Kesepakatan Ira dan Ardi

"Lepas! kamu panggil aku gadis udik yang cerewet, kenapa aku nggak boleh panggil kamu orang aneh!" seru Ira seraya meronta-ronta.

"Diaaam...! kau ini hanya anak sopir, berani melawan anak majikan ayahmu! apa mau aku penjarakan ayah kamu! hah...!" seru Ardi yang mengancam.

"Dasar kau anak mami! apa-apa main ancam! aku tidak takut ancaman kamu!" balas seru Ira yang menatap Ardi Jaya dengan tajam.

"Kau...!" seru Ardi jaya yang tak mengira kalau Ira akan melawannya, dan dia mengencangkan cengkramannya.

Merasa usahanya meronta tak membuahkan hasil, Ira menyodok lututnya ke atas dan mengenai milik Ardi Jaya. Seketika itu juga Ardi Jaya mengerang kesakitan, rasa ngilu dan sakit bercampur aduk membuatnya melepas cengkeramannya dan dia terbaring disamping Ira dengan memegang miliknya.

Kesempatan itu digunakan oleh Ira untuk mengambil kopernya, dan dia melangkahkan kaki keluar dari kamar itu.

"Hai mau kemana kau!" seru Ardi Jaya yang masih meringis kesakitan.

Ira pun tak menggubris laki-laki itu lagi, dia terus berlari keluar vila.

"Aku tak mau bersama dia! aku harus pulang dan lebih baik aku yang menggantikan ayah di penjara, daripada laki-laki itu menyiksaku dengan tak berperasaan!" gerutu dalam hati Ira yang terus berlari tanpa menoleh lagi ke belakang.

Sementara itu Ardi mengambil obor dan tombak, lalu berlari mengejar Ira.

"Dasar perempuan bodoh! hari sudah menjelang sore, dia hendak kabur begitu saja! Bagaimana kalau ada binatang buas yang menerkamnya!" gerutu Ardi setelah menutup dan mengunci pintu villa.

Laki-laki itu terus menyusuri jejak langkah Ira yang telah jauh meninggalkan villa itu.

"Aku harus jalan ke mana ya?" gumam dalam hati Ira yang melangkahkan kaki menyusuri jalan yang ada jejak roda mobil.

"Ah, tampaknya hari sudah mulai gelap! Mana tak terlihat adanya perkampungan lagi?" gerutu Ira yang merasa sudah lama dia berjalan.

"Srookkk....!"

Tiba-tiba saja kakinya terperosok pada sebuah lubang di tepi jalan. Dan Ira jatuh ke dalam lubang yang dalamnya kurang lebih dua meter itu.

Nampaknya itu bekas lubang yang dibuat untuk menjebak binatang disekitar tepi hutan itu.

"Ah, aduh! sakit...!" seru Ira. yang kemudian memegang pergelangan kaki kanannya yang terkilir pada saat dia terjatuh ke dalam lubang itu.

"Kenapa aku terjebak disini ya!" seru Ira yang mulai panik seraya memegang pergelangan kakinya yang terasa sakit itu..

"Kira-kira ada yang bisa menolongku tidak ya?" gumam Ira yang mulai meraba-raba mencari sesuatu entah Lati atau akar tanaman yang bisa membuat dia memanjat kembali atas.

Tapi nampaknya dia tak bisa menemukannya, Ira mulai panik karena hari sudah beranjak malam.

"Tolong.....tolong....!"

Ira mulai teriak meminta tolong.

"Entah siapa yang menolongku tolong aku!" seru Ira yang benar-benar panik.

Tak berapa lama ada langkah kaki orang yang mendekat ke lubang dimana Ira terperosok didalamnya.

"Ira....iraaaaa....! dimana kamu...?"

Teriak suara laki-laki yang tak lain adalah Ardi jaya yang telah sampai di dekat lubang dimana Ira terperosok itu.

"Ini koper perempuan udik itu!" gumam Ardi Jaya yang menemukan koper Ira.

"Ira.... Iraaaaa......! dimana kamu..?"

Kembali Ardi berteriak memanggil istrinya dan sangat berharap menemukan perempuan itu.

Sementara itu Ira yang masih berada didalam lubang jebakan itu, sayup-sayup mendengar namanya seperti dipanggil oleh seseorang.

"Siapa itu? tolong saya, saya ada didalam lubang ini!" seru Ira yang berteriak pada sumber suara dan masih memegang pergelangan kakinya yang terkilir itu.

"Ohw, rupanya kamu berada disini! he...he...!" seru Ardi Jaya yang melihat keadaan Ira dan dia terkekeh dengan apa yang dia lihat itu.

"Mas Ardi! tolong aku mas!" seru Ira yang memohon, setelah tahu siapa yang datang.

"Tidak ah! siapa suruh kamu kabur dari aku! rasakanlah itu namanya kamu durhaka sama suamimu! he..he..he..!" seru Ardi Jaya yang tertawa dengan penuh kemenangan.

"Kau...!" seru Ira yang hendak marah, tapi dia berpikir ulang. Dia tak mau semalamam di dalam lubang dengan kondisi kaki yang terkilir seperti itu.

"Baiklah aku minta ma'af! sekarang tolong bantu aku keluar dari lubang ini!" seru Ira yang dengan suara seraknya.

"Baik aku akan membantumu keluar dari lubang ini." ucap Ardi Jaya yang melihat keadaan lubang yang membuat istrinya terperosok didalamnya.

"Terima kasih! bisakah kau ulurkan tangan kamu?" ucap sekaligus tanya Ira yang meminta.

"Bisa sih, tapi tidak gratis! he..he...he....!" seru Ardi Jaya dengan senyum sinisnya.

"A...apa? sama istri kamu saja tidak gratis?" tanya Ira yang tak percaya dengan apa yang dia dengarkan.

"Hei, surus siapa kamu tadi lari? kamu hendak kabur ya? apa kamu mau ayah kamu dipenjara sekarang juga!" seru Ardi yang kemudian mengambil ponselnya dan mengotak Atik layarnya.

"Ka...kamu mau apa?" tanya Ira yang terkejut dan penasaran.

"Tentu saja menelepon papa! Biar papa memenjarakan ayah kamu sekarang juga!" ancam Ardi Jaya yang kemudian mengulas senyum tipisnya.

"Ja...jangan! Iya, aku minta ma'af. Dan apa permintaan kamu, akan aku penuhi!" ucap Ira dengan suara yang agak berat.

"Nah begitu kek dari tadi! aku ingin kamu jangan membantah-bantah lagi dengan apa yang jadi permintaanku!" seru Ardi Jaya yang dengan lantangnya, seolah dia bisa menyakiti Ira lebih mudah jika Ira menuruti keinginannya.

"Iya suamiku aku bersedia." ucap Ira pelan.

"Dan satu lagi! jangan panggil aku dengan sebutan orang aneh atau macam apalah! yang penting sopan dan sesuai dengan panggilan seorang istri pada suaminya! mengerti...!" seru Ardi Jaya yang menatap Ira dengan tajam.

"I...iya mas Ardi!" jawab Ira seraya membalas dengan menatap Ardi Jaya.

"Apa! kurang jelas!" seru Ardi Jaya yang mengarahkan telinganya ke arah Ira.

Dengan terpaksa Ira mengulangi jawabannya dengan lebih keras.

"Iya mas Ardi...!" seru Ira yang membuat Ardi tersenyum dan dia berjongkok lalu tangan kanannya diulurkan ke arah Ira dan tangan sebelah kiri ya memegang pohon yang ukuran sedan disamping lubang itu.

"Bismillahirohmanirohiim.....!"

Ira menerima uluran tangan itu dan tubuhnya diangkat Ardi ke atas dengan selamat.

"Alhamdulillah...!" ucap syukur Ira dengan hati yang lega karena sudah berada di permukaan tanah lagi.

"Ayo, cepat kembali ke villa! sebelum hewan malam memburu kita...!" seru Ardi Jaya yang mengingatkan Ira karena hari sudah gelap.

"Iya mas." jawab Ira dan Ardi menyalakan obor yang dia bawa, sementara Ira dengan tertatih-tatih menghampiri kopernya.

Melihat hal itu Ardi segera menghampiri Ira dan kemudian merangkul perempuan itu.

"Hei...! Ka...kamu mau apa!" seru Ira yang sangat terkejut bercampur khawatir.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

...  ...

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

👍👍👍

2023-07-26

0

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

benci 😡🔥

2023-07-11

1

Naba rumi

Naba rumi

Ikut marah😠

2023-06-30

2

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2 Cemong-Cemong
3 Berdua di kamar Mandi
4 Berdua di kamar Mandi ll
5 Sarapan Nasi Sangit
6 Benci Kok Demen Begituan
7 Kesepakatan Ira dan Ardi
8 Perubahan Sikap Ardi
9 Singkong Bakar
10 Minta Janji Kesepakatan Bersama
11 Bercanda di Atas Sofa
12 Balik Ke Kota
13 Suasana Kamar Suami
14 Sarapan bersama keluarga Suami
15 Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16 Melepas Kepergian Suami
17 Jadi tukang pijat dadakan
18 Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19 Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20 Bertemu Mantan Kekasih Suami
21 Kecurigaan Ira
22 Jessica, Ternyata dia....
23 Menjemput Adik di Kampung I
24 Menjemput Adik di Kampung ll
25 Marko ketua geng Motor
26 Melawan atau Ditawan
27 Bantuan Datang
28 Mengintai Mobil Nyonya Karla
29 Berada di Rumah Sakit
30 Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31 Menuju ke kampung halaman.
32 Rencana Balik ke rumah Mertua
33 Ardy Jaya sudah Pulang
34 Perubahan Sikap Ardi
35 Perlakuan Kejam Suami
36 Suara Ira Kembali
37 Ardi mengintai Ira
38 Terulang Kembali
39 Terulang Kembali ll
40 Perasaan Yang Berubah
41 Ira di Rumah Sakit
42 Kekasih Gelap
43 Demi Kepuasan
44 Dua Jenazah Kecelakaan
45 Sedang Berduka
46 Saling Mencinta
47 Kecurigaan Ardi Jaya
48 Kericuhan pun Terjadi
49 Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50 Akhirnya Kembali Sedia Kala
51 Berita Perselingkuhan Suami
52 Penolakan Ira
53 Rencana Ira
54 Bertandang ke Rumah wanita itu
55 Berusaha Bersikap Biasa Saja
56 Kegelisahan Ira
57 Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58 Akhirnya Perpisahan Terjadi
59 Kembali ke Asalnya
60 Menanti kabar dari Erlan
61 Meminta Bantuan Sahabat Karib
62 Bantuan Dari Reza
63 Selalu Bersama Reza
64 Masih Bersama Reza
65 Membawa Reza ke Rumah
66 Reza Berdiskusi dengan Erlan
67 Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68 Berada di dalam Mobil bersama Reza
69 Telepon Misterius
70 Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71 Terbongkarnya Rahasia Reza
72 Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73 Jalan Penyelesaian
74 Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75 Hati terpaut di ruang rawat inap
76 Akhirnya Menikah
77 Trauma ; teringat kenangan buruk
78 Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79 Liburan ke Pulau Bali
80 Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81 Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82 Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83 Pesona di dalam Bus
84 Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85 Posko KKN
86 Di Depan Kamar Mandi
87 Hasil Rapat
88 Tugas Pertama Divisi Pertanian
89 Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90 Dibawah Derasnya Hujan
91 Es Teh
92 Nyanyian di Kamar Mandi
93 Refressing
94 Aku Bercanda Kie...!
95 Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96 Keputusan Krisanti
97 Akhirnya Menikah juga
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2
Cemong-Cemong
3
Berdua di kamar Mandi
4
Berdua di kamar Mandi ll
5
Sarapan Nasi Sangit
6
Benci Kok Demen Begituan
7
Kesepakatan Ira dan Ardi
8
Perubahan Sikap Ardi
9
Singkong Bakar
10
Minta Janji Kesepakatan Bersama
11
Bercanda di Atas Sofa
12
Balik Ke Kota
13
Suasana Kamar Suami
14
Sarapan bersama keluarga Suami
15
Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16
Melepas Kepergian Suami
17
Jadi tukang pijat dadakan
18
Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19
Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20
Bertemu Mantan Kekasih Suami
21
Kecurigaan Ira
22
Jessica, Ternyata dia....
23
Menjemput Adik di Kampung I
24
Menjemput Adik di Kampung ll
25
Marko ketua geng Motor
26
Melawan atau Ditawan
27
Bantuan Datang
28
Mengintai Mobil Nyonya Karla
29
Berada di Rumah Sakit
30
Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31
Menuju ke kampung halaman.
32
Rencana Balik ke rumah Mertua
33
Ardy Jaya sudah Pulang
34
Perubahan Sikap Ardi
35
Perlakuan Kejam Suami
36
Suara Ira Kembali
37
Ardi mengintai Ira
38
Terulang Kembali
39
Terulang Kembali ll
40
Perasaan Yang Berubah
41
Ira di Rumah Sakit
42
Kekasih Gelap
43
Demi Kepuasan
44
Dua Jenazah Kecelakaan
45
Sedang Berduka
46
Saling Mencinta
47
Kecurigaan Ardi Jaya
48
Kericuhan pun Terjadi
49
Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50
Akhirnya Kembali Sedia Kala
51
Berita Perselingkuhan Suami
52
Penolakan Ira
53
Rencana Ira
54
Bertandang ke Rumah wanita itu
55
Berusaha Bersikap Biasa Saja
56
Kegelisahan Ira
57
Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58
Akhirnya Perpisahan Terjadi
59
Kembali ke Asalnya
60
Menanti kabar dari Erlan
61
Meminta Bantuan Sahabat Karib
62
Bantuan Dari Reza
63
Selalu Bersama Reza
64
Masih Bersama Reza
65
Membawa Reza ke Rumah
66
Reza Berdiskusi dengan Erlan
67
Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68
Berada di dalam Mobil bersama Reza
69
Telepon Misterius
70
Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71
Terbongkarnya Rahasia Reza
72
Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73
Jalan Penyelesaian
74
Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75
Hati terpaut di ruang rawat inap
76
Akhirnya Menikah
77
Trauma ; teringat kenangan buruk
78
Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79
Liburan ke Pulau Bali
80
Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81
Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82
Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83
Pesona di dalam Bus
84
Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85
Posko KKN
86
Di Depan Kamar Mandi
87
Hasil Rapat
88
Tugas Pertama Divisi Pertanian
89
Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90
Dibawah Derasnya Hujan
91
Es Teh
92
Nyanyian di Kamar Mandi
93
Refressing
94
Aku Bercanda Kie...!
95
Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96
Keputusan Krisanti
97
Akhirnya Menikah juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!