Seva melakukan hal kejam itu kepada Helen, agar wanita tersebut tahu, sedang berhadapan dengan siapa dirinya.
"Bagaimana, apa sekarang kamu masih bisa bertingkah sok kuat di hadapan ku?" tanya Seva sinis.
Helen tidak menjawab, wanita itu hanya menatap Seva dengan sorot wajah tidak berdaya.
Seva meninggalkan Helen begitu saja, pria itu keluar dari kamar. Terlihat ada puluhan bawahan Helen bersama dengan para pelayan, mereka semua dari semalam menunggu bosnya keluar, tapi mendengar mereka seperti sedang bermesraan didalam tidak ada yang berani mengetuk pintu.
"Kebetulan kalian semua ada di sini, para pelayan masuklah, rawat Helen didalam dan untuk kalian, bereskan mayat yang ada di depan Mansion!" perintah Seva tegas.
"Tunggu dulu, siapa kamu?!" tanya salah satu pengawal.
"Aku?" Seva menunjuk dirinya sendiri kemudian tersenyum. "Pemimpin baru kalian, karena Helen sudah menjadi bawahanku! Cepat lakukan perintahku!"
"Tidak mungkin, Nona Helen ti...."
Klap
Seva mencengkram leher bawahan Helen yang daritadi terus berbicara, ia mematahkan lehernya di depan pengawal lainnya, mereka semua yang melihatnya jelas saja sangat ketakutan.
Brug
"Apa ada yang mau sepertinya lagi?!" hardik Seva.
Semua bawahan Helen menggelengkan kepalanya, mereka kini sadar kalau Seva serius dengan kata-katanya.
"Kumpulkan semua petinggi kelompok Hercules, aku ingin berbicara dengan mereka!" perintah Seva tegas.
"Baik tuan," seketika mereka langsung membubarkan diri.
Seva menahan seorang pengawal untuk mengantarnya berkeliling Mansion, sambil menunggu para petinggi kelompok Mafia Venom.
Sementara itu didalam kamar Helen, pelayan tua yang masuk kedalam kamar majikannya tersebut terkejut ketika melihat kondisi Nyonya nya sangat memprihatinkan. Di tambah banyak darah kering berceceran di sprei, membuat pelayan tua itu menitihkan air mata.
"Astaga Nyonya, apa yang terjadi," wanita tua itu mendekati Helen sambil menyibak rambutnya yang acak-acakan menutupi wajah cantik wanita itu.
"Kalian, ambilkan air hangat dan sarapan untuk Nonya!" perintah pelayan tua itu yang merupakan kepala pelayan di sana.
Para pelayan lainnya menurut, mereka juga membereskan Sprei yang banyak darah keringnya dan langsung menggantinya dengan yang baru.
Helen di basuh air hangat, ketika mahkotanya yang terluka akibat kebrutalan Seva dibersihkan wanita itu meringis kesakitan.
"Nyonya, kenapa anda memilih pria seperti itu, lihatlah kondisi anda yang sekarang," ucap wanita tua itu sambil menitihkan air mata.
Helen tidak menjawab, ia hanya memaksakan sebuah senyum agar terlihat masih kuat menjalani semua itu.
Pelayan tua itu sangat tahu kalau Helen sangat menderita, pasalnya ia juga tahu majikannya itu belum pernah berhubungan badan dengan pria manapun, ini pertama kalinya ia melakukan itu, tapi diperlakukan seperti sekarang, rasanya pasti sangat sakit.
Pelayan tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa merawat Helen dengan penuh perhatian, tidak membiarkan wanita itu menahan sakit sendirian.
...***...
Sementara itu diruang pertemuan Mansion Helen, terlihat empat petinggi Mafia Hercules sudah berkumpul semuanya.
Sebenarnya ada lima petinggi, tapi karena Tomas sudah dibunuh Seva, jadi mereka hanya tersisa empat.
"Apa kamu tahu siapa pemimpin baru kita?" tanya Jose.
"Entahlah, aku tidak pernah tahu kalau Nona Helen punya kekasih atau semacamnya," jawab Noel.
"Cih, apa orang ini sangat kuat, sehingga Nona Helen mau dengannya?" Rex buka suara.
Hanya satu orang yang tampak tenang, ia tidak berbicara sama sekali, walaupun ketiga rekannya membahas masalah tersebut.
Tidak berselang lama Seva muncul bersama dengan seorang bawahan, semua petinggi Mafia Hercules menatap Seva dengan tajam.
Seva mengabaikan mereka dan duduk di kursi pemimpin tanpa ragu sama sekali.
Tidak ada yang berbicara sama sekali ketika Seva datang, mereka masih fokus saling menatap satu sama lain.
Pria yang sedari tadi diam buka suara. "Berikan alasan pada kami, kenapa kamu menggantikan posisi Nona Helen?" tanyanya datar.
Seva tersenyum. "Apa perlu alasan untuk aku memimpin kalian yang tidak kompeten?"
"Kau, apa maksudmu?!" hardik Rex sambil menggebrak meja.
"Apa kalian tidak tahu kalau pemimpin Mafia Hercules sudah aku taklukkan?" tanya Seva santai.
"Tidak mungkin! Nona Helen tidak selemah itu!" seru Rex.
Swuzz
"Benarkah begitu?" tiba-tiba Seva sudah ada dibelakang Rex.
Sontak semua petinggi Hercules terkejut, mereka membelalakkan mata lebar karena tidak bisa melihat pergerakan Seva sama sekali.
Orang yang paling pendiam tersenyum simpul, ia sudah menebak kalau Seva bukanlah orang biasa.
"Tuan, bagaimana keadaan Nona Helen?" tanya Ruis sopan.
Seva menoleh kearah Ruis sambil tersenyum. "Tampaknya kamu lebih pandai dari mereka bertiga, dia baik-baik saja, mungkin perlu beristirahat beberapa hari untuk kembali beraktivitas seperti biasanya," jawab Seva sambil kembali duduk di tempatnya.
Rex tidak berani berbicara lagi, ia duduk patuh dengan wajah memucat, karena sekilas tadi ia merasakan kematian menghampirinya.
Jose dan Noel juga tidak berbicara, walau ia tidak sepandai Ruis, akan tetapi melihat reaksi rekannya yang langsung sopan dengan Seva saja sudah membuat mereka mengerti harus menghormati pria yang sekarang menjadi pemimpinnya.
"Tuan, apa rencana anda selanjutnya?" tanya Ruis lagi.
"Menguasai seluruh kota ini," jawab Seva santai.
Ke empat petinggi Hercules sontak saja saling menatap satu sama lain, perkataan Seva sungguh di luar pemahaman mereka, pasalnya kelompok Mafia Darkness sangatlah kuat.
Ruis tertarik dengan Seva, ia mengulas sebuah senyum. "Tapi bagaimana caranya tuan? Sementara wilayah kita saja masih terbagi dua dengan Venom?"
Seva menyenderkan tubuhnya di kursi. "Kamu benar, tapi bagaimana kalau aku sudah menguasai kelompok Venom?" ucapnya santai.
"Maksud anda?" Ruis bertanya menyelidik, matanya membelalak lebar ketika melihat senyum Seva. "Jangan bilang anda sudah membunuh Ven, pemimpin Venom?" lanjutnya terkejut.
Ketiga teman Ruis ikut terkejut ketika pria itu menyimpulkan sampai ke sana, pasalnya dari dulu mereka mengincar Ven saja tidak pernah tahu dimana dan akan kemana sosok tersebut, mengingat ia selalu menggunakan topeng.
"Siapa nama kamu? Sepertinya kamu cukup pintar untuk bekerja denganku," tunjuk pria itu ke Ruis.
"Saya Ruis Negev tuan, jika anda benar-benar sudah membunuh Ven, saya menjadi orang pertama di Hercules yang akan mengakui anda!" ucapnya sambil berdiri kemudian membungkuk hormat.
Seva tersenyum simpul. "Bagus, kalau kalian bertiga?" tanyanya ke ketiga orang lainnya.
"Tuan saya Noel Gallagher, bersedia menjadi bawahan anda."
"Saya Jose Luis, juga bersedia untuk berada di samping anda."
"Saya Rex Holder, saya juga sama seperti mereka!".
Keempat petinggi Hercules langsung menundukkan kepalanya seketika pada Seva setelah tahu kalau kelompok Venom telah dibunuh olehnya.
"Bagus, sekarang kelompok Venom dan Hercules akan bergabung, Nama kita Kelompok Kita sekarang Sky! Karena begitu tinggi keinginanku!" seru Seva yakin.
Mereka berempat mengangguk mengerti, dengan bergabungnya Venom dan Hercules, bisa dipastikan kelompok tersebut sudah setara dengan Darkness kelompok Mafia terkuat di Kota Original.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
farid fariadi
good
2025-01-25
0
dhani satria
gitarisnya oasis ni
2024-12-06
0
dinozzo
sky
2023-06-15
2