Kenzo dan Nina berdiri di samping Gea. Gea meminta mereka untuk kembali masuk ke dalam club itu. Tapi mereka menolak dan ingin menunggu sampai taksi datang.
Saat Gea melihat sebuah taksi, dia melambaikan tangannya kemudian dia meminta mereka berdua untuk kembali ke dalam klub itu.
Nina dan Kenzo lalu berjalan masuk setelah mereka melihat taksi mendekat dan mengatakan kepada Gea untuk menelpon saat dia sudah sampai di apartemennya.
Setelah mereka pergi, Gea membuka pintu taksi dan masuk. Tiba-tiba seseorang dengan cepat keluar dari dalam klub itu dan masuk ke dalam taksi.
"Hei, apa yang kau lakukan?"
Wanita itu melihat ke arah Gea dan meminta maaf padanya.
"Aku minta maaf. Aku begitu terburu-buru, biarkan aku lebih dulu pergi. Aku benar-benar minta maaf." Ucap wanita itu menundukkan kepalanya meminta maaf kepada Gea.
Gea tidak dapat mengatakan apapun. Dia ingin memarahi wanita itu lagi. Tapi saat dia melihat wajah wanita itu yang panik, dia menutup pintu dan berjalan mundur. Wanita itu berterima kasih kepada Gea dan taksi itu pun pergi.
Setelah 10 menit berlalu, tidak ada taksi sama sekali yang datang.
'Oh ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Ini sudah larut.' ucap Gea dalam hati saat dia mulai menyesali karena menolak permintaan Kenzo dan Nina tadi.
Mungkin karena klub ini adalah klub pribadi dari kelas atas, maka taksi tidak bisa masuk dan hanya orang yang memesan taksi atau orang yang mengantar penumpang secara tidak sengaja di depan klub ini yang ada. Sekarang sudah larut dan angin juga semakin terasa dingin.
Gea mulai mengusap tangannya.
Setelah berpikir sesaat, Gea mengeluarkan ponselnya dan ingin memesan sebuah taksi. Tapi tiba-tiba sebuah mobil sporty berwarna hitam berhenti di depannya. Gea merasa sedikit terkejut. Dia melihat ke arah mobil dan jendela mobil itu terbuka. Gea menunduk dan melihat Kevin di dalam mobil itu.
"Masuklah, biarkan aku mengantarmu pulang." Ucap Kevin.
Gea begitu terkejut mendengarkan hal itu. Dia tidak percaya dan dia tampak terdiam.
"Hei..." Teriak Kevin lagi.
Gea kembali kepada kesadarannya.
"Apa yang kau katakan?" Tanya Gea.
"Masuklah, aku akan mengantarmu pulang ke rumah mu. Tidak mudah menunggu sebuah taksi di sini, sekarang juga sudah larut." Ucap Kevin.
Setelah melihat sekeliling Gea pun membuka pintu mobil Kevin dan masuk ke dalamnya. Bahkan walaupun dia masuk ke dalam mobil itu, dia masih bingung.
'Apakah aku tengah bermimpi?' ucapnya dalam hati.
Secara diam-diam Gea mencubit tangannya sendiri.
'Ah ini sakit. Berarti ini bukan mimpi.' ucap Gea dalam hati.
Tiba-tiba Kevin kembali berteriak kepadanya.
"Kenakan seat belt mu." Teriaknya.
"Oh." Balas Gea dengan cepat memakai seat belt nya.
Kemudian dia dengan diam-diam melihat ke arah Kevin. Setelah itu Kevin pun mulai mengendarai mobilnya pergi dari klub itu.
'Apakah ini memang benar-benar Kevin? Dia tidak menyukai aku. Ini pasti salah. Oh iya aku melihatnya dengan seorang wanita. Oh tidak, apakah dia akan memarahiku karena aku melihat apa yang terjadi tadi antara dia dan wanita itu?' pikir Gea.
Ada rasa ketakutan di dalam hati Gea.
'Oh tidak apa yang Kevin akan lakukan kepadaku?' pikir Gea lagi.
Kevin yang mengendarai mobil merasakan bahwa Gea melihat ke arahnya.
"Apa kau sudah selesai menatapku? Bagaimana? Apa kau jatuh cinta kepadaku?" Ucap Kevin.
Gea menghembuskan nafas kasar kemudian membalikkan kepalanya melihat ke arah jendela.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments