Bab 3 - Kemarahan Airyn

Di kamar, Airyn sedang rebahan di atas kasur sambil senyam senyum sendiri. Dia tidak terlalu memikirkan tentang perjodohan yang akan di lakukan oleh orang tua nya, saat ini dia hanya memikirkan pemuda bernama Arjuna. 

Senyuman pemuda itu terngiang-ngiang di dalam benak nya, apalagi saat dia membuka suara nya, terdengar sangat seksii bagi Airyn. Dia memang wanita yang sudah dewasa, jadi pemikiran nya tidak jauh-jauh dari seputar hal-hal yang cukup mesuum. Itu wajar bukan? Wajar lah, karena dia normal bukan?

"Tunggu, apa Mommy sama Daddy ngotot pengen jodohin aku tuh karena mereka pikir aku ini gak normal apa yaak?" Gumam Airyn. Padahal, dia masih normal kok. Dia masih suka dengan lawan jenis, contoh nya, Arjuna. Dia naksir dengan pemuda itu seperti nya. Terbukti dari sosok pemuda itu yang selalu memutari otak nya sekarang ini. Aneh tapi nyata bukan? Dia seolah jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Isshh, isshh tak patut." Gumam perempuan cantik itu sambil menggelengkan kepala nya. 

"Tunggu, ini udah jam sepuluh malem kan. Apa Juna udah pulang kerja ya? Telepon aja kali ya?" Airyn mengambil ponsel nya, dia ingin menghubungi nomor Juna, tapi dia mengurungkan nya. Dia takut mengganggu waktu pemuda itu beristirahat. Tapi, sedetik kemudian dia menghidupkan kembali ponsel nya dan berniat menghubungi nomor Juna. Tapi ya lagi-lagi dia mengurungkan niat nya. Begitu saja hingga beberapa kali. 

Dia terlihat seperti remaja yang labil saat ini, padahal untuk saat ini bukanlah saat nya lagi untuk Airyn bertingkah seperti remaja lagi, usia nya sudah sangat dewasa. Hingga akhirnya, setelah mengumpulkan keberanian nya, dia pun menghubungi nomor ponsel Juna. Butuh beberapa detik hingga panggilan itu di angkat oleh yang punya ponsel. 

'Hallo, siapa ya?' Tanya nya, dia hafal benar kalau itu adalah suara Juna. 

"Ini aku, Airyn."

'Airyn? Apa kita pernah berkenalan?' Tanya nya, membuat Airyn melupakan kalau dia lupa memperkenalkan diri nya sendiri pada Juna. 

"Aku yang tadi makan bersama mu di cafe, Jun."

'Oh, Nona Airyn. Selamat malam, Nona.' Sapa nya dengan ramah. 

"Lagi ngapain, Jun?"

'Baru saja selesai mandi, baru pulang langsung bersih-bersih, Nona. Ada apa?' Tanya Juna, membuat Airyn gelagapan. Dia lupa menyiapkan alasan kenapa dia menghubungi Juna duluan. Kalau sudah begini, dia harus menjawab apa?

"T-tidak apa-apa sih, cuma mengetes saja. Kan tadi aku udah bilang mau ngehubungin kamu, Jun." Jawab Airyn.

'Ohh, baiklah. Kenapa Nona belum tidur?' Tanya Juna membuat Airyn tersenyum kecil. 

"Belum ngantuk aja sih, kamu baru pulang kerja ya? Selarut ini?" 

'Iya, Nona. Memang jam segini biasa nya saya pulang.'

"Ya sudah, kalau begitu aku matikan dulu ya. Kamu pasti ingin beristirahat kan? Setelah seharian kerja, pasti kamu kelelahan." 

'Hehe iya, lelah sedikit kok.' Jawab Juna, membuat hati Airyn berdebar tak karuan saat mendengar pemuda itu terkekeh. 

"Yaudah, selamat beristirahat. Semangat kerja nya besok."

'Pasti, Nona. Selamat malam, saya tutup telepon nya ya?' 

"Iya, Jun." Jawab Airyn. Panggilan pun selesai. Besok memang hari minggu, tapi restoran di mall atau cafe tidak tutup, justru akan semakin ramai di weekend seperti ini. Hari sabtu dan minggu adalah hari kemerdekaan bagi pegawai kantoran, tapi kerja keras bagi pegawai restoran atau tempat hiburan seperti mall. 

"Suara kekehan nya bikin cenat cenut aja deh itu cowok, padahal kayaknya dia berondong deh. Tapi kok suara nya seksii banget ya?" Gumam Airyn sambil berguling-guling di atas kasur. Hingga sedetik kemudian, dia menyadari kesalahan nya. Dia menepuk kepala nya beberapa kali lalu menggelengkan kepala nya dengan perlahan. 

"Otak ku kenapa mesuum sekali ya? Astaga, aku harus segera tidur biar gak berpikiran kotor!" Perempuan itu pun langsung mengganti pakaian nya, lalu tidur. Besok dia berencana untuk menyenangkan diri nya sendiri dengan pergi ke salon untuk menghias kuku nya, atau istilah nya sih nail art di tempat langganan nya. 

Keesokan hari nya, Airyn turun dari kamar agak siang. Dia berjalan dengan perlahan sambil membawa tas nya dengan cara di tenteng. 

"Mau kemana?" Tanya Jonathan, Daddy nya Airyn. 

"Mau manicure ke salon, Dad. Kenapa?"

"Jangan malem-malem pulang nya, nanti bakalan ada keluarga nya Arsen kesini."

"Arsen siapa lagi sih, Dad?" Tanya Airyn, dia muak. Benar-benar muak dengan perjodohan semacam ini, mereka pikir dia tidak bisa memilih pasangan nya sendiri hingga mereka harus ikut campur dengan kehidupan nya bahkan masalah pribadi nya.

"Anak kolega bisnis Daddy, sayang."

"Airyn gak mau di jodoh-jodohin lagi, Dad." Jawab Airyn, dia selalu menolak saat kedua orang tua nya ingin mengenalkan nya dengan anak teman-teman kedua orang tua nya, karena ujung-ujungnya pasti perjodohan. Masih ada ya di zaman sekarang orang tua menjodohkan anak nya? Padahal sekarang mereka sudah hidup di jaman serba modern. 

"Airyn, gak ada salah nya kamu bertemu dan berkenalan lebih dulu dengan mereka."

"Gak mau, Airyn gak mau!"

"Airyn!"

"Cukup, Dad. Airyn sudah besar, Airyn sudah dewasa sekarang. Airyn bisa memilih pasangan hidup Airyn sendiri tanpa campur tangan Mommy atau Daddy." 

"Ckk, bukti nya mana hmm? Kau sudah dewasa, usia mu sebentar lagi akan berkepala tiga, Airyn. Tapi mana? Sampai sekarang, kamu tidak pernah terlihat dekat dengan pria manapun!" Ucap Jonathan.

"Bukankah ini semua karena ulah Daddy? Daddy yang membuat aku bekerja keras dan menghabiskan banyak waktu Airyn dengan bekerja dan bekerja di perusahaan yang Daddy berikan?" Tanya Airyn membuat Jonathan terdiam.

"Aku sibuk bekerja setiap hari, memikirkan bagaimana cara agar perusahaan kita berkembang semakin besar. Daddy tahu kan bagaimana pusing nya? Jadi Airyn mohon sama Daddy atau Mommy, berhenti menjodoh-jodohkan Airyn dengan anak teman sosialita atau kolega bisnis Daddy, aku muak!" 

Airyn pun pergi dengan langkah cepat nya meninggalkan rumah besar yang selama ini terasa kosong itu, hampir setiap hari pasti ada saja hal-hal sepele yang membuat perdebatan antara orang tua dan anak itu. Airyn bersikeras tidak ingin di jodohkan, tapi kedua orang tua nya terus saja meminta nya untuk berkenalan dengan kenalan mereka. 

"Ckkk, aku sangat muak!" Gerutu Airyn, dia pun melajukan kendaraan nya dengan kecepatan yang cukup tinggi menjauhi kediaman nya itu. 

Tujuan Airyn saat ini hanyalah pergi ke salon, setelah selesai dia akan mencoba mendatangi Juna ke tempat kerja nya. Tidak apa-apa kalau dia memulai semua nya duluan, tak ada salah nya bukan kalau wanita yang mengambil inisiatif untuk mendekati lebih dulu?

.....

🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

GOOD AIRYN, LO MNOLAK KERAS BKN BRRTI LO DURHAKA, TK SLAMANYA KEINGINAN ORTU HRS DIIKUTI KLO ITU MSK K RANAH PRIBADI.. KLO MMG MAU JODOHKN , KNP GK SAMA USTADZ MUDA & TAMPAN..

2024-02-19

1

💥yuii💥

💥yuii💥

duh sabar neng airyn....jangan marah marah🤭🤭jodoh mu dh di depan mata Yook KK Thor gass💪💪

2023-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Awal Pertemuan
2 Bab 2 - Arjuna Reksa
3 Bab 3 - Kemarahan Airyn
4 Bab 4 - Pertemuan Kembali
5 Bab 5 - Ulat Keket
6 Bab 6 - Menjemput Juna
7 Bab 7 - First Kiss?
8 Bab 8 - Masakan Juna
9 Bab 9 - Second Kisses
10 Bab 10 - Sarapan Bersama
11 Bab 11 - Bocil Mesum
12 Bab 12 - Membeli Pakaian
13 Bab 13 - Lipbalm Alami
14 Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15 Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16 Bab 16 - Juna Posesif
17 Bab 17 - Juna Junior
18 Bab 18 - Perona Pipi
19 Bab 19 - Kedatangan Jack
20 Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21 Bab 21 - Juna Pingsan
22 Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23 Bab 23 - Marco dan Juna
24 Bab 24 - Insecure
25 Bab 25 - Movie Date With Juna
26 Bab 26 - Tingkah Airyn
27 Bab 27 - Jalan-jalan
28 Bab 28 - Keras Kepala
29 Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30 Bab 30 - Orang Gila
31 Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32 Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33 Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34 Bab 34 - Apple Juna?
35 Bab 35 - Kursus Mengemudi
36 Bab 36 - Pemuda Dewasa
37 Bab 37 - Juna Cemburu
38 Bab 38 - Bocil Cemburu
39 Bab 39 - Bibit Pelakor
40 Bab 40 - Airyn Cemburu
41 Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42 Bab 42 - Masakan Juna
43 Bab 43 - Kebaikan Airyn
44 Bab 44 - Bibit Unggulan
45 Bab 45 - Airyn Sakit
46 Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47 Bab 47 - Keasinan
48 Bab 48 - Sisi Lain Juna
49 Bab 49 - Singa Tidur
50 Bab 50 - Membiasakan Diri
51 Bab 51 - Pasangan Serasi
52 Bab 52 - Kerinduan Juna
53 Bab 53 - Airyn Pulang
54 Bab 54 - Princess
55 Bab 55 - Tukang Nyosor
56 Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57 Bab 57 - Keraguan Juna
58 Bab 58 - Butuh Bukti
59 Bab 59 - Bukti dari Airyn
60 Bab 60 - Kekesalan Maudy
61 Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62 Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63 Bab 63 - Kelakuan Juna
64 Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65 Bab 65 - Bad Mood
66 Bab 66 - Saling Melengkapi
67 Bab 67 - Night Ride
68 Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69 Bab 69 - Daddy Jo
70 Bab 70 - Potong Rambut?
71 Bab 71 - Quality Time
72 Bab 72 - Di Mobil?
73 Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74 Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75 Bab 75 - Ditarik Nikah
76 Bab 76 - Pulang Kampung
77 Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78 Bab 78 - Nana Amira
79 Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80 Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81 Bab 81 - Kolak Candil
82 Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83 Hiatus Sementara
84 Bab 83 - Membujuk Mamak
85 Bab 84 - Penjelasan Airyn
86 Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87 Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88 Bab 87 - Keputusan Airyn
89 Bab 88 - Airyn Sakit?
90 Bab 89 - Airyn Hamil
91 Bab 90 - Melamar Airyn
92 Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93 Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94 Bab 93 - Setelah Pernikahan
95 Bab 94 - Monica & Mirna
96 Bab 95 - Makan Bersama
97 Bab 96 - Kehidupan Airyn
98 Bab 97 - Vitamin Juna
99 Bab 98 - Ketakutan Airyn
100 Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101 Bab 100 - Happy Ending
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Bab 1 - Awal Pertemuan
2
Bab 2 - Arjuna Reksa
3
Bab 3 - Kemarahan Airyn
4
Bab 4 - Pertemuan Kembali
5
Bab 5 - Ulat Keket
6
Bab 6 - Menjemput Juna
7
Bab 7 - First Kiss?
8
Bab 8 - Masakan Juna
9
Bab 9 - Second Kisses
10
Bab 10 - Sarapan Bersama
11
Bab 11 - Bocil Mesum
12
Bab 12 - Membeli Pakaian
13
Bab 13 - Lipbalm Alami
14
Bab 14 - Pacaran + VISUAL
15
Bab 15 - Gak Jadi Pulang
16
Bab 16 - Juna Posesif
17
Bab 17 - Juna Junior
18
Bab 18 - Perona Pipi
19
Bab 19 - Kedatangan Jack
20
Bab 20 - Maudi Asli atau Maudi Palsu?
21
Bab 21 - Juna Pingsan
22
Bab 22 - Kekuasaan Airyn
23
Bab 23 - Marco dan Juna
24
Bab 24 - Insecure
25
Bab 25 - Movie Date With Juna
26
Bab 26 - Tingkah Airyn
27
Bab 27 - Jalan-jalan
28
Bab 28 - Keras Kepala
29
Bab 29 - Pemuda yang Mandiri
30
Bab 30 - Orang Gila
31
Bab 31 - Arjuna Berbeda?
32
Bab 32 - Ke Khawatiran Airyn
33
Bab 33 - Gara-gara Tangtop
34
Bab 34 - Apple Juna?
35
Bab 35 - Kursus Mengemudi
36
Bab 36 - Pemuda Dewasa
37
Bab 37 - Juna Cemburu
38
Bab 38 - Bocil Cemburu
39
Bab 39 - Bibit Pelakor
40
Bab 40 - Airyn Cemburu
41
Bab 41 - Kebahagiaan Airyn
42
Bab 42 - Masakan Juna
43
Bab 43 - Kebaikan Airyn
44
Bab 44 - Bibit Unggulan
45
Bab 45 - Airyn Sakit
46
Bab 46 - Definisi Bahagia Airyn
47
Bab 47 - Keasinan
48
Bab 48 - Sisi Lain Juna
49
Bab 49 - Singa Tidur
50
Bab 50 - Membiasakan Diri
51
Bab 51 - Pasangan Serasi
52
Bab 52 - Kerinduan Juna
53
Bab 53 - Airyn Pulang
54
Bab 54 - Princess
55
Bab 55 - Tukang Nyosor
56
Bab 56 - Kunjungan Orang Tua Airyn
57
Bab 57 - Keraguan Juna
58
Bab 58 - Butuh Bukti
59
Bab 59 - Bukti dari Airyn
60
Bab 60 - Kekesalan Maudy
61
Bab 61 - Memancing Singa Kelaparan
62
Bab 62 - Hadiah untuk Sepupu
63
Bab 63 - Kelakuan Juna
64
Bab 64 - Pukis Sebelum Kerja
65
Bab 65 - Bad Mood
66
Bab 66 - Saling Melengkapi
67
Bab 67 - Night Ride
68
Bab 68 - Bertemu Orang Tua Airyn
69
Bab 69 - Daddy Jo
70
Bab 70 - Potong Rambut?
71
Bab 71 - Quality Time
72
Bab 72 - Di Mobil?
73
Bab 73 - Hari Pertama untuk Juna
74
Bab 74 - Hari Pertama Kerja
75
Bab 75 - Ditarik Nikah
76
Bab 76 - Pulang Kampung
77
Bab 77 - Nikah sama Berondong?
78
Bab 78 - Nana Amira
79
Bab 79 - Kebaikan Hati Airyn
80
Bab 80 - Ke Khawatiran Airyn
81
Bab 81 - Kolak Candil
82
Bab 82 - Semua ada Alasan nya
83
Hiatus Sementara
84
Bab 83 - Membujuk Mamak
85
Bab 84 - Penjelasan Airyn
86
Bab 85 - Kekesalan Arjuna
87
Bab 86 - Kekesalan Juna #2
88
Bab 87 - Keputusan Airyn
89
Bab 88 - Airyn Sakit?
90
Bab 89 - Airyn Hamil
91
Bab 90 - Melamar Airyn
92
Bab 91 - Kemarahan Jonathan
93
Bab 92 - Pernikahan Arjuna & Airyn
94
Bab 93 - Setelah Pernikahan
95
Bab 94 - Monica & Mirna
96
Bab 95 - Makan Bersama
97
Bab 96 - Kehidupan Airyn
98
Bab 97 - Vitamin Juna
99
Bab 98 - Ketakutan Airyn
100
Bab 99 - Welcome Baby Arshaka
101
Bab 100 - Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!