Berdua di kamar Mandi ll

Laki-laki itu semakin bersemangat untuk menyiksa perempuan yang telah dia nikahi itu.

Dengan sisa tenaganya, Ira terus berusaha untuk meronta dan berusaha untuk memohon belas kasian pada Ardi Jaya suaminya.

"Mas Ardi, tolong mas apa yang akan kamu lakukan, a..aku belum siap mas! kita kan tidak saling mencintai?" seru Ira yang berharap Ardi Jaya untuk mengurungkan keinginannya.

Namun bukannya Ardi merespon ucapan Ira, malah dia semakin menggila.

Ardi terus menciumi wajah manis dan ayu istrinya, walaupun si pemilik wajah terus menghindari setiap bibir Ardi yang terus mengarah padanya.

Karena usahanya tak juga berhasil, Ardi yang memang berkeinginan menyiksa Ira, dengan reflek menampar pipi Ira dengan kuat.

"Plakk...!"

Sebuah tanda merah dipipi Ira pun terukir, dan darah segar mengalir di sudut bibir kanan Ira..

"Aaaghh..! mas Ardi sakit!"

Erangan dan racauan Ira yang kedua matanya mulai berkaca-kaca.

"Ka..kau menangis? apa kamu sakit? Ha...ha...ha...! teruslah menangis, aku sangat menyukainya!" seru Ardi dengan riangnya, seperti anak kecil yang memperoleh mainannya.

Hal itu di manfaatkan oleh Ira untuk mendorong tubuh Ardi dan dia berhasil membuat dirinya terlepas dari Ardi Jaya.

Ira berusaha berlari menuju ke pintu kamar mandi dan berusaha untuk membukanya, namun tak juga berhasil. Karena Ardi ternyata sudah mengunci pintu kamar mandi itu.

"Kenapa tidak bisa terbuka!" seru Ira yang gemetar karena diliputi rasa takut yang sangat mendalam.

Sementara Ardi yang masih dalam keadaan polos itu, bangkit dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menghampiri Ira.

"Kamu mau kemana!" seru Ardi Jaya sembari menarik bahu Ira yang semula membelakanginya.

"Aaaghh! jangan mas Ardi, jangan..!" seru Ira yang ketakutan.

"Kau sudah jadi milikku! tak ada alasan bagimu menolakku, semakin kau menolak maka aku akan semakin menyiksamu!" seru Ardi yang wajahnya bertambah menakutkan dengan mata yang memerah.

"Mas Ardi!" seru Ora yang gemetaran dan ketakutan.

Dan ketika ada kesempatan, Ira mendorong Ardi yang berusaha menghampirinya dan hampir saja Ardi terjatuh namun laki-laki itu bisa menguasai tubuhnya kembali.

Sedangkan Ira berusaha mencari jalan keluar dari kamar mandi tersebut.

Mengetahui mangsanya yang terus memberontak, Ardi Jaya mengejar mangsanya dengan sekuat tenaganya.

Diraihnya tangan Ira dan kemudian dicengkeramnya dengan kuat.Ira yang kaget berusaha melepaskan diri, dan terus meronta-ronta.

"Lepaskan, lepaskan mas Ardi!" seru Ira yang terus saja meronta.

Karena kesal, Ardi menyeret Ira dan menjatuhkannya di atas tempat bak mandi yang lebar dan muat dua orang itu.

"Byurr...!"

Baju Ira otomatis basah dan dia berusaha bangkit, namun Ardi semakin garang dan dia menjadi brutal karena Ira berkali-kali memberontak.

Bukannya mereda, Ardi menatap Ira dengan tajam dan senyum sinisnya..

"Aku akan membuatmu tersiksa, camkan itu!" seru Ardi yang kemudian melepaskan baju Ira dengan paksa..

"Apa! jadi dia akan berbuat mesum padaku?" gumam dalam hati Ira yang kacau.

Ira terus meronta, dan Ardi semakin bertindak brutal.

"Plakk...! plakk...!"

Dua tamparan keras sampai kepala Ira terbentur kran yang terdapat diatas bak mandi itu.

"Aaagh...!"

"Lepaskan aku mas Ardi, Ora mohon!" Isak Ira yang kini menjadi memohon karena merasakan tubuhnya yang sudah sakit dan lemas. Dan akhirnya Ira tak sadarkan diri.

Seperti buaya yang mendapatkan incaranya, Ardi mulai bereaksi.

Dia memposisikan tubuh Ira dengan sebagaimana mestinya, kemudian mengusap wajah istrinya yang penuh dengan luka lebam.

Dibelainya bibir Ira dengan jari telunjuknya dengan lembut.

"Akan aku balaskan dendamku pada anakmu pak Wahyu! akan aku buat dia menderita selamanya....!" racau Ardi yang mulai menciumi wajah Ira dan dilanjut dengan bermain di bibir perempuan yang ada di genggamannya saat ini.

Nafas Ardi mulai memburu, dan tangan kanannya mulai bergerilya.

Menyusuri bagian dalam pakaian perempuan yang sedang tak sadarkan diri itu.

Dan tangan kanan itu mendapati dua gundukan milik Ira yang begitu kenyal baginya.

Ardi jaya saat ini kembali dalam posisi menikmati bibir bertemu bibir dan juga tangannya yang sibuk bermain di dua gundukan milik Ira

Setelah puas dengan aksinya itu, Ardi melepaskan pakaian dalam Ira satu persatu,

Seperti anak kecil yang mendapatkan permen lolipopnya, Ardi menyerang dua gundukan Ira secara bergantian.

Merasa belum puas dengan aksinya itu, Ardi menciumi dada hingga perut Ira dengan nafas memburu.

Ardi kemudian tertarik pada lahan milik Ira yang ditumbuhi rumput hitam itu.

Sedangkan si pemilik lahan masih dalam kondisi tak sadarkan diri.

Melihat gadis didepannya sudah dalam kondisi polos tanpa sehelai benang itu, Ardi dengan nafas yang memburu mulai menggerayangi tubuh gadis yang masih memejamkan mata itu.

Sementara itu Ira merasakan ada sesuatu yang masuk dengan paksa di lahan miliknya, perlahan dia membuka kedua matanya.

"Aaagh...! apa yang kamu lakukan!" seru Ira yang memberontak dan terus berusaha mendorong tubuh Ardi.

Laki-laki itu telah menyadari perempuan dibawahnya itu mulai sadar dan meronta-ronta, Ardi yang memang berkeinginan ya menyiksa Ira dan dia terus memperkuat pegangannya pada tangan Ira yang sudah direntangkannya.

"Aaaghh, lepaskan mas Ardi. Aku mohon! " ucap Ira dengan Isak tangisnya.

Namun Ardi tak menggubrisnya karena kei ginannya untuk menyiksa Ira jauh lebih kuat, dia menciumi kedua pipi Ira walaupun perempuan itu terus mengelaknya dan Ardi nekat bermain dibibir Ira.

Ira menggigit bibir Ardi hingga berdarah.

"Aaagh, kau dasar gadis liar!" gerutu Ardi yang kemudian dia menciumi leher Ira dan kembali membuat stempel merah di sekitar leher dan dada gadis dibawahnya itu.

Kemudian Ardi bermain di dua gundukan milik Ira, dan laki-laki otu seperti anak kecil yang makan lolipopnya.

Melihat respon Ira yang terus menggeliat, nafas Ardi semakin memburu dan dia siap memasukkan miliknya yang sudah siap menanam benih pada lahan milik Ira.

Ira hanya bisa pasrah, tak bisa berbuat apa-apa lagi. Tenaganya sudah habis dan air matanya terus berderai menyaksikan Ardi yang merenggut kesuciannya.

Sedangkan Ardi terus menikmati kesenangannya sendiri dan terus memompa mulai dari pelan hingga cepat.

Darah keluar dari lahan milik Ira, namun Ardi tak memperdulikannya.

Laki-laki itu terus memompa dengan senyum puasnya melihat Ira yang terus menangis pilu.

Karena kondisi tubuhnya yang sudah tak berdaya, Ira kembali pingsan.

Sedangkan Ardi terus memompa sampai dirinya merasa puas, dan setelah itu Ardi melepaskan benihnya ke dalam lahan milik Ira sebagai bentuk kepuasannya yang bejat itu.

Ardi yang kelelahan itu tidur disamping Ira yang pingsan, namun sebelumnya memeluk Ira dan keduanya tidur di dalam bak mandi itu.

Mereka berdua memejamkan mata karena kelelahan telah melakukan hal yang tak seharusnya terjadi itu.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

...  ...

Terpopuler

Comments

Rizwadani Widati

Rizwadani Widati

suami kejam

2023-10-13

0

Yu Lee

Yu Lee

Duhh...sakit pasti😥

2023-07-04

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

lanjut

2023-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2 Cemong-Cemong
3 Berdua di kamar Mandi
4 Berdua di kamar Mandi ll
5 Sarapan Nasi Sangit
6 Benci Kok Demen Begituan
7 Kesepakatan Ira dan Ardi
8 Perubahan Sikap Ardi
9 Singkong Bakar
10 Minta Janji Kesepakatan Bersama
11 Bercanda di Atas Sofa
12 Balik Ke Kota
13 Suasana Kamar Suami
14 Sarapan bersama keluarga Suami
15 Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16 Melepas Kepergian Suami
17 Jadi tukang pijat dadakan
18 Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19 Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20 Bertemu Mantan Kekasih Suami
21 Kecurigaan Ira
22 Jessica, Ternyata dia....
23 Menjemput Adik di Kampung I
24 Menjemput Adik di Kampung ll
25 Marko ketua geng Motor
26 Melawan atau Ditawan
27 Bantuan Datang
28 Mengintai Mobil Nyonya Karla
29 Berada di Rumah Sakit
30 Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31 Menuju ke kampung halaman.
32 Rencana Balik ke rumah Mertua
33 Ardy Jaya sudah Pulang
34 Perubahan Sikap Ardi
35 Perlakuan Kejam Suami
36 Suara Ira Kembali
37 Ardi mengintai Ira
38 Terulang Kembali
39 Terulang Kembali ll
40 Perasaan Yang Berubah
41 Ira di Rumah Sakit
42 Kekasih Gelap
43 Demi Kepuasan
44 Dua Jenazah Kecelakaan
45 Sedang Berduka
46 Saling Mencinta
47 Kecurigaan Ardi Jaya
48 Kericuhan pun Terjadi
49 Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50 Akhirnya Kembali Sedia Kala
51 Berita Perselingkuhan Suami
52 Penolakan Ira
53 Rencana Ira
54 Bertandang ke Rumah wanita itu
55 Berusaha Bersikap Biasa Saja
56 Kegelisahan Ira
57 Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58 Akhirnya Perpisahan Terjadi
59 Kembali ke Asalnya
60 Menanti kabar dari Erlan
61 Meminta Bantuan Sahabat Karib
62 Bantuan Dari Reza
63 Selalu Bersama Reza
64 Masih Bersama Reza
65 Membawa Reza ke Rumah
66 Reza Berdiskusi dengan Erlan
67 Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68 Berada di dalam Mobil bersama Reza
69 Telepon Misterius
70 Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71 Terbongkarnya Rahasia Reza
72 Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73 Jalan Penyelesaian
74 Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75 Hati terpaut di ruang rawat inap
76 Akhirnya Menikah
77 Trauma ; teringat kenangan buruk
78 Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79 Liburan ke Pulau Bali
80 Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81 Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82 Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83 Pesona di dalam Bus
84 Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85 Posko KKN
86 Di Depan Kamar Mandi
87 Hasil Rapat
88 Tugas Pertama Divisi Pertanian
89 Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90 Dibawah Derasnya Hujan
91 Es Teh
92 Nyanyian di Kamar Mandi
93 Refressing
94 Aku Bercanda Kie...!
95 Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96 Keputusan Krisanti
97 Akhirnya Menikah juga
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2
Cemong-Cemong
3
Berdua di kamar Mandi
4
Berdua di kamar Mandi ll
5
Sarapan Nasi Sangit
6
Benci Kok Demen Begituan
7
Kesepakatan Ira dan Ardi
8
Perubahan Sikap Ardi
9
Singkong Bakar
10
Minta Janji Kesepakatan Bersama
11
Bercanda di Atas Sofa
12
Balik Ke Kota
13
Suasana Kamar Suami
14
Sarapan bersama keluarga Suami
15
Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16
Melepas Kepergian Suami
17
Jadi tukang pijat dadakan
18
Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19
Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20
Bertemu Mantan Kekasih Suami
21
Kecurigaan Ira
22
Jessica, Ternyata dia....
23
Menjemput Adik di Kampung I
24
Menjemput Adik di Kampung ll
25
Marko ketua geng Motor
26
Melawan atau Ditawan
27
Bantuan Datang
28
Mengintai Mobil Nyonya Karla
29
Berada di Rumah Sakit
30
Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31
Menuju ke kampung halaman.
32
Rencana Balik ke rumah Mertua
33
Ardy Jaya sudah Pulang
34
Perubahan Sikap Ardi
35
Perlakuan Kejam Suami
36
Suara Ira Kembali
37
Ardi mengintai Ira
38
Terulang Kembali
39
Terulang Kembali ll
40
Perasaan Yang Berubah
41
Ira di Rumah Sakit
42
Kekasih Gelap
43
Demi Kepuasan
44
Dua Jenazah Kecelakaan
45
Sedang Berduka
46
Saling Mencinta
47
Kecurigaan Ardi Jaya
48
Kericuhan pun Terjadi
49
Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50
Akhirnya Kembali Sedia Kala
51
Berita Perselingkuhan Suami
52
Penolakan Ira
53
Rencana Ira
54
Bertandang ke Rumah wanita itu
55
Berusaha Bersikap Biasa Saja
56
Kegelisahan Ira
57
Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58
Akhirnya Perpisahan Terjadi
59
Kembali ke Asalnya
60
Menanti kabar dari Erlan
61
Meminta Bantuan Sahabat Karib
62
Bantuan Dari Reza
63
Selalu Bersama Reza
64
Masih Bersama Reza
65
Membawa Reza ke Rumah
66
Reza Berdiskusi dengan Erlan
67
Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68
Berada di dalam Mobil bersama Reza
69
Telepon Misterius
70
Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71
Terbongkarnya Rahasia Reza
72
Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73
Jalan Penyelesaian
74
Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75
Hati terpaut di ruang rawat inap
76
Akhirnya Menikah
77
Trauma ; teringat kenangan buruk
78
Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79
Liburan ke Pulau Bali
80
Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81
Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82
Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83
Pesona di dalam Bus
84
Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85
Posko KKN
86
Di Depan Kamar Mandi
87
Hasil Rapat
88
Tugas Pertama Divisi Pertanian
89
Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90
Dibawah Derasnya Hujan
91
Es Teh
92
Nyanyian di Kamar Mandi
93
Refressing
94
Aku Bercanda Kie...!
95
Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96
Keputusan Krisanti
97
Akhirnya Menikah juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!