Gea duduk di samping danau. Dia tengah menunggu orang tuanya untuk pulang. Dia benar-benar ingin pulang ke rumah. Dia tidak mau berada lebih lama lagi di kediaman keluarga Kevin. Tapi Mamanya masih mengobrol dengan Mama Kevin.
Kevin melihat Gea yang duduk di bangku dan dia berjalan mendekatinya.
"Jadi kau adalah anak cengeng yang gendut itu." Ucap Kevin.
Gea membalikkan kepalanya melihat ke arah Kevin yang berjalan mendekat ke arahnya dan duduk di sampingnya.
"Siapa anak cengeng? Jangan panggil aku seperti itu." Ucap Gea seraya berdiri.
Dia tidak mau duduk dan mengobrol dengan Kevin.
Saat Gea ingin berjalan menjauh, Kevin malah menariknya dan membuat Gea terjatuh dan duduk di pangkuannya. Dengan nafas Kevin yang berada di dekat wajahnya membuat Gea merasa gemetar. Wajah Gea menjadi merah. Dia dengan cepat melihat sekeliling karena dia tidak mau orang tuanya melihat dia seperti itu bersama Kevin.
'Apa yang akan dipikirkan dan dikatakan jika orang tua kami melihat kami seperti ini?' pikir Gea.
"Lepaskan aku." Ucap Gea mencoba untuk berdiri.
Tapi Kevin memegangnya dengan erat.
"Kenapa? Apa kau takut?" Ucap Kevin dengan tangannya berada di wajah Gea kemudian dia menaruh tangannya di bibir Gea.
"Siapa yang takut? Lepaskan aku. Aku hanya ingin pergi. Aku tidak mau bicara denganmu." Ucap Gea.
Kevin kemudian secara tiba-tiba mencium bibir Gea dengan keras dan hal itu membuat Gea terkejut.
'Kevin sialan ini. Dia mencium ku lagi.' ucap Gea dalam hati.
"Jangan khawatir, aku tidak akan memakan mu. Aku tidak doyan dengan tubuhmu yang datar seperti ini." Ucap Kevin seraya menggelengkan kepalanya.
Dia suka sekali menggoda Gea.
"Kevin, kau brengsek! Lepaskan aku." Ucap Gea seraya memukul dada Kevin dan mencoba untuk mendorong Kevin.
Kevin benar-benar membuat Gea marah lagi. Tiba-tiba Kevin melepaskan Gea dan membuat Gea terjatuh di tanah.
"Hahaha...." Kevin tertawa saat dia melihat wajah Gea yang marah.
"Kevin.... Apa kau itu seorang pria?" Ucap Gea seraya menatap Kevin dan dengan cepat berdiri.
"Apakah kau ingin melihat apakah aku ini seorang pria atau tidak?" Ucap Kevin.
Tentu saja Gea tahu apa yang dimaksudkan Kevin.
"Kau pria mesum." Ucap Gea seraya menghentakkan kakinya dan berlari ke dalam rumah.
Saat Kevin melihat Gea berlari menjauh, dia tertawa keras. Dia kemudian dengan cepat berlari masuk ke dalam rumah.
"Sial!" Umpat Gea yang merasa bokongnya terasa sakit dan mengusapnya.
'Kevin, suatu hari aku akan membalas mu dan membuatmu memohon ampun padaku.' ucap Gea dalam hati.
Saat dia melihat Mamanya, dia dengan cepat duduk di samping Mamanya.
"Mama." Ucap Gea.
"Gea, kau pergi ke mana saja? Mama dan Papa menunggumu dari tadi. Kita harus kembali." Ucap Mama Gea.
"Aku minta maaf Ma. Aku hanya berjalan-jalan tadi." Balas Gea.
Kemudian dia dan keluarganya berjalan keluar dari kediaman keluarga Kevin karena sudah larut. Gea lalu mengendarai mobil dan orang tuanya yang duduk di kursi belakang. Kevin yang berdiri di balkon rumahnya melihat ke arah mobil Gea yang melaju pergi.
Setelah beberapa saat, Kevin berjalan masuk ke dalam kamarnya.
Kevin jarang kembali ke rumah orang tuanya. Dia memiliki apartemennya sendiri. Dia merasa lebih nyaman jika dia hidup di tempatnya sendiri karena di samping rumah orang tuanya yang cukup jauh, rumah itu juga cukup besar dan orang tuanya juga jarang berada di rumah.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments