SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin

Benar apa yang dikatakan mertuanya.

Tepat tengah malam, Alena mendengar suara pintu kamar sebelah dibuka.

Alena sengaja belum tidur, ia ingin sekali mengamati Kevin. Ia bahkan tidak menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

Terdengar juga langkah kaki seseorang melewati kamarnya.

Cukup lama Alena hanya mendengarkan langkah kaki tersebut.

Setelah tidak terdengar lagi suara langkah kaki. Alena segera menuju pintu balkon, lalu menyingkap sedikit gorden pintu balkon itu.

Ia memperhatikan seseorang yang baru saja keluar dari rumah dan menuju garasi.

Orang itu berjalan sempoyongan bahkan nyaris ambruk.

Seseorang itu adalah Kevin.

Kevin baru saja bangun dari tidurnya tadi siang. Ia kemudian menuju motor sport miliknya yang terparkir digarasi.

Satpam rumah itu sudah tahu, bila Kevin pasti keluar tengah malam seperti ini dan ia harus membukakan pintu gerbangnya.

Pernah sekali satpam tersebut tidak membukakan pintu gerbang karena perintah Andrian, namun hal itu justru membuat Kevin marah pada satpam itu.

Satpam tersebut akhirnya dihajar oleh Kevin hingga dirawat 4 hari dirumah sakit.

Grunggg..

Kevin melajukan motor sportnya meninggalkan rumah Andrian.

"Mau kemana dia?," gumam Alena bertanya pada dirinya sendiri.

Setelah kepergian Kevin, Alena segera menutup rapat gorden pintu balkon.

Kemudian berjalan kearah pintu kamar, lalu membuka pintu tersebut yang belum rapat tertutup.

Alena melangkahkan kakinya keluar menuju kamar Kevin.

Mencoba membuka lagi pintu kamar itu, namun masih tetap tidak bisa dibuka.

"Yaahh, masih dikunci," ucap Alena kecewa.

Wanita itu akhirnya memilih kembali kekamarnya dan merebahkan tubuhnya diranjang.

Ia ingin malam ini cepat berlalu agar pagi segera tiba dan ia akan mendatangi reparasi kunci.

Alena yakin, didalam kamar Kevin pasti ada sesuatu.

Lelah ia memikirkan Kevin, pada akhirnya Alena terlelap juga.

Pagi datang.

Alena bangun kesiangan yakni pukul delapan pagi.

Untung saja ia masih izin hari ini, jadi tidak perlu datang kesekolahan.

Alena keluar dari kamarnya lalu turun kelantai satu untuk sarapan.

Tapi sebelum itu, ia mendatangi lagi kamar Kevin yang masih tertutup rapat.

"Apa dia nggak pulang ya?," tanya Alena pada diri sendiri.

Setibanya di lantai satu, Alena segera bertanya pada Bi Asih mengenai Kevin.

Ternyata benar dugaan Alena, kalau Kevin sejak tadi malam tidak pulang kerumah.

"Kalau papah mana Bi?," tanya Alena pada Bi Asih.

"Tuan Andrian sudah pergi kekantor non," jawab Bi Asih.

Alena hanya menganggukan kepalanya, untuk menanggapi ucapan Bi Asih.

Setelah sarapan, Alena memesan ojol untuk mengantarkan dirinya pulang kerumah mengambil motor matic nya.

"Kamu datang sama siapa Al?," tanya Mayang ibunya Alena.

Alena baru saja tiba dirumah ibunya diantar oleh ojol.

"Sama ojol bu," jawab Alena jujur.

"Mana suamimu?," tanya Mayang.

Alena menundukan kepalanya. Ia bingung hendak menjawab apa sehingga memilih diam saja.

Ia tidak ingin berbohong lagi pada ibunya. Cukup ia berbohong mengenai dirinya menikah dengan Kevin karena saling mencintai.

"Oiya bu, aku kemari mau ngambil motor," ucap Alena mengalihkan pertanyaan ibunya.

Mayang tidak langsung menjawab. Ia menatap Alena ya mengalihkan tatapan matanya.

Hufftt.

Helaan nafas itu keluar dari mulut Mayang.

Ia masih tidak rela putrinya menikah dengan Kevin.

"Kunci motormu digantung dekat kulkas," jawab Mayang pada akhirnya.

Alena mengangguk kemudian masuk kedalam rumah untuk mengambil kunci motor yang tergantung.

Setelah mendapatkan kunci motor, Alena segera berpamit pada ibunya.

Wanita cantik itu melajukan motor maticnya menuju reparasi kunci.

Butuh waktu setengah jam untuk Alena tiba disana.

"Ada yang bisa saya bantu neng?," tanya seseorang yang bekerja disana.

"Apa bapak bisa membuka pintu kamar yang terkunci?," tanya Alena.

"Kuncinya hilang ya neng?," tanya tukang reparasi kunci.

"Eh iya Pak, kuncinya hilang," jawab Alena berbohong.

Padahal bukan hilang, melainkan ia tidak punya kuncinya.

Karena memang kamar itu hanya Kevin lah yang bisa membuka pintu itu.

"Kalau masalah kunci mengunci, saya ahlinya neng," ucap tukang tersebut.

Alena kemudian meminta tukang itu untuk datang kerumahnya.

Eits, ralat. Kerumah Andrian maksudnya.

Tukang reparasi kunci itu kemudian, ikut kerumah Andrian menggunakan motornya sendiri.

Setibanya disana Alena segera mengajak pria paruh baya itu masuk kerumah.

"Siapa itu neng?," tanya Bi Asih yang melihat Alena datang bersama pria paruh baya.

"Tukang reparasi kunci Bi," jawab Alena.

"Ooh, Bibi kira tukang kebun kita yang baru," jawab Bi Asih.

"Bukan Bi. Kevin belum datang kan, Bi?," tanya Alena.

"Belum non," jawab Bi Asih.

Siipp.

Iya, sip sekali.

Kebetulan Kevin belum pulang, jadi Alena akan meminta tukang reparasi kunci untuk membukakan pintu kamar suaminya saat ini juga.

Alena mengarahkan bapak itu menuju kamar Kevin.

"Ini Pak, kamar yang terkunci," ucap Alena, setibanya disana.

"Oke neng, saya coba buka," ucap bapak tersebut.

Bapak itu mulai membukanya.

Mengeluarkan alat-alat untuk membuka kunci.

Alena yang melihat tukang reparasi kunci sedang berusaha membuka pintu kama Kevin, jadi membayangkan pintu kamar itu terbuka, ia akan masuk kedalamnya, kemudian memaksa Kevin untuk belajar.

Saat jam makan juga, ia akan membuka sendiri pintu kamar pria itu dan menarik Kevin keluar untuk ikut makan bersama dimeja makan.

Alena bahkan membayangkan bila Kevin bangun kesiangan, ia akan membangunkannya dengan menyiram air pada pria itu.

He he he

Membayangkan itu membuat Alena senyum-senyum sendiri.

Namum senyumnya perlahan pudar, saat ia melihat tukang tersebut kesulitan membuka kunci pintu kamar Kevin.

Cukup lama bapak tersebut mengerjakannya, namun pintu kamar itu tidak kunjung terbuka.

"Kenapa Pak?," tanya Alena.

"Maaf neng, saya tidak bisa buka pintu kamar ini," jawab tukang tersebut.

"Ayo Pak, dicoba lagi," titah Alena.

"Sudah saya coba berkali-kali neng, tapi tetap nggak bisa," ucap tukang itu.

"Yaahhh," ucap Alena kecewa.

Saking seriusnya kedua orang itu, tidak menyadari kedatangan Kevin disana.

Sejak tadi Kevin sudah memperhatikan Alena dan tukang tersebut.

Ia datang kerumah setengah jam yang lalu, disaat Alena dan tukang reparasi kunci sedang serius membuka pintu kamar tersebut.

"Lagi apa kalian?!," tanya Kevin dengan garang.

DEG!!

Jantung Alena serasa berhenti berdetak.

Ia tertangkap basah sedang membobol pintu kamar oleh pemiliknya, yaitu Kevin.

Alena yang menghadap pintu segera membalikan tubunya, kemudian menatap Kevin yang sudah menatapnya dengan tajam.

DEG!!

Makin tersentaklah Alena ditatap seperti itu.

Tapi sebisa mungkin Alena tidak menunjukan rasa takutnya pada Kevin.

"Ehh, Kevin. Kamu kapan datangnya?," ucap Alena.

Kevin tidak menjawab.

Ia berjalan mendekati pintu kamarnya, melewati Alena dan tukang tersebut.

Dikeluarkanlah ponsel dari dalam saku celananya, kemudian ia sedikit mengoprasikan.

Klik.

Pintu kamar Kevin terbuka dari ponselnya.

Iya.. Kevin sudah merubah kunci kamarnya menggunakan remot yang bisa dioprasikan dari ponsel.

Ceklek.

Kevin membuka pintu tersebut, kemudian masuk kedalamnya.

Hahh??

Alena yang melihatnya tercengang.

Ia kira pintu kamar Kevin menggunakan kunci seperti kamarnya disebelah.

Pantas saja tukang reparasi tersebut tidak bisa membukanya, pikirnya.

Episodes
1 SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2 SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3 SRBA. Bab. 3 Bersedia
4 SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5 SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6 SRBA. Bab. 6 Menikah
7 SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8 SRBA. Bab. 8 Hancur
9 SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10 SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11 SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12 SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13 SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14 SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15 SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16 SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17 SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18 SRBA. Bab. 18 Balapan
19 SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20 SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21 SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22 SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23 SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24 SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25 SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26 SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27 SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28 SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29 SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30 SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31 SRBA. Bab. 31 Hamil
32 SRBA. Bab. 32 Junkie
33 SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34 SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35 SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36 SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37 SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38 SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39 SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40 SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41 SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42 SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43 SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44 SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45 SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46 SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47 SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48 SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49 SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50 SRBA. Bab. 50 Berdamai
51 SRBA. Bab. 51 Baby boy
52 SRBA. Bab. 52 Syukuran
53 SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54 SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55 SRBA. Bab. 55 Sakit
56 SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57 SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58 SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59 SRBA. Bab. 59 Ujian
60 SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61 SRBA. Bab. 61 Dihotel
62 SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63 SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64 SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65 SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66 SRBA. Bab. 66 Rewang
67 SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68 SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69 SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70 SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71 SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72 SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73 SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74 SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75 SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76 SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77 SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78 SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79 Bukan Sekedar Sugar Daddy
80 Bukan Salahku Turun Ranjang
Episodes

Updated 80 Episodes

1
SRBA. Bab. 1 Murid Nakal
2
SRBA. Bab. 2 Diminta Menikah dengan Kevin
3
SRBA. Bab. 3 Bersedia
4
SRBA. Bab. 4 Apa maksudmu, Kevin?
5
SRBA. Bab. 5 Dua Pilihan Yang Sulit
6
SRBA. Bab. 6 Menikah
7
SRBA. Bab. 7 Dia Istrinya Kevin
8
SRBA. Bab. 8 Hancur
9
SRBA. Bab. 9 Membuka Pintu Kamar Kevin
10
SRBA. Bab. 10 Izinkan Aku Masuk kedalam Kamarmu Vin
11
SRBA. Bab. 11 Membangunkan Kevin
12
SRBA. Bab. 12 Hampir Kehabisan Nafas
13
SRBA. Bab. 13 Disengat Lebah
14
SRBA. Bab. 14 Ini Gara-gara Kamu
15
SRBA. Bab. 15 Suami Alena itu gue!
16
SRBA. Bab. 16 Makan Malam
17
SRBA. Bab. 17 Setitik Bahagia didalam Hati
18
SRBA. Bab. 18 Balapan
19
SRBA. Bab. 19 Terperangkap dalam Rencananya Sendiri
20
SRBA. Bab. 20 Dia istrimu Vin, belahan jiwamu
21
SRBA. Bab. 21 Mencari Cincin
22
SRBA. Bab. 22 Demi Cincin
23
SRBA. Bab. 23 Motor yang Sama
24
SRBA. Bab. 24 Dirayu Hans
25
SRBA. Bab. 25 Kiss Mark
26
SRBA. Bab. 26 Kerumah Mertua
27
SRBA. Bab. 27 Aku Ikut
28
SRBA. Bab. 28 Namanya Wulan
29
SRBA. Bab. 29 Sudah Merasakan
30
SRBA. Bab. 30 Kecelakaan
31
SRBA. Bab. 31 Hamil
32
SRBA. Bab. 32 Junkie
33
SRBA. Bab. 33 Tolong anak saya dok!
34
SRBA. Bab. 34 Disalahkan
35
SRBA. Bab. 35 Aku Ingin Melihat Kevin
36
SRBA. Bab. 36 Menunggu Kepulanganmu
37
SRBA. Bab. 37 Dibesuk Rekan Guru
38
SRBA. Bab. 38 Aku Merindukannya
39
SRBA. Bab. 39 Tunggu Gue Pulang, Al
40
SRBA. Bab. 40 Kembali Mengajar
41
SRBA. Bab. 41 Pertemuan Kembali
42
SRBA. Bab. 42 Penerang didalam Kegelapan
43
SRBA. Bab. 43 Cantiknya Istriku
44
SRBA. Bab. 44 Cukur Rambut
45
SRBA. Bab. 45 Terjawab Sudah
46
SRBA. Bab. 46 Ngerujak
47
SRBA. Bab. 47 Kembali ke Sekolah
48
SRBA. Bab. 48 Benar-benar Berubah
49
SRBA. Bab. 49 Cuma Pengen Cium
50
SRBA. Bab. 50 Berdamai
51
SRBA. Bab. 51 Baby boy
52
SRBA. Bab. 52 Syukuran
53
SRBA. Bab. 53 Harus Merahasiakan
54
SRBA. Bab. 54 Aku Akan Selalu Mendukungmu
55
SRBA. Bab. 55 Sakit
56
SRBA. Bab. 56 Ayo Panggil Aku 'Mas'
57
SRBA. Bab. 57 Menolak Keputusan
58
SRBA. Bab. 58 Jangan Terlalu Difikirkan
59
SRBA. Bab. 59 Ujian
60
SRBA. Bab. 60 Foto dan Vidio
61
SRBA. Bab. 61 Dihotel
62
SRBA. Bab. 62 Keputusan Sekolah
63
SRBA. Bab. 63 Menikmati Aktifitas Baru
64
SRBA. Bab. 64 Pembukaan Lengkap
65
SRBA. Bab. 65 Seratus Persen Anakku
66
SRBA. Bab. 66 Rewang
67
SRBA. Bab. 67 Baby Arkana
68
SRBA. Bab. 68 Benar-benar Menjadi Suami Idaman
69
SRBA. Bab. 69 Kabar Dari Elena
70
SRBA. Bab. 70 Memilih Berdiskusi Pada Suami
71
SRBA. Bab. 71 Apa-apaan ini?
72
SRBA. Bab. 72 Aku ingin minta ma'af
73
SRBA. Bab. 73 Perayaan Ulang Tahun Perusahaan
74
SRBA. Bab. 74 Bahagia Bertubi-tubi
75
SRBA. Bab. 75 Tidak Bisa Membantu
76
SRBA. Bab. 76 Tidak Usah Kembali
77
SRBA. Bab. 77 Bersyukur
78
SRBA. Bonus Chapter (Keluarga Tempat Untuk Berpulang)
79
Bukan Sekedar Sugar Daddy
80
Bukan Salahku Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!