"Ingat Ulla,, dia sudah bahagia! kamu tidak perlu menangisinya lagi!"
"Kamu cantik!! masih banyak pria tampan yang jauh lebih baik dari dia,,!"
Dengan langkah gontai dan hati hancur setelah melihat pria yang dia sukai sejak kecil malah menikah dengan wanita lain. Azzura Memilih pergi disaat semua orang berbahagia, sedang hatinya terasa hancur tak bersisa. Dengan berjalan kaki sendirian, Azzura menyusuri jalanan tanpa arah dan tujuan.
Masih teringat jelas di ingatan gadis itu, bagaimana Ulla memperjuangkan cintanya pada Axel, lelaki yang sejak kecil selalu dia ganggunya, Tapi Semakin mereka tumbuh dewasa, Rasa suka itu tumbuh begitu saja, Namun sayang, Axel seperti tidak pernah membuka hati untuknya. Karena baginya, Azzura sudah dianggap seperti adiknya. Sedang Azzura tidak pernah mau terima dianggap adik, karena memang mereka tidak memiliki ikatan darah, hanya saudara jauh karena Axel anak dari paman, kakak ipar Azzura.
Gadis cantik itu masih menangis, sambil terus berjalan hingga sampai di pinggir jembatan. Dia terlihat begitu frustasi, dan sangat menyedihkan karena patah hati.
"Aku akan buang rasa ini! Bagiku sudah cukup aku berjuang! Aaarrrgggghh!" Azzura menghadap ke sungai besar dengan berpegangan kuat pada pagar jembatan, lalu dia berteriak sekuat kuatnya untuk melepaskan rasa sesak didalam dadaa nya.
Azzura tersentak kaget saat tangannya di cengkram dan ditarik kuat kebelakang.
"Hey! kalau mau bunuh diri jangan disini!" teriak seseorang di belakang Azzura.
Gadis cantik itu berbalik dan melihat seseorang pria dengan menggunakan masker, tengah mencengkram kuat tangan langsingnya dengan tatapan tajam menusuknya.
"Siapa yang mau bunuh diri?! aku cuma berteriak!" Jawabnya dengan berteriak, lalu di sentak tangannya hingga cengkraman itu terlepas.
"Itu, kau sudah ada di pinggir jembatan! teriak teriak lagi! apa namanya kalau bukan mau bunuh diri hah?!" ucapnya dengan setengah berteriak
"Aku gak ada niatan mau bunuh diri! lagian untuk apa?! Aku cantik, dan aku bisa mendapatkan lelaki yang jauh lebih baik!" ucap Azzura dengan penuh percaya diri
"Ohh,, ternyata para barisan mantan patah hati?! Kasihan,,,!" ucapnya dengan nada mengejek
"Aku gak butuh rasa kasihan mu! Pergi sana!" Teriak Azzura
"Aku juga tidak ingin berlama lama disini! cuma mengingatkan, bunuh diri itu dosa! Bye!" Kemudian pria itu pergi meninggalkan Azzura sendiri
"Pergi sana!" Teriak Azzura
"Cantik cantik gila!"
...........
Sementara itu, di gedung pernikahan, Semua keluarga Dermawan sedang kebingungan mencari keberadaan Azzura. Gadis itu tidak bisa dihubungi karena tasnya di titip pada Queen, Semua lelaki di keluarga Dermawan berpencar untuk mencari keberadaan Azzura.
Setelah menyendiri di pinggir jembatan, Azzura pulang dengan menaiki taksi. Gadis itu sudah mantap, dia akan mengubur perasaan pada Axel dan akan fokus pada study dan karirnya. Azzura mengambil perkuliahan jurusan Farmasi, dan saat ini hanya tinggal menyelesaikan skripsinya.
Begitu mendapat kabar dari pelayan dirumah jika Azzura sudah pulang, semua keluarga Dermawan segera pulang ke rumah dan melihat kondisi Azzura
"Kamu gak papa nak?" tanya Zara kepada putrinya
Terlihat wajah Azzura sembab meski dia sudah membersihkan tubuhnya
"Gak papa ma, Ulla baik baik saja" jawab Azzura
"Tapi matamu sembab,," sahut Aunty Liora
"Hah! ini? tadi kelilipan di jalan,,, jangan khawatir,, Ulla cantik, tidak boleh sedih berlarut larut,," ucap Azzura dengan tersenyum ceria, dia berusaha menutupi kesedihannya.
Sepandai pandainya dia menyembunyikan rasa sedihnya, tetap saja terlihat di mata keluarganya
"Iyaa dong!! anak papa itu cantik! pasti banyak pria baik yang bisa membahagiakan kamu. Sekarang bukan waktunya untuk bersedih, tapi menatap masa depan,, papa sudah sering katakan itu!" ucap Angga
"Iya,, pa,, maaf ulla tidak mendengar ucapan papa.." Ucap Azzura kemudian memeluk papanya
Semua keluarga Dermawan baru tau jika Azzura menyukai Axel, itupun dari Queen yang bercerita kepada mamahnya. Jadilah mereka sangat tau, pasti Azzura sangat sedih dan patah hati melihat Axel menikahi gadis lain.
...........
Semenjak saat itu, Azzura benar benar fokus pada Study dan karirnya. Hingga setelah menyelesaikan study nya, gadis itu kini sudah membuka sebuah apotek 24jam dari uang tabungannya sendiri, dan tentunya apotek itu bekerjasama dengan rumah sakit papanya.
Memiliki karir yang bagus tapi nyatanya tidak sebagus nasib percintaannya. Diusianya yang sudah terbilang cukup untuk menikah, Azzura masih betah menyendiri. Bahkan dia tidak pernah terlihat dekat dengan lelaki manapun. Kemana mana pun, dia hanya pergi sendiri, kadang bersama teman teman atau dengan keponakannya.
Setiap pagi, Azzura berada di rumah besar keluarga Dermawan untuk mengasuh keponakan keponakannya yang semua super duper jahil. Meski begitu, Azzura tetap saja mau mengasuh mereka, dan jika sedang berkumpul, rumah itu sudah seperti tempat penitipan anak.
Azzura memutuskan untuk tinggal sendiri di salah satu rumah keluarganya (Rumah peninggalan Ibu Wina), karena dia ingin belajar hidup mandiri dan hidup sederhana. Jadi setiap pagi, Azzura pulang kerumah besar Dermawan untuk menjadi pengasuh dan malam harinya setelah pulang dari Apotek, Azzura pulang ke tempat tinggalnya.
"Baru pulang lla?"
Azzura yang baru saja mematikan mesin motornya menoleh saat di sapa tetangganya
"Eh,, Iya bude, tumben bude ada di rumah, lagi libur kerja ya?" tanya Azzura lalu turun dari motor
"Enggak libur nak, tapi bude cuma mau ambil barang majikan bude, kebetulan deket sini, jadi pulang dulu. Kamu masih kerja jadi pengasuh?" tanya bude Ratih
"Masih bude,, memangnya kenapa bude?" tanya Azzura
"Begini,,, majikan bude juga lagi cari pengasuh, eh perawat deng. Jadi tuan muda itu sakit, dia lumpuh gak bisa apa apa sejak kecelakaan yang menimpa keluarga mereka, karena Nyonya muda sibuk kerja menggantikan tuan muda, jadi tuam muda gak ada yang ngurus,, kerjaan bude banyak mengurus rumah itu dan Nyonya muda minta bude buat cari orang yang mau kerja" jawab bude
"Kenapa gak cari di rumah sakit atau gak di yayasan, pasti ada bude" jawab Azzura
"Nyonya Muda yang gak mau, katanya ribet,,,! Bude bingung mau cari dimana, kalau gak dapet, bude terancam di pecat" ucap bude Ratih dengan wajah sedih
"Emm,, gimana ya bude,, tapi di tempat Ulla juga belum ada pengganti nya, kasihan orang tua mereka juga sibuk kerja jadi gak ada yang nemenin kalau pagi sampai siang" jawab Azzura,
"Ya sudah,, kalau memang ulla gak bisa,, mungkin memang nasib bude harus keluar dari pekerjaan itu" ucap Bude Ratih
Azzura merasa kasihan kepada bude Ratih yang terancam di pecat dari keluarganya. Tapi dia juga kasihan kepada kakak dan juga Aunty nya, dimana tidak ada yang menemani anak anak mereka bermain di rumah, sedang tidak mungkin jika mereka di temani oma dan opa yang sudah sepuh, keduanya tidak akan sanggup untuk meladeni tingkah mereka.
"Em,, nanti Ulla pikir pikir dulu ya bude,," ucap Azzura yang merasa tidak tega juga jika bude Ratih sampai di pecat. Sementara itu Azzura juga akan membicarakan hal ini kepada keluarganya.
Bude Ratih tersenyum, dia seperti memiliki sedikit harapan dari Azzura. Karena dia tidak tau lagi harus mencari dimana orang yang mau bekerja, lagian Bude Ratih sudah kenal Azzura lama, tapi yang dia tau, Azzura hanya anak perantauan yang bekerja menjadi pengasuh di keluarga kaya yang salah satu rumahnya di tempati Azzura sekarang.
.
.
.
.
Welcome di cerita Azzura yahhh
Semoga terhibur 🫰
Azzura baru saja sampai di rumah besar keluarga Dermawan, banyak mobil masih berjejer di depan rumah, menandakan orang orang masih berada di dalam, kemudian Azzura masuk dan mencari keberadaan semua orang, seperti biasa, di jam seperti itu mereka semua sedang berkumpul di meja makan. Lalu Azzura menyapa semua orang di sana dan ikut sarapan bersama.
"La, besok ada acara syukuran di rumah Opa kakak, kalau kamu sempat, kamu datang ya" ucap Jasmine kepada Azzura
Azzura terdiam sebentar, lalu tersenyum kecil,
"Besok Ulla ada kerjaan kak, nitip salam aja ya" jawab Azzura. Gadis itu selalu menjawab begitu jika ada acara di keluarga kakak iparnya. Bagaimana tidak begitu? pasti disana akan ada Axel bersama istri dan anaknya, Azzura tidak ingin bertemu mereka. Sedangkan Jasmine meski sudah bisa menebak jawabannya, tapi tetap saja dia sampaikan ajakan itu karena bagaimanapun mereka semua adalah saudaranya.
"Ya sudah gak papa," sahut Jasmine dengan tersenyum
"Becok kecemu Nia dong maaa?" ucap Cyla, putri kedua Rangga dan Jasmine
"Iya sayang, besok ada kak Nia, kalian bisa main bersama" jawab Jasmine
Cyla dan Nia (anak Axel) berteman baik, selain mereka masih bersaudara, keduanya pun seumuran.
"Aunty napa gak icut?" tanya Cyla
"Ah,, Aunty banyak kerjaan Cyla, lain kali saja ya" jawab Azzura
Semua keluarga juga sudah tau Azzura tidak akan ikut, jadi mereka pun tidak mempermasalahkannya, daripada memaksa Azzura datang, dia pun tidak akan menikmati acara itu.
"Emm,, semuanya,, Ulla mau minta pendapat,," Kemudian Azzura kembali membuka suara
"Ada apa sayang?" tanya Zara
"Begini ma,, tau kan bude Ratih?"
"Iya tau, bude Ratih kenapa?" tanya Zara
"Jadi kemarin Bude Ratih nawarin Ulla kerjaan jadi perawat majikannya yang sedang sakit, lumpuh sih katanya. Istri Majikannya itu minta bude untuk cari orang, tapi belum dapat, dan dia terancam di pecat . Jadi maksud ulla, pengen bantuin bude Ratih, yah mungkin sampai majikannya itu sembuh gitu? gimana? boleh gak?" tanya Azzura
"Kenapa harus kamu? kenapa gak cari perawat beneran atau cari di mana gitu?" sahut Rangga
"Aku sudah ngomong gitu juga kak, tapi majikannya itu gak mau ribet. Makanya nyuruh Bude yang cari" jawab Ulla
"Kalau kamu kerja disana, jadi gak bisa bantuin Aunty jagain si bungsu?" tanya Liora
"Hem,, gimana yahh?? itu yang bikin Ulla galau, kasian juga gak ada yang jagain bocil bocil dirumah ini kalau pagi" jawab Azzura
"Biar mama saja yang momong bocil bocil, kamu bantu saja bude Ratih, kasihan kalau sampai dia di pecat" ucap Zara
"Tapi mama kan juga banyak tugas di rumah sakit,," jawab Azzura
"Nanti biar mama off dulu saja, kalau ada yang urgent baru mama ke rumah sakit. Boleh kan pa?" tanya Zara
"Iya, tidak masalah" jawab Angga
"Maaf ya ma,, Ulla,, kami jadi merepotkan kalian,,," ucap Jasmine merasa tidak enak karena merepotkan keluarga.
"Tidak masalah sayang,, kalian berdua fokus saja dulu ke kuliah kalian,,," ucap mama Zara. Saat ini Rangga dan Jasmine sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar dokter Spesialis sementara keduanya saat ini sudah di karuniai dua orang anak, Raja dan Cyla
"Terima kasih " ucap Jasmine
"Yahhh,, jadi kita gak bisa main lagi sama Aunty!" ucap Raja
"Masih bisa, Nanti kalau Aunty libur, Aunty kan pulang kerumah" jawab Azzura
"Huhu cedihnaaa" sahut Cyla.
Setelah membicarakan hal itu kepada keluarganya, Azzura menghubungi bude Ratih dan memberitahukan jika dia mau menerima pekerjaan itu, itung itung membantu bude Ratih agar tidak di pecat oleh majikannya. Kemudian Bude Ratih menyampaikan kabar baik itu kepada majikannya. Majikan bude pun menyuruh Azzura datang ke rumah mereka hari itu juga.
"Jadi ini rumah majikan bude Ratih?" ucap Azzura yang baru saja tiba di rumah mewah dengan menaiki motornya. Azzura juga sudah membawa barang barangnya, meski hanya sebanyak tas ranselnya.
Lalu Azzura di sambut baik oleh bude Ratih dan di ajak bertemu dengan majikannya.
"Nyonya, ini Ulla sudah datang" ucap bude Ratih
Seorang wanita cantik dengan berpakaian formal berbalik badan dan menatap Azzura yang berdiri di samping bude Ratih. Melihat dirinya sedang di tatap, Azzura tersenyum kecil dan memberi salam
"Perkenalkan nama saya Azzura Nyonya" ucap Azzura
"Iya,, salam kenal, saya Rena,," Rena melihat penampilan Azzura dari ujung rambut sampai ujung kaki. Meski gadis itu terlihat sedikit cantik, tapi penampilannya sangat biasa saja di mata Rena. Tidak ada yang perlu di khawatirkan jika gadis itu merawat suaminya.
"Kamu pernah bekerja jadi pengasuh ya?" tanya Rena
"Benar Nyonya, saya mengasuh anak anak" jawab Azzura
"Ouh! baik tidak masalah. Aku rasa kamu juga bisa merawat orang dewasa,," Kemudian Rena bergeser dan menunjukkan suaminya yang saat ini terbaring di atas tempat tidur
Azzura sedikit kaget saat melihat suami dari majikan barunya. Terlihat tidak terawat sekali, badannya kurus, dengan jambang dan kumis lebat hampir memenuhi seluruh wajahnya, pria itu pun hanya berbaring di tempat tidurnya
"Ya ampun,, kasihan sekali, apa dirumah ini tidak ada orang yang mau merawatnya? sudah seperti onyet saja dia!" Azzura membatin
"Pekerjaanmu hanya memandikan dia, memberinya makan dan juga meminumkan obatnya 3x sehari. Hanya itu saja" ucap Renna
"Baik Nyonya" jawab Azzura
"Gaji kamu 3 juta perbulan, dan kamu harus menginap disini. Jadi kalau butuh apa apa aku tidak susah menghubungimu!" ucap Rena
"Tapi Nyonya, apa setiap weekend saya boleh ambl libur?" tanya Azzura
"Boleh, tapi jika aku membutuhkan mu, kamu harus tetap disini" ucap Rena
"Baik Nyonya,," Jawab Azzura
"Bik, tolong berikan pakaian kerja Ulla, saya harus pergi ke kantor sekarang. Ada meeting" ucap Rena lalu pergi begitu saja meninggalkan Azzura dan bude Ratih.
"Orangnya memang judes gitu ya bude?" tanya Ulla
"Iya,, tapi orangnya baik kok, meski tidak sebaik tuan muda" jawab bude
"Oohh,,, kasihan tuan ya bude, lihat saja dia sampai berjambang lebat begitu, apa benar benar tidak ada yang urus?" tanya Azzura
"Waktu itu ada, tapi di pecat karena ketahuan mencuri perhiasan Nyonya" jawab bude, kemudian bude mengajak Azzura keluar untuk mengambil pakaian kerjanya, layaknya perawat.
"Oohh gitu,,, Siapa nama tuan ,? dan apa mereka belum punya anak?" Tanya Azzura
"Tuan bernama Arya, dan mereka sudah memiliki anak laki laki, namanya den Arka usianya 3 tahun . Tapi dia sedang menginap di rumah orang tua Nyonya . Mungkin hari ini dia akan pulang kesini" jawab bude
Setelah Azzura mendapatkan pakaian kerjanya, gadis itu segera berganti pakaian dan mulai bekerja. Kemudian, Azzura mendekati ranjang dan melihat tuan Arya dalam kondisi menyedihkan.
"Apa Nyonya Rena tidak risih, melihat suaminya begini?" Azzura membatin.
Lalu Azzura mengambil kursi dan duduk di samping Arya.
"Salam kenal tuan,, namaku Azzura, tuan bisa panggil aku Ulla, Aku yang bertugas merawat mu, semoga tuan segera sembuh ya,,," ucap Azzura.
Tidak mendapatkan jawaban apa apa, karena Arya benar benar tidak bisa apa apa.
Kemudian Azzura memeriksa denyut nadi Arya dan Azzura tampak sedang berfikir
"Kamu ciapa?" Ucap Arka saat melihat ada orang lain di kamar papanya.
.
.
.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir ❤️
Ulla menoleh ke arah pintu dan melihat seorang bocah tampan berjalan menghampirinya. Ulla yakin itu adalah Arka, anak majikannya, tapi kenapa tidak mirip? Oh mungkin mirip ibunya, yaa sedikit mirip dengan Rena.
"Hai,, namaku Azzura, Kamu bisa memanggilku Aunty Ulla, kamu Arka kan?" tanya Ulla dengan tersenyum manis, lalu mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Arka
"Ya Acu Alca, Onty" Jawab Arka lalu membalas jabatan tangan Ulla.
"Senang berkenalan denganmu Arka. Oh iya, Aunty disini sebagai perawat papa Arka yang sedang sakit" ucap Azzura
"Apa Onty juja cemenin acu main?" tanya Arka
"Em,, boleh, tapi kalau tugas Aunty sudah selesai yah,,," jawab Azzura
"Tapi tata Oma, Papa ga kan cembuh? apa benal?" tanya Arka dengan wajah sedih, dia sedih karena papa Arya tak kunjung sembuh semenjak kecelakaan saat itu, dan kejadian itu sudah lama sekali.
Azzura terdiam, dia memikirkan bagaimana bisa Omanya berkata seperti itu? sedang kesembuhan itu datang dari Tuhan, bukan manusia yang menentukan.
"Arka,, orang sakit tentu ada obatnya, Aunty yakin, papa Arka pasti akan sembuh. Arka, doakan papa ya,," ucap Azzura dan Arka mengangguk.
Kemudian Arka pergi ke kamarnya mengambil mainan, tak lama bocah itu kembali naik dan mengajak Azzura untuk bermain puzzle nya. Arka terlihat senang, meski baru pertama kali bertemu Azzura, Gadis itu pandai sekali mengambil hati anak kecil.
"Waktunya makan siang,," Bude Ratih masuk ke dalam kamar dan melihat Arka sedang bermain bersama Azzura. Bude kaget saja karena keduanya terlihat sudah sangat dekat, padahal Arka tergolong anak yang sulit dekat dengan orang baru.
"Acu au acan dicini caja, cama Onty Ulla" ucap Arka.
"Ya sudah, bibik bawakan ke sini yahh makanannya" ucap bude Ratih dan di angguki oleh Arka.
Kemudian bude pergi ke dapur mengambilkan makanan. Dengan manjanya, Arka meminta Aunty ulla untuk menyuapi nya. Karena memang sudah terbiasa mengasuh anak kecil, Azzura terlihat begitu telaten menyuapi Arka.
Sampai waktu menjelang sore, waktunya Ulla membersihkan tubuh Arya. Azzura sedikit bingung dan canggung, karena memang dia tidak pernah memandikan pasien, apalagi pria Dewasa.
"Napa Onty diam caja?" tanya Arka saat melihat Ulla hanya diam sambil memegangi kain untuk membersihkan tubuh Arya, sedang air hangat juga sudah siap.
"Ah,, Aunty sedikit malu Arka,, bisa kah Arka tunggu di luar selama Aunty memandikan papa?" tanya Azzura
"Iya,, acu kelual duyu!" jawab Arka lalu keluar dari kamar papanya.
Azzura membuang nafas kasar, memejamkan mata sejenak lalu mulai melakukan tugasnya.
"Anggap saja sedang memandikan Raja!" gumamnya sendiri.
Dengan tangan sedikit bergetar, Azzura mulai membersihkan tubuh Arya mulai dari tangannya.
"Jika wajahnya saja penuh jambang begini, bawahnya bagaimana?!" Azzura membatin. Dasar sudah memiliki darah kemesuman tingkat akut, Azzura sampai kepikiran ke arah sana. Azzura bergidik sendiri, kemudian menyapu bagian bagian yang sanggup dia bersihkan.
Setelah membersihkan tubuh Arya, Azzura segera mengganti pakaiannya, setelah itu dia mengambil sisir dan menyisiri rambut panjang tuannya.
"Jadi penasaran, kalau jambangnya yang lebat ini di cukur, apa orangnya tampan atau menyeramkan ya??"
Lalu Azzura mengambil gunting kuku dan memotongi kuku Arya yang panjang.
Kemudian terdengar ketukan pintu dan Azzura memberikan izin masuk. Ternyata bude Ratih dan Arka yang mengetuk pintu dan mereka langsung masuk.
"Sudah selesai memandikan tuan?" tanya bude
"Sudah bude, Oh iya bude, apa Nyonya Rena sudah pulang?" tanya Azzura
"Nyonya biasanya pulang malam, memangnya ada apa?" tanya bude
"Itu cairan nutrisi tuan sudah hampir habis dan sepertinya obatnya juga sudah mau habis bude" jawab Azzura
"Oh itu,, masih ada stocknya. Nyonya sudah menyiapkan banyak stock kebutuhan tuan" Jawab bude lalu mencarikan yang di maksud Ulla, kemudian memberikannya.
"Terima kasih" ucap Azzura
"Iya,, Ayo den kita mandi, ini sudah sore" ucap bude Ratih
"Onty, Acu au andi cama Onty" ucap Arka
"Apa Ulla boleh melakukannya bude?" tanya Ulla
"Iya boleh,," jawab Bude
"Hem,, baiklah,, ayo Aunty mandikan. Dimana kamarmu? tunjukkan pada Aunty" ucap Azzura
Kemudian Arka mengajak Azzura ke kamarnya, setelah itu Azzura benar benar memandikan Arka, menggantikan baju dan menyuapi bocah tampan itu. Setelah semuanya selesai, Azzura menemani Arka menonton Film kartun kesukaannya di ruang keluarga. Kesempatan itu di manfaatkan Azzura untuk mengecek laporan penjualan di apoteknya.
Sampai waktu sudah menjelang malam, Rena baru saja tiba dirumah. Saat wanita itu masuk kedalam rumah, sikap Arka biasa saja. Dia tidak berlari menghampiri ibunya meski dia tau sang ibu baru saja pulang dari bekerja. Sementara itu, Rena kaget saat melihat Arka di temani Azzura.
"Arka,,," panggil Rena
Bocah itu menoleh saja, tapi tidak menjawab sapaan ibunya
"Apa yang kalian lakukan?" tanya Rena kepada Azzura
"Hanya menonton Tv " jawab Azzura
"Arka, ayo masuk kedalam kamar, ini sudah malam, waktunya tidur" ucap Rena
"Iya" jawab Arka lalu beranjak dari tempat duduknya dan berlari ke kamarnya. Kemudian Rena berlalu cuek saja tanpa menyapa Azzura lagi.
"Apa Arka dan mamanya tidak begitu dekat?" Azzura membatin.
Azzura kaget saat dia berjalan menuju ke kamar Arya, dia melihat Rena keluar dari kamar sebelahnya dan bukan keluar dari kamar yang sama dengan Arya.
"Tugasmu sudah selesai, kembalilah ke kamar mu" ucap Rena
"Baik Nyonya,," jawab Azzura
Azzura mengurungkan niatnya untuk melihat kondisi Arya, karena sudah ada Rena yang menjaganya, jadi dia segera pergi menuju ke kamar pembantu bersama bude Ratih.
Karena merasa penasaran, Azzura pun bertanya pada bude Ratih.
"Bude,, apa Arka dan nyonya Rena tidak dekat? kenapa Ulla lihat Arka bersikap biasa saja tadi saat nyonya pulang?"
"Bisa di bilang begitu, Arka seperti kurang kasih sayang dari nyonya karena Nyonya sibuk bekerja. Apalagi kondisi tuan juga begitu jadi dia merasa kesepian" jawab bude
"Terus kenapa Nyonya tadi keluar dari kamar sebelah? bukannya harusnya sekamar dengan tuan Arya?" tanya Azzura semakin penasaran
"Sebenarnya,,,"
Ceklek
Azzura dan bude sama sama terkejut saat pintu tiba tiba di buka
"Onty,, temenin Alca tidul,,," ucap Arka
Azzura terlihat bingung, mau mau saja dia menemani Arka, tapi kan ada ibunya.
"Tapi kan ada mama Arka,, kenapa tidak tidur sama mama?" tanya Azzura
"Mama pelgi" jawab Arka
Samar samar Mereka mendengar suara mobil dari luar.
"Nyonya memang sering begitu" ucap bude Ratih
Azzura merasa kasihan pada Arka, di usianya yang masih sangat butuh perhatian orang tua begitu, tapi dia tidak mendapatkannya. Untuk menghibur Arka, Azzura pun mau menemaninya tidur di kamarnya. Arka pun langsung terlihat senang .
.
.
.
.
.
Bagi dukungannya dong bestieeeeee kuuu, 🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!