Bab 10 - Sarapan Bersama

Airyn menepuk-nepuk dada pemuda itu karena dia sudah mulai kehabisan nafas nya, sudah beberapa menit mereka dalam posisi ini, Arjuna yang berada di atas tubuh Airyn dengan bibir yang bertautan mesra. 

Wanita itu nampak megap-megap mengambil oksigen, meskipun tadi dia bisa mengambil nafas saat berciuman, tapi tetap saja dia kehabisan nafas karena berciuman dengan Juna membuat dirinya tidak bebas mengambil oksigen.

"Wajah kamu merah." Ucap Juna, membuat Airyn menyembunyikan wajah nya yang memerah seperti kepiting rebus itu dengan selimut. Juna terkekeh pelan, tingkah Airyn sangat menggemaskan bagi Juna. Padahal tadi, dia yang memulai nya eeh saat di balas dia malah malu. Aneh kan ya?

"Kamu yang mulai, pas di bales kok kamu yang malu sih?" Tanya Juna sambil terkekeh, dia berusaha membuka selimut yang menutupi wajah Airyn.

"Diam, Jun. Aku malu.."

"Kenapa harus malu? Tadi kan kita sama-sama memejamkan mata." Jawab Juna membuat Airyn semakin merasa malu saja di buat nya. 

"Junaa.." Rengek Airyn membuat Juna tergelak. Padahal tadi, dia membuka mata nya saat mencium Airyn. Entahlah, wajah cantik perempuan itu terlihat berkali lipat lebih cantik dari dekat. Mata bulat nya tertutup saat dia mencium nya menyisakan buku mata lentik nan tebal milik Airyn. 

"Padahal tadi kamu keliatan sangat menikmati ciuman ku, kamu memejamkan mata mu sepanjang ciuman kan?"

"Tahu dari mana? Kamu ngintip?"

"Lah, aku membuka mata ku. Apa itu bisa di sebut mengintip, sayang?" Tanya Juna sambil memainkan alis nya naik turun.

"Junaa, ternyata kamu nyebelin juga ya?"

"Hahaha, kok begitu sih. Kalau kamu malu, aku minta maaf." 

"Ckk, ya sudah gapapa. Karena aku suka kamu, jadi aku akan memaafkan mu kali ini." Jawab Airyn sambil terkekeh. 

"Kamu suka aku?"

"Tentu saja, kalau tidak kenapa aku diam saja saat kamu mencium ku tadi?"

"H-aahh?" Tanya Juna membuat Airyn terkekeh. Dia memeluk Juna dan menduselkan wajah nya di dada pemuda tampan itu. 

"Aku tak masalah harus menunggu sampai kamu siap." Jawab Airyn membuat Juna terheran-heran, kenapa wanita secantik Airyn mau menunggu nya? Padahal di luaran sana masih banyak pria yang sepadan dengan Airyn. 

"Tapi kenapa kamu memilih aku? Padahal aku hanya pelayan restoran."

"Justru itu, aku menyukai mu karena kamu mandiri dan mau bekerja keras." Jawab Airyn, membuat Juna hanya membulatkan mulut nya membentuk huruf O. 

"Benarkah?"

"Iya, tentu saja." 

"Aku butuh waktu untuk memikirkan semua nya, bolehkah?" Tanya Juna sambil tersenyum canggung.

"Boleh, tapi jangan terlalu lama. Aku sudah bilang kan, aku tidak terlalu suka menunggu. Tapi karena kamu worth it untuk di tunggu, jadi tidak masalah seperti nya menunggu sampai beberapa hari ke depan." Jawab Airyn panjang lebar, dia tersenyum kecil. 

"Peluk aku, kita tidur sekarang." Pinta Airyn, pemuda itu pun memeluk tubuh wanita itu cukup erat. Dia juga menyelimuti tubuh wanita itu dengan selimut hingga ke pundak nya, hujan di luar sana masih turun dengan deras. 

Kedua nya pun tertidur dengan saling berpelukan satu sama lain, Airyn merasa sangat nyaman saat berada di dalam pelukan Arjuna. Hingga dia bisa tidur dengan nyenyak padahal di luar sedang hujan deras yang di sertai dengan kilatan petir juga suara gemuruh yang keras. Biasa nya, Airyn tidak bisa tidur dan membuat nya begadang semalaman, tapi sekarang dia bisa tidur nyenyak karena di peluk oleh Juna. 

Keesokan pagi nya, Juna terbangun lebih dulu. Dia memang selalu membiasakan bangun pagi, sedangkan Airyn dia masih tertidur dengan lelap di atas karpet. Juna tersenyum kecil, lalu menyelimuti tubuh wanita cantik itu hingga ke bahu nya. 

"Dia nyenyak sekali." Gumam Juna, lalu dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan dia berniat untuk membuat sarapan. Pagi ini Juna membuat roti bakar yang di olesi selai coklat, juga secangkir susu sebagai pelengkap nya. 

Sederhana saja, karena dia harus irit. Memang, baru saja seminggu yang lalu dia gajian dari dua tempat yang berbeda, tapi separuh uang yang dia dapatkan itu sudah di kirim ke kampung. Jadi disini dia hanya bertahan hidup dengan uang seadanya. 

"Wah, roti bakar ya?" Celetuk Airyn sambil tersenyum semringah. Dia memeluk pinggang Juna dari belakang sambil mengintip dari balik punggung tegap sang pemuda itu. Aroma nya sangat menggugah selera, membuat perut Airyn merasa lapar. Padahal biasa nya, dia selalu melewatkan sarapan karena sering bangun kesiangan. 

"Iya, suka?"

"Banget, aku suka sekali." Jawab Airyn. 

"Beneran?"

"Heem, suka kok." 

"Maaf ya, menu sarapan nya cuma makanan seadanya, soalnya harus irit uang nya."

"Gapapa kok, aku lihat sabun di kamar mandi juga udah kecil banget." Jawab Airyn sambil tersenyum kecil.

"Masih ada kok, soalnya aku emang stock beberapa sabun batangan." 

"Gak pake sabun cair aja?"

"Boros, yang. Hehe." Jawab Juna sambil terkekeh. 

"Beras masih ada?" 

"Masih ada, dikit lagi sih." Jawab Juna. 

"Yaudah, nanti kita jalan-jalan yuk?"

"Kemana, yang?"

"Kemana aja, keliling-keliling aja nyari angin. Yuk?" Ajak Airyn. Juna sebenar nya merasa ragu, karena uang gajian nya harus dia irit-irit bukan? Dia harus menghemat nya, kalau di pakai jalan-jalan bagaimana dengan nasib nya esok hari?

"Heii, kok malah bengong sih?"

"Maaf, sayang.."

"Jadi, yuk jalan-jalan?" Ajak Airyn lagi membuat Juna mengangguk pelan.

"I-iya, ayo sayang." Jawab Juna sambil tersenyum canggung. 

"Yaudah, aku mau cuci muka dulu ya?"

"Iya, sayang." 

Airyn pun melepaskan pelukan nya, dia pun pergi ke kamar mandi meskipun dia sempat ragu karena dia trauma akan kecoa yang kemarin dia lihat. Tapi tak ada cara lain, kan? Kamar mandi nya hanya satu, mau tidak mau dia harus ke kamar mandi untuk mencuci muka nya. 

Juna melihat ke arah kamar mandi yang terlihat pintu nya sudah tertutup rapat, Juna merogoh saku celana nya dan melihat dompet nya. 

"Satu juta lima ratus, harus cukup sampai akhir bulan ya?" Gumam Juna sambil menghitung uang yang ada di dalam dompet nya. 

"Kamu lagi ngapain sih, yang?" Tanya Airyn. Juna langsung memasukan kembali dompet lusuh nya ke dalam saku celana nya.

"Enggak kok, gapapa." 

"Aku laper, makan sekarang yuk?"

"Iya, sayang. Kebetulan roti nya udah mateng semua." Jawab Juna. Dia pun memindahkan roti nya ke dalam piring dan kedua nya pun menikmati sarapan mereka. 

"Ihh, roti nya enak banget." Puji Airyn sambil memakan roti nya dengan lahap. Entah kenapa, sarapan pagi ini benar-benar terasa nikmat. Apalagi sarapan nya bersama orang yang di taksir, rasa nya jauh lebih nikmat. 

"Benarkah? Padahal cuma roti murah, selai nya juga murah. Aku udah takut kalau kamu gak bakalan suka tadi."

"Dih, kata siapa? Ini enak banget roti nya, apalagi kamu yang buatin nya. Enak banget, makasih Juna."

"Sama-sama, syukurlah kalau kamu suka." Jawab Juna sambil tersenyum, Airyn membalas senyuman wanita cantik itu. Secara refleks, tangan Juna mengusap puncak kepala Airyn dengan lembut. Airyn terpaku sejenak, lalu menyandarkan kepala nya di pundak Juna dengan manja.

.....

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

nuna jimin🧸🧸

nuna jimin🧸🧸

bubur pa Thor kacang ijo pa bubur ayam nih.....wwkwkk lnjut

2023-06-15

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Pertemuan
2 Bab 2 - Arjuna Reksa
3 Bab 3 - Kemarahan Airyn
4 Bab 4 - Pertemuan Kembali
5 Bab 5 - Ulat Keket
6 Bab 6 - Menjemput Juna
7 Bab 7 - First Kiss?
8 Bab 8 - Masakan Juna
9 Bab 9 - Second Kisses
10 Bab 10 - Sarapan Bersama
11 Bab 11 - Bocil Mesum
12 Bab 12 - Membeli Pakaian
13 Bab 13 - Lipbalm Alami
14 Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15 Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16 Bab 16 - Juna Posesif
17 Bab 17 - Juna Junior
18 Bab 18 - Perona Pipi
19 Bab 19 - Kedatangan Jack
20 Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21 Bab 21 - Juna Pingsan
22 Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23 Bab 23 - Marco dan Juna
24 Bab 24 - Insecure
25 Bab 25 - Movie Date With Juna
26 Bab 26 - Tingkah Airyn
27 Bab 27 - Jalan-jalan
28 Bab 28 - Keras Kepala
29 Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30 Bab 30 - Orang Gila
31 Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32 Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33 Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34 Bab 34 - Apple Juna?
35 Bab 35 - Kursus Mengemudi
36 Bab 36 - Pemuda Dewasa
37 Bab 37 - Juna Cemburu
38 Bab 38 - Bocil Cemburu
39 Bab 39 - Bibit Pelakor
40 Bab 40 - Airyn Cemburu
41 Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42 Bab 42 - Masakan Juna
43 Bab 43 - Kebaikan Airyn
44 Bab 44 - Bibit Unggulan
45 Bab 45 - Airyn Sakit
46 Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47 Bab 47 - Keasinan
48 Bab 48 - Sisi Lain Juna
49 Bab 49 - Singa Tidur
50 Bab 50 - Membiasakan Diri
51 Bab 51 - Pasangan Serasi
52 Bab 52 - Kerinduan Juna
53 Bab 53 - Airyn Pulang
54 Bab 54 - Princess
55 Bab 55 - Tukang Nyosor
56 Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57 Bab 57 - Keraguan Juna
58 Bab 58 - Butuh Bukti
59 Bab 59 - Bukti dari Airyn
60 Bab 60 - Kekesalan Maudy
61 Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62 Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63 Bab 63 - Kelakuan Juna
64 Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65 Bab 65 - Bad Mood
66 Bab 66 - Saling Melengkapi
67 Bab 67 - Night Ride
68 Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69 Bab 69 - Daddy Jo
70 Bab 70 - Potong Rambut?
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Di Mobil?
73 Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74 Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75 Bab 75 - Ditarik Nikah
76 Bab 76 - Pulang Kampung
77 Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78 Bab 78 - Nana Amira
79 Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80 Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81 Bab 81 - Kolak Candil
82 Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83 Hiatus Sementara
84 Bab 83 - Membujuk Mamak
85 Bab 84 - Penjelasan Airyn
86 Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87 Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88 Bab 87 - Keputusan Airyn
89 Bab 88 - Airyn Sakit?
90 Bab 89 - Airyn Hamil
91 Bab 90 - Melamar Airyn
92 Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93 Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94 Bab 93 - Setelah Pernikahan
95 Bab 94 - Monica & Mirna
96 Bab 95 - Makan Bersama
97 Bab 96 - Kehidupan Airyn
98 Bab 97 - Vitamin Juna
99 Bab 98 - Ketakutan Airyn
100 Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101 Bab 100 - Happy Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Awal Pertemuan
2
Bab 2 - Arjuna Reksa
3
Bab 3 - Kemarahan Airyn
4
Bab 4 - Pertemuan Kembali
5
Bab 5 - Ulat Keket
6
Bab 6 - Menjemput Juna
7
Bab 7 - First Kiss?
8
Bab 8 - Masakan Juna
9
Bab 9 - Second Kisses
10
Bab 10 - Sarapan Bersama
11
Bab 11 - Bocil Mesum
12
Bab 12 - Membeli Pakaian
13
Bab 13 - Lipbalm Alami
14
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16
Bab 16 - Juna Posesif
17
Bab 17 - Juna Junior
18
Bab 18 - Perona Pipi
19
Bab 19 - Kedatangan Jack
20
Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21
Bab 21 - Juna Pingsan
22
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23
Bab 23 - Marco dan Juna
24
Bab 24 - Insecure
25
Bab 25 - Movie Date With Juna
26
Bab 26 - Tingkah Airyn
27
Bab 27 - Jalan-jalan
28
Bab 28 - Keras Kepala
29
Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30
Bab 30 - Orang Gila
31
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32
Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33
Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34
Bab 34 - Apple Juna?
35
Bab 35 - Kursus Mengemudi
36
Bab 36 - Pemuda Dewasa
37
Bab 37 - Juna Cemburu
38
Bab 38 - Bocil Cemburu
39
Bab 39 - Bibit Pelakor
40
Bab 40 - Airyn Cemburu
41
Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42
Bab 42 - Masakan Juna
43
Bab 43 - Kebaikan Airyn
44
Bab 44 - Bibit Unggulan
45
Bab 45 - Airyn Sakit
46
Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47
Bab 47 - Keasinan
48
Bab 48 - Sisi Lain Juna
49
Bab 49 - Singa Tidur
50
Bab 50 - Membiasakan Diri
51
Bab 51 - Pasangan Serasi
52
Bab 52 - Kerinduan Juna
53
Bab 53 - Airyn Pulang
54
Bab 54 - Princess
55
Bab 55 - Tukang Nyosor
56
Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57
Bab 57 - Keraguan Juna
58
Bab 58 - Butuh Bukti
59
Bab 59 - Bukti dari Airyn
60
Bab 60 - Kekesalan Maudy
61
Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62
Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63
Bab 63 - Kelakuan Juna
64
Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65
Bab 65 - Bad Mood
66
Bab 66 - Saling Melengkapi
67
Bab 67 - Night Ride
68
Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69
Bab 69 - Daddy Jo
70
Bab 70 - Potong Rambut?
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Di Mobil?
73
Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74
Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75
Bab 75 - Ditarik Nikah
76
Bab 76 - Pulang Kampung
77
Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78
Bab 78 - Nana Amira
79
Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80
Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81
Bab 81 - Kolak Candil
82
Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83
Hiatus Sementara
84
Bab 83 - Membujuk Mamak
85
Bab 84 - Penjelasan Airyn
86
Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87
Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88
Bab 87 - Keputusan Airyn
89
Bab 88 - Airyn Sakit?
90
Bab 89 - Airyn Hamil
91
Bab 90 - Melamar Airyn
92
Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93
Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94
Bab 93 - Setelah Pernikahan
95
Bab 94 - Monica & Mirna
96
Bab 95 - Makan Bersama
97
Bab 96 - Kehidupan Airyn
98
Bab 97 - Vitamin Juna
99
Bab 98 - Ketakutan Airyn
100
Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101
Bab 100 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!