Bukan Pesuruh

Seva pikir kalau Black Card yang diberikan Sistem tidak berguna, ia sangat marah dengan Sistem pada saat itu.

Hidupnya sudah sangat memalukan, jika harus ditambah dengan kejadian tersebut rasanya sangat tidak adil bagi Seva, karena pria itu tidak tahu jika pengguna Black Card biasanya tidak berbelanja di pusat perbelanjaan kecil seperti itu.

"Saya yang bayarkan Nona, lima ratus dolar kan?" ucap seorang pria tiba-tiba.

Seva menoleh ke arah pria tersebut, ia mengerutkan keningnya ketika melihat pria berkacamata yang kemarin di tolongnya.

"Terima kasih tuan, ini Black Card nya," pelayan Kasir itu memberikan Black Card tersebut dengan sopan.

Seva menerimanya sambil tersenyum simpul, membuat kasir meleleh. Kalau saja bukan jam kerja mungkin ia akan langsung menarik Seva ke kamar mandi.

"Terima kasih, nanti aku ganti uangnya," ucap Seva sambil memasukkan Black Card nya ke saku celana.

"Tidak perlu, itu untuk ucapan terima kasih ku kemarin, karena kamu sudah menyelamatkanku dari para Gangster bodoh itu," ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Silas Hunt," pria berkacamata mengulurkan tangannya.

"Seva Adelray," ucapnya menyambut uluran tangan pria itu.

"Apa kamu punya waktu luang? Aku ingin berbicara padamu," tanyanya sopan.

Seva hanya menganggukkan kepalanya, karena ia memang tidak memiliki kesibukan apa pun.

Pria itu kemudian mengajak Seva pergi dari sana. Seva tercengang ketika melihat pengawal pria berkacamata sangat banyak menjaganya dengan ketat.

"Tuan muda, siapa dia?" tanya seorang pengawal dengan waspada.

"Dia orang yang kemarin menyelamatkan nyawaku, jika tidak ada dia kepala kalian sudah terlepas dari tubuh masing-masing!" jawab Silas sinis.

Pengawal itu menelan ludah, mereka seketika tidak waspada lagi dengan Seva, karena secara tidak langsung ia juga telah menyelamatkan nyawanya.

Silas merupakan salah satu anak Taipan di Narika, bisa dikatakan orang tuanya memiliki bisnis yang besar di Negara tersebut.

Alasan kenapa kemarin Silas bisa bersama kelompok Gangster Ghost, pria itu sebenarnya sedang menyamar menjadi orang biasa untuk mencari pengawal pribadi.

Sayangnya karena keteledoran pengawalnya, pria itu tiba-tiba menghilang karena di seret ketiga orang yang di bunuh Seva, jika saja waktu itu Seva tidak menyelamatkannya, entah bagaimana nasib para pengawal tersebut.

Seva di bawa ketempat makan cepat saji salah satu milik keluarga Silas, mereka berdua duduk bersama dengan para pengawal yang menjaga ketat mereka semua.

"Tuan seva, anda pemilik perusahaan mana?" tanya pria itu ramah.

Seva menggelengkan kepalanya. "Aku tidak memiliki perusahaan," jawabnya singkat.

"Anda ini suka sekali bercanda, mana ada orang yang memiliki Black Card seperti anda tidak memiliki perusahaan," ucap Silas sambil tersenyum.

Seva menghela napas. "Serius, aku ini tidak memiliki perusahaan, kalau kartu ini, kamu lihat sendiri bukan, tidak bisa buat bayar sama sekali."

Silas mengernyitkan dahi, ia merasa ada yang aneh dengan pria di hadapannya itu. "Tuan Seva, tadi Mol kecil, mana bisa membayar menggunakan Black Card, kalau anda ingin menggunakan kartu tersebut, lebih baik di sana."

Silas menunjukkan Mol besar yang bangunannya menjulang tinggi di tengah-tengah kota Vox. Sebenarnya ada juga di Mol yang tadi Seva singgahi bisa menggunakan Black Card, tapi hanya beberapa saja.

Kebanyakan transaksi di Mol tersebut menggunakan uang Cas, karena biasanya yang belanja di sana hanya kalangan menengah kebawah saja, bahkan banyaknya kalangan bawah.

Berbeda dengan Mol yang di tunjuk Silas, di sana memang tempatnya para kalangan atas menghamburkan uangnya.

"Sudahlah jangan bahas itu, saya kemarin melihat teknik menembak anda sangat bagus, apakah anda lulusan militer?" tanya Silas langsung tanpa basa-basi.

"Hahahaha... Militer? Mana ada aku lulusan militer, sekolah saja cuma sebentar," jawabnya sambil tertawa.

Silas benar-benar dibuat curiga dengan Seva, pasalnya pria di hadapannya itu mengatakan tidak sekolah, tidak memiliki perusahaan, tapi ia memiliki kemampuan menembak di atas rata-rata. Ia saja yang pernah sekolah menembak tidak bisa membidik seperti yang dilakukan Seva, ditambah Seva juga memiliki Black Card.

"Tuan Seva, saya tidak sedang bercanda, tolong bicara jujur sama saya, karena saya butuh orang-orang seperti anda untuk memberantas para Gangster di kota ini," pintanya tulus.

Seva yang sedari tadi tampak tidak serius, setelah mendengar kata Gangster wajahnya tiba-tiba berubah. Ia menatap Silas dengan tajam membuat pria itu menelan ludah, karena karisma dalam tubuh Seva seolah menekannya.

"Kenapa kamu ingin memberantas para Gangster?" tanyanya serius.

Silas menghela napas tidak berdaya. "Tuan Seva, anda tentu tahu kejahatan di kota ini... tidak bahkan di Negera ini meningkat sangat tajam, bahkan pihak keamanan Negara saja tidak sanggup untuk menekan mereka, karena para Gangster di beking Mafia besar dibelakangnya, adapun jika kita melawan mereka dengan brutal yang ada warga sipil akan menjadi korban, karena itulah kami mengumpulkan orang-orang seperti anda untuk bergabung dengan kami."

"Sepertinya kamu berbicara dengan orang yang salah, aku juga sebenarnya salah satu dari mereka...."

Baru saja Seva mengatakan hal tersebut, para pengawal Silas langsung menodongkan senjata ke arahnya sehingga ia langsung berhenti bicara.

Silas menatap Seva dengan seksama, tidak terlihat raut wajah takut sama sekali di pria itu, membuat Silas semakin penasaran dengan status Seva sebenarnya.

"Aku sarankan jangan asal menodongkan senjata ke sembarang orang, karena kalian tidak mengenalku aku berikan kalian kesempatan untuk menurunkan senjata kalian!" ucap Seva dengan santai.

"Brengsek, kamu kira kami takut denganmu!" raung salah satu pengawal Silas.

Dor!

Brug

Hanya dalam hitungan detik, pria yang tadi berbicara langsung ambruk di lantai dengan kepala berlubang, sementara Seva terlihat tidak bergerak sama sekali di tempatnya.

Pengawal Silas langsung waspada. Namun, Silas memberikan perintah dengan cepat. "Turunkan senjata kalian!"

Mereka semua terlihat sangat ragu, Silas menggertakkan giginya. "Apa kalian tuli!" seru Silas marah.

Seketika mereka semua langsung menurunkan senjatanya, karena melihat tuan mereka tampak begitu ketakutan.

Silas yakin ada yang tidak beres dengan Seva, kecepatannya menggunakan senjata di luar nalar manusia biasa, bahkan ahli senjata militer pun bisa saja kalah dengannya.

"Aku rasa pembicaraan kita cukup sampai di sini," Seva beranjak dari duduknya kemudian melanjutkan. "Walaupun aku mantan Gangster tapi kalian tidak perlu khawatir, karena aku juga membenci mereka, adapun kenapa aku tidak ingin bekerjasama dengan kalian, karena aku tidak suka di atur," lanjutnya seraya meninggalkan Silas dengan membawa barang belanjaannya.

Silas tertegun di tempatnya, ia menatap Seva yang meninggalkannya begitu saja dengan seksama, tampak pria itu sangat santai dan lugas, membuatnya benar-benar kagum terhadapnya.

"Tuan muda, kenapa kita melepaskannya begitu saja?" tanya pemimpin pengawal.

"Bodoh! Apa kamu tidak lihat dari pergerakannya, kalian semua bisa saja terbunuh olehnya! Dia bukan orang sembarangan, selama dia tidak mengganggu rencana kita, jangan pernah berurusan dengannya!" perintah Silas tegas.

"Baik tuan!" jawab pemimpin pengawal mengerti.

Terpopuler

Comments

Minartie

Minartie

apa sih yg direncanakan silas???🙏🏻🙏🏻🙏🏻

2024-12-13

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😛😀💪👍👍🙏

2023-08-15

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Diajak berkolaborasi dengan Silas untuk menghancurkan gangster Bawah Tanah tidak bersedia, karena tidak suka diatur dan lebih bebas bergerak sendiri...🤔😛😀💪👍👍👍

2023-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 System Dadu
2 Awal Balas Dendam
3 Menunjukkan Sikap
4 Kebangkitan Seva Adelray
5 Bukan Pesuruh
6 Pasangan Serasi?
7 Agen Ganda
8 Rencana Terselubung
9 Penyamaran Terbongkar
10 Pertolongan Sistem
11 Kota Original
12 Tindakan Tidak Terduga
13 Pria Perkasa
14 Pria Kasar?
15 Memberikan Pelajaran pada Helen
16 Bergabungnya Dua Kelompok Mafia
17 Ahli Medis
18 Keinginan Seva
19 Perang Perbatasan
20 Pertarungan Seva dan Noah
21 Pria berdarah Dingin
22 Drake Marah
23 Mengambil Alih Kekuasaan
24 Mengawali Rencana Baru
25 Mulai Berbisnis
26 Rencana Perubahan
27 Kota Impian?
28 Kebenaran Kekuatan Pemberian Sistem
29 Mata-Mata
30 Rencana di atas Rencana
31 Pemimpin dua Kepribadian
32 Keputusan
33 Penyusup
34 Kegagalan?
35 Evolusi Tubuh dan Sistem
36 South Land
37 Orang-orang Lemah
38 Menundukkan Komplotan Pinggir South Land
39 Menginvasi Kota Mile
40 Menguasai Markas Musuh
41 Bos yang Berbeda
42 Rencana Selanjutnya
43 Sadis
44 Menerima Kekalahan
45 Gadis Yang Di Buly
46 Kenalan Lama?
47 Sintia Malang
48 Kebahagiaan Kecil
49 Mengumpulkan Kekuatan
50 Kekuatan tidak Terduga
51 Gyuri Baliem Bawahan Kuat Pertama Seva
52 Berangkat Menyerang
53 Memulai Penyerangan
54 Pengumuman
55 Musuh yang cukup Kuat
56 Mempertahankan Markas
57 Bawahan Kuat Baru
58 Saling Mengenal
59 100 Milyar dolar Original
60 Uang tak Terhingga Milik Seva
61 Rencana Untuk Para Wanita
62 Sebuah Harapan
63 Mengatakan Keinginan
64 Kesepakatan
65 Serangan Tidak Terduga
66 Penghianat
67 Mencari Penghianat
68 Tipuan Kecil
69 Tempat tinggal Baru
70 Memikirkan Kebenaran
71 Mata Malam
72 Naluri
73 Kediaman Martis
74 Terungkap
Episodes

Updated 74 Episodes

1
System Dadu
2
Awal Balas Dendam
3
Menunjukkan Sikap
4
Kebangkitan Seva Adelray
5
Bukan Pesuruh
6
Pasangan Serasi?
7
Agen Ganda
8
Rencana Terselubung
9
Penyamaran Terbongkar
10
Pertolongan Sistem
11
Kota Original
12
Tindakan Tidak Terduga
13
Pria Perkasa
14
Pria Kasar?
15
Memberikan Pelajaran pada Helen
16
Bergabungnya Dua Kelompok Mafia
17
Ahli Medis
18
Keinginan Seva
19
Perang Perbatasan
20
Pertarungan Seva dan Noah
21
Pria berdarah Dingin
22
Drake Marah
23
Mengambil Alih Kekuasaan
24
Mengawali Rencana Baru
25
Mulai Berbisnis
26
Rencana Perubahan
27
Kota Impian?
28
Kebenaran Kekuatan Pemberian Sistem
29
Mata-Mata
30
Rencana di atas Rencana
31
Pemimpin dua Kepribadian
32
Keputusan
33
Penyusup
34
Kegagalan?
35
Evolusi Tubuh dan Sistem
36
South Land
37
Orang-orang Lemah
38
Menundukkan Komplotan Pinggir South Land
39
Menginvasi Kota Mile
40
Menguasai Markas Musuh
41
Bos yang Berbeda
42
Rencana Selanjutnya
43
Sadis
44
Menerima Kekalahan
45
Gadis Yang Di Buly
46
Kenalan Lama?
47
Sintia Malang
48
Kebahagiaan Kecil
49
Mengumpulkan Kekuatan
50
Kekuatan tidak Terduga
51
Gyuri Baliem Bawahan Kuat Pertama Seva
52
Berangkat Menyerang
53
Memulai Penyerangan
54
Pengumuman
55
Musuh yang cukup Kuat
56
Mempertahankan Markas
57
Bawahan Kuat Baru
58
Saling Mengenal
59
100 Milyar dolar Original
60
Uang tak Terhingga Milik Seva
61
Rencana Untuk Para Wanita
62
Sebuah Harapan
63
Mengatakan Keinginan
64
Kesepakatan
65
Serangan Tidak Terduga
66
Penghianat
67
Mencari Penghianat
68
Tipuan Kecil
69
Tempat tinggal Baru
70
Memikirkan Kebenaran
71
Mata Malam
72
Naluri
73
Kediaman Martis
74
Terungkap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!