Di kamar, Airyn sedang rebahan di atas kasur sambil senyam senyum sendiri. Dia tidak terlalu memikirkan tentang perjodohan yang akan di lakukan oleh orang tua nya, saat ini dia hanya memikirkan pemuda bernama Arjuna.
Senyuman pemuda itu terngiang-ngiang di dalam benak nya, apalagi saat dia membuka suara nya, terdengar sangat seksii bagi Airyn. Dia memang wanita yang sudah dewasa, jadi pemikiran nya tidak jauh-jauh dari seputar hal-hal yang cukup mesuum. Itu wajar bukan? Wajar lah, karena dia normal bukan?
"Tunggu, apa Mommy sama Daddy ngotot pengen jodohin aku tuh karena mereka pikir aku ini gak normal apa yaak?" Gumam Airyn. Padahal, dia masih normal kok. Dia masih suka dengan lawan jenis, contoh nya, Arjuna. Dia naksir dengan pemuda itu seperti nya. Terbukti dari sosok pemuda itu yang selalu memutari otak nya sekarang ini. Aneh tapi nyata bukan? Dia seolah jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Isshh, isshh tak patut." Gumam perempuan cantik itu sambil menggelengkan kepala nya.
"Tunggu, ini udah jam sepuluh malem kan. Apa Juna udah pulang kerja ya? Telepon aja kali ya?" Airyn mengambil ponsel nya, dia ingin menghubungi nomor Juna, tapi dia mengurungkan nya. Dia takut mengganggu waktu pemuda itu beristirahat. Tapi, sedetik kemudian dia menghidupkan kembali ponsel nya dan berniat menghubungi nomor Juna. Tapi ya lagi-lagi dia mengurungkan niat nya. Begitu saja hingga beberapa kali.
Dia terlihat seperti remaja yang labil saat ini, padahal untuk saat ini bukanlah saat nya lagi untuk Airyn bertingkah seperti remaja lagi, usia nya sudah sangat dewasa. Hingga akhirnya, setelah mengumpulkan keberanian nya, dia pun menghubungi nomor ponsel Juna. Butuh beberapa detik hingga panggilan itu di angkat oleh yang punya ponsel.
'Hallo, siapa ya?' Tanya nya, dia hafal benar kalau itu adalah suara Juna.
"Ini aku, Airyn."
'Airyn? Apa kita pernah berkenalan?' Tanya nya, membuat Airyn melupakan kalau dia lupa memperkenalkan diri nya sendiri pada Juna.
"Aku yang tadi makan bersama mu di cafe, Jun."
'Oh, Nona Airyn. Selamat malam, Nona.' Sapa nya dengan ramah.
"Lagi ngapain, Jun?"
'Baru saja selesai mandi, baru pulang langsung bersih-bersih, Nona. Ada apa?' Tanya Juna, membuat Airyn gelagapan. Dia lupa menyiapkan alasan kenapa dia menghubungi Juna duluan. Kalau sudah begini, dia harus menjawab apa?
"T-tidak apa-apa sih, cuma mengetes saja. Kan tadi aku udah bilang mau ngehubungin kamu, Jun." Jawab Airyn.
'Ohh, baiklah. Kenapa Nona belum tidur?' Tanya Juna membuat Airyn tersenyum kecil.
"Belum ngantuk aja sih, kamu baru pulang kerja ya? Selarut ini?"
'Iya, Nona. Memang jam segini biasa nya saya pulang.'
"Ya sudah, kalau begitu aku matikan dulu ya. Kamu pasti ingin beristirahat kan? Setelah seharian kerja, pasti kamu kelelahan."
'Hehe iya, lelah sedikit kok.' Jawab Juna, membuat hati Airyn berdebar tak karuan saat mendengar pemuda itu terkekeh.
"Yaudah, selamat beristirahat. Semangat kerja nya besok."
'Pasti, Nona. Selamat malam, saya tutup telepon nya ya?'
"Iya, Jun." Jawab Airyn. Panggilan pun selesai. Besok memang hari minggu, tapi restoran di mall atau cafe tidak tutup, justru akan semakin ramai di weekend seperti ini. Hari sabtu dan minggu adalah hari kemerdekaan bagi pegawai kantoran, tapi kerja keras bagi pegawai restoran atau tempat hiburan seperti mall.
"Suara kekehan nya bikin cenat cenut aja deh itu cowok, padahal kayaknya dia berondong deh. Tapi kok suara nya seksii banget ya?" Gumam Airyn sambil berguling-guling di atas kasur. Hingga sedetik kemudian, dia menyadari kesalahan nya. Dia menepuk kepala nya beberapa kali lalu menggelengkan kepala nya dengan perlahan.
"Otak ku kenapa mesuum sekali ya? Astaga, aku harus segera tidur biar gak berpikiran kotor!" Perempuan itu pun langsung mengganti pakaian nya, lalu tidur. Besok dia berencana untuk menyenangkan diri nya sendiri dengan pergi ke salon untuk menghias kuku nya, atau istilah nya sih nail art di tempat langganan nya.
Keesokan hari nya, Airyn turun dari kamar agak siang. Dia berjalan dengan perlahan sambil membawa tas nya dengan cara di tenteng.
"Mau kemana?" Tanya Jonathan, Daddy nya Airyn.
"Mau manicure ke salon, Dad. Kenapa?"
"Jangan malem-malem pulang nya, nanti bakalan ada keluarga nya Arsen kesini."
"Arsen siapa lagi sih, Dad?" Tanya Airyn, dia muak. Benar-benar muak dengan perjodohan semacam ini, mereka pikir dia tidak bisa memilih pasangan nya sendiri hingga mereka harus ikut campur dengan kehidupan nya bahkan masalah pribadi nya.
"Anak kolega bisnis Daddy, sayang."
"Airyn gak mau di jodoh-jodohin lagi, Dad." Jawab Airyn, dia selalu menolak saat kedua orang tua nya ingin mengenalkan nya dengan anak teman-teman kedua orang tua nya, karena ujung-ujungnya pasti perjodohan. Masih ada ya di zaman sekarang orang tua menjodohkan anak nya? Padahal sekarang mereka sudah hidup di jaman serba modern.
"Airyn, gak ada salah nya kamu bertemu dan berkenalan lebih dulu dengan mereka."
"Gak mau, Airyn gak mau!"
"Airyn!"
"Cukup, Dad. Airyn sudah besar, Airyn sudah dewasa sekarang. Airyn bisa memilih pasangan hidup Airyn sendiri tanpa campur tangan Mommy atau Daddy."
"Ckk, bukti nya mana hmm? Kau sudah dewasa, usia mu sebentar lagi akan berkepala tiga, Airyn. Tapi mana? Sampai sekarang, kamu tidak pernah terlihat dekat dengan pria manapun!" Ucap Jonathan.
"Bukankah ini semua karena ulah Daddy? Daddy yang membuat aku bekerja keras dan menghabiskan banyak waktu Airyn dengan bekerja dan bekerja di perusahaan yang Daddy berikan?" Tanya Airyn membuat Jonathan terdiam.
"Aku sibuk bekerja setiap hari, memikirkan bagaimana cara agar perusahaan kita berkembang semakin besar. Daddy tahu kan bagaimana pusing nya? Jadi Airyn mohon sama Daddy atau Mommy, berhenti menjodoh-jodohkan Airyn dengan anak teman sosialita atau kolega bisnis Daddy, aku muak!"
Airyn pun pergi dengan langkah cepat nya meninggalkan rumah besar yang selama ini terasa kosong itu, hampir setiap hari pasti ada saja hal-hal sepele yang membuat perdebatan antara orang tua dan anak itu. Airyn bersikeras tidak ingin di jodohkan, tapi kedua orang tua nya terus saja meminta nya untuk berkenalan dengan kenalan mereka.
"Ckkk, aku sangat muak!" Gerutu Airyn, dia pun melajukan kendaraan nya dengan kecepatan yang cukup tinggi menjauhi kediaman nya itu.
Tujuan Airyn saat ini hanyalah pergi ke salon, setelah selesai dia akan mencoba mendatangi Juna ke tempat kerja nya. Tidak apa-apa kalau dia memulai semua nya duluan, tak ada salah nya bukan kalau wanita yang mengambil inisiatif untuk mendekati lebih dulu?
.....
🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GOOD AIRYN, LO MNOLAK KERAS BKN BRRTI LO DURHAKA, TK SLAMANYA KEINGINAN ORTU HRS DIIKUTI KLO ITU MSK K RANAH PRIBADI.. KLO MMG MAU JODOHKN , KNP GK SAMA USTADZ MUDA & TAMPAN..
2024-02-19
1
💥yuii💥
duh sabar neng airyn....jangan marah marah🤭🤭jodoh mu dh di depan mata Yook KK Thor gass💪💪
2023-06-11
2