SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri

Tepat pukul enam pagi, Alena terbangun karena terganggu oleh bunyi ponselnya.

Wanita itu perlahan membuka matanya yang lengket oleh air mata.

Setiap kali mengingat apa yang sudah terjadi pada dirinya, Alena menangis lagi.

Tubuh sakitnya, tidak sebanding dengan rasa sesal dihatinya. Ia menyesal menyetujui permintaan Andrian menikah dengan Kevin.

Bila sudah seperti ini, ia sulit untuk kembali dengan Satria. Bahkan mungkin tidak bisa kembali dengannya.

Alena perlahan bangkit dari ranjang, membalut tubuhnya menggunakan selimut, lalu melangkah perlahan.

Bagian intinya yang perih membuat Alena kesulitan untuk berjalan.

Wanita itu menghampiri tasnya yang tergeletak didekat ranjang Alena.

Diambilah tas tersebut olehnya, kemudian merogoh isi didalamnya untuk mengeluarkan ponsel tersebut.

Dilihat Alena layar ponsel itu menampilkan nama Satria disana.

Satria menghubungi Alena karena mereka sudah membuat janji bertemu ditaman, untuk olah raga bersama disana karena hari ini hari minggu.

Alena menggelengkan kepalanya, ia tidak bisa menerima telepon dari Satria.

Hingga akhirnya dua panggilan telepon dari Satria terlewatkan.

"Ini balasan aku yang menghianati kamu mas," lirih Alena.

Semua yang terjadi ini diluar ekspektasinya. Meluluhkan Kevin tidak semudah yang ia bayangkan.

Justru ia yang terperangkap dalam rencananya sendiri.

Dengan masih mengenakan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya, Alena segera keluar dari kamar Kevin.

Diluar kamar itu, ia berpapasan dengan Andrian yang baru keluar juga dari kamarnyanya.

Alena menatap mertuanya dengan mata sendunya, lalu berlalu dari hadapan Andrian dengan tertatih.

"Al," panggil Andrian pada Alena, tapi tidak dihiraukan oleh wanita itu.

Andrian bisa mengerti apa yang baru saja dialami oleh Alena.

Pria itu hanya mampu menatap nanar pada Alena yang masuk kedalam kamar.

"Maaf Al, saya tidak bermaksud menempatkan dirimu diposisi seperti ini," gumam Andrian.

Ia jadi tidak enak pada Alena.

Jelas-jelas dia sendiri yang meyakinkan Alena agar mau menikah dengan Kevin tanpa harus memutuskan kekasihnya.

Tapi Andrian juga yang tidak bisa menjamin Alena dari hal seperti ini.

Bila sudah seperti ini, jelas cepat atau lambat Alena pasti akan putus dengan kekasihnya.

Ditempat berbeda, Satria yang tidak mendapat jawaban dari panggilan teleponnya pada Alena, segera mendatangi rumah Alena.

Meski ia percaya pada kekasinya, tapi tetap saja Alena patut dicurigai.

Tidak bisanya Alena mengabaikan panggilan teleponnya.

Satria memarkirkan mobilnya diluar pagar rumah Alena.

Ia berjalan kaki melewati halaman rumah Alena.

Dilihat oleh Satria disana, ada motor matic miliknya kekasihnya.

Motornya ada dirumah, berarti orangnya juga ada dirumah, pikir Satria.

Setibanya didepan pintu rumah, pria itu segera mengetuk pintu tersebut.

Tok tok tok

"Iya sebentar," jawab seseorang dari dalam rumah.

Tidak lama kemudian pintu rumah tersebut dibuka oleh Elena.

Deg.

Elena terkejut mendapati kekasih saudara kembarnya berdiri didepan rumah.

"Siapa El?" tanya Mayang sembari menghampiri Elena yang masih terkejut dengan kedatangan Satria.

"Ehh, nak Satria. Kapan datangnya?," tanya Mayang.

"Kemarin Bu" jawab Satria ikut memanggi ibu, karena Mayang yang memintanya.

Mayang pikir itu hal yang wajar, bila meminta Satria memanggilnya ibu, karena Satria adalah teman dari putranya yang sudah ia anggap sebagai anak juga.

"Masuk nak," ajak Mayang mempersilahkan Satria masuk kedalam rumah.

"Iya Bu," jawab Satria.

Pria itu masuk kedalam rumah melewati Elena yang masih berdiri diambang pintu.

Satria kemudian duduk disofa ruang tamu itu, ditemani oleh Mayang yang duduk disofa lainnya.

"Ada apa nak Satria datang pagi-pagi kerumah?," tanya Mayang.

"Alena ada Bu?," tanya Satria.

Mayang mengerutkan keningnya, merasa heran dengan pertanyaan Satria. Dalam benaknya, kenapa Satria menanyakan Alena.

Tapi ia tidak mau berburuk sangka. Ia lebih memilih memberitahu dimana Alena berada.

"Alena sekarang tinggal dirumah su_" ucap Mayang terpotong, karena Elena lebih dulu bicara.

"Alena sekarang tinggal dirumahnya sendiri, mas Satria," ucap Elena.

Makin mengkerutlah kening Mayang setelah mendengar ucapan putrinya.

Tadi ia hendak mengatatakan Alena sekarang tinggal dirumah suaminya, bukan tinggal dirumah sendiri.

"Sejak kapan Alena punya rumah?," tanya Satria lagi.

'Mampus' gumam Elena didalam hati. Ia merutuki dirinya bisa-bisanya ia ikut-ikutan Alena berbohong.

"El, sejak kapan Alena punya rumah?" tanya Satria lagi.

Elena tidak langsung menjawab. Ia masih diam karena bingung mau menjawab apa.

Hingga akhirnya Mayang yang bersuara.

"Memangnya ada perlu apa ya, nak Satria mencari Alena?," tanya Mayang.

Mendapat pertanyaan seperti itu, kini giliran Satria yang terdiam.

Ia bingung hendak menjawab apa.

"Tidak ada perlu apa-apa sih Bu, hanya saja saya cuma melihat Elena, sedangkan Alenanya tidak ada. Ini saya ada sedikit oleh-oleh untuk kalian dari luar kota," ucap Satria pada akhirnya ia tidak mengutarakan maksud tujuan yang sebenarnya datang kerumah itu.

Mayang segera menerima paper bag yang diberikan Satria padanya. Tidak lupa juga Mayang mengucapkan terimakasih pada sahabat anaknya itu.

Satria dikenal Mayang sebagai sahabat Reyhan, bukan kekasih dari Alena, putrinya yang kini sudah menikah.

Setelah memberikan oleh-oleh itu, Satria segera berpamitan pada Mayang.

Ia akan ketaman, berolah raga seorang diri.

Setelah kepergian Satria, Mayang segera mengintrogasi Elena yang memotong pembicaraannya tadi.

"Kamu kenapa motong omongan ibu, El?," tanya Mayang.

"Ehh. Hehe, memang itukan yang mau ibu bilang sama mas Satria," jawab Elena sembari menyengir untuk menutupi kesalahannya.

"Bukan. Tadi ibu mau bilang, kalau Alena pindah kerumah suaminya, tapi kamu justru bilang kerumah sendiri," ucap Mayang.

"Ya maaf Bu, aku kira ibu mau bilang seperti yang aku bilang," ucap Elena.

"Sudahlah, lagian Satrianya juga sudah pergi," ucap Mayang.

Wanita itu kemudian berlalu pergi kedapur, membuka isi paper bag yang diberikan oleh Satria.

Dilihatnya didalam paper bag itu ada kue kesukaannya.

"Wahh, bika ambon" ucap Mayang dengan mata berbinar melihat kue itu.

"Udah ganteng, baik, mapan lagi. Calon mantu idaman," gumam Mayang.

Dirumah Andrian, tepatnya dikamar Alena.

Wanita itu mengguyur tubuhnya dibawah kucuran air shower.

Menjongkokan tubuhnya, masih menangisi penyesalannya.

Ia saja tidak bisa memaafkan dirinya yang menghianati Satria, lalu apa Satria bersedia memaafkan dirinya.

Alena tidak yakin dengan itu.

Cukup lama ia mengguyur tubuhnya hingga merasa tubuhnya menggigil, akhirnya Alena mematikan keran shower itu.

Mengambil handuk dan mengenakanya, kemudian keluar dari kamar mandi untuk berpakaian.

Tidak lama kemudian pintu kamar Alena diketuk oleh Bi Asih.

Pelayan itu diminta Andrian memanggil Alena untuk sarapan. Tapi Alena tidak menyahutinya.

Setelah selesai berpakaian, wanita itu segera membaringkan tubuhnya diranjang dan menutupi tubuhnya hingga leher lalu memejamkan matanya.

Meski mata terpejam tapi Alena tidak bisa terlelap.

"Al," panggil Andrian dari luar tapi tidak diherani oleh Alena.

Wanita itu masih memejamkan matanya meski tidak sedang terlelap.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

HRSNYA JGN DITUTUPI, ELENA JUGA BGITU, INGAT KELAK LO JDI PLAMPIASAN DENDAM SATRIA..

2023-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2 SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3 SRBA. Bab. 3 Bersedia
4 SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5 SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6 SRBA. Bab. 6 Menikah
7 SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8 SRBA. Bab. 8 Hancur
9 SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10 SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11 SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12 SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13 SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14 SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15 SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16 SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17 SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18 SRBA. Bab. 18 Balapan
19 SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20 SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21 SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22 SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23 SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24 SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25 SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26 SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27 SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28 SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29 SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30 SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31 SRBA. Bab. 31 Hamil
32 SRBA. Bab. 32 Junkie
33 SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34 SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35 SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36 SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37 SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38 SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39 SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40 SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41 SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42 SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43 SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44 SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45 SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46 SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47 SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48 SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49 SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50 SRBA. Bab. 50 Berdamai
51 SRBA. Bab. 51 Baby boy
52 SRBA. Bab. 52 Syukuran
53 SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54 SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55 SRBA. Bab. 55 Sakit
56 SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57 SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58 SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59 SRBA. Bab. 59 Ujian
60 SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61 SRBA. Bab. 61 Dihotel
62 SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63 SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64 SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65 SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66 SRBA. Bab. 66 Rewang
67 SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68 SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69 SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70 SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71 SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72 SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73 SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74 SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75 SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76 SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77 SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78 SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79 Bukan Sekedar Sugar Daddy
80 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 80 Episodes

1
SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2
SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3
SRBA. Bab. 3 Bersedia
4
SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5
SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6
SRBA. Bab. 6 Menikah
7
SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8
SRBA. Bab. 8 Hancur
9
SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10
SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11
SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12
SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13
SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14
SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15
SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16
SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17
SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18
SRBA. Bab. 18 Balapan
19
SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20
SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21
SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22
SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23
SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24
SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25
SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26
SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27
SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28
SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29
SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30
SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31
SRBA. Bab. 31 Hamil
32
SRBA. Bab. 32 Junkie
33
SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34
SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35
SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36
SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37
SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38
SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39
SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40
SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41
SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42
SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43
SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44
SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45
SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46
SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47
SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48
SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49
SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50
SRBA. Bab. 50 Berdamai
51
SRBA. Bab. 51 Baby boy
52
SRBA. Bab. 52 Syukuran
53
SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54
SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55
SRBA. Bab. 55 Sakit
56
SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57
SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58
SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59
SRBA. Bab. 59 Ujian
60
SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61
SRBA. Bab. 61 Dihotel
62
SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63
SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64
SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65
SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66
SRBA. Bab. 66 Rewang
67
SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68
SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69
SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70
SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71
SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72
SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73
SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74
SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75
SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76
SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77
SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78
SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79
Bukan Sekedar Sugar Daddy
80
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!