SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas

Kevin tiba lebih dulu dari pada Alena.

Selain Kevin yang berangkat lebih dulu, ia juga melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Kevin memarkirkan motornya ditempat biasa ia parkir.

Pria itu tidak langsung turun dari motor. Ia masih duduk diam diatas motornya, seperti sedang menunggu seseorang.

Lima menit berlalu, Kevin masih sama duduk diatas motornya yang terparkir.

Disana Kevin menjadi pusat perhatian semua orang yang melihatnya.

Wajah tampannya tentu saja membuat kagum para kaum wanita. Tapi sayangnya, kelakuan pria itu berbanding terbalik dengan wajah tampannya.

Tidak lama kemudian, Alena datang dengan motor maticnya.

Wanita itu memarkirkan motornya diparkiran guru.

Begitu ia tiba, Alena sudah disambut oleh rekan sesama guru serta kepala sekolah yang memberi ucapan selamat atas pernikahannya.

"Selamat atas pernikahan Bu Alena ya," ucap Bu Ningsih, guru sejarah disekolahan itu.

"Terimakasih atas ucapannya Bu Ningsih," ucap Alena.

"Selamat ya Bu. Sayangnya saya terlambat untuk meminang Bu Alena, padahal saya suka sama Bu Alena sejak bu Alena mengajar disini. Tapi ternyata lebih dulu dapat kabar dari kepala sekolah, kalau Bu Alena menikah," ucap Pak Wawan guru olah raga.

"Makasih Pak ucapan selamatnya," ucap Alena canggung karena teman gurunya berbicara seperti itu.

Mereka semua masih berkumpul diparkiran tersebut sembari mengobrol.

Kevin yang sejak tadi masih duduk dimotornya, memperhatikan Alena dan guru-guru yang lainnya.

Kevin juga merasa kesal dengan Wawan yang berbicara jujur mengatakan ketertarikannya pada Alena.

Belum hilang rasa kesalnya, Kevin sudah mendengar lagi kata-kata dari Wawan yang membuatnya semakin marah.

"Suaminya Bu Alena mana, ko nggak dikenalkan sama kami?," tanya Kepala Sekolah

"Ehh. Suami saya sedang kerja Pak, tadi saya berangkat sendiri," ucap Alena pada kepala sekolah.

"Harusnya Bu Alena dianter suami kesekolahan, bukannya malah berangkat sendiri. Bagaimana sih suaminya Bu Alena tuh, nggak berguna banget," ucap Wawan.

Tidak lama setelah mengatakan kalimat itu, tiba-tiba Wawan tersungkur ketanah karena dipukul oleh Kevin.

Bugh. Bugh.

Wawan yang sudah tersungkur ketanah, masih terus dipukuli Kevin.

Alena yang melihat tindakan Kevin itu tentu saja terkejut. Ia tidak tahu bila Kevin sejak tadi mendengarkan ucapan mereka semua disana.

Bugh.

Wawan yang tidak terima tiba-tiba dipukul oleh Kevin, segera bangkit dan hendak membalasnya.

Tapi sayang.

Wawan kalah kuat dari Kevin, sehingga pria itu tidak bisa membalas satu kali pun, pukulan yang ia terima.

"Hentikan Kevin!" Teriak Alena.

Guru-guru yang lainnya juga mencoba memisahkan Kedua.

Alena segera meraih tangan kiri Kevin dan menarik sekuat tenaganya untuk menjauh.

Meski Alena sudah sekuat tenaga menarik Kevin, tapi pria itu sama sekali tidak bergerak.

Tubuh Kevin yang tinggi besar itu tidak mampu ia tarik.

Kevin masih berdiri disana dengan mata merah dan nafasnya yang tersengal.

Wawan yang berada didepan Kevin juga sudah dipegangi oleh guru-guru lainnya.

Perkelahian kedua orang itu tentu saja mengundang perhatian banyak orang.

Hampir seluruh siswa melihat dan menonton perkelahian itu.

"Kevin! Kenapa kamu tiba-tiba mukul Pak Wawan?!," tanya kepala sekolah.

Kevin tidak menjawab, ia masih mengatur nafasnya yang tersengal.

Semua orang menatap pada Kevin, menantikan jawaban dari pria itu.

"Jawab Kevin!" titah kepala sekolah.

Alena melirik pada Kevin yang masih ia pegangi tangan kirinya.

Dilihat oleh Alena, Kevin juga meliriknya.

"Maaf Pak, sebaiknya biar saya saja yang bicara pada Kevin diruang BK," ucap Alena.

"Baiklah kalau begitu, saya harap Bu Alena bisa mengatasi Kevin agar tidak melakukan hal seperti ini lagi," ucap Kepala Sekolah.

"Akan saya usahakan, Pak," ucap Alena.

Alena kemudian menarik tangan kiri Kevin yang masih ia pegang.

Wanita itu membawa suaminya menuju ruang BK.

Semua orang yang melihat Alena menarik tangan Kevin tentu saja merasa heran.

Banyak yang berpendapat ini dan itu, tapi tidak ada yang berani melontarkannya.

Khawatir akan membuat Kevin marah pada mereka dan menjadikan sasaran baru pria itu.

Setibanya diruang BK, Alena segera meminta Kevin untuk duduk.

Tapi Kevin tidak mengindahkan perintah Alena.

Pria itu justru mendorong Alena dan memojokannya kedinding.

"Mau apa kamu, Kevin?," tanya Alena.

Alena yang terpojok didinding oleh Kevin tentu saja merasa gugup dan takut.

Belum lagi Kevin yang berada dihadapannya semakin mendekatkan wajahnya.

Kevin menatap tajam pada Alena. Meraih kedua tangan wanita itu dan meletakannya keatas kepala Alena.

Segeralah ia sambar bibir sexy Alena. Menyesapnya dalam-dalam, menggit kecil bibir Alena agar mau terbuka dan membalasnya.

Kevin bahkan memejamkan matanya, menikmati ciuman itu.

"Emmpp" Bukannya membalas ciuman Kevin, Alena justru memberontak, namun tidak bisa.

Selain mulutnya yang disumpal, kedua tangan Alena ditahan diatas kepala wanita itu, sedangkan tubuh Alena dipepet oleh Kevin hingga menempel ditubuh pria itu dan didinding.

Cukup lama Kevin menikmati bibir sexy istrinya, hingga Alena hampir kehabisan nafas, barulah ia sudahi.

Hem hah hem hah

Setelah Kevin melepaskan ciuman itu, Alena segera menghirup nafas banyak-banyak lalu menghembuskannya.

"Kamu gilla Kevin!. Aku hampir saja mati kehabisan nafas," ucap Alena.

Kevin tidak memperdulikan ucapan Alena. Pria itu justru menyeringai.

Sungguh, ia sangat menikmati bibir sexy istrinya.

Lain kali dia akan menikmati yang lebih dari ciuman tadi.

Kevin kemudian memilih duduk disofa. Sedangkan Alena beralih duduk dikursi guru BK.

Alen masih mengatur nafasnya.

Setelah merasa lebih baik, ia kemudian melihat pada Kevin yang duduk disofa dengan masih menyeringai.

"Kenapa kamu memukul Pak Wawan, Kevin?. Kamu tahu sendirikan, Pak Wawan itu guru kamu," ucap Alena.

"Siapa suruh ngatain gue nggak berguna," ucap Kevin.

"Oohh. Jadi karena itu kamu mukul Pak Wawan," ucap Alena yang dibalas Kevin dengan mengedikan bahunya.

"Kalau kamu tidak ingin dikatai suami tidak berguna, maka jadilah suami yang berguna. Berubahlah Kevin, hanya kamu sendiri yang bisa merubahnya," ucap Alena.

Kevin diam tak menjawab. Ia memilih bangkit dari duduknya kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu.

Sebelum Kevin keluar, Alena berbicara lagi.

"Mulailah berubah dari hal yang kecil Kevin. Hargai orang lain seperti papah, mamah kamu dan orang-orang disekitarmu," ucap Alena.

Brakk.

Tepat setelah Alena selesai bicara, pintu ruangan itu ditutup kasar oleh Kevin.

Pria itu melangkahkan kakinya menuju kelas XII IPS 3.

Setibanya disana, ternyata kelas sudah dimulai.

Disana ada Bu Nissa, guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas XII IPS 3.

Meski didalam sana sudah ada Bu Nissa, tapi Kevin tetap tidak memperdulikan kehadiran gurunya itu.

Ia melangkahkan kakinya menuju tempat ia duduk. Yakni dikursi paling belakang pojok kanan ruangan itu.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ck waktu saat mau di nikahkan aja marah2, Terus ini apa??

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2 SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3 SRBA. Bab. 3 Bersedia
4 SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5 SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6 SRBA. Bab. 6 Menikah
7 SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8 SRBA. Bab. 8 Hancur
9 SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10 SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11 SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12 SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13 SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14 SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15 SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16 SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17 SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18 SRBA. Bab. 18 Balapan
19 SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20 SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21 SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22 SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23 SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24 SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25 SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26 SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27 SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28 SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29 SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30 SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31 SRBA. Bab. 31 Hamil
32 SRBA. Bab. 32 Junkie
33 SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34 SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35 SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36 SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37 SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38 SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39 SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40 SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41 SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42 SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43 SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44 SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45 SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46 SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47 SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48 SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49 SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50 SRBA. Bab. 50 Berdamai
51 SRBA. Bab. 51 Baby boy
52 SRBA. Bab. 52 Syukuran
53 SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54 SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55 SRBA. Bab. 55 Sakit
56 SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57 SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58 SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59 SRBA. Bab. 59 Ujian
60 SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61 SRBA. Bab. 61 Dihotel
62 SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63 SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64 SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65 SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66 SRBA. Bab. 66 Rewang
67 SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68 SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69 SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70 SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71 SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72 SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73 SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74 SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75 SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76 SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77 SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78 SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79 Bukan Sekedar Sugar Daddy
80 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 80 Episodes

1
SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2
SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3
SRBA. Bab. 3 Bersedia
4
SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5
SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6
SRBA. Bab. 6 Menikah
7
SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8
SRBA. Bab. 8 Hancur
9
SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10
SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11
SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12
SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13
SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14
SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15
SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16
SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17
SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18
SRBA. Bab. 18 Balapan
19
SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20
SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21
SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22
SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23
SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24
SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25
SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26
SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27
SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28
SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29
SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30
SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31
SRBA. Bab. 31 Hamil
32
SRBA. Bab. 32 Junkie
33
SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34
SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35
SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36
SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37
SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38
SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39
SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40
SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41
SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42
SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43
SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44
SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45
SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46
SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47
SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48
SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49
SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50
SRBA. Bab. 50 Berdamai
51
SRBA. Bab. 51 Baby boy
52
SRBA. Bab. 52 Syukuran
53
SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54
SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55
SRBA. Bab. 55 Sakit
56
SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57
SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58
SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59
SRBA. Bab. 59 Ujian
60
SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61
SRBA. Bab. 61 Dihotel
62
SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63
SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64
SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65
SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66
SRBA. Bab. 66 Rewang
67
SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68
SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69
SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70
SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71
SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72
SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73
SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74
SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75
SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76
SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77
SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78
SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79
Bukan Sekedar Sugar Daddy
80
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!