Bab 14. Perasaan dan Pikiran Yang Gelisah

Xiao Mingyui turun dari kereta kudanya tepat di pintu masuk kediamannya. Dia pergi meninggalkan Rong Wangxia begitu saja di makam kedua orang tuanya setelah melakukan beberapa percakapan kecil.

Xiao Mingyui tidak banyak bicara setelah turun dari kereta kuda, wanita itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan di bantu Bingbing untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menjadi hanfu putih polos dengan corak bunga pulm, Xiao Mingyui merebahkan dirinya di atas kasur. Mata wanita itu menatap langit-langit kamarnya dingin, kepalanya mengingat percakapan singkatnya dengan Rong Wangxia tadi.

"Anda mencintai ibuku?" tanya Xiao Mingyui, wanita itu kini berdiri tepat di belakang Rong Wangxia.

"Ini adalah cerita lama yang tidak perlu dibicarakan kembali, namun ... ya. Aku mencintainya."

"Sampai saat ini?" Xiao Mingyui menatap Rong Wangxia, pakaian pria itu terlihat sedikit kotor karena tanah.

Rong Wangxia mengangguk pelan. "Tentu."

Xiao Mingyui mengerutkan keningnya. "Anda bertahan dengan sesuatu yang pasti tidak akan menjadi milik anda?"

Rong Wangxia tersenyum kecut. "Ya, benar."

"Jika saya boleh berterus terang, itu adalah tindakan bodoh, Tuan Rong. Saya pernah membaca buku catatan mengenai diri anda, anda adalah pria muda sukses dan memiliki segalanya. Mengapa Anda harus menyia-nyiakan masa muda anda dengan wanita yang tidak bisa anda miliki? Ada jutaan wanita di Kekaisaran ini yang akan bersedia menjadi Furen anda." Xiao Mingyui melemparkan pertanyaan yang sedari tadi mengganjal isi kepalanya.

Rong Wangxia tiba-tiba menoleh, matanya yang tidak ada lagi jejak air mata namun masih terlihat sembab kini menatap Xiao Mingyui. Kepala pria itu mendongak dan bibirnya mulai tersenyum. "Anda sepertinya belum pernah mengenal cinta, ya? Atau ... kamu memang tidak memiliki gairah mengenai cinta?"

Xiao Mingyui mengerutkan keningnya, dia sedikit terkejut karena tiba-tiba Rong Wangxia sangat berterus terang dengannya. Belum sempat dia merespon, Rong Wangxia sudah lebih dulu menarik pandangannya untuk menatap kuburan Huang Mingxiang.

"Itulah yang akan terjadi jika kamu mencintai seseorang menggunakan hati. Tidak peduli masuk akal atau tidak perbuatan yang kamu lakukan, yang kamu tahu hanyalah, kamu melakukannya untuk kekasihmu. Semua yang kamu lakukan adalah untuknya, bahkan jika dia bahagia bersama manusia lain dan bukan kamu, kamu pasti akan menerimanya begitu saja dan merasa cukup hanya dengan melihat senyumannya dari jauh." Rong Wangxia kembali memasang senyum tipis, matanya masih menatap makam Huang Mingxiang, enggan berpindah.

Xiao Mingyui menghembuskan napasnya gusar, dia heran kenapa belakangan ini dirinya terlalu peduli dengan hal-hal yang tidak perlu.

Sementara itu di Istana, Xiao Jiwang, pria itu tengah duduk di kursi kerjanya dengan raut wajah yang sangat buruk.

Chen Qi sedari tadi setia menemani majikannya merenung, pria itu hanya diam tidak bergerak di hadapan Xiao Jiwang.

"Yang mulia, apa lagi yang anda pikirkan? Putri Mingyui terbukti tidak memiliki niat buruk pada anda, bukan?" tanya Chen Qi, akhirnya dia menyerah untuk tetap berdiam diri seperti patung.

Xiao Jiwang menatap dingin Chen Qi, tersadar dari lamunannya. "Tidak ada."

"Sungguh? Tetapi saya perhatikan raut wajah anda--"

"Kamu boleh pergi, Chen Qi." Xiao Jiwang menyela, tidak memberikan kesempatan untuk Chen Qi berkomentar.

Chen Qi memincingkan kedua matanya. "Anda terlihat sangat sensitif, seperti remaja yang sedang jatuh cinta."

Xiao Jiwang menatap kesal Chen Qi, tatapan dinginnya menjadi jutaan kali lebih menusuk. "Ingin kembali dengan berjalan kaki atau merangkak?"

Chen Qi menghela napas tipis. "Baik, saya salah."

Xiao Jiwang kembali terdiam, pria itu lagi-lagi sibuk dengan pikirannya. Saat ini yang ada di kepalanya adalah Xiao Mingyui, sejak kejadian tadi dia jadi memikirkan banyak hal.

Pertemuan mereka di taman lama Istana, lalu Xiao Jiwang yang mabuk kemudian tertidur lelap, itu adalah sandiwara yang telah dia atur sendiri sebelumnya.

Dia sengaja berakting mabuk dengan tujuan menguak sisi munafik Xiao Mingyui, dia ingin mencari tahu niat asli Xiao Mingyui meminta pertunangan kepadanya, oleh karena itu dia berakting menjadi orang mabuk tadi.

Tetapi, dari usahanya bersandiwara, Xiao Mingyui sama sekali tidak menunjukkan sikap mencurigakan. Wanita itu justru menjaganya dengan baik, dan bahkan sempat menggenggam serta mengelus kepalanya lembut. Dia pikir setelah berakting panjang, Xiao Mingyui akan melempar pertanyaan macam-macam padanya, namun ternyata tidak. Hal ini membuat hati Xiao Jiwang jutaan kali lebih gelisah, tidak tenang.

"Apakah anda memikirkan Putri Mingyui?" tanya Chen Qi, dia ingin bertanya sebelum benar-benar pergi.

Xiao Jiwang kembali tersadar, matanya menatap Chen Qi datar dan tidak berbicara apa pun.

Chen Qi tersenyum tipis. "Tetapi, jika saya boleh jujur, sepertinya Putri Mingyui tidak hanya ingin memiliki hubungan pernikahan politik dengan anda, wanita itu juga terlihat ingin memiliki hubungan pernikahan yang harmonis. Terlihat dari perilakunya, Putri Mingyui berusaha menjadi wanita ideal penuh pengertian."

"Konyol. Jika dari awal pernikahan itu terjadi karena sebuah keterpaksaan dan kepentingan politik, mengapa harus repot-repot membayangkan hal penuh warna seperti kebahagian harmonis berumah tangga? Aku dan Mingyui, kami bisa saling membunuh kapan saja." Xiao Jiwang menanggapinya dengan serius, membuat Chen Qi sedikit terkejut. Ah ... sepertinya tebakan dia benar. Tuannya sungguh-sungguh memikirkan Putri Mingyui.

Chen Qi mengangkat kedua bahunya acuh. "Siapa yang akan tahu kedepannya seperti apa, yang mulia? Tidakkah anda pernah mendengar gosip mengenai kisah cinta mendiang Xiao Wangye dan Xiao Wangfei? Keduanya menikah dengan perasaan terpaksa, tidak ada cinta sama sekali. Tetapi sekarang, mereka berhasil membuat generasi hebat dan keluarga penuh kebahagiaan."

Xiao Jiwang tersenyum dingin, lalu menjawab,"Keberhasilan itu ada karena di antara mereka berdua, hati Xiao Wangfei masih hidup dan hangat, walaupun Xiao Wangye terlihat sangat keras dan tak tersentuh. Sementara aku dan dia?"

"A--apa?" tanya Chen Qi bingung, dia penasaran karena Xiao Jiwang menggantung kalimatnya.

"Kami berdua sama-sama memiliki hati yang mati. Tidak akan ada harapan. Jika Kaisar menurunkan dekrit, aku akan bersedia menikahinya, namun kemungkinan untuk mencintai? Itu sangat jauh." Xiao Jiwang melirik dingin ke luar jendelanya yang masih terbuka.

"Masih ada harapan, yang mulia. Selama anda berusaha untuk mencari pemicu--" Belum selesai Chen Qi bicara, Xiao Jiwang sudah memotongnya kembali.

"Lupakan pembicaraan ini, membahas topik ini sangat membuang-buang waktu. Lagi pula, jika kita membicarakan dia, itu membuat perutku mual." Xiao Jiwang memijit keningnya pelan, diam-diam dia juga menggertakkan gigi.

Chen Qi menghela napas tipis lagi, kemudian dia mengangguk ringan dan membungkuk. "Baiklah, kalau begitu saya pamit undur diri, yang mulia. Saya harap anda dapat beristirahat dengan nyaman malam ini. Saya permisi."

Setelah kepergian Chen Qi, Xiao Jiwang kini seorang diri di dalam ruangan kerjanya. Bayangan mengenai wajah Xiao Mingyui kembali muncul, dia selalu mengingat wajah Xiao Mingyui yang mengatakan kalimat penuh cinta namun dengan tatapan mati. Hati dan pikirannya geram setiap kali mengingat ini.

Xiao Jiwang berdiri, lalu berjalan ke arah jendela dan menghembuskan napas berat di sana. Kedua tangannya pun bergerak untuk mengacak-acak rambutnya. Dia merasa frustasi dan terjebak oleh pikirannya sendiri.

Ketika mengingat saat Xiao Mingyui menggenggam tangannya lalu mengusap kepalanya lembut, pria itu diam-diam merasakan debaran aneh di jantungnya. Debaran inilah yang sangat dia benci selain tatapan mati Xiao Mingyui.

Terpopuler

Comments

mini

mini

🤩

2023-10-29

0

Yunita Widiastuti

Yunita Widiastuti

double up thor....

2023-06-19

0

momazcha

momazcha

sukaaa... lanjut thor... up yg byk 🤣👍🙏
dingin ketemu dingin... 😁

2023-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Putri Tertua Xiao Wangfu, Xiao Mingyui
2 Bab 2. Generasi Yang Berganti
3 Bab 3. Rumah Bordil
4 Bab 4. Masih Ingin Bersenang-Senang
5 Bab 5. Putra Mahkota dan Putri Mingyui
6 Bab 6. Perasaan Suka dan Cinta
7 Bab 7. Apa Yang Membuatmu Mencintaiku?
8 Bab 8. Kedinginan Yang Semakin Menebal
9 Bab 9. Keluarga Fang
10 Bab 10. Penonton Atau Pemain
11 Bab 11. Kakak Beradik Xiao
12 Bab 12. Hati Yang Mati
13 Bab 13. Cinta
14 Bab 14. Perasaan dan Pikiran Yang Gelisah
15 Bab 15. Cahaya Matahari
16 Bab 16. Lagi-Lagi Xiao Mingyui
17 Bab 17. Lagi-Lagi Karena Cinta
18 Bab 18. Fang Laowang
19 Bab 19. Menjaga Apa Yang Dia Jaga
20 Bab 20. Penyusuran Ke Gunung Lang Tao
21 Bab 21. Menjadi Maharani Agung?
22 Bab 22. Cara Meluluhkan Hati Wanita
23 Bab 23. Perasaan Khawatir Yang Nyata
24 Bab24. Jika Seluruh Dunia Membuangmu, Maka Aku Akan Menjadi Tempat Yang Menerimu
25 Bab 25. Serigala Bermata Biru
26 Bab 26. Bernostalgia
27 Bab 27. Dalang Di Balik Masalah
28 Bab 28. Keinginan Yang Belum Pernah Terkabul
29 Bab29. Bukan Tentang Hati Yang Mati, Tetapi Tentang Seberapa Besar Usahanya
30 Bab 30. Malam Yang Hanya Diketahui Kita Berdua
31 Bab 31. Kembali Bersatu
32 Bab 32. Tunangan Saya
33 Bab 33. Saya Mencintainya!
34 Bab 34. Dua Hati Yang Masih Gelisah
35 Bab 35. Bolehkah Saya Mencintai Orang Lain?
36 Bab 36. Rasa Kecewa Yang Besar
37 Bab 37. Kencan?
38 Bab 38. Target Yang Dimaksud
39 Bab 39. Penobatan Gelar 'Xiao Wangye'
40 Bab 40. Mengurusnya Dengan Caraku
41 Bab 41. Hadiah Dari Utusan Agung
42 Bab 42. Mengunjungi Wu Guifei
43 Bab 43. Permohonan Lu Fenghua
44 Bab 44. Tingkah Aneh Xie Wanting
45 Bab 45. Takdir Yang Serupa
46 Bab 46. Hanya Butuh Kejujuran
47 Bab 47. Tidak Bisa Melakukannya Sekarang
48 Bab 48. Putri Mo
49 Bab 49. Berusaha Memancing Xiao Mingyui?
50 Bab 50. Tidak Akan Menceraikan Xiao Mingyui
51 Bab 51. Kamu Bukan Apa-Apa di Sini
52 52. Phoenix Yang Memiliki Bunga dan Sayap Paling Indah
53 Bab 53. Dua Jalan Yang Berpisau
54 Bab 54. Menemui Mo Wanwan
55 Bab 55. Tepi Hutan Ibu Kota
56 Bab 56. Tidak Akan Pernah Bersama
57 Bab 57. Cinta Atau Keluarga
58 Bab 58. Tulang Rusukku
59 Bab 59. Wanita Dengan Mahkota Termegah
60 Bab 60. Legenda Utusan Agung
61 Bab 61. 'Menemani' Sementara
62 Bab 62. Kita Teman ... Kan?
63 Bab 63. Mengukir Kedamaian
64 Bab 64. Bagaimana Jika Dulu Ia Adalah Maharani Agung?
65 Bab 65. Khayalan Rumah Tangga
66 Bab 66. Akting
67 Bab 67. Acara Pelelangan
68 Bab 68. Kawan
69 Bab 69. Mawar Putih Berduri
70 Bab 70. Percaya dan Bersabar
71 Bab 71. Perayaan Ulang Tahun Kaisar
72 Bab 72. Bukti Kejahatan Xie Wanting
73 Bab 73. Tidak Tahu Diri!
74 Bab 74. Layaknya Bisikan Iblis
75 Bab 75. Bom Beracun
76 Bab 76. Mari Kita Saling Menghancurkan!
77 Bab 77. Kekuatan Besar Itu Berada di Dalam Dirimu!
78 Bab 78. Kau Tidak Boleh Mati!
79 Bab 79. Dia Milikku, Bukan Milikmu
80 Bab 80. Cinta dan Perasaan Yang Dalam
81 Bab 81. Hancur Bersama
82 Bab 82. Berhasil Mengukir Kedamaian
83 Bab 83. Halo, Putri Mahkota ... Istriku | END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1. Putri Tertua Xiao Wangfu, Xiao Mingyui
2
Bab 2. Generasi Yang Berganti
3
Bab 3. Rumah Bordil
4
Bab 4. Masih Ingin Bersenang-Senang
5
Bab 5. Putra Mahkota dan Putri Mingyui
6
Bab 6. Perasaan Suka dan Cinta
7
Bab 7. Apa Yang Membuatmu Mencintaiku?
8
Bab 8. Kedinginan Yang Semakin Menebal
9
Bab 9. Keluarga Fang
10
Bab 10. Penonton Atau Pemain
11
Bab 11. Kakak Beradik Xiao
12
Bab 12. Hati Yang Mati
13
Bab 13. Cinta
14
Bab 14. Perasaan dan Pikiran Yang Gelisah
15
Bab 15. Cahaya Matahari
16
Bab 16. Lagi-Lagi Xiao Mingyui
17
Bab 17. Lagi-Lagi Karena Cinta
18
Bab 18. Fang Laowang
19
Bab 19. Menjaga Apa Yang Dia Jaga
20
Bab 20. Penyusuran Ke Gunung Lang Tao
21
Bab 21. Menjadi Maharani Agung?
22
Bab 22. Cara Meluluhkan Hati Wanita
23
Bab 23. Perasaan Khawatir Yang Nyata
24
Bab24. Jika Seluruh Dunia Membuangmu, Maka Aku Akan Menjadi Tempat Yang Menerimu
25
Bab 25. Serigala Bermata Biru
26
Bab 26. Bernostalgia
27
Bab 27. Dalang Di Balik Masalah
28
Bab 28. Keinginan Yang Belum Pernah Terkabul
29
Bab29. Bukan Tentang Hati Yang Mati, Tetapi Tentang Seberapa Besar Usahanya
30
Bab 30. Malam Yang Hanya Diketahui Kita Berdua
31
Bab 31. Kembali Bersatu
32
Bab 32. Tunangan Saya
33
Bab 33. Saya Mencintainya!
34
Bab 34. Dua Hati Yang Masih Gelisah
35
Bab 35. Bolehkah Saya Mencintai Orang Lain?
36
Bab 36. Rasa Kecewa Yang Besar
37
Bab 37. Kencan?
38
Bab 38. Target Yang Dimaksud
39
Bab 39. Penobatan Gelar 'Xiao Wangye'
40
Bab 40. Mengurusnya Dengan Caraku
41
Bab 41. Hadiah Dari Utusan Agung
42
Bab 42. Mengunjungi Wu Guifei
43
Bab 43. Permohonan Lu Fenghua
44
Bab 44. Tingkah Aneh Xie Wanting
45
Bab 45. Takdir Yang Serupa
46
Bab 46. Hanya Butuh Kejujuran
47
Bab 47. Tidak Bisa Melakukannya Sekarang
48
Bab 48. Putri Mo
49
Bab 49. Berusaha Memancing Xiao Mingyui?
50
Bab 50. Tidak Akan Menceraikan Xiao Mingyui
51
Bab 51. Kamu Bukan Apa-Apa di Sini
52
52. Phoenix Yang Memiliki Bunga dan Sayap Paling Indah
53
Bab 53. Dua Jalan Yang Berpisau
54
Bab 54. Menemui Mo Wanwan
55
Bab 55. Tepi Hutan Ibu Kota
56
Bab 56. Tidak Akan Pernah Bersama
57
Bab 57. Cinta Atau Keluarga
58
Bab 58. Tulang Rusukku
59
Bab 59. Wanita Dengan Mahkota Termegah
60
Bab 60. Legenda Utusan Agung
61
Bab 61. 'Menemani' Sementara
62
Bab 62. Kita Teman ... Kan?
63
Bab 63. Mengukir Kedamaian
64
Bab 64. Bagaimana Jika Dulu Ia Adalah Maharani Agung?
65
Bab 65. Khayalan Rumah Tangga
66
Bab 66. Akting
67
Bab 67. Acara Pelelangan
68
Bab 68. Kawan
69
Bab 69. Mawar Putih Berduri
70
Bab 70. Percaya dan Bersabar
71
Bab 71. Perayaan Ulang Tahun Kaisar
72
Bab 72. Bukti Kejahatan Xie Wanting
73
Bab 73. Tidak Tahu Diri!
74
Bab 74. Layaknya Bisikan Iblis
75
Bab 75. Bom Beracun
76
Bab 76. Mari Kita Saling Menghancurkan!
77
Bab 77. Kekuatan Besar Itu Berada di Dalam Dirimu!
78
Bab 78. Kau Tidak Boleh Mati!
79
Bab 79. Dia Milikku, Bukan Milikmu
80
Bab 80. Cinta dan Perasaan Yang Dalam
81
Bab 81. Hancur Bersama
82
Bab 82. Berhasil Mengukir Kedamaian
83
Bab 83. Halo, Putri Mahkota ... Istriku | END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!