"Cepat katakan saja. Kau pasti mengikuti aku kan?" Ucap Kevin lagi.
Hati Gea merasa panas. Dia merasa kesal mendengar ucapan Kevin.
"Aku? Mengikuti mu? Hah! Apa kau bermimpi? Kau pikir siapa dirimu itu." Ucap Gea.
Tiba-tiba Kevin menepikan mobilnya dan berhenti di jalanan yang sepi. Dia melihat ke arah Gea. Hal itu membuat Gea menjadi begitu terkejut karena Kevin menghentikan mobilnya di tengah jalanan. Gea pikir jika Kevin akan menurunkannya di sana.
Gea melihat ke belakang dan tidak ada mobil di sana. Gea menjadi sedikit takut dan khawatir. Dia kembali mengarahkan kepalanya ke arah Kevin.
"Apa? Kenapa kau berhenti di sini?" Ucap Gea.
Kevin melihat ke arahnya dan membuka seat belt nya kemudian mendekat ke arah Gea.
Gea pun menjauh ke arah pintu.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Gea.
Mata Kevin menatap wajah Gea kemudian turun ke tubuh Gea. Melihat Gea yang ketakutan seperti kucing, membuat Kevin tersenyum dalam hatinya. Tiba-tiba dia ingin menggoda Gea untuk memberikan pelajaran kepadanya karena Gea Sudah berani bertanya kepada Kevin tentang siapa dirinya itu.
Semua wanita memuja dirinya, ingin membuang diri mereka sendiri kepada Kevin. Tapi Gea bahkan melihat Kevin dengan menjijikkan. Kevin tidak pernah merasa dipermalukan seperti itu.
Kevin mengangkat tangannya dan memegang pipi Gea kemudian dia melihat ke arah bibir Gea. Tangannya turun ke arah bibir Gea dan mengusapnya kemudian dia mengusap leher belakang Gea dan menarik Gea ke arahnya. Dia mendekat ke arah Gea dan mulai mencium bibirnya.
Gea menjadi begitu terkejut, pikirannya kosong. Saat dia merasa bahwa Kevin memperdalam ciuman mereka, dia pun tersadar. Dia mencoba untuk mendorong Kevin menjauh. Tapi dia tidak bisa melawan Kevin.
Setelah beberapa saat, Kevin akhirnya melepaskan Gea. Kevin tersenyum dan menatap mata Gea.
"Lihat! Kau menyukaiku bukan?" Ucap Kevin.
Gea mendorong Kevin dan memukuli Kevin.
"Kau brengsek..." Umpat Gea.
Kevin mengangkat tangannya hendak menyentuh wajah Gea.
"Jangan menolaknya. Katakan saja jika kau menyukai ciuman dariku." Balas Kevin.
Gea tidak bisa menahan amarahnya dan kembali menyumpahi Kevin.
"Kau memang pria brengsek, tak tahu malu." Ucap Gea.
"Kau mau menyumpahi ku lagi. Apa kau mau aku menghukum mu lagi?" Ucap Kevin menggoda Gea.
Gea membalikkan kepalanya menatap ke arah jendela. Air matanya perlahan turun. Ini adalah ciuman keduanya dan kembali dicuri seperti ini. Tapi Gea bingung kenapa ciuman itu terasa sangat familiar. Gea seperti pernah merasakan ciuman seperti itu sebelumnya.
Kevin kembali ke posisi awalnya dan mulai menjalankan mobilnya lagi. Ada senyuman di wajahnya.
'Rasanya sama seperti kemarin.' ucap Kevin dalam hati.
Dia melihat ke arah Gea dan mendapati bahwa pipi Gea basah karena air mata. Dia merasa sedikit bersalah.
'Tapi wanita ini benar-benar membuatku marah.' batin Kevin.
"Di mana kau tinggal?" Taya Kevin mencoba untuk membuat atmosfer dalam mobil menjadi lebih hidup.
Gea mengusap air matanya dan memberitahukan alamatnya kepada Kevin.
Kevin kembali melihat ke arah Gea dan bertanya padanya.
"Apa yang kau lakukan di klub itu? Apakah kau pergi ke sana dengan temanmu atau mungkin dengan kekasihmu kemudian kalian berdua bertengkar dan dia meninggalkanmu di jalanan, bukan begitu?" Ucap Kevin.
Gea melihat ke arah Kevin dan menatap Kevin yang tampak senyum mengejek.
"Siapa yang mengatakan seperti itu? Apakah Kau melihatnya sendiri? Lagi pula itu semua bukan urusanmu." Balas Gea.
"Sekarang katakan kepadaku, apa yang kau lakukan di klub itu?" Ucap Kevin lagi..
"Aku bilang itu bukan urusanmu." Balas Gea.
"Sial!" Ucap Kevin seraya menginjak pedal rem secara tiba-tiba setelah mendengarkan jawaban Gea.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments