Sarapan Nasi Sangit

Mereka berdua memejamkan mata karena kelelahan telah melakukan hal yang tak seharusnya terjadi itu.

Jam dinding menunjukkan tepat pukul sepuluh pagi.

Tangan Ira mulai bergerak dan juga kedua matanya juga membuka secara perlahan-lahan, perempuan itu merasakan tubuh dan juga daerah sensitifnya terasa begitu sakit.

"Auw..!"

Ira mengerang kesakitan, dan melihat disampingnya sesosok laki-laki yang kemarin baru menjadi menikahinya itu sedang tertidur dengan pulasnya. Ira kemudian meraba tubuhnya yang dalam keadaan polos itu.

"Ja...jadi ini bukan mimpi?" gumam Ira dalam hati dan kembali dia menangis meratapi nasibnya.

Ira bangkit dari bak mandi dan melangkahkan kaki menuju ke shower, setelah menyalakan shower dia berteriak dan menangis sekencang-kencangnya.

Saat ini yang dia rasakan perih di tubuhnya, tak seperih di hatinya.

"Apa salahku mas Ardi? kenapa kamu lakukan ini padaku?" racau Ira diantara guyuran air yang membasahi tubuhnya.

"Aaaagh kamu memang b*Jing*n, b*rengs*k mas Ardi...." umpat Ira sejadi- jadinya.

Dan cukup lama Ira diantara guyuran air dari shower itu.

Tubuh Sri mulai memutih dan menggigil, kemudian Sri memakai sabun dan shampo. Perempuan itu mulai membersihkan dirinya.

Sementara itu Ardi yang mendengar saat suara shower dan juga teriakan Ira, dia membuka kedua matanya. Laki-laki itu mencoba mengingat apa yang telah terjadi dan mencari sumber suara.

"Wah, pemandangan yang indah!" gumam dalam hati Ardi yang melihat keadaan Ira yang polos tanpa sehelai pakaian itu terguyur air yang turun dari shower.

Ira telah selesai mandi, dan dia mematikan shower itu kemudian melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi. Dengan langkah tergopoh-gopoh perempuan itu menuju ke kopernya, karena pakaian yang dia bawa tadi telah jatuh ke lantai dan basah terkena air.

Kemudian Ira membuka serta mengambil pakaian santainya.

Sementara itu, Ardi bangkit dan kini gilirannya yang mandi dibawah guyuran air shower.

"Apa yang aku lakukan tadi benar apa tidak ya?" gumam dalam hati Ardi sambil memakai sabun dan shamponya.

"Seharusnya kan aku puas? kenapa ada rasa kasihan juga dihatiku? dan jika dia nanti hamil bagaimana ya? Aku punya anak dengan dia? cihh.....!" gumam dalam hati laki-laki itu.

"Aaahh....! kenapa aku seperti ini?" racau Ardi yang kalut akan perasaannya, antara kasian dan benci telah menguasai hatinya.

Beberapa menit kemudian, Ardi telah selesai dari mandinya. Dia mengambil handuk dan juga pakaian gantinya yang telah dia siapkan sebelumnya.

Tak berapa lama laki-laki itu keluar dari kamar mandi dan dia melihat Ira yang duduk di depan cermin yang ada di meja rias, dengan wajah sendu dan air matanya yang terus mengalir.

Ardi menghampirinya, ada perasaan tak enak dihatinya. Namun dia tetap menahannya, dan laki-laki itu kini berada disamping Ira lalu mengambil sisir lalu menyisir rambutnya.

Ira tetap dengan tatapan hampanya dan tanpa menghiraukan Ardi yang ada disampingnya. Air matanya terus berderai, dan suara isakannya pun mulai di terdengar dan seolah terus mengguncang diri Ira saat ini.

Ardi yang telah selesai menyisir rambutnya, menatap wajah Ira di dalam cermin.

"Hai, sudahlah jangan menangis terus!" seru Ardi.

"Kenapa aku nggak boleh menangis? hanya untuk menangis saja aku tak boleh! kau yang luka bakar saja minta tebusan aku menikah denganmu! Kau orang kaya, kenapa tak operasi plastik saja ke Korea sana! kenapa juga harus dengan tebusan menikah denganku?" tanya Ira yang menatap wajah Ardi yang terlihat luka bakarnya itu di dalam cermin.

"Jlebb...!"

Pertanyaan beruntung dari Ira seolah membuka pikiran Ardi.

"Oiya, ya? kenapa tak sempat ku pikirkan tentang hal itu? aku kan bisa operasi plastik?" gumam dalam hati Ardi Jaya.

Laki-laki itu menghirup napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya pelan-pelan seraya mengulas senyumnya.

"Itu sudah aku pikirkan! jangan kau kira aku nggak ada pemikiran seperti itu ya!" seru Ardi yang lain diisi hatinya.

"Oh, kalau mau operasi plastik, kenapa juga memaksa aku menikah dengan kamu?" tanya Ira yang mengernyitkan kedua alisnya.

"Hei, aku itu kasihan saja sama pak Wahyu! kalau dia sampai dipenjara, dan dengan beginian ada kesempatan buat kamu untuk tidak jadi anak durhaka!" seru Ardi dengan ketusnya.

"Ah, benar juga? tapi bukan jadi kesempatan buat kamu menyiksa aku! ketahuilah sebelum menikah dengan kamu, aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai. Dan yang pastinya dia bisa membimbing aku dan sekaligus tiket aku buat masuk surga nanti!" seru Ira yang menatap Ardi dengan tajam.

"Apa kau kira aku tak bisa membuatmu ke surga?" tanya Ardi dengan tatapan sinis ke arah Ira.

"Hah, kamu membimbingku ke surga? neraka iya...!" seru Ira yang kemudian melangkahkan kaki ke arah pintu, dan dia keluar dari kamar.

"Hei, mau kemana kamu!" seru Ardi yang mengikuti Ira dengan setengah berlari.

"Mau makan! aku manusia bukan robot! jadi butuh makan!" seru Ira yang telah sampai diruang makan. Dan Ardi juga sampai dirumah makan, kemudian keduanya sarapan bersama.

Nasi sudah menjadi dingin dan masih ada bau sangit pada nasi, membuat Ardi yang jarang memakan makanan seperti itu, merasa agak lain.

"Apa ini, aku tak bisa makan makanan ini!" seru Ardi yang mendorong piring yang sudah diisi oleh Ira, nasi serta lauknya. Sebagai kewajibannya melayani suaminya.

"Sudah makan saja! disini nggak ada makanan online maupun pedagang makanan yang lewat. Jadi mau tak mau kamu harus makan makanan ini!" seru Ira yang menatap ke arah Ardi Jaya.

Ardi hanya diam dan menatap makanan dihadapannya.

"Tidak, aku tak mau memakannya!" seru Ardi yang menyandarkan tubuhnya di kursinya.

Sementara Ira terus menikmati makanannya dan dalam beberapa menit saja, dia telah selesai makan dan minum hidangan yang ada dihadapannya.

"Eh, beneran nggak makan ya!" seru Ira yang melihat makanan yang ada diatas piring suaminya masih utuh.

Walaupun Ardi telah menyiksanya dan berbuat kasar padanya, Ira tetap merasa kasihan pada Ardi jika laki-laki itu sampai tidak makan sarapannya.

Ira bangkit dari duduknya dan menghampiri Ardi, kemudian dia duduk disamping Ardi jaya.

"Kalau kamu sampai tidak sarapan, nanti kalau kamu sakit, nanti aku yang repot!" seru Ira yang mengambil piring yang berisi nasi dan lauk dihadapan Ardi Jaya.

"Kamu mau apa?" tanya Ardi jaya yang menatap Ira dengan tajam.

"Menyuapimu tuan muda." jawab Ira seraya menyendok nasi diatas piring itu.

"Aku bilang tidak mau ya tidak mau...!' bentak Ardi jaya yang menatap Ira dengan tajam.

Ira menarik napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara pelan-pelan.

.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

...  ...

Terpopuler

Comments

Yu Lee

Yu Lee

tanda-tandanya....

2023-07-04

1

Yukity

Yukity

Aamiin ya Robbal alaamiin

2023-06-27

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

semoga sukses

2023-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2 Cemong-Cemong
3 Berdua di kamar Mandi
4 Berdua di kamar Mandi ll
5 Sarapan Nasi Sangit
6 Benci Kok Demen Begituan
7 Kesepakatan Ira dan Ardi
8 Perubahan Sikap Ardi
9 Singkong Bakar
10 Minta Janji Kesepakatan Bersama
11 Bercanda di Atas Sofa
12 Balik Ke Kota
13 Suasana Kamar Suami
14 Sarapan bersama keluarga Suami
15 Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16 Melepas Kepergian Suami
17 Jadi tukang pijat dadakan
18 Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19 Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20 Bertemu Mantan Kekasih Suami
21 Kecurigaan Ira
22 Jessica, Ternyata dia....
23 Menjemput Adik di Kampung I
24 Menjemput Adik di Kampung ll
25 Marko ketua geng Motor
26 Melawan atau Ditawan
27 Bantuan Datang
28 Mengintai Mobil Nyonya Karla
29 Berada di Rumah Sakit
30 Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31 Menuju ke kampung halaman.
32 Rencana Balik ke rumah Mertua
33 Ardy Jaya sudah Pulang
34 Perubahan Sikap Ardi
35 Perlakuan Kejam Suami
36 Suara Ira Kembali
37 Ardi mengintai Ira
38 Terulang Kembali
39 Terulang Kembali ll
40 Perasaan Yang Berubah
41 Ira di Rumah Sakit
42 Kekasih Gelap
43 Demi Kepuasan
44 Dua Jenazah Kecelakaan
45 Sedang Berduka
46 Saling Mencinta
47 Kecurigaan Ardi Jaya
48 Kericuhan pun Terjadi
49 Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50 Akhirnya Kembali Sedia Kala
51 Berita Perselingkuhan Suami
52 Penolakan Ira
53 Rencana Ira
54 Bertandang ke Rumah wanita itu
55 Berusaha Bersikap Biasa Saja
56 Kegelisahan Ira
57 Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58 Akhirnya Perpisahan Terjadi
59 Kembali ke Asalnya
60 Menanti kabar dari Erlan
61 Meminta Bantuan Sahabat Karib
62 Bantuan Dari Reza
63 Selalu Bersama Reza
64 Masih Bersama Reza
65 Membawa Reza ke Rumah
66 Reza Berdiskusi dengan Erlan
67 Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68 Berada di dalam Mobil bersama Reza
69 Telepon Misterius
70 Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71 Terbongkarnya Rahasia Reza
72 Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73 Jalan Penyelesaian
74 Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75 Hati terpaut di ruang rawat inap
76 Akhirnya Menikah
77 Trauma ; teringat kenangan buruk
78 Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79 Liburan ke Pulau Bali
80 Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81 Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82 Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83 Pesona di dalam Bus
84 Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85 Posko KKN
86 Di Depan Kamar Mandi
87 Hasil Rapat
88 Tugas Pertama Divisi Pertanian
89 Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90 Dibawah Derasnya Hujan
91 Es Teh
92 Nyanyian di Kamar Mandi
93 Refressing
94 Aku Bercanda Kie...!
95 Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96 Keputusan Krisanti
97 Akhirnya Menikah juga
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2
Cemong-Cemong
3
Berdua di kamar Mandi
4
Berdua di kamar Mandi ll
5
Sarapan Nasi Sangit
6
Benci Kok Demen Begituan
7
Kesepakatan Ira dan Ardi
8
Perubahan Sikap Ardi
9
Singkong Bakar
10
Minta Janji Kesepakatan Bersama
11
Bercanda di Atas Sofa
12
Balik Ke Kota
13
Suasana Kamar Suami
14
Sarapan bersama keluarga Suami
15
Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16
Melepas Kepergian Suami
17
Jadi tukang pijat dadakan
18
Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19
Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20
Bertemu Mantan Kekasih Suami
21
Kecurigaan Ira
22
Jessica, Ternyata dia....
23
Menjemput Adik di Kampung I
24
Menjemput Adik di Kampung ll
25
Marko ketua geng Motor
26
Melawan atau Ditawan
27
Bantuan Datang
28
Mengintai Mobil Nyonya Karla
29
Berada di Rumah Sakit
30
Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31
Menuju ke kampung halaman.
32
Rencana Balik ke rumah Mertua
33
Ardy Jaya sudah Pulang
34
Perubahan Sikap Ardi
35
Perlakuan Kejam Suami
36
Suara Ira Kembali
37
Ardi mengintai Ira
38
Terulang Kembali
39
Terulang Kembali ll
40
Perasaan Yang Berubah
41
Ira di Rumah Sakit
42
Kekasih Gelap
43
Demi Kepuasan
44
Dua Jenazah Kecelakaan
45
Sedang Berduka
46
Saling Mencinta
47
Kecurigaan Ardi Jaya
48
Kericuhan pun Terjadi
49
Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50
Akhirnya Kembali Sedia Kala
51
Berita Perselingkuhan Suami
52
Penolakan Ira
53
Rencana Ira
54
Bertandang ke Rumah wanita itu
55
Berusaha Bersikap Biasa Saja
56
Kegelisahan Ira
57
Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58
Akhirnya Perpisahan Terjadi
59
Kembali ke Asalnya
60
Menanti kabar dari Erlan
61
Meminta Bantuan Sahabat Karib
62
Bantuan Dari Reza
63
Selalu Bersama Reza
64
Masih Bersama Reza
65
Membawa Reza ke Rumah
66
Reza Berdiskusi dengan Erlan
67
Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68
Berada di dalam Mobil bersama Reza
69
Telepon Misterius
70
Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71
Terbongkarnya Rahasia Reza
72
Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73
Jalan Penyelesaian
74
Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75
Hati terpaut di ruang rawat inap
76
Akhirnya Menikah
77
Trauma ; teringat kenangan buruk
78
Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79
Liburan ke Pulau Bali
80
Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81
Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82
Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83
Pesona di dalam Bus
84
Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85
Posko KKN
86
Di Depan Kamar Mandi
87
Hasil Rapat
88
Tugas Pertama Divisi Pertanian
89
Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90
Dibawah Derasnya Hujan
91
Es Teh
92
Nyanyian di Kamar Mandi
93
Refressing
94
Aku Bercanda Kie...!
95
Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96
Keputusan Krisanti
97
Akhirnya Menikah juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!