Orang tua Gea sangat menyayangi Gea. Mereka bukan berasal dari keluarga yang terkenal di kota mereka tapi keluarga mereka juga tidak terlalu buruk. Keluarga Gea mempunyai beberapa bisnis di kota mereka.
Sekarang kakak Gea lah yang memimpin perusahaan mereka. Bahkan walau Papa Gea masih merupakan pemilik utama perusahaan mereka, Papa Gea jarang pergi ke perusahaan. Papa Gea lebih banyak menghabiskan waktunya bersama istri dan cucunya.
Mama Gea berjalan dengan membawa makanan terakhir yang dia masak.
"Baiklah, baiklah... Jangan menggoda putri kita lagi. Ayo makan...." Ucap Sang Mama.
Setelah mereka semua duduk di meja makan, Gea pun mulai makan. Gea sangat menyukai dan merindukan masakan Mamanya.
"Mama adalah koki yang terbaik. Aku sangat merindukan masakan Mama." Ucap Gea.
Mama Gea tersenyum dan berkata, "kalau begitu kau harus pulang saat kau libur nanti. Mama heran, kenapa kau begitu sibuk setiap hari?"
Gea menggelengkan kepalanya.
"Aku harap aku bisa melakukannya. Tapi aku bekerja sekarang. Aku tidak bisa pulang ke rumah seperti biasanya." Ucap Gea.
Papa Gea mendengarkan ucapan Gea dan bertanya, "bagaimana pekerjaanmu? Apakah itu melelahkan? Kau bisa berhenti dari pekerjaanmu jika itu terlalu melelahkan. Pulanglah setelah kau lulus kuliah nanti. Kami masih bisa mensupport dirimu. Kau jangan mencoba terlalu keras atau kau bisa bekerja di perusahaan kita sayang." Ucap Sang Papa.
Gea merasa begitu bersyukur. Gea tahu orang tuanya tidak mau dia terlalu bekerja keras. Tapi Gea mau menjadi seseorang yang bisa berdiri di kakinya sendiri. Gea mau mencoba yang terbaik untuk hidupnya sendiri.
"Papa aku tahu. Tapi biarkan aku mencoba untuk menjadi orang yang mandiri. Aku mau memberikan diriku sendiri sebuah tantangan. Di samping itu aku sangat menyukai pekerjaanku. Aku bisa belajar banyak hal. Jika pengalamanku sudah cukup, aku akan kembali dan membantu kakak." Ucap Gea.
Papa Gea menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Baiklah Gea, itu terserah padamu keras kepala, selama kau merasa bahagia. Tapi ingatlah untuk pulang ke rumah saat kau merasa lelah." Ucap Sang Papa.
"Baiklah Papa, terima kasih." Balas Gea.
Gea lalu kembali bertanya kepada orang tuanya.
"Maaf Pa, aku sangat senang melihat kalian berdua ada di sini. Tapi kenapa kalian berdua tiba-tiba datang kemari? Maksudku tanggal kelulusanku masih belum sekarang bukan? Bukankah masih ada beberapa bulan lagi?" Ucap Gea dengan wajah penuh pertanyaan.
Mama Gea melihat ke arah suaminya kemudian tersenyum.
"Sayang, apa kau masih mengingat Om Johan dan Tante Maria?" Ucap Sang Mama.
Gea tampak berpikir sebentar kemudian bertanya, "apakah mereka yang biasa datang ke rumah kita saat aku kecil dulu?"
"Iya. Tante Maria mengundang kita untuk mengunjungi rumahnya akhir pekan ini." Ucap Sang Mama.
"Kenapa? Apakah ada yang ingin dirayakan?" Tanya Gea penasaran.
"Iya. Akan ada acara ulang tahun Tante Maria." Balas Sang Mama.
"Oh aku mengerti. Tapi, apakah aku harus pergi juga?" Tanya Gea.
"Mereka merindukanmu. Mereka ingin bertemu denganmu lagi." Balas Sang Mama.
"Oh." Ucap Gea singkat.
Setelah selesai makan malam, mereka menghabiskan waktu bersama di ruang tamu dengan mengobrol bersama.
Gea bertanya tentang kakaknya dan kakak iparnya juga anak mereka, keponakan Gea. Dia itu anak laki-laki dan hampir berusia 2 tahun dan dia sangat menggemaskan. Mereka lalu melakukan video call dengan kakak Gea dan setelah mengobrol beberapa saat, mereka kembali ke kamar untuk beristirahat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments