Kevin berjalan ke arah jendela dan memeriksa kondisi di luar. Setelah itu dia berbaring di sisi Gea di atas tempat tidur dan perlahan dia menarik Gea ke dalam pelukannya. Dia memeluk Gea dan kemudian tertidur.
Saat Gea terbangun, dia merasa bahwa dirinya tengah dipeluk oleh seseorang. Gea berpikir bahwa dia tengah bermimpi. Namun saat dia membuka matanya dengan lebar, dia melihat Kevin berada di sisinya dengan tangan kiri Kevin yang tengah memeluknya.
Gea menjadi begitu terkejut. Dia mencoba untuk melepaskan diri dari Kevin.
Kevin terbangun. Namun dia malah semakin mengeratkan pelukannya pada Gea.
"Jangan bergerak. Tidurlah sedikit lebih lama." Ucap Kevin.
"Kevin, apa yang kau lakukan? Kenapa kau ada di tempat tidurku?" Tanya Gea dengan wajah yang mulai memerah memikirkan posisi mereka saat itu.
'Ini tidak benar.' ucap Gea dalam hati mencoba untuk mendorong Kevin lagi.
"Kevin lepaskan aku." Ucap Gea lagi.
"Ssssstttt... Diam lah! Jangan bergerak, atau kau ingin sesuatu yang lainnya terjadi." Ucap Kevin.
Wajah Gea menjadi memerah dan panas. Dia mengerti apa yang dimaksudkan oleh Kevin. Dia bisa merasakan perubahan dalam tubuh Kevin. Gea pun tidak berani untuk bergerak lagi. Kevin tersenyum. Dia mengangkat dagu Gea sedikit lebih lama dibandingkan biasanya.
Wajah Gea merona dan dia merasa panas. Dia mendorong Kevin, tapi Kevin terus menariknya ke dalam pelukannya. Gea pun membenamkan wajahnya di dada Kevin. Dia merasa malu.
Setelah beberapa saat, Gea kembali tertidur.
Saat Kevin membuka matanya dan hari itu sudah hampir terang. Kevin perlahan bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah membasuh wajahnya dan mengenakan jaket, kacamata dan juga maskernya, Kevin lalu mengambil kunci mobilnya. Kemudian dia berjalan keluar dari apartemen Gea setelah sebelumnya memberikan ciuman di kening Gea.
Saat Gea terbangun, langit sudah cerah. Gea melihat bahwa Kevin sudah tidak ada di sampingnya lagi. Dia melihat ke arah jam yang ada di meja dan sudah menunjukkan hampir pukul 07.00 pagi. Gea pun dengan cepat bangun. Dia lalu pergi ke ruang tamu dan tidak menemukan keberadaan Kevin.
Gea lalu pergi ke kamar mandi. Dia berdiri di depan cermin dan mencubit pipinya sendiri.
'Aku tidak bermimpi. Aku benar-benar tidur dengan Kevin di atas tempat tidur yang sama.' ucap Gea dalam hati.
Gea lalu menyentuh bibirnya sendiri. Memikirkan tentang bagaimana Kevin memeluknya semalam membuat wajahnya merona.
'Sial! Kevin, kita tidak punya hubungan apapun. Tapi kenapa dia memperlakukan aku seperti ini? Aku bahkan bukan kekasihnya.' ucap Gea dalam hati lagi.
Gea lalu dengan cepat mandi untuk menyejukkan wajahnya yang memerah panas. Setelah selesai mandi, dia berjalan keluar dari apartemennya dan membeli sarapan kemudian pergi bekerja. Dia tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi Kevin nanti. Itulah kenapa saat dia tiba di tempat bekerja, dia melihat ke kiri dan ke kanan lebih dulu karena dia tidak mau bertemu dengan Kevin.
Sebisa mungkin Gea ingin menghindari Kevin. Gea tidak mau terus seperti itu, karena setiap kali mereka bertemu dialah orang yang kehilangan kontrol akan dirinya sendiri.
'Apa sebenarnya hubungan diantara kami?' tanya Gea dalam hati.
Pintu lift tampak terbuka setelah ada suara 'ting!'
Gea kemudian berjalan keluar dari dalam lift. Setelah sibuk setengah hari bekerja, dia tidak melihat Kevin sama sekali. Dia pun merasa lega. Setelah dia kembali dari makan siang, dia memesan sesuatu untuk dia berikan kepada Leo. Dia berjalan keluar dari dalam lift dan berjalan untuk menemui Leo. Tapi sebelum dia tiba di tempat Leo, karena kecerobohan dan pikirannya yang kacau dia membuat kakinya keseleo karena tidak sengaja terjatuh.
"Aauuuu...." Teriak Gea kesakitan.
Leo berjalan keluar dari dalam ruangannya saat dia mendengar suara teriakan Gea. Dia melihat Gea yang tengah berjongkok dan memijat kakinya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Leo mendekat ke arah Gea dan melihat kaki Gea yang memerah.
"Kau membuat kakimu keseleo, biarkan aku membantumu. Bisakah kau berjalan?" Tanya Leo.
Gea mengangguk.
"Seharusnya bisa." Ucap Gea.
Tapi setelah dia mencoba untuk berjalan, dia merasakan sakit di kakinya.
"Biarkan aku membantumu." Ucap Leo ingin menggendong Gea.
Kemudian Leo berjongkok dan dia pun mengangkat tubuh Gea ke arah sebuah kursi. Dia lalu menarik kursi lainnya dan duduk disana. Kemudian dia mengangkat kaki Gea dan menaruhnya di atas pahanya sendiri dan melihat kaki Gea yang bengkak dan memerah.
Gea ingin menolak semua itu dengan menarik kakinya turun. Tapi Leo tidak membiarkan Gea melakukan hal itu dengan menahan kaki Gea.
Gea pun merasa malu dia. Gea tidak mengatakan apapun. Dia hanya berpikir dalam hatinya sendiri.
'Ini semua karena Kevin. Terima kasih Kevin. Betapa bodohnya aku ini.' ucap Gea dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments