Hari berikutnya....
Gea berlari ke arah lift saat tiba di perusahaan tempatnya bekerja.
"Tunggu...." Teriaknya dan dengan cepat masuk ke dalam lift.
Dia begitu terburu-buru karena dia sudah terlambat. Dia bahkan tidak menyadari bahwa Kevin ada di dalam lift itu bersama dengan asistennya di belakangnya. Kevin melihat punggung Gea.
Kevin tampak memikirkan sesuatu.
'Kenapa dia lagi? Apa yang dia lakukan di sini?' tanya Kevin dalam hati.
Tiba-tiba pintu lift terbuka lagi dan beberapa orang ikut masuk. Gea pun terdorong ke belakang dan secara tidak sengaja dia menginjak sesuatu. Dia melihat ke belakang dan menatap wajah Kevin yang marah. Dia dengan cepat berpindah posisi.
"Maafkan aku." Ucap Gea.
Saat mereka akhirnya tiba di tujuan mereka, Kevin langsung berjalan keluar tanpa melihat ke belakang lagi. Setelah itu Gea juga berjalan keluar dari dalam lift.
Kevin merasa bahwa seseorang tengah mengikutinya. Dia pun berhenti berjalan dan langsung berbalik. Gea yang tengah berjalan seraya melihat ponselnya, tiba-tiba menabrak seseorang. Dia melihat ke atas dan melihat bahwa yang ditabraknya itu adalah Kevin.
Kevin pun melihat ke arahnya dan bertanya.
"Apa kau mengikuti aku?" Ucap Kevin.
"Apa?" Ucap Gea bertanya balik. "Apa maksudmu?" Gea tampak bingung.
Kevin tertawa menatap Gea.
"Aku bertanya kepadamu, apa kau mengikuti aku? Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Tanya Kevin.
Gea melihat ke belakang dan menunjuk dirinya sendiri.
"Aku? Mengikuti mu? Apa kau bermimpi? Dasar gila." Ucap Gea.
Gea menggelengkan kepalanya kemudian dia dengan cepat berjalan melewati Kevin dan pergi ke kursinya karena dia sudah terlambat. Wajah Kevin menjadi semakin murka.
'Apa yang dia katakan? Dia mengatakan bahwa aku ini gila?' ucap Kevin dalam hati.
Kevin merasa marah kepada Gea. Dia melihat asistennya yang berjalan mendekat ke arahnya setelah menyelesaikan sebuah panggilan dan bertanya padanya.
"Ben, siapa wanita itu? Kenapa dia di sini?" Tanya Kevin.
Ben yang merupakan asisten Kevin kebingungan dengan pertanyaan yang diajukan Kevin. Dia tidak tahu wanita mana yang ditanyakan oleh Kevin.
"Wanita yang mana?" Tanya Ben.
"Wanita itu, yang ada di dalam lift tadi." Jawab Kevin.
"Maaf, tapi aku tidak menyadari hal itu. Aku benar-benar tidak tahu yang mana. Apa kau mau aku mencarinya?" Tanya Ben.
Kevin merasa semua itu tidak ada gunanya. Dia lalu melambaikan tangannya pada Ben.
"Sudah lupakan saja." Ucap Kevin.
Sementara itu di kursinya Gea sangat kesal karena dia sudah terlambat dan karena ulah Kevin, perasaannya menjadi lebih buruk lagi. Saat dia tengah sibuk dalam pikirannya, manajer Lina memanggilnya dan memintanya untuk mengikuti dirinya ke ruangan meeting.
Gea lantas dengan cepat berdiri dan mengikuti manajer Lina. Di dalam ruangan meeting, dia melihat Leo dan beberapa penyanyi lainnya.
Bulan depan perusahaan mereka akan merayakan hari jadi perusahaan mereka. Jadi mereka semua akan melakukan konser amal. Dan para artis yang menghadiri meeting itu adalah artis yang akan melakukan perform di acara itu.
Saat mata Gea melihat sekeliling, dia menemukan sepasang mata yang juga melihat ke arahnya dan itu adalah Kevin. Gea dengan cepat memindahkan matanya dari Kevin ke arah dimana Leo duduk. Sebuah senyuman muncul di bibir Gea saat dia melihat Leo.
Gea lalu duduk di belakang manajernya. Dia dengan cepat membuka ipad-nya untuk merekam semua poin yang dia dengarkan dalam meeting itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments