mandi
4
Berdua di kamar Mandi ll
5
Sarapan Nasi Sangit
6
Benci Kok Demen Begituan
7
Kesepakatan Ira dan Ardi
8
Perubahan Sikap Ardi
9
Singkong Bakar
10
Minta Janji Kesepakatan Bersama
11
Bercanda di Atas Sofa
12
Balik Ke Kota
13
Suasana Kamar Suami
14
Sarapan bersama keluarga Suami
15
Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16
Melepas Kepergian Suami
17
Jadi tukang pijat dadakan
18
Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19
Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20
Bertemu Mantan Kekasih Suami
21
Kecurigaan Ira
22
Jessica, Ternyata dia....
23
Menjemput Adik di Kampung I
24
Menjemput Adik di Kampung ll
25
Marko ketua geng Motor
26
Melawan atau Ditawan
27
Bantuan Datang
28
Mengintai Mobil Nyonya Karla
29
Berada di Rumah Sakit
30
Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31
Menuju ke kampung halaman.
32
Rencana Balik ke rumah Mertua
33
Ardy Jaya sudah Pulang
34
Perubahan Sikap Ardi
35
Perlakuan Kejam Suami
36
Suara Ira Kembali
37
Ardi mengintai Ira
38
Terulang Kembali
39
Terulang Kembali ll
40
Perasaan Yang Berubah
41
Ira di Rumah Sakit
42
Kekasih Gelap
43
Demi Kepuasan
44
Dua Jenazah Kecelakaan
45
Sedang Berduka
46
Saling Mencinta
47
Kecurigaan Ardi Jaya
48
Kericuhan pun Terjadi
49
Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50
Akhirnya Kembali Sedia Kala
51
Berita Perselingkuhan Suami
52
Penolakan Ira
53
Rencana Ira
54
Bertandang ke Rumah wanita itu
55
Berusaha Bersikap Biasa Saja
56
Kegelisahan Ira
57
Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58
Akhirnya Perpisahan Terjadi
59
Kembali ke Asalnya
60
Menanti kabar dari Erlan
61
Meminta Bantuan Sahabat Karib
62
Bantuan Dari Reza
63
Selalu Bersama Reza
64
Masih Bersama Reza
65
Membawa Reza ke Rumah
66
Reza Berdiskusi dengan Erlan
67
Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68
Berada di dalam Mobil bersama Reza
69
Telepon Misterius
70
Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71
Terbongkarnya Rahasia Reza
72
Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73
Jalan Penyelesaian
74
Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75
Hati terpaut di ruang rawat inap
76
Akhirnya Menikah
77
Trauma ; teringat kenangan buruk
78
Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79
Liburan ke Pulau Bali
80
Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81
Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82
Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83
Pesona di dalam Bus
84
Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85
Posko KKN
86
Di Depan Kamar Mandi
87
Hasil Rapat
88
Tugas Pertama Divisi Pertanian
89
Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90
Dibawah Derasnya Hujan
91
Es Teh
92
Nyanyian di Kamar Mandi
93
Refressing
94
Aku Bercanda Kie...!
95
Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96
Keputusan Krisanti
97
Akhirnya Menikah juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!