Quinn terburu-buru untuk sampai di lobby perusahaan. Wanita itu tidak ingin terlambat ketika masuk ke bekerja. Namun, saat Quin terburu-buru, seseorang menahan tangannya. Hal itu sebenarnya membuat Quinn terlihat kesal.
Quinn yang semula hanya fokus pada jalan, akhirnya sedikit oleng sebentar. Akan tetapi, beruntungnya Quinn mampu menyeimbangkan tubuhnya. Sehingga wanita itu tidak jatuh. Quinn dengan cepat membalikkan badannya untuk melihat sosok yang sudah berani menghalanginya bekerja.
Wanita itu membulatkan kedua mata ketika mengetahui siapa orang yang berlaku kurang ajar padanya. Jefry. Laki-laki itu datang kepada Quinn setelah menyakiti Quinn dan menghamili wanita lain. Entah apa yang ada dipikiran pria itu. Bahkan Quinn sempat mengira kalau Jefry tidak akan berani memperlihatkan batang hidungnya lagi.
"Apa kau benar-benar tidak tahu malu, bangs*t?" Quinn menggeram. Wanita itu tidak bisa menahan diri karena Jefry masih memiliki keberanian untuk menemuinya.
"Quinn, tolong dengarkan aku. Itu semua tidak benar. Jangan mudah percaya pada siapapun itu yang ingin menghancurkan hubungan kita, Quinn. Hubungan kita sebelumnya baik-baik saja, Quinn. Kau jangan membuatku seperti ini." Jefry hendak menyentuh tangan Quinn. Namun, Quinn dengan cepat menepis tangan Jefry secara kasar. "Banyak yang ingin kita putus. Mereka selalu berpikir kalau kita tidak cocok."
"Memang mereka benar. Kita tidak cocok dan tidak akan pernah cocok!" ketus Quinn kesal.
"Quinn?" Jefry menatap Quinn dengan tatapan tidak percaya. Padahal sebelum ini Quinn sangat ramah padanya. Kini justru wanita itu memandangnya seperti sampah!
"Apakah kau sudah cukup berbicara omong kosong, Jefry?" tanya Quinn. "Aku mau bekerja! Itu jauh lebih bermanfaat daripada menatap wajahmu yang menjengkelkan itu!"
"Apa? Quinn, tolong jangan begini! Kita harus membicarakan ini dengan baik. Ingat hubungan kita yang manis, Quinn!" Jefry mengingatkan Quinn bagaimana hubungan mereka berdua sebelumnya. Pria itu berusaha merayu.
Mendengar kata-kata Jefry, tak ayal membuat Quinn tertawa terbahak-bahak. Jefry sampai mengerutkan keningnya karena bingung. Laki-laki itu merasa tidak ada yang salah dengan kata-katanya.
"Apa yang lucu, Quinn?" tanya Jefry dengan polosnya.
"Yang lucu? Itu kau! Kata-katamu benar-benar manis, Jefry. Sampai-sampai aku tidak sadar kalau madu yang kau berikan padaku itu sudah kau beri racun. Apa kau memang orang yang seperti ini, Jefry? Kau mengerikan! Kau menghamili wanita lain disaat kita masih berpacaran! Dan ya! Seperti yang kau bilang kalau hubungan kita sangat manis! Dan betapa bodohnya aku sampai tidak tahu kalau kau juga membawa racun bersama madu yang kau berikan! Minggir!" Quinn berbicara dengan sarkas.
Quinn berusaha untuk pergi meninggalkan Jefry. Namun, Jefry lagi-lagi menghalangi jalan Quinn. Membuat Quinn kesal setengah mati.
"Aku akan tetap di sini! Kalau kau tidak ingin aku membuat keributan di sini, tolong dengarkan aku, Quinn! Aku juga tidak ingin hubungan kita sampai seperti ini!" Jefry memelas. Akan tetapi, bersamaan dengan itu pula Quinn mendapatkan ancaman dari Jefry.
"Apa kau bilang? Kau jangan kurang ajar, Jefry! Bukankah lebih baik kau pergi untuk menemani kekasihmu yang sedang hamil itu?" Quinn mencoba mengingatkan Jefry tentang kekasihnya yang lain.
"Quinn, aku dijebak! Kau jangan asal percaya orang begitu saja!" Jefry membela diri.
Quinn ingin sekali pergi dari sini. Namun, Jefry mungkin tidak akan membiarkannya pergi. Dalam hati Quinn merutuki kejadian ini. Sebab, kalau sampai Jefry membuat onar, tentu Luca akan mengetahui keadaannya.
"Kalau sampai daddy tahu aku berhubungan dengan orang macam Jefry, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada laki-laki ini. Ya Tuhan! Ingin sekali aku memberinya pelajaran," batin Quinn dalam hati.
"Dasar tidak tahu malu! Kenapa kau mengganggu Quinn?" Dari kejauhan terlihat Sherly datang berlari mendekat ke arah Quinn dan Jefry.
"Sherly? Bagaimana dia tahu aku di sini?" tanya Quinn dalam hati.
"Hei, laki-laki bajing*n! Apa kau tidak malu bertemu dengan Quinn?" sentak Sherly.
"Itu semua jebakan! Kenapa kalian semua tidak percaya padaku? Aku tidak tahu siapa wanita itu. Aku terlalu gugup dan takut kalau Quinn akan meninggalkanku. Sebaiknya kau tidak ikut campur masalah kami, Sherly!" Jefry tidak ingin mengalah.
Karena ini merupakan kesempatannya yang terakhir. Mungkin saja Quinn akan memiliki kekasih baru. Jika seperti itu, mustahil untuk membuat Quinn kembali. Sebab, Quinn adalah tipe wanita yang setia. Jefry sangat paham itu.
"Jangan sampai gagal kali ini membujuk Quinn. Sherly ini. Kenapa dia tiba-tiba bisa datang ke sini? Gawat! Aku bisa gagal untuk membujuk Quinn kembali padaku. Aku harus bagaimana ya?" Jefry membatin bingung.
Melihat Jefry yang terdiam, Sherly segera membawa Quinn pergi. Namun, Jefry masih menahan langkah kaki mereka berdua.
"Kau mau apa, Jef? Hubunganmu dan Quinn juga sudah berakhir. Jangan mempersulit Quinn dan seolah-olah kau korban di sini. Kau sudah membuat Quinn sakit hati. Itu semua salahmu yang tidak setia. Atau bisa jadi, kau memang sudah berencana untuk memanfaatkan Quinn?" Sebenarnya tebakan Sherly tepat sasaran. Namun, Jefry tidak ingin semuanya berakhir berantakan.
"Memanfaatkan? Hubunganku dan Quinn baik-baik saja selama ini, Sherly. Kalaupun aku tidak memiliki uang, aku sudah berusaha untuk menghargai Quinn. Membuatkan Quinn bekal makan siang. Apa kau pikir aku benar-benar bisa melukai wanita? Sedangkan aku memperlakukan Quinn dengan lembut selama ini. Tolong, percaya padaku. Ingat hubungan kita, Quinn. Aku dijebak seseorang!" Kali ini Jefry masih bersikeras mengatakan kalau dirinya dijebak.
"Dari tadi kau bilang kalau kau dijebak seseorang. Siapa? Apa yang dia dapat dari hancurnya hubungan kita, Jef? Kupikir telingaku kemarin tidak tuli. Aku bisa mendengar dengan jelas kalau kau itu sudah mengakui perbuatanmu. Kau bilang kalau kau sudah meminta wanita kemarin untuk menggugurkannya bukan? Aku ingat itu, Jefry. Telingaku tidak mungkin salah. Lebih baik kau pulang sebelum wakil presdir melihat perbuatanmu. Atau kau ingin mendapatkan hal yang lebih parah dari kehilangan pekerjaan. Menyerahlah dan lebih baik kita hidup di jalan masing-masing." Quinn lalu bergegas berlari.
Melihat Quinn berlari, sontak saja Sherly ikut mengejar Quinn. Keduanya berlari cepat meninggalkan Jefry yang masih berdiri di tempatnya tanpa bisa membantah atau membela diri lagi.
"Si*l! Sebenarnya ada hubungan apa Quinn dan wakil presdir? Selama ini Quinn memiliki banyak uang. Apa Quinn putri atau kerabat jauh dari wakil presdir? Si*l! Aku gagal jadi orang kaya!" Jefry menyesali semua yang sudah terjadi.
Laki-laki itu pun kemudian berlalu pergi meninggalkan perusahaan Luca. Jefry tidak memiliki rencana lain selain membujuk Quinn. Namun yang pasti adalah, Jefry harus pergi dari daerah itu. Sebab, Jefry sudah melakukan dosa yang besar.
"Astaga! Dia mengerikan juga ternyata, Quinn!" Sherly bernapas dengan tak beraturan. Setelah ia dan Quinn berlari cukup kencang supaya Jefry tidak mengejar mereka berdua.
"Benar. Aku tidak tahu kalau dia begitu menjijikkan! Bod*h sekali aku, Sherly! Si*l! Dia masih berusaha membujukku! Sebenarnya apa yang ada di otaknya?" Quinn menyeka keringatnya dengan sapu tangan miliknya. Sama dengan Sherly yang bernapas terengah-engah, Quinn pun juga begitu.
"Ya, kau sangat bod*oh, Quinn! Mengapa seorang Quinn yang cantik ini harus memiliki kekasih yang jauh di bawah standar? Kau gila, Quinn! Aku sebagai sahabatmu saja hampir pingsan mendengarnya!" oceh Sherly.
"Tapi, Quinn. Maaf. Aku heran. Jadi benar kalau Jefry dipecat?" tanya Sherly bingung.
"Benar. Kau punya mata bukan? Dia ke sini dengan baju yang lusuh," jawab Quinn.
"Begitu? Kok aku merasa aneh ya?" Sherly tetap saja curiga. Sebab itu terasa aneh sekali. Entah apa yang aneh, Sherly juga masih bingung.
"Tapi, Sherly. Darimana kau tahu aku dihadang oleh Jefry?" Kali ini Quinn yang bertanya.
"Wakil presdir. Kenapa aku merasa dia mengawasimu, Quinn? Jangan-jangan kau dan wakil presdir memiliki sesuatu rahasia yang tidak aku ketahui? Mengapa seorang wakil presdir begitu perhatian denganmu, Quinn?"
Deg.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Muse
Hempas jauh jauh cowok macam Jefri...
2023-11-08
0
Nor Azlin
kerana beliau wakil dari presdir Luca lah😂😂😂😂 kalau kamu tau siapa teman baik mu itu pasti kamu sok deh...lanjut kan thor
2023-08-14
0