Quinn yang tidak bisa berpikir lagi, akhirnya mengeluarkan pistol dari balik blazer yang dikenakannya. Seketika dua penjaga itu roboh.
"Untung aku ingat kalau pistol ini sudah ada alat peredam suara. Sekarang, mari kita lihat di mana letak kamera CCTV." Quinn mengedarkan pandangan.
Kedua mata melebar ketika Quinn melihat ada dua penjaga yang datang. Terlambat untuk menyembunyikan penjaga yang tewas itu. Quinn langsung menembak dua penjaga yang baru saja datang itu. Mengerikannya lagi, Quinn tidak bisa mengelak dari penjaga yang ada di belakangnya.
"Apa yang terjadi? Hubungi yang lain!" Penjaga itu mengarahkan pistol ke arah Quinn. Namun, digagalkan oleh temannya.
"Kau gila? Wanita itu harus baik-baik saja! Kau mau tuan kita marah?"
"Tuan? Jadi yang membawaku ke sini dia laki-laki? Membuang waktu saja." Quinn membatin sambil menggerutu tidak jelas.
Mata Quinn mengarah ke bawah kakinya. Ia menemukan pistol milik penjaga yang tewas. Kemudian Quinn menyokong dua pistol di tangannya ke arah dua penjaga yang datang. Seketika dua penjaga itu tewas setelah kepalanya mendapatkan tembakan beruntun dari Quinn.
Situasi berdarah ini membuat Quinn terkena cipratan darah. Bahkan ada yang mengenai wajahnya. Quinn melepas sepatu hak tinggi miliknya. Wanita itu tidak mungkin bisa melewati lantai yang penuh darah dan licin. Quinn pun mengambil senjata api milik penjaga yang tewas.
Setelah mengumpulkan banyak pistol itu, Quinn mengambil semua peluru yang tersisa. Tidak lucu ketika Quinn kehabisan peluru saat beraksi. Bisa jadi kepala Quinn yang pecah.
Quinn menghapus darah yang ada di pipinya. Kemudian Quinn berlari kencang sambil membawa dua senjata api di tangannya. Begitu terdapat penjaga yang berkeliaran, Quinn menembak mereka sampai tak bersisa. Sampai akhirnya seseorang berhasil memukul punggungnya dengan menggunakan tongkat.
Quinn terjatuh. Wanita itu meringis di lantai. Tubuhnya saat ini dalam keadaan telungkup di lantai. Pistolnya bahkan terlepas dari kedua tangannya.
"Si*l! Gagal sudah!" Quinn mengumpat dalam hati.
"Si*l! Berapa banyak teman kita yang mati?"
"Aku tak menyangka kalau wanita itu yang sudah membuat teman kita tewas."
"Jangan berpikir lagi. Hubungi Tuan. Sepertinya kita perlu mengikatnya."
"Mereka ingin mengikatku? Uuhhh, punggungku. Aku tidak boleh mengeluh. Sekarang atau tidak bisa lolos seumur hidup!" batin Quinn dalam hati.
Dengan susah payah, Quinn bangun dari posisi telungkupnya. Setelah berdiri, tubuh Quinn sempoyongan. Punggungnya terasa sakit sekali. Quinn hampir kehilangan keseimbangannya. Sekuat tenaga Quinn menggelengkan kepala. Mencoba mengembalikan kesadarannya.
"Lihat! Wanita itu bangun!"
"Jangan ditembak! Kau gila?"
"Kalau aku tidak menembaknya, dia yang akan memecahkan kepala kita!"
"Kalau begitu, pukul saja lagi! Kau lihat dia tidak bisa bela diri. Kupikir ini hanya tentang kebetulan saja dia bisa menembak. Apa gunanya bisa menembak? Kalau sudah kehilangan pistol juga tidak bisa bertarung!"
Akhirnya kelima penjaga itu mengepung Quinn. Sedangkan Quinn masih pusing. Terlihat dari berkali-kali wanita itu menggelengkan kepalanya. Mata Quinn menatap mereka dengan sorot mata yang nyalang.
Sedikit membuat mereka menciut nyalinya. Namun, perintah dari bosnya jauh lebih penting. Lagipula wanita di depan mereka seperti orang yang sedang mabuk. Tubuhnya terhuyung-huyung ke kanan dan kiri. Akhirnya mereka mulai memasang kuda-kuda untuk menangkap tubuh Quinn.
Namun, saat mereka berniat untuk menangkap Quinn, nyatanya Quinn berhasil menghindar. Pun mereka melakukannya berulang-ulang Quinn juga berulang kali menghindar.
Sampai di saat, Quinn menghindar sambil melayangkan pukulan. Salah satu tubuh penjaga itu tersungkur mundur ke lantai. Quinn menyeringai. Kepala wanita itu memang menunduk. Tapi matanya terus menatap tajam ke arah musuh. Membuat Quinn memiliki aura yang mengerikan.
Meski begitu, Quinn mempelajari ilmu beladiri campuran. Setidaknya karate, taekwondo, wing chun, tinju boxing sudah Quinn pelajari sejak usia 10 tahun. Terlebih, kondisi Quinn yang seolah mabuk itu membuat Quinn mengeluarkan seni beladiri kungfu dengan nama jurus mabuk.
Quinn bergerak lagi. Tubuhnya meliuk-liuk sembari memberikan tendangan, pukulan dan bahkan tamparan kepada musuh. Tubuh Quinn seperti belut membuat Quinn sangat licin dalam menghindar.
Kemudian ilmu bela dirinya dapat melumpuhkan musuh. Dalam sekejap, nyatanya Quinn mampu membuat mereka semua terkapar. Quinn mengambil pistol yang tergeletak di samping tubuh musuh. Tanpa berpikir lagi, Quinn menarik pelatuk itu dan membuat semua musuhnya tewas seketika.
"Huft!" Quinn menghembuskan napas panjang. Ia sudah menghabisi semua musuhnya. Namun, Quinn lupa tentang kamera CCTV.
Sehingga tak lama kemudian, ada banyak musuh yang datang berlarian menyerang Quinn. Mereka datang dalam keadaan penuh amarah.
Menyadari situasi tidak memungkinkan, Quinn berlari kencang. Meski begitu sesekali Quinn juga melesatkan peluru ke arah belakang. Quinn berhasil membuat mereka semua berlarian menyelamatkan diri. Formasi mereka pun berhamburan berantakan. Sampai akhirnya, Quinn berada di ujung kapal pesiar.
Dada Quinn bergerak naik turun sesuai irama. Wanita itu menoleh ke belakang. Ada banyak orang yang tengah mengejarnya. Angin laut berhembus cukup kencang. Tapi Quinn tidak mempedulikannya.
Mata Quinn menunduk. Pemandangan di bawah kedua kakinya adalah lautan lepas. Quinn menarik napas. Kemudian Quinn menembak orang-orang di belakangnya.
Melihat musuh mundur, Quinn bergerak mundur. Kemudian Quinn berlari kencang sebelum akhirnya Quinn jatuh menceburkan diri ke lautan lepas.
"Nona! Awas!"
Quinn mendengar ada yang berteriak ngeri ketika Quinn jatuh ke laut. Quinn memposisikan tubuhnya seperti sedang terjun bebas. Tidak ada rasa takut bagi Quinn. Yang ada hanyalah keinginan untuk bebas. Perkara mati atau hidup, Quinn akan memikirkannya nanti. Itupun kalau Quinn masih memiliki kesempatan untuk hidup.
Byur!
***
"Apa? Kau bilang wanita itu kabur? Bagaimana bisa?" Dimitri sangat marah ketika ia mendapatkan kabar dari Joa. Kaki tangannya yang sangat ia percaya.
"Begitulah yang terjadi, Bos. Itulah mengapa saya datang ke sini untuk mengabarkan hal tersebut kepada Anda. Wanita itu menjatuhkan diri ke laut!" Joa melaporkan semua kejadian yang terjadi di kapal. Bahkan tentang Quinn yang sudah membun*uh banyak anak buahnya. Masalah ini membuat Joa semakin membenci wanita bernama Quinn itu.
"Ha-ha-ha! Ternyata memang benar dia sangat menarik, Joa! Si*l! Wanita seperti itu harusnya menjadi milikku! Cepat temukan di mana dia berada! Kalian harus menemukannya hidup-hidup!" Dimitri tidak mampu menahan emosinya.
Ia sangat kesal karena penjaganya benar-benar ceroboh. Bagaimana bisa mereka kalah hanya dengan satu orang wanita saja? Dimitri menjambak rambutnya sendiri.
Quinn, wanita itu benar-benar menakjubkan. Hampir saja dia mendapatkannya. Namun semua gagal karena harus membiarkan Quinn bersama para anak buahnya yang tidak berguna.
"Apa yang akan Anda lakukan, Bos?" Joa bertanya sambil memberikan perintah sesuai yang dikatakan Dimitri.
Tentu saja Dimitri menjadi lemas tak berdaya. Quinn memilih terjun di lautan bebas yang luas dan dalam. Mungkinkah Quinn berniat bun*uh diri setelah permasalahannya dengan laki-laki brengs*k waktu itu? Dimitri menggelengkan kepala.
"Itu mustahil. Karena dia wanita yang luar biasa. Joa, kau cari tim regu penyelam untuk mencari wanita itu. Aku tidak mau tahu! Aku ingin mendapatkan wanita itu secepatnya! Cepat!" titah Dimitri.
"Baik, Bos." Joa pun membungkukkan badannya. Laki-laki itu kemudian pergi dari hadapan Dimitri.
"Tidak berguna, si*lan! Quinn, kau harus selamat apapun yang terjadi!"
Sedangkan di luar, Joa melangkah dengan tatapan tidak terbaca. "Semoga saja wanita itu mati!" umpatnya di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Nor Azlin
tidak semudah itu mau Quinn mati yah kerana dia dilatih sedari umur 10 tahun...apa jangan2 joa itu mata2 kali ya mungkin aja gitu siapa yang tau identiti si bos melainkan kan joa ....semoga Quinn bisa di selamatkan ...lanjut kan thor
2023-08-15
0
Lyn
joa, tindakanmu berbanding terbalik sama perkataan mu.
2023-08-03
1