Bab 9 - Second Kisses

"Jangan bersedih, sayang.."

"Terkadang aku merasa lelah, tapi aku gak bisa nyerah secepat itu. Aku juga tidak punya tempat bersandar apalagi untuk tempat berkeluh kesah." Lirih Airyn membuat Juna mengusap pundak wanita cantik itu dengan perlahan.

"Ada aku sekarang, kamu bisa berkeluh kesah, kamu bisa bercerita tentang semua masalah mu padaku."

"Benarkah?" Tanya Airyn, dia menatap wajah tampan Juna dengan nanar.

"Tentu, kamu bisa datang kapan pun saat kamu membutuhkan aku." 

"Terimakasih, Juna."

"Sama-sama, Nona."

"Hmm, panggil apa tadi?" Tanya Airyn membuat Juna menepuk-nepuk bibir nya, sudah kebiasaan memang kalau dia memanggil Airyn selalu dengan panggilan Nona. 

"Kelepasan tadi, maafin ya?"

"Oke, kalau kamu manggil aku kayak gitu lagi, aku hukum kamu."

"Kok ada hukuman nya, kan gak sengaja." 

"Udah, makan aja dulu. Habisin makanan nya." Ucap Airyn, Juna pun mengangguk dan kedua nya kembali makan dengan lahap. 

Setelah selesai makan, Juna dan Airyn pun duduk lesehan di karpet bulu itu. Sesekali, Airyn membuka ponsel saat mendengar ponsel nya berbunyi tapi tak lama, dia kembali menyimpan ponsel nya. 

Rencana awal nya, dia ingin pulang setelah selesai makan. Tapi ternyata malah turun hujan deras di sertai angin besar dan petir, membuat Airyn mengurungkan niat nya. Biarlah, dia akan menunggu sampai hujan nya reda. 

"Hujan nya deras banget, Jun."

"Iya, petir nya juga." 

"Aku pulang nya nanti aja gapapa kan? Nungguin hujan nya reda."

"Nginep aja disini, aku khawatir kalau biarin kamu pulang malem-malem gini." Saran Juna.

"Tapi, apa pemilik kost ini tidak akan marah padamu?"

"Tidak, banyak kok yang pulang bawa cewek nya nginep. Ada juga yang pulang bawa cowok nya." Jawab Juna membuat Airyn mengangguk-anggukan kepala nya.

"Tapi tidur nya sama kamu, ya?" Pinta Airyn. Kalau boleh jujur, Airyn sedikit takut saat mendengar bunyi petir yang begitu keras. 

"Sama a-aku?"

"Iya, boleh ya?" Tanya Airyn dengan tatapan memohon.

"Iya, baiklah. Tapi kasur di dalam gak bakalan cukup kalo buat berdua."

"Gapapa, kita tidur disini aja." Jawab Airyn dengan senyum kecil nya. 

"Gapapa?"

"Iya, sayang." Jawab Airyn membuat wajah Juna memerah. Padahal dia juga memanggil Airyn dengan panggilan sayang, tapi saat mendengar panggilan itu meluncur dari mulut Airyn dia malah merasa salah tingkah sendiri.

"Ya sudah, aku mau ngambil bantal sama selimut dulu. Maafin lagi ya, selimut nya cuma ada satu."

"Tak apa-apa, kita bisa berbagi." Jawab Airyn lagi, dia tidak masalah kalau pun harus berbagi selimut dengan Juna.

"Baiklah." Jawab Juna. Dia pun mengambil bantal dan selimut, lalu kembali keluar.

"Jun, aku mau pipis. Kamar mandi dimana ya?"

"Di belakang, dekat dapur yang pintu nya kayu." Jelas Juna, Airyn pun mengangguk lalu pergi ke kamar mandi dengan terburu-buru. 

Tapi beberapa menit berselang, Juna mendengar teriakan dari arah belakang. Dengan cepat, Juna menyusul Airyn ke kamar mandi. 

"Aaaa, tolooonggg…" Teriak Airyn, dia bahkan sampai naik ke atas bak mandi saking takut nya, tapi entah apa yang membuat nya ketakutan.

"Kenapa?" Tanya Juna dengan nafas tersengal nya, dia melihat Airyn berdiri di atas bak mandi.

"Yang, turun. Nanti kamu jatuh." Pinta Juna tapi Airyn menggelengkan kepala nya, dia masih terlihat takut.

"Ada apa sih, apa yang bikin kamu takut?" Tanya Juna. Dia tidak melihat benda atau barang yang menakutkan, atau hal yang bisa membuat takut disini. Apa Airyn melihat hantu? Tidak mungkin rasa nya, tadi dia juga mandi disini tapi aman-aman saja tidak melihat apapun apalagi penampakan.

"Kecoa!"

"Mana?" Tanya Juna, Airyn menunjuk ke arah ember. Benar saja, ada seekor kecoa disana. Hanya saja, warna mereka sama-sama hitam jadi Juna tidak melihat nya tadi. Berbeda dengan Airyn yang memang ketakutan, sudah pasti dia bisa melihat nya bukan? Nama nya juga orang takut, pasti sekecil apapun kelihatan.

"Astaga, kecoa dong lho, yang."

"Buang cepet isshh, jijik, geli banget lihat nya." Pinta Airyn, Juna pun membuang kecoa itu dan menyiram nya hingga hilang.

"Udah, ayo turun. Ngapain juga sampai naik-naik segala sih?"

"Ya nama nya juga orang takut." Jawab Airyn, dia berusaha turun tapi sialnya kaki nya malah terpeleset lagi. Membuat Juna dengan sigap langsung menangkap tubuh Airyn dan memeluk nya.

"Tuh kan jatoh, gimana kalo aku gak cepet nangkap kamu hmm?"

"Ya maaf." Jawab Airyn membuat Juna tersenyum kecil, melihat ekspresi Airyn ketakutan terlihat cukup menggemaskan bagi Juna.

"Kaki kamu gemeteran ini.."

"Shock aku, yang." Jawab Airyn, membuat Juna pun menggendong wanita itu keluar dari kamar mandi dan merebahkan nya di karpet. 

"Setakut itu kamu sama kecoa, yang?"

"Bukan takut tapi jijik sama geli."

"Beda nya apa?"

"Y-ya beda lah." Jawab Airyn membuat Juan terkekeh pelan. 

"Yang.." Panggil Airyn, membuat Juna yang berbaring di samping wanita itu menoleh.

"Iya, kenapa?"

"Pacaran yuk?" Ajak Airyn membuat kedua mata Juna membeliak.

"P-pacaran?"

"Iya, yuk? Kita udah manggil sayang, jadi cocok kalau pacaran. Gimana?"

"Enggak dulu, kita baru kenal beberapa hari saja. Masa langsung pacaran?"

"Gapapa dong, lebih cepat kita jadian justru lebih baik." Jawab Airyn, tapi Juna masih terlihat ragu untuk memulai sebuah hubungan. 

"Oke, gapapa. Aku bakalan tunggu kok." Putus Airyn. 

"Menunggu?"

"Iya, meskipun sebenarnya aku gak suka menunggu, aku lebih suka di tunggu." Jawab Airyn sambil tersenyum. 

"Maaf, tapi aku merasa belum yakin.."

"Tidak apa-apa, kenapa harus minta maaf segala?"

"Belum mengantuk?" Tanya Juna. Dia mengalihkan pembicaraan, dia cukup canggung jika terus membicarakan hal-hal tentang pacaran.

"Udah sedikit, tapi dingin."

"Pakai selimut." Jawab Juna dengan tidak peka nya, padahal yang di butuhkan Airyn saat ini adalah selimut bernyawa alias pelukan dari nya. 

"Mau selimut bernyawa." 

"Emang ada?"

"Ada, ini selimut nya." Jawab Airyn sambil meletakan tangan besar Juna di perut rata nya.

"Sa-yang.."

"Kenapa?" Tanya Airyn, posisi mereka saat ini terlihat sangat dekat. Bahkan, Airyn bisa merasakan sapuan hangat nafas sang pemuda di wajah nya, beraroma mint yang segar. Tapi Airyn tersenyum kecil saat melihat wajah Juna yang memerah.

"T-tidak kok."

"Wajah kamu gak bisa bohong lho." Ucap Airyn sambil mencolek hidung mancung pemuda itu.

"Aahhh kamu bikin aku malu.."

"Kok malu? Aku gak ada tuh yang bikin kamu malu." Jawab Airyn sambil terkekeh pelan. 

Cup.. 

Kedua mata Juna membulat saat merasakan bibir Airyn menempel di bibir nya, terasa hangat dan manis. Bibir Airyn terasa manis, benar-benar manis.

"Bibir kamu menggoda ku." Ucap Airyn sambil tersenyum kecil. Tapi seperti nya, Juna sudah terlanjur bernafssu dengan bibir Airyn, membuat pemuda itu kembali mencium bibir Airyn. 

Wanita itu membulatkan mata nya, tapi dia menikmati ciuman Juna, Airyn menutup mata nya lalu melingkarkan kedua tangan nya di leher Juna.

......

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Tyaz Wahyu

Tyaz Wahyu

test drive dulu y jun or DP dulu nih critanya

2025-03-31

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HAJAR JUN😁😁😁😁

2024-02-19

2

💥yuii💥

💥yuii💥

😁😁😁airyn q padamu...sat set pokok nya😁lanjut kk 💪💪

2023-06-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Pertemuan
2 Bab 2 - Arjuna Reksa
3 Bab 3 - Kemarahan Airyn
4 Bab 4 - Pertemuan Kembali
5 Bab 5 - Ulat Keket
6 Bab 6 - Menjemput Juna
7 Bab 7 - First Kiss?
8 Bab 8 - Masakan Juna
9 Bab 9 - Second Kisses
10 Bab 10 - Sarapan Bersama
11 Bab 11 - Bocil Mesum
12 Bab 12 - Membeli Pakaian
13 Bab 13 - Lipbalm Alami
14 Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15 Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16 Bab 16 - Juna Posesif
17 Bab 17 - Juna Junior
18 Bab 18 - Perona Pipi
19 Bab 19 - Kedatangan Jack
20 Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21 Bab 21 - Juna Pingsan
22 Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23 Bab 23 - Marco dan Juna
24 Bab 24 - Insecure
25 Bab 25 - Movie Date With Juna
26 Bab 26 - Tingkah Airyn
27 Bab 27 - Jalan-jalan
28 Bab 28 - Keras Kepala
29 Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30 Bab 30 - Orang Gila
31 Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32 Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33 Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34 Bab 34 - Apple Juna?
35 Bab 35 - Kursus Mengemudi
36 Bab 36 - Pemuda Dewasa
37 Bab 37 - Juna Cemburu
38 Bab 38 - Bocil Cemburu
39 Bab 39 - Bibit Pelakor
40 Bab 40 - Airyn Cemburu
41 Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42 Bab 42 - Masakan Juna
43 Bab 43 - Kebaikan Airyn
44 Bab 44 - Bibit Unggulan
45 Bab 45 - Airyn Sakit
46 Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47 Bab 47 - Keasinan
48 Bab 48 - Sisi Lain Juna
49 Bab 49 - Singa Tidur
50 Bab 50 - Membiasakan Diri
51 Bab 51 - Pasangan Serasi
52 Bab 52 - Kerinduan Juna
53 Bab 53 - Airyn Pulang
54 Bab 54 - Princess
55 Bab 55 - Tukang Nyosor
56 Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57 Bab 57 - Keraguan Juna
58 Bab 58 - Butuh Bukti
59 Bab 59 - Bukti dari Airyn
60 Bab 60 - Kekesalan Maudy
61 Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62 Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63 Bab 63 - Kelakuan Juna
64 Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65 Bab 65 - Bad Mood
66 Bab 66 - Saling Melengkapi
67 Bab 67 - Night Ride
68 Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69 Bab 69 - Daddy Jo
70 Bab 70 - Potong Rambut?
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Di Mobil?
73 Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74 Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75 Bab 75 - Ditarik Nikah
76 Bab 76 - Pulang Kampung
77 Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78 Bab 78 - Nana Amira
79 Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80 Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81 Bab 81 - Kolak Candil
82 Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83 Hiatus Sementara
84 Bab 83 - Membujuk Mamak
85 Bab 84 - Penjelasan Airyn
86 Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87 Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88 Bab 87 - Keputusan Airyn
89 Bab 88 - Airyn Sakit?
90 Bab 89 - Airyn Hamil
91 Bab 90 - Melamar Airyn
92 Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93 Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94 Bab 93 - Setelah Pernikahan
95 Bab 94 - Monica & Mirna
96 Bab 95 - Makan Bersama
97 Bab 96 - Kehidupan Airyn
98 Bab 97 - Vitamin Juna
99 Bab 98 - Ketakutan Airyn
100 Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101 Bab 100 - Happy Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Awal Pertemuan
2
Bab 2 - Arjuna Reksa
3
Bab 3 - Kemarahan Airyn
4
Bab 4 - Pertemuan Kembali
5
Bab 5 - Ulat Keket
6
Bab 6 - Menjemput Juna
7
Bab 7 - First Kiss?
8
Bab 8 - Masakan Juna
9
Bab 9 - Second Kisses
10
Bab 10 - Sarapan Bersama
11
Bab 11 - Bocil Mesum
12
Bab 12 - Membeli Pakaian
13
Bab 13 - Lipbalm Alami
14
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16
Bab 16 - Juna Posesif
17
Bab 17 - Juna Junior
18
Bab 18 - Perona Pipi
19
Bab 19 - Kedatangan Jack
20
Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21
Bab 21 - Juna Pingsan
22
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23
Bab 23 - Marco dan Juna
24
Bab 24 - Insecure
25
Bab 25 - Movie Date With Juna
26
Bab 26 - Tingkah Airyn
27
Bab 27 - Jalan-jalan
28
Bab 28 - Keras Kepala
29
Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30
Bab 30 - Orang Gila
31
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32
Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33
Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34
Bab 34 - Apple Juna?
35
Bab 35 - Kursus Mengemudi
36
Bab 36 - Pemuda Dewasa
37
Bab 37 - Juna Cemburu
38
Bab 38 - Bocil Cemburu
39
Bab 39 - Bibit Pelakor
40
Bab 40 - Airyn Cemburu
41
Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42
Bab 42 - Masakan Juna
43
Bab 43 - Kebaikan Airyn
44
Bab 44 - Bibit Unggulan
45
Bab 45 - Airyn Sakit
46
Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47
Bab 47 - Keasinan
48
Bab 48 - Sisi Lain Juna
49
Bab 49 - Singa Tidur
50
Bab 50 - Membiasakan Diri
51
Bab 51 - Pasangan Serasi
52
Bab 52 - Kerinduan Juna
53
Bab 53 - Airyn Pulang
54
Bab 54 - Princess
55
Bab 55 - Tukang Nyosor
56
Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57
Bab 57 - Keraguan Juna
58
Bab 58 - Butuh Bukti
59
Bab 59 - Bukti dari Airyn
60
Bab 60 - Kekesalan Maudy
61
Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62
Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63
Bab 63 - Kelakuan Juna
64
Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65
Bab 65 - Bad Mood
66
Bab 66 - Saling Melengkapi
67
Bab 67 - Night Ride
68
Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69
Bab 69 - Daddy Jo
70
Bab 70 - Potong Rambut?
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Di Mobil?
73
Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74
Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75
Bab 75 - Ditarik Nikah
76
Bab 76 - Pulang Kampung
77
Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78
Bab 78 - Nana Amira
79
Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80
Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81
Bab 81 - Kolak Candil
82
Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83
Hiatus Sementara
84
Bab 83 - Membujuk Mamak
85
Bab 84 - Penjelasan Airyn
86
Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87
Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88
Bab 87 - Keputusan Airyn
89
Bab 88 - Airyn Sakit?
90
Bab 89 - Airyn Hamil
91
Bab 90 - Melamar Airyn
92
Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93
Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94
Bab 93 - Setelah Pernikahan
95
Bab 94 - Monica & Mirna
96
Bab 95 - Makan Bersama
97
Bab 96 - Kehidupan Airyn
98
Bab 97 - Vitamin Juna
99
Bab 98 - Ketakutan Airyn
100
Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101
Bab 100 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!