'Siapa itu sebenarnya? Sangat menyebalkan sekali.' ucap Gea dalam hati.
Gea lalu mengintip dari lubang kecil di pintu apartemennya. Dia melihat sosok seorang pria mengenakan topi, masker dan kacamata hitam. Gea tidak berani membuka pintu.
'Bagaimana jika pria itu orang jahat?' pikir Gea yang merasa takut.
Tapi suara bel di pintu Gea terus saja berbunyi membuat Gea merasa terganggu.
"Siapa kau? Siapa yang kau cari?" Ucap Gea melalui monitor bertanya kepada pria itu.
"Ini aku, buka pintunya Gea." Ucap Kevin menarik masker dan kacamatanya turun dan memperlihatkan wajahnya.
'Kevin...' gumam Gea.
Gea lantas dengan cepat membuka pintu apartemennya. Kevin lalu berjalan masuk dengan cepat, sementara Gea melihat keluar dari ke kiri dan ke kanan. Dia tengah memeriksa apakah Kevin diikuti oleh seseorang. Mengingat Kevin adalah seorang selebritis, jadi pergerakan Kevin pasti diikuti oleh paparazi.
Setelah yakin tidak ada seseorang yang mengikuti Kevin, Gea pun menutup pintu.
"Gea....!" Ucap Kevin.
Gea berbalik dan melihat Kevin tengah berjalan di sekeliling memeriksa apartemennya.
"Kevin apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau bisa tahu alamat ku?" Tanya Gea.
Kevin tidak menjawab pertanyaan Gea. Tapi dia malah berjalan mendekat ke arah Gea.
Gea pun mundur ke belakang.
"Kevin, apa yang kau inginkan?" Tanya Gea gugup.
Punggung Gea mengenai tembok dan Kevin mengunci Gea dengan lengannya.
"Kenapa kau tidak menjawab panggilan dariku dan kenapa kau juga tidak membalas pesanku?" Tanya Kevin.
"Kenapa aku harus menjawabnya? Di samping itu, bagaimana aku tahu bahwa itu adalah panggilan darimu?" Tanya Gea.
Kevin menganggukkan kepalanya.
"Bagus." Ucap Kevin lalu menarik pinggang Gea yang membuat Gea jadi mendekat ke arahnya.
Gea mencoba untuk melawan.
"Kevin lepaskan aku. Apa sebenarnya yang kau inginkan? Katakan saja kepadaku, aku sibuk." Ucap Gea.
Dia menaruh tangannya di dada Kevin dan mencoba untuk mendorong Kevin menjauh. Tapi pelukan Kevin semakin erat. Kemudian Kevin menurunkan kepalanya di wajah Gea.
Wajah Gea pun merona.
Melihat wajah Gea yang memerah, Kevin tersenyum. Dia lantas menunduk dan mengangkat wajah Gea. Dia lalu menggendong Gea dan membawanya ke arah sofa kemudian menurunkan tubuh Gea membuat Gea duduk. Kemudian Kevin tersenyum lalu berbaring dengan kepalanya di pangkuan Gea.
" Kevin kau...."
"Ssssstttt.... Aku lelah, biarkan aku tidur sebentar." Ucap Kevin lalu menutup matanya.
Gea tidak tahu harus mengatakan apapun. Salah satu tangan Kevin memegang tangannya, seolah Kevin tidak mau melepaskan Gea.
Setelah beberapa saat, Gea melihat Kevin sudah tertidur. Dia mencoba untuk bangun, tapi Kevin tetap memegang tangannya dengan erat. Gea tidak bisa melakukan apapun. Jadi dia hanya bisa duduk dengan diam di sofanya.
Dia melihat ke arah wajah Kevin. Kevin memang benar-benar tampan dengan hidung yang mancung dan alis yang tebal. Tidak heran jika Kevin selalu dikejar oleh banyak wanita. Gea tersenyum kepada dirinya sendiri.
Perlahan Gea mulai menguap dan menutup matanya. Tak lama setelah itu, dia pun tertidur.
Saat Kevin membuka matanya, dia melihat bahwa Gea sudah tertidur. Dia lalu perlahan mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar Gea. Kevin melihat waktu di ponselnya. Dia merasa terkejut karena dia sudah tertidur hampir selama satu setengah jam. Perlahan dia bangun kemudian berjongkok dan menggendong Gea, membawa Gea ke kamarnya.
Dia lalu menaruh Gea di atas tempat tidur, menyelimuti Gea dan perlahan mengusap rambut Gea. Setelah itu dia memberikan ciuman di kening Gea.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments