Sherly berulang kali memandang ke arah meja kerja Sherly. Sudah tiga hari wanita itu tidak masuk kerja. Bukan hanya itu saja. Tetapi Sherly tidak bisa menghubungi nomor Quinn. Kali ini Sherly benar-benar frustasi dibuat Quinn.
Pasalnya Sherly baru saja mendapat kabar kalau Jefry kabur dari penjara. Dia takut jika Quinn di tangkap oleh Jefry. Meskipun Sherly sendiri tahu bagaimana kehebatan sahabatnya itu dalam hal bela diri. Tetapi tetap saja Quinn hanya seorang wanita.
"Quinn, kau dimana? Coba saja selama ini kau tidak pernah menolak setiap kali aku ingin ikut ke rumahmu. Pasti aku tahu dimana kau tinggal. Jadi kalau ada masalah seperti ini aku bisa menjengukmu di rumah." Sherly menghela napas kasar. Dia menopang kepalanya dengan tangan. Wanita itu mencoret-coret kertas kosong yang ada dihadapannya. "Oh iya, wakil Presdir pasti tahu alamat rumah Quinn. Ya, aku bisa meminta bantuan wakil Presdir. Setelah aku berharap mendapatkan alamat Quinn, aku akan segera ke rumahnya. Semoga saja dia ada di rumah."
Sherly segera beranjak dari kursi. Baru juga menjauh beberapa meter dari kursi, wanita itu dibuat terhenti ketika mengingat kalau ternyata mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan Wakil Presdir akan pergi ke luar kota.
"Kenapa selalu saja ada halangannya. Quinn, sebenarnya kau kemana?" Sherly memutuskan kembali ke kursinya. Wanita itu menghela napas kasar sebelum melanjutkan pekerjaannya yang memang sejak tadi sudah tertunda.
Di sisi lain, Quinn terlihat asyik bermain air di pinggiran pantai. Baru juga diajari sekali, wanita itu sudah pintar menangkap ikan. Tante Su dan juga Eli terlihat senang menemani Quinn. Mereka semua menikmati pagi hari yang cerah.
"Setelah ini kita akan membakar ikannya. Pasti lezat," ujar Quinn sembari membayangkan betapa lezatnya ikan bakar itu ketika sudah matang nanti.
"Ya, kita akan memakannya bersama nasi panas dan sambal. Sambal buatanku enak kak. Nanti soal sambar biar aku saja yang buat," tawar Eli dengan senyum cerianya.
Quinn memperhatikan lagi pulau indah yang selama beberapa hari ini dia tempati. Ada seulas senyum di atas. Quinn melangkah menuju ke tempat Tante Su berada. Wanita itu memutuskan untuk duduk di baru yang tidak jauh dari posisi Tante Su duduk.
"Tante, apa pulau ini memiliki nama?"
"Ya. Kami memberinya nama Pulau Huberg."
"Pulau Huberg? Kenapa harus Huberg?"
"Karena itu nama keluarga besar Tuan kami, Kak," sahut Eli dari kejauhan. "Kak, Tuan kami sangat tampan. Badannya tinggi dan kulitnya bersih. Setiap kali dia lewat, aroma farpumnya membuatku meleleh. Anda harus bertemu dengannya Kak."
Quinn tersenyum sebelum memandang ke arah Tante Su lagi. "Apa dia sudah menikah?"
Tante Su menyipitkan kedua matanya. Dia menatap Quinn dengan penuh selidik. "Anda bahkan belum bertemu dengannya tetapi sudah menanyakan statusnya, Nona."
Quinn menghela napas panjang. "Maksudku, jika dia sudah menikah. Seharusnya dia tidak perlu memikirkan hal lain selain keluarganya. Tante, ada satu hal yang harus anda ketahui. Saya sudah tidak percaya dengan cinta. Sekeren apapun pria yang berdiri dihadapan saya, saya sudah tidak bisa mempercayai perkataannya lagi." Kedua mata Quinn berkaca-kaca setiap kali dia membayangkan betapa buruknya nasip percintaannya selama ini.
"Anda baru patah hati, Nona?" ledek Tante Su sambil tersenyum.
"Anggap saja seperti itu." Quinn beranjak dari tempatnya lalu berdiri menghadap ke pantai. "Oh iya, bukankah tadi Tante sempat bilang, dalam waktu dekat Tuan kalian akan datang ke sini. Kira-kira hari apa?"
"Tuan Besar datang di waktu yang tidak bisa di tebak Nona. Terkadang cepat terkadang lama. Apa nanti anda ingin bertemu dengannya?"
Quinn mengangguk. "Saya ingin bilang padanya. Terima kasih karena sudah memberi kehidupan yang layak untuk penghuni pulau di sini."
Tante Su dan Eli sama-sama tersenyum bahagia. Sedangkan Quinn tiba-tiba saja ingat dengan keluarganya. "Daddy, Mommy ... jangan khawatir. Setelah menyelamatkan penghuni di sini dari para pembunuh, aku akan segera pulang. Aku pasti akan baik-baik saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments