System Kocok Dadu
"Hei cecunguk, kemarilah!" panggil pemimpin Gangster.
"Iya bos!" Seva Adelray, seorang pria kurus kering dengan wajah lebam-lebam menghampiri bosnya.
Bug
Arghh
Seva tersungkur di lantai ketika sang bos menendang perutnya sangat kuat.
Orang yang di panggil bos, menginjak kepala Seva. "Bukankah aku sudah bilang, jangan pernah kamu berani melarikan diri dari kami, apa kamu mau mati!" bentaknya keras.
"A-Ampun B-os, aku tidak akan mengulanginya lagi," jawab Seva sambil menahan sakit.
Duak
Arghh
Seva merintih kesakitan ketika si bos menendangnya kembali, pria itu hanya bisa meringkuk sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Semua Gangster yang ada di sana menertawakan Seva, tanpa ada yang merasa kasihan sama sekali dengannya.
Si bos duduk ditempatnya kembali sambil menyalakan sebatang rokok. Asap mengepul keluar dari mulut orang yang di panggil bos tersebut.
"Ray, kamu bawa dia untuk di jadikan umpan! Pancing kelompok Dead ke wilayah kita!" perintah si bos dengan santainya.
"Baik bos!" Ray langsung menjambak rambut Seva agar pria itu berdiri.
"Bangun cepat bodoh! Kita ada tugas!" hardiknya tanpa perduli Seva yang sedang kesakitan.
Seva hanya bisa menurut, ia pun dibawa ke wilayah perbatasan untuk menarik perhatian kelompok Dead.
Seva hanya bisa pasrah menerima perlakuan mereka semua demi bertahan hidup.
Marah? Tentu saja pria tersebut memiliki amarah, akan tetapi ia tidak bisa melawan sama sekali, yang hanya bisa dilakukannya hanya pasrah.
...***...
Seva Adelray, seorang pria yang tidak memiliki apa-apa, hidupnya selama ini hanyalah sebagai pesuruh kelompok Gangster Ghost yang berada di kota Vox.
Hari-hari Seva ia lewati dengan penindasan dari orang yang seharusnya menjadi rekannya sendiri, tidak ada kata istirahat untuknya, tidak ada hari dimana dirinya tidak babak belur.
Sepanjang hari ia hanya menerima keburukan daripada kebaikan, mungkin di saat makan saja ia bisa sedikit terbebas dari penderitaan.
Seva dibawa ke wilayah perbatasan Kota Vox dengan Kota Roxy. Ia diberikan senjata oleh rekannya untuk memancing kelompok Gangster Dead.
"Ingat Seva, bawa mereka ketempat ini! Jangan sampai gagal, atau aku akan membunuhmu!" hardik Ray yang merupakan tangan Kanan Bos Gangster kota Vox.
Seva menganggukkan kepalanya, ia yang hanya di dipersenjatai pistol terpaksa harus masuk ke wilayah Gangster Dead di kota Roxy.
Dengan tubuh gemetaran Seva masuk ke wilayah tersebut sambil menyapu pandangannya ke segala arah.
Dor!
Baru saja Seva sedikit masuk ke wilayah Gangster Dead terdengar suara tembakan yang hampir saja mengenai kepalanya. Sehingga membuat pria tersebut panik dan bersembunyi.
"Berani sekali kau masuk wilayah kami cungkring!" seru salah satu penjaga perbatasan wilayah.
Seva tidak menjawab, ia masih bersembunyi dibalik dinding sambil menelan ludah beberapa kali, karena kali ini misinya sangatlah berbahaya. Ia sangat yakin kalau bosnya secara tidak langsung ingin membunuhnya.
"Sialan kalian semua, jika saja aku punya kekuatan, akan ku jadikan kalian semua budakku!" geramnya sangat kesal.
Seva menghirup napas dalam-dalam mengeluarkan. Ia kemudian berlari dari balik dinding tersebut.
Tentu saja semua penjaga wilayah perbatasan tidak membiarkan Seva lari begitu saja. Mereka mengejar Seva sambil menembakinya.
Dor!
Dor!
Terdengar suara tembakan yang menghujani Seva, untungnya pria tersebut memiliki reflek yang cepat walaupun tidak bisa bertarung dan menggunakan senjata.
Seva terus berlari ke arah wilayah kelompok Ghost, pria tersebut berharap bisa lolos dari kematian yang sedang mengejarnya.
"Brengsek, larinya seperti kancil!" seru salah satu Gangster Dead.
"Terus saja tembak!" seru pemimpin penjaga perbatasan sambil berlari mengejar Seva.
Seva terus berlari zig-zag menghindari tembakan-tembakan tersebut.
Para gangster Dead sampai dibuat jengkel karena Seva begitu lincah. Namun, kondisi Seva kali ini sangatlah lemah, efek di pukuli oleh kelompoknya sendiri.
Seva merasakan dadanya terasa sesak, pandangannya juga mulai kabur. Ia menyadari kalau tubuhnya sudah mencapai batas.
Para penjaga perbatasan terus mengejarnya, Seva sudah yakin kalau dirinya tidak akan mungkin mencapai wilayah kelompok Ghost.
Air matanya berlinangan, ia sangat sedih karena belum pernah merasakan kebahagiaan tapi akan mati begitu saja di tangan para gangster.
"Tuhan, kenapa Engkau begitu tidak adil kepadaku?" keluhnya tidak berdaya.
Seva melihat sebuah gang, ia masuk ke sana berharap bisa bersembunyi di gang tersebut. Naas, ternyata gang itu buntu, membuat pria itu semakin ketakutan.
Para pengejarnya akhirnya menyusul Seva, mereka semua menyeringai melihat Seva yang tidak bisa lari kemana-mana lagi.
"Mau kemana kau Cungkring?!" seru salah satu pria sambil menyeringai.
Seva mengangkat pistolnya dengan tangan bergetar dan napas terengah-engah. Keringat dingin membasahi tubuhnya.
Dor!
Dor!
Argh
Brug
Seva terjatuh ketika dua pahanya terkena tembakan, pria itu berusaha untuk tetap bertahan. Air matanya sudah membasahi pipi, dengan tertatih ia mencoba untuk bersender di dinding.
Napasnya sudah tidak beraturan, lidahnya kelu, ia benar-benar sudah berada di titik terendahnya.
Seva sudah pasrah dengan keadaan, ia memejamkan matanya ketika para pengejarnya semakin mendekat menodongkan pistol ke arah kepalanya.
"Semoga saja dikehidupan ku berikutnya akan menjadi lebih baik lagi," ucapnya dalam hati.
Seva mencoba untuk tetap tenang dengan mata yang tertutup rapat, agar ia tidak melihat apa yang akan dilakukan orang-orang yang mengejarnya.
Tangan Seva tidak sengaja menyentuh sesuatu ketika ia mencoba menahan tubuhnya agar tidak ambruk.
[ Sistem Dadu mulai di kocok! ]
Terdengar suara robot di benak Seva, ia berpikir kalau itu halusinasinya. Namun, tanpa Seva sadari ia telah memicu sebuah Sistem ketika menyentuh sebuah kotak yang berisikan gambar-gambar hadiah.
Kotak tersebut seperti sebuah dadu, saat berhenti bergerak kotak itu menunjukkan gambar orang yang sedang memegang pistol.
[ Selamat! Anda mendapatkan hadiah berupa tubuh ahli senjata api!]
Ribuan pengetahuan tentang senjata api muncul di kepala Seva, hanya dalam beberapa detik saja keahlian tersebut sudah Seva kuasai.
Tubuh Seva bertransformasi layaknya seseorang yang sudah sangat mahir menggunakan senjata api, otomatis mental Seva yang tadinya setipis tisu, kini bertransformasi layaknya seorang pembunuh berdarah dingin.
Seva membuka matanya, seketika ia bisa melihat jelas prediksi pergerakan senjata orang-orang didepannya itu.
Seva dengan kedua paha yang terkena tembakan tidak takut sama sekali dan menyeringai ke arah orang-orang didepannya itu, sehingga membuat mereka mengernyitkan dahi.
"Sialan, sudah mau mati saja banyak gaya!" seru salah satu Gangster marah.
Orang tersebut langsung akan menembak Seva. Namun, hanya sepersekian detik saja Seva menggerakkan tangannya, menembaki mereka yang berjumlah empat orang dengan sangat cepat menggunakan pistol yang terjatuh di sampingnya.
Dor!
Dor!
Kecepatan dan ketepatan tembakan Seva di luar nalar, ke empat orang tersebut terkena tembakan masing-masing di dahi, membuat mereka tewas seketika di sana.
Seva menghela napas lega, tapi ia tahu kalau dirinya masih belum lolos dari kelompok gangster Dead. Apa lagi kedua pahanya terkena tembakan, sehingga membuatnya sulit untuk berdiri. Ia yakin cepat atau lambat kelompok Gangster Dead yang lainnya akan datang memburunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😛😀💪👍👍👍
2023-08-13
0
Hades Riyadi
Penggemar novel sistem hadir 😀💪👍👍👍
2023-08-13
1
Xiao Yan
p
2023-08-11
0