Begitu sampai di Xiao Wangfu, Xiao Mingyui dengan cepat turun dan membersihkan dirinya yang dibantu oleh Bingbing. Hingga kini penampilan Xiao Mingyui kembali rapi dan bersih dengan hanfu baru berwarna ungu muda yang manis.
Xiao Mingyui duduk di atas batu besar, di hadapannya terdapat kolam teratai yang luas. Tempat ini dulu adalah kawasan kesukaan Xiao Mingyui dan Xiao Xiangqing bermain, lalu nantinya ayah mereka yang baru kembali dari Istana bergabung dan suara ibunya yang berteriak marah karena khawatir Mingyui dan Xiangqing tercebur kolam terdengar. Xiao Mingyui tersenyum tipis mengingat kenangan kecil itu.
Langit sedikit lagi akan gelap, waktu berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Xiao Mingyui menoleh ke arah Bingbing, kemudian berkata,"Bingbing, persiapkan kelopak bunga mawar putih yang banyak. Aku ingin mengunjungi makam Mu qin dan Fu qin."
Bingbing tertegun. "Tetapi, yang mulia. Langit sudah mulai menggelap ...."
Xiao Mingyui mengangguk tipis. "Tidak masalah, persiapkan saja."
"Baik ...." Bingbing tidak bisa membantah, dia segera pergi dan berusaha mempersiapkan apa yang diminta oleh majikannya.
Setelah bunga mawar putih itu siap dan diserahkan kepada Xiao Mingyui, mereka pun bergegas kembali menaiki kereta kuda menuju makam Xiao Muqing dan Huang Mingxiang.
Sesampainya di sana, suasana sangat sepi. Hanya ada angin dan cahaya bulan, Xiao Mingyui mengenakan mantel tipis untuk melindunginya dari angin malam.
Xiao Mingyui duduk di hadapan kedua makam orang tuanya. Kali ini bibirnya tersenyum, dia sudah dapat merelakan kepergian dua orang yang sangat dia cintai ini.
Xiao Mingyui memberi hormat ke kedua makam tersebut, lalu kembali duduk dengan posisi normal.
"Fu qin, Mu qin. Mingyui kembali dan membawa kabar gembira. Mingyui berhasil mendapatkan Putra Mahkota, pernikahan kami akan menyelamatkan sekaligus memperkokoh kekuatan Xiao Wangfu di Kekaisaran ini. Terima kasih banyak, karena kalian berdua telah mendidik Mingyui dan Xiangqing dengan penuh perhatian besar. Tanpa ajaran lembut Mu qin, Mingyui mungkin tidak akan menjadi wanita bangsawan yang layan. Begitu juga, tanpa ajaran tegas Fu qin, Mingyui mungkin tidak akan dapat bertahan sampai di detik ini. Jauh di dalam hati ini, Mingyui sangat merindukan anda berdua. Tetapi, kerinduan ini tidak akan menjadi kelemahan untuk Mingyui, namun justru akan menjadi semangat besar baru untukku. Mingyui bersumpah, Mingyui tidak akan berhenti meski telah bersimbah darah untuk membela Xiao Wangfu. Mingyui bersumpah untuk Kekaisaran ini, Xiao Wangfu, dan pasukan Xiao Wangfu. Tenang dan bahagia lah di sana, Fu qin, Mu qin."
Di akhir kalimatnya, Xiao Mingyui kembali memberikan hormat ke kedua makam tersebut. Setelah selesai, Xiao Mingyui dengan cepat berdiri dan menaburkan mawar putih itu di sekitar makam kedua orang tuanya. Dia sengaja tidak menggunakan bunga lain karena mawar putih adalah bunga kecintaan ibunya.
Begitu selesai, Xiao Mingyui sedikit terkejut karena melihat Rong Wangxia yang baru saja datang. Tangan kanan pria itu pun menggenggam seikat bunga mawar putih.
"Tuan Rong?" tanya Xiao Mingyui heran.
Rong Wangxia tersenyum tipis, lalu membungkuk singkat. "Ah ... putri juga di sini."
"Anda ingin mengunjungi makan orang tua saya lagi?" tanya Xiao Mingyui.
Rong Wangxia mengangguk lembut. "Benar, apa putri baru saja selesai?"
Xiao Mingyui balas mengangguk juga. "Iya, saya hendak kembali. Silahkan."
Ketika Xiao Mingyui hendak melangkah pergi, tiba-tiba Rong Wangxia mengatakan sesuatu yang membuat langkahnya terhenti.
"Sepertinya Xiao Wangfu sedang mengalami kesulitan, ya?" Rong Wangxia mengatakan itu sambil mengambil gerakan memberikan penghormatan kepada kedua makam Xiao Muqing dan Huang Mingxiang.
Xiao Mingyui menatap Rong Wangxia dingin, lalu kemudian dia mengangguk singkat. "Ya, sesuai dengan apa yang anda ketahui." Dia sengaja mengikuti alur pembicaraan Rong Wangxia untuk mengetahui tujuan dari topik yang tiba-tiba diungkit pria itu.
Rong Wangxia tersenyum tipis selagi menatap makam Huang Mingxiang. "Mendengar dan melihat kegigihan anda untuk melindungi Xiao Wangfu mengingatkan saya akan sosok mendiang Xiao Wangfei. Anda melakukan segala cara, tidak peduli itu akan menjatuhkan harga diri anda atau tidak, persis seperti yang dilakukan oleh mendiang Xiao Wangfei dulu."
Xiao Mingyui menaikkan alis kirinya. "Anda membicarakan hal ini hanya untuk mengenang mendiang Xiao Wangfei?"
Rong Wangxia terkekeh, lalu tak lama kepala pria itu menoleh. Rambut putih albino milik pria itu berkibar lembut. "Tidak hanya itu."
"Lalu?"
Rong Wangxia kembali menatap makam Huang Mingxiang. "Saya menyayangi apa yang disayangi Huang Mingxiang. Saya mencintai apa yang dicintai Huang Mingxiang. Melihat anda dan Pangeran Xiangqing menderita, itu membuat hati saya tidak tenang."
"Intinya?" tanya Xiao Mingyui, dia malas mendengar basa-basi Rong Wangxia.
Rong Wangxia terkekeh kecil mendengar nada bicara Xiao Mingyui yang tidak sabaran. Dengan pandangan mata yang seolah enggan bergeser dari makam Huang Mingxiang, pria itu berkata,"Karena dia telah pergi, maka saya yang masih di sini akan menggantikan dirinya untuk menjaga apa yang dia jaga selama hidupnya. Saya akan membantu anda dan Pangeran Xiangqing untuk melindungi Xiao Wangfu, karena ... saya sempat gagal dalam memiliki apa yang saya cintai, namun saya tidak boleh gagal dalam menunjukkan seberapa besar rasa cinta yang saya punya." Di akhir kalimat, Rong Wangxia menoleh dengan senyum getir.
Xiao Mingyui tertegun, namun tak lama keningnya terlipat. Ada sejuta pertanyaan dan perasaan aneh yang dia rasakan ketika melihat Rong Wangxia rela melakukan apa pun demi perasaan cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
Ketika Xiao Mingyui masih sibuk berkecamuk dengan perasaannya, tiba-tiba Bingbing mendekat dengan raut wajah panik dan berkata,"Yang mulia! Baru saja saya menerima pesan merpati dari Tuan Muda Gu, isinya tertulis bahwa lokasi yang didatangi pangeran dan Putra Mahkota mengalami longsor susulan! Keberadaan kedua yang mulia tidak ditemukan!"
Xiao Mingyui membelalakkan kedua matanya, wanita itu meremas kain hanfu-nya tanpa sadar. Jantung Xiao Mingyui berdetak kencang.
"Xiangqing ...." Rasa cemas mulai menyelimuti hatinya, raut wajahnya pun terlihat sangat suram.
"Putri, segera anda bersiap dan pergi ke lokasi. Saya yang akan bertanggung jawab dan menghadap Kaisar untuk memohon izin!" Rong Wangxia bangkit dari duduknya, lalu menatap serius ke arah Xiao Mingyui.
Xiao Mingyui menatap Rong Wangxia, tanpa berpikir dua kali, wanita itu segera mengangguk cepat dan naik ke dalam kereta kuda. Kereta kuda Xiao Wangfu melaju sangat kencang menuju Xiao Wangfu, Xiao Mingyui tidak ingin membuang-buang waktu untuk bersiap.
Sesampainya di Xiao Wangfu, wanita itu mengganti bajunya dan Bingbing dengan gesit mempersiapkan barang yang sekiranya Xiao Mingyui perlukan. Tidak sampai lima belas menit, mereka berdua kini telah siap dengan penampilan berbeda di atas kuda.
Da Xuan turut berada di sisi Xiao Mingyui dan Bingbing, mereka bertiga mulai memacu kuda masing-masing untuk keluar dari Xiao Wangfu. Sesampainya di depan gerbang, lima puluh pasukan Xiao Wangfu sudah menunggu, mereka berdua akan mengawal kepergian Xiao Mingyui.
Pintu gerbang Ibu Kota Kekaisaran dibuka lebar, mempersilahkan pasukan Xiao Wangfu dan Xiao Mingyui untuk keluar. Xiao Mingyui terus memecut kudanya, hatinya tidak bisa tenang. Dia khawatir terjadi sesuatu yang parah kepada Xiangqing, dia tidak akan membiarkan keluarga Fang hidup tenang jika berani menyentuh adiknya secara langsung!
Di tengah kecemasannya kepada Xiao Xiangqing, tiba-tiba Xiao Mingyui memikirkan Xiao Jiwang. Pria itu juga dinyatakan menghilang, sama seperti adiknya. Entah di mana mereka berdua, laporan terakhir yang dia terima dari Bimbing sebelum naik ke atas kuda adalah bahwa posisi terakhir keduanya terlihat adalah berjalan bersama menuju kaki gunung Lang Tao. Memikirkan bahwa gunung Lang Tao sangat berbahaya dan pusat terjadinya longsor adalah kaki gunung itu, kening Xiao Mingyui terlipat dalam. Wanita itu terlalu khawatir sampai tidak menyadari bahwa saat ini dirinya selain khawatir terhadap Xiao Xiangqing, dia juga khawatir kepada Xiao Jiwang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
M_June
up lagi thor
2023-06-20
0