Bab 8 - Masakan Juna

Setelah selesai berpakaian, Juna pun langsung keluar dari kamar, dia melihat kalau Airyn sedang menelpon. Terlihat dari cara bicara nya, Airyn sedang serius saat ini. Jadi, Juna memilih untuk langsung pergi ke dapur. Dia akan memasak makan malam, menu nya sederhana saja. Dia membuat omelete telur yang di campur dengan sayur. 

Juna mengaduk masakan nya di wajan dengan perlahan, hingga dia di buat terkejut saat sepasang tangan lentik tiba-tiba saja melingkar di pinggang nya. Juna menoleh ke belakang, dia melihat kalau Airyn tengah memeluk nya dari belakang. 

"Sayang.." 

"Hmm, apa?" Tanya Airyn, dia mendongak menatap wajah tampan Juna dengan senyum kecil nya. Tapi, Arjuna malah melihat tatapan sendu, artinya wanita itu sedang tidak baik-baik saja kan? Jadi, dia memilih membiarkan saja Airyn memeluk nya seperti ini, siapa tahu dengan memeluk nya seperti ini bisa membuat Airyn nyaman. 

"Tidak, kamu suka telur?"

"Suka aja, apalagi kalo telur kamu." Jawab Airyn membuat Juna melirik ke arah wanita yang tengah menyandarkan kepala nya di pundak kokoh nya itu dengan lirikan tajam.

"Aaaaa, maksud ku telur yang di masak sama kamu, Jun." Ucap Airyn sambil tersenyum kecil. 

"Hmmm.."

"Kamu marah ya?"

"Tidak, siapa yang marah?" Balik tanya Juna. 

"Itu telur omelete ya? Kok keliatan nya enak, beda lagi kalau misalnya aku yang masak."

"Kamu bisa memasak?" Tanya Juna datar. Airyn menggeleng, dia lebih suka membeli makanan lewat online, dari pada harus memasak sendiri. Terlahir dari keluarga kaya raya, membuat Airyn selalu di perlakukan dengan istimewa, Airyn selalu di manjakan dalam hal apapun tapi itu dulu. 

"Enggak bisa, hehe. Kalau aku masak, bisa-bisa dapur nya meledak." Jawab Airyn sambil terkekeh.

"Tapi kan bisa beli, jadi gak bisa masak harusnya gak masalah. Iya kan?" Tanya Airyn.

"Iya, kamu banyak uang ya semua nya bisa di beli. Kalau aku, harus irit biar bisa ngirim uang buat Mama sama adik di kampung." Jawab Juna sambil tersenyum getir. 

"Biasa nya berapa bulan sekali kamu ngirim uang ke kampung, Jun?"

"Rutin sih satu bulan sekali pas aku gajian, awal bulan. Tapi kalau gak cukup, aku kirim lagi pertengahan bulan." 

"Biasa nya ngirim berapa?" Tanya Airyn lagi. 

"Dua juta atau kalo ada rezeki lebih aku tambahin lima ratus ribu." Jelas Juna dengan sabar, meskipun Airyn banyak sekali bertanya. 

"Terus kamu disini?"

"Ya kan gak semua nya aku kirim ke kampung, aku juga harus bayar kost an, beli beras, alat kebersihan disini."

"Ckk, kamu pindah aja ke apartemen aku. Mau?" Tawar Airyn membuat Juna tersenyum lalu dengan perlahan menggelengkan kepala nya.

"Tidak perlu, Nona. Aku nyaman tinggal disini."

"Nyaman apaan? Sempit gini, bahkan gak muat sofa. Lagi, aku gak suka dengar kamu panggil aku Nona lagi."

"Maaf, sayang. Tapi tidak usah, aku tinggal disini saja. Kalau kamu gak nyaman, kita bisa bertemu di tempat lain." 

"Aku sih nyaman-nyaman aja kalau itu bersama mu." Jawab Airyn, dia terlihat sangat nyaman memeluk Arjun yang sedang sibuk memasak, membulak-balikaj omelete di wajan agar tidak gosong dan matang merata. 

"Benarkah?"

"Tentu saja." Jawab Airyn sambil tersenyum hingga mata nya menyipit seperti bulan sabit. 

'Senyuman yang cantik dan manis.' Batin Arjuna. Tapi mata nya salah fokus saat melihat bibir mungil kemerahan milik Airyn, tadi dia mencium bibir itu bukan? Terlihat sangat manis. 

'Astaga, Jun. Sejak kapan kau menjadi pria mesuum?' Pemuda itu kembali membatin. Entahlah, berdekatan dengan Airyn membuat otak kotor nya bekerja. 

"Kenapa kamu liatin aku nya gitu banget, Jun? Aku aneh ya?" Tanya Airyn, Juna menggelengkan kepala nya. Dia menepuk-nepuk pelan puncak kepala Airyn. 

"Kamu cantik kok." 

"H-ahh?" Airyn terbata, wajah nya memerah semerah kepiting rebus. Malu sekali rasa nya saat ada yang memuji nya seperti ini secara langsung di hadapan nya, tapi dia senang karena Arjuna adalah pemuda yang jujur dan apa adanya. Mungkin lebih tepat nya sih dia polos. 

"Udah, gak usah nge blushing. Omelete nya udah matang, makan yuk?" Ajak Juna, Airyn pun menganggukan kepala nya lalu melerai pelukan nya dan pergi terlebih dulu.

"Makan nya dimana?"

"Lesehan aja disitu." Jawab Juna sambil menunjuk karpet bulu-bulu di ruangan depan yang tak jauh dari dapur. Tak lama kemudian, Juna datang membawa dua piring nasi dan omelete telur buatan nya tadi. 

"Pake nasi?"

"Iya, biar kenyang. Hehe." Jawab Arjuna sambil terkekeh pelan. Ini cukup aneh bagi Airyn, karena biasa nya dia memakan omelete tanpa nasi. Karena memakan telur nya saja sudah membuat nya kenyang. 

"O-ohh, gitu ya?"

"Iya, kamu gak terbiasa ya?"

"Hehe, iya. Biasa nya aku makan omelete nya aja, gak pake nasi." 

"Gapapa, kamu makan omelete nya aja gak usah pakai nasi."

"Tapi ini nasi nya gimana?" Tanya Airyn. Dia tidak enak pada Juan sebenarnya, sudah di masakan, malah serba salah. 

"Biar aku yang makan." 

"Yaudah deh, makan yang banyak. Biar cepet gede." Jawab Airyn membuat Juan terkekeh, badan nya sekarang saja sudah besar. Tak ada yang menyangka kalau dia berusia 19 tahun karena badan nya yang bongsor. Selain itu, dia juga memiliki tinggi 185 centimeter. Selain besar, Juna juga tinggi. Jadi dia terlihat sudah dewasa dari pada usia nya. 

"Aku dah gede.."

"Iya, badan kamu doang yang gede. Di mata aku, kamu tetep bocil." 

"Aku bukan bocil." Ketus Juna membuat Airyn tertawa.

"Bocil, bocil, bocil.."

"Isshh aku bukan bocil, sayang!" Rengek Juna.

"Iya iya.."

"Nah gitu dong." Jawab Juna sambil tersenyum kecil, dia tidak suka di panggil bocil. Tapi entah kenapa, saat Airyn yang mengatakan nya dia malah suka? Bahkan dia bisa bersikap manja seperti itu di depan Airyn, padahal biasa nya dia hanya bersikap datar. Kalau teman-teman sepekerjaan nya tahu dia merengek karena di katai bocil, mereka pasti tidak akan menyangka sama sekali. Mengingat betapa datar nya seorang Arjuna.

"Omelete nya enak, Jun. Aku suka, makasih ya. Lain kali kalo aku minta di masakin lagi boleh gak?" Tanya Airyn. Juna menoleh lalu menganggukan kepala nya mengiyakan.

"Dengan senang hati, Nona."

"Heh!"

"Eehh, iya iya. Maaf, sayang." Ralat Juna dengan cepat. 

"Nah kan, kedengeran lebih enak kalo manggil nya sayang." 

"Hmmm, apa orang tua kamu gak nyariin? Ini udah malem lho." Tanya Juna, membuat air muka Airyn berubah.

"Apa mereka peduli? Seperti nya tidak, aku juga malas pulang. Muak saja rasanya." Jawab Airyn.

"Kenapa memang nya? Apa kamu punya masalah dengan orang tua mu?" Tanya Juna lagi. Airyn menatap wajah Juna dengan tatapan sendu nya.

"Maaf kalau membuat mu tak nyaman, aku tahu ini privasi dan hal sensitif, maaf ya?"

"Tidak apa-apa, aku hanya merasa bosan dan muak dengan kedua nya. Mereka selalu saja berusaha menjodoh-jodohkan aku dengan anak teman mereka, padahal aku sudah dewasa dan bisa memilih pria sendiri bukan? Tapi mereka selalu saja ikut campur." 

"Karena mereka ingin yang terbaik, mungkin?"

"Aku tahu, semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anak nya, tapi apa harus dengan cara merusak kebahagiaan anak nya sendir?" Tanya Airyn membuat Juna terdiam.

.....

🌻🌻🌻🌻

Episodes
1 Bab 1 - Awal Pertemuan
2 Bab 2 - Arjuna Reksa
3 Bab 3 - Kemarahan Airyn
4 Bab 4 - Pertemuan Kembali
5 Bab 5 - Ulat Keket
6 Bab 6 - Menjemput Juna
7 Bab 7 - First Kiss?
8 Bab 8 - Masakan Juna
9 Bab 9 - Second Kisses
10 Bab 10 - Sarapan Bersama
11 Bab 11 - Bocil Mesum
12 Bab 12 - Membeli Pakaian
13 Bab 13 - Lipbalm Alami
14 Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15 Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16 Bab 16 - Juna Posesif
17 Bab 17 - Juna Junior
18 Bab 18 - Perona Pipi
19 Bab 19 - Kedatangan Jack
20 Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21 Bab 21 - Juna Pingsan
22 Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23 Bab 23 - Marco dan Juna
24 Bab 24 - Insecure
25 Bab 25 - Movie Date With Juna
26 Bab 26 - Tingkah Airyn
27 Bab 27 - Jalan-jalan
28 Bab 28 - Keras Kepala
29 Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30 Bab 30 - Orang Gila
31 Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32 Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33 Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34 Bab 34 - Apple Juna?
35 Bab 35 - Kursus Mengemudi
36 Bab 36 - Pemuda Dewasa
37 Bab 37 - Juna Cemburu
38 Bab 38 - Bocil Cemburu
39 Bab 39 - Bibit Pelakor
40 Bab 40 - Airyn Cemburu
41 Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42 Bab 42 - Masakan Juna
43 Bab 43 - Kebaikan Airyn
44 Bab 44 - Bibit Unggulan
45 Bab 45 - Airyn Sakit
46 Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47 Bab 47 - Keasinan
48 Bab 48 - Sisi Lain Juna
49 Bab 49 - Singa Tidur
50 Bab 50 - Membiasakan Diri
51 Bab 51 - Pasangan Serasi
52 Bab 52 - Kerinduan Juna
53 Bab 53 - Airyn Pulang
54 Bab 54 - Princess
55 Bab 55 - Tukang Nyosor
56 Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57 Bab 57 - Keraguan Juna
58 Bab 58 - Butuh Bukti
59 Bab 59 - Bukti dari Airyn
60 Bab 60 - Kekesalan Maudy
61 Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62 Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63 Bab 63 - Kelakuan Juna
64 Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65 Bab 65 - Bad Mood
66 Bab 66 - Saling Melengkapi
67 Bab 67 - Night Ride
68 Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69 Bab 69 - Daddy Jo
70 Bab 70 - Potong Rambut?
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Di Mobil?
73 Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74 Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75 Bab 75 - Ditarik Nikah
76 Bab 76 - Pulang Kampung
77 Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78 Bab 78 - Nana Amira
79 Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80 Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81 Bab 81 - Kolak Candil
82 Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83 Hiatus Sementara
84 Bab 83 - Membujuk Mamak
85 Bab 84 - Penjelasan Airyn
86 Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87 Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88 Bab 87 - Keputusan Airyn
89 Bab 88 - Airyn Sakit?
90 Bab 89 - Airyn Hamil
91 Bab 90 - Melamar Airyn
92 Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93 Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94 Bab 93 - Setelah Pernikahan
95 Bab 94 - Monica & Mirna
96 Bab 95 - Makan Bersama
97 Bab 96 - Kehidupan Airyn
98 Bab 97 - Vitamin Juna
99 Bab 98 - Ketakutan Airyn
100 Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101 Bab 100 - Happy Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Awal Pertemuan
2
Bab 2 - Arjuna Reksa
3
Bab 3 - Kemarahan Airyn
4
Bab 4 - Pertemuan Kembali
5
Bab 5 - Ulat Keket
6
Bab 6 - Menjemput Juna
7
Bab 7 - First Kiss?
8
Bab 8 - Masakan Juna
9
Bab 9 - Second Kisses
10
Bab 10 - Sarapan Bersama
11
Bab 11 - Bocil Mesum
12
Bab 12 - Membeli Pakaian
13
Bab 13 - Lipbalm Alami
14
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16
Bab 16 - Juna Posesif
17
Bab 17 - Juna Junior
18
Bab 18 - Perona Pipi
19
Bab 19 - Kedatangan Jack
20
Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21
Bab 21 - Juna Pingsan
22
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23
Bab 23 - Marco dan Juna
24
Bab 24 - Insecure
25
Bab 25 - Movie Date With Juna
26
Bab 26 - Tingkah Airyn
27
Bab 27 - Jalan-jalan
28
Bab 28 - Keras Kepala
29
Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30
Bab 30 - Orang Gila
31
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32
Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33
Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34
Bab 34 - Apple Juna?
35
Bab 35 - Kursus Mengemudi
36
Bab 36 - Pemuda Dewasa
37
Bab 37 - Juna Cemburu
38
Bab 38 - Bocil Cemburu
39
Bab 39 - Bibit Pelakor
40
Bab 40 - Airyn Cemburu
41
Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42
Bab 42 - Masakan Juna
43
Bab 43 - Kebaikan Airyn
44
Bab 44 - Bibit Unggulan
45
Bab 45 - Airyn Sakit
46
Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47
Bab 47 - Keasinan
48
Bab 48 - Sisi Lain Juna
49
Bab 49 - Singa Tidur
50
Bab 50 - Membiasakan Diri
51
Bab 51 - Pasangan Serasi
52
Bab 52 - Kerinduan Juna
53
Bab 53 - Airyn Pulang
54
Bab 54 - Princess
55
Bab 55 - Tukang Nyosor
56
Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57
Bab 57 - Keraguan Juna
58
Bab 58 - Butuh Bukti
59
Bab 59 - Bukti dari Airyn
60
Bab 60 - Kekesalan Maudy
61
Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62
Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63
Bab 63 - Kelakuan Juna
64
Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65
Bab 65 - Bad Mood
66
Bab 66 - Saling Melengkapi
67
Bab 67 - Night Ride
68
Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69
Bab 69 - Daddy Jo
70
Bab 70 - Potong Rambut?
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Di Mobil?
73
Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74
Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75
Bab 75 - Ditarik Nikah
76
Bab 76 - Pulang Kampung
77
Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78
Bab 78 - Nana Amira
79
Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80
Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81
Bab 81 - Kolak Candil
82
Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83
Hiatus Sementara
84
Bab 83 - Membujuk Mamak
85
Bab 84 - Penjelasan Airyn
86
Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87
Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88
Bab 87 - Keputusan Airyn
89
Bab 88 - Airyn Sakit?
90
Bab 89 - Airyn Hamil
91
Bab 90 - Melamar Airyn
92
Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93
Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94
Bab 93 - Setelah Pernikahan
95
Bab 94 - Monica & Mirna
96
Bab 95 - Makan Bersama
97
Bab 96 - Kehidupan Airyn
98
Bab 97 - Vitamin Juna
99
Bab 98 - Ketakutan Airyn
100
Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101
Bab 100 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!