Seva berjalan di gelapnya malam, menyusuri jalanan pinggiran kota Vox. Pria itu memikirkan bagaimana caranya bisa membalaskan dendam dengan elegan tanpa perlu membunuh semua bawahan Velix pemimpin kelompok Gangster Ghost.
Seva berpikir seperti itu karena ia berniat menguasai kelompok Gangster tersebut dan membuat sebuah perubahan pengaturan agar tidak melakukan tindak kejahatan kepada kaum bawah.
"Apa aku bisa menyusup ketempat Velix tanpa sepengetahuan yang lain?" gumamnya lirih, sambil duduk di trotoar.
Seva menatap langit malam yang dipenuhi bintang, pria itu mengambil pistol yang ada di sela-sela celana jeans-nya dan melihat dengan seksama.
Terlintas dalam penglihatannya bagaimana senjata itu bisa di gunakan, dari jarak dan kecepatannya, pikiran Seva mampu melihat bagaimana kemampuan senjata tersebut.
"Apa aku bisa menggunakan kekuatan ini? Sementara aku masihlah amatir dalam hal seperti ini," Seva menghela napas tidak berdaya.
Tiba-tiba layar hologram muncul dan menulis sesuatu, Seva langsung membacanya.
[ Tuan, kecepatan reflek tubuh anda sudah bukan amatiran lagi, asalkan anda memiliki senjata, saya bisa menjamin kalau anda bisa mengalahkan siapapun! ]
Seva mengernyitkan dahi ketika membaca pemberitahuan dari Sistem. "Apa kau bercanda? Baru juga sehari aku bisa memegang senjata."
[ Tapi anda bisa mengalahkan musuh anda dengan mudah, bukan?]
Seva terkesiap dengan pemberitahuan Sistem, jika di pikir lagi memang kemampuannya di luar prediksi orang lain, ia yang awalnya tidak bisa menggunakan senjata sama sekali bisa mengalahkan Ray dengan mudah yang notabenya sudah terbiasa mengalami pertempuran senjata.
Seva menghela napas. "Jadi menurutmu, apakah aku bisa mengalahkan pemimpin Gangster kota ini?"
[ Tentu tuan, tidak ada yang mustahil selama anda memiliki keyakinan itu! ]
Pria itu tersenyum tipis melihat layar hologram di depannya, menurutnya Sistem yang ia dapatkan terlalu over thinking. Namun, Seva membiarkannya, lagi pula semua yang diberikannya secara nyata bukan hanya angan kosong.
Tanpa terasa Seva yang mengobrol-ngobrol dengan Sistem sambil berjalan menyusuri jalanan pinggiran kota Vox sudah dini hari.
[ Tuan, anda sekarang bisa mengocok Dadu, apakah anda akan melakukannya? ]
Tiba-tiba layar Hologram Sistem muncul memberikan pemberitahuan. Jelas saja Seva sangat bersemangat melihat pemberitahuan tersebut.
"Tentu saja, kocok Dadunya!" seru Seva bersemangat sambil berhenti berjalan.
[ Baik tuan, mulai mengocok Dadu!]
Layar hologram menunjukkan Dadu di kocok dengan sangat cepat kemudian di lemparkan, Dadu itu berputar-putar sebentar sebelum akhirnya berhenti.
[ Selamat, anda mendapatkan Black Card dengan uang tunai senilai 10 juta dolar! ]
[Status]
Nama : Seva Adelray
Umur : 24 tahun
Tinggi: 176 cm
Berat : 66 Kg
Kemampuan : keahlian menggunakan senjata Api berbagai jenis /
Saldo : 10.000.000 dolar.
Seva tertegun untuk beberapa saat, ketika sebuah Black Card muncul di tangannya. Pria itu bertanya-tanya apakah itu nyata mendapatkan uang dengan begitu mudahnya.
"Ini seriusan Sistem?" tanyanya setelah tertegun beberapa saat.
[ Tuan, semua barang pemberian saya itu real! ]
"Hahahaha... aku kaya!" teriak Seva sambil tertawa senang.
Karena dini hari tidak ada yang mendengar sama sekali walaupun Seva berteriak, apa lagi tempat tersebut pinggiran kota yang memang jauh dari keramaian.
Seva menggenggam erat Black Card nya, ia menatapnya penuh dengan kegembiraan, dengan uang sebanyak itu dirinya bisa membeli apa pun yang ia mau.
...***...
Ke esokan harinya di markas Gangster Ghost, terlihat mayat Ray dan bawahannya yang berjumlah lima orang dibawa kehadapan Velix.
"Hebat juga mereka bisa membunuh Ray," ucap Velix santai setelah melihat salah satu tangan kanannya tewas.
"Bos, apa perlu kita menyerang balik?" tanya Dyer tangan kanan lainnya.
"Tidak perlu, aku yakin saat ini mereka sedang waspada karena berhasil membunuh Ray, kita tunggu saja saat mereka lengah," jawabnya santai.
"Kalian buang mayat mereka, aku tidak mau tempat ini tercemar bau mereka!" lanjutnya memberikan perintah.
"Baik bos!" jawab bawahan Velix yang langsung menyeret mayat itu untuk di buang ke laut.
Velix mengira yang membunuh Ray dan bawahannya Gangster Dead, ia juga berpikir kalau Seva sudah tewas, mengingat Ray juga tewas ketika melakukan misi tersebut.
Yang tidak diketahui Velix. Seva sedang berada di pusat perbelanjaan kota Vox, membeli pakaian untuk dirinya sendiri setelah mendapatkan uang dari Sistem.
"Keren juga aku memakai, pakaian seperti ini," pujinya pada diri sendiri ketika melihat penampilannya dengan baju trendi masa kini di cermin.
"Eh... tunggu dulu, ini seriusan tubuhku?" Seva baru menyadari kalau perawakannya berubah menjadi Sixpack.
Seva menepuk-nepuk wajahnya sendiri, sambil melihat seluruh bagian tubuhnya, ia benar-benar dibuat terkejut perubahan fisiknya.
Seva tertegun beberapa saat setelah ia meyakinkan dirinya kalau bayangan di cermin itu tubuhnya.
"Astaga, pantas saja Ray tidak mengenaliku, begitu juga mereka," ucap Seva tidak percaya.
"Sistem apa ini ulah mu?" tanyanya langsung kepada Sistem.
[ Benar tuan, anda sekarang sudah bertransformasi, karena tidak elok jika ahli senjata berbadan cungkring! ]
Melihat kata-kata di layar hologram membuat Seva mengumpat pada dirinya sendiri, Sistem saja masih sempat-sempatnya menggoda dirinya.
Seva menghela napas, ia mencoba menenangkan dirinya sendiri kemudian keluar dari tempat mencoba pakaian tersebut tanpa melepas pakaian yang sudah dikenakannya itu.
Semua orang menatap Seva ketika ia keluar menggunakan pakaian barunya, pria itu merasa tertekan karena menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana.
Sial, apa ada yang salah denganku, kenapa mereka semua menatapku seperti itu?
Seva menggerutu dalam hati, ia tidak sadar kalau wajahnya sangat tampan dan memiliki tubuh yang proposional, walaupun Seva tadi melihat cermin tapi ia kira wajahnya itu biasa saja, siapa yang menyangka kalau dirinya akan menjadi pusat perhatian.
Seva mencoba untuk tetap tenang, ia mengabaikan orang-orang yang melihatnya terus menerus dan berjalan ke kasir.
"Nona, aku ambil baju yang dipakai sama ini," pria itu menyodorkan dua potong baju lagi ke kasir.
"Ba-Baik tuan," kasir wanita itu sampai gugup melayani Seva.
Awal masuk karena Seva memakai pakaian kucel, tentu tidak ada yang memerhatikannya, akan tetapi setelah ia merubah penampilan, jelas sekarang terlihat sangat berbeda.
"Semuanya lima ratus dolar tuan," ucap wanita itu ramah.
Seva menganggukkan kepalanya, ia mengeluarkan Black Card pemberian Sistem kepada kasir.
Jelas saja kasir wanita itu tangannya bergetar, sudah tampan memiliki Black Card, wanita mana yang tidak terhipnotis oleh Seva.
"Tu-Tuan apakah tidak ada uang kecil saja?" tanya kasir wanita itu sopan.
"Maaf Nona, aku hanya punya itu, apakah tidak bisa bayar pake kartu itu?" tanya Seva mulai panik, pasalnya ia tidak memiliki uang lagi setelah hasil rampasannya semalam di berikan kepada para gelandangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Kang Nyimak
jadi malah Inget Toji
2023-11-08
1
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😛😀💪👍👍👍
2023-08-14
0
Hades Riyadi
udah kaya, penampilan juga makin kuereenn poll....😛😀💪👍👍👍
2023-08-14
0