Hasrat Terlarang Untuk Menantuku

Hasrat Terlarang Untuk Menantuku

BAB. 1 Penghianatan

Air mata wanita yang memiliki nama lengkap Lisa Ayunda Wijaya itu mengalir deras saat mengetahui suaminya menikah lagi tanpa sepengetahuannya.

Wanita yang selalu di panggil Lisa itu tidak menyangka kalau suaminya akan mengkhianati pernikahannya, terlebih hari ini adalah hari pernikahannya yang ke 2 tahun, tapi ia di berikan kejutan yang sangat tidak terduga, ia tidak menyangka suami dan sahabatnya berkhianat.

Lisa pikir hari ini akan di berikan kejutan yang paling manis seperti hari pernikahan yang ke 1 tahun, apa lagi suaminya baru saja sembuh dari lumpuhnya selama 3 bulan.

Lisa pikir suaminya akan merayakan hari pernikahannya lebih sepesial, tapi ternyata suaminya mengungkapkan penghianatan yang selama ini di tutupi darinya.

"Suka tidak suka Luna akan tetap tinggal di sini, karena Luna bukan hanya istriku, tapi Luna juga sedang mengandung benihku!!"

Lelaki yang berbicara itu adalah Rafa Anderson, suami dari Lisa dan putra tiri dari Bagas Samudra Anderson.

Lisa tadi merasakan seperti tertusuk oleh ribuan pisau saat tau kalau suaminya menikah lagi, dan sekarang ia merasa telah di buang ke dalam dasaran jurang saat tau Luna sahabat sekaligus istri siri suaminya itu sedang mengandung benih dari suaminya.

"Iya kamu benar Rafa, kamu tidak perlu meminta ijin padaku untuk membawa wanita murahanmu ini ke rumah ini, karena ini bukan rumahku!!"

Plak!!!

Satu tamparan keras itu langsung mengenai pipi kanan Lisa. Bahkan bukan hanya itu Lusi juga menarik kerah baju menantunya dan mendorongnya hingga terjatuh ke lantai dan hingga kalung yang di pakai Lisa putus karena jatuh ke lantai.

"Mama!!!"

Rafa berteriak marah saat melihat istrinya masih di perlakukan buruk oleh Mamanya.

"Apa Rafa?! Kamu mau membela istri mandul dan tidak berguna ini?! Kamu harus ingat kalau kamu sekarang akan memiliki anak dari Luna!"

Rafa hanya diam, ia langsung berjongkok di depan istrinya yang sedang memungut kalung dan bandulnya di lantai dengan air mata semakin mengalir deras dan sudut bibir istrinya mengeluarkan darah.

Rafa baru saja akan menarik istrinya dalam pelukannya, tapi istrinya sudah menepis ke dua tangannya dengan kasar.

"Jangan menyentuhku! Aku tidak sudi di sentuh dengan lelaki penghianat sepertimu!!"

Nafas Lisa memburu naik turun, terlebih kalungnya terputus, bahkan ia belum tau siapa pemilik kalung yang memiliki bandul love itu, karena selama ini mimpinya masih saja belum terlihat jelas, yang ia tau dalam mimpi itu sosok lelaki yang memberikan dua kalung berbentuk love yang ia yakini kalau bandul love itu isinya adalah sebuah foto, dan satu lagi kalung yang memiliki bandul kalung batu permata merah.

"Dasar wanita mandul tidak tau diri! Kamu masih bersyukur tidak di ceraikan oleh Rafa! Lagi pula kamu itu sudah tidak berguna, kamu tidak bisa memberikan keturunan selain hanya bisa mengangkang di atas ranjang saja!!"

Saat Lisa mendengar ucapan dari Mama mertuanya ia langsung berdiri sambil mengepalkan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menggenggam kalungnya.

"Kalau berpisah adalah jalan terbaik, Lisa lebih memilih untuk berpisah Ma, karena Lisa tidak pernah mau untuk di madu!"

Setelah mengatakan itu kini Lisa melihat ke arah suaminya yang ikut berdiri sambil menatap ke arahnya.

"Rafa, kalau memang kamu sudah tidak mencintaiku, kamu bilang padaku bukan menghadirkan wanita lain di tengah-tengah rumah tangga kita!"

Rafa hanya diam dan setetes air matanya jatuh saat melihat istri yang sangat di cintainya tidak mau lagi di sentuh olehnya.

"Rafa, ingat apa kata Papa, kalau kamu sudah tidak mencintai putriku lagi kembalikan putriku pada Papa lagi, dan jangan sampai kamu menyakiti putri Papa, apa kamu masih ingat ucapan itu Rafa?! Kamu bukan hanya mengkhianati aku, tapi kamu juga mengkhianati kepercayaan Papa!!"

Rafa hanya diam, memang benar kalau Papa mertuanya yang bernama Ardi Wijaya itu pernah mengatakan itu karena pernikahannya dulu sempat tidak di restui oleh ke dua orang tua istrinya mau pun orang tuanya. Kina tatapan Lisa melihat ke arah Luna yang sedang tersenyum mengejek padanya.

"Luna, kenapa kamu setega ini padaku?!"

"Kamu bilang tega? Rafa adalah lelaki yang sangat aku cintai dari dulu Lis, tapi kamu bahkan menyakiti hatiku berkeping-keping dengan kamu menikah dengan Rafa, bukan'kah rasa sakitku ini dengan rasa sakitmu ini seimbang?!"

Lisa menggeleng pelan, ia tidak tau kalau Luna mencintai suaminya dari dulu, apa lagi Luna memang tidak pernah curhat tentang masalah percintaannya.

"Kamu jahat Lun, kamu berbuat seperti ini denganku yang tidak tau apa-apa, aku tidak tau kalau kamu mencintai Rafa karena kamu tidak pernah mengatakan hal itu, tapi memang benar kamu dan Rafa sangat cocok, kalian berdua sama-sama murahan!"

Plak!!

Tamparan keras itu langsung mengenai pipi kiri Lisa hingga Lisa tersungkur ke dua kalinya ke lantai, terlebih sudah hampir 2 bulan ini ia memiliki darah rendah, jadi ia tidak memiliki tenaga.

"Dasar wanita bodoh!! Berani sekali kamu menampar istriku!!"

Rafa berteriak marah pada istri ke duanya yang telah berani menampar istri pertamanya.

"Lisa memang pantas mendapatkan itu Raf."

Bagas yang baru saja masuk ke dalam rumah ia sangat terkejut saat melihat menantunya sedang terduduk di lantai.

"Kamu kenapa nak?"

Bagas bertanya sambil berjongkok untuk melihat menantunya, ia juga mengangkat dagu menantunya yang mengeluarkan darah di ke dua sudut bibir menantunya.

Lisa hanya menjawab dengan gelengan kepala saat mendengar pertanyaan dari Papa mertuanya dengan air mata yang masih terus mengalir deras.

Bagas langsung menarik menantunya dalam pelukannya, dadanya terasa sakit saat melihat wanita yang di cintai selama 18 tahun lamanya, apa lagi terakhir kali ia melihat menantunya menangis saat menantunya berusia 7 tahun, saat ke dua orang tua menantunya terbunuh.

"Siapa yang menampar menantuku?!!"

Bagas bertanya masih sambil memeluk menantunya dan sambil menatap tajam ke arah Luna, wanita yang sudah menyandang status istri siri dari putra tirinya 2 bulan yang lalu.

"Lu-Luna Pa."

Luna sangat takut saat melihat tatapan dari Papa mertuanya, terlebih ia tidak menyangka kalau Bagas adalah Papa tiri dari suaminya, karena selama ini nama Lusi tidak pernah di liput di media, jadi ia tidak tau kalau Lusi di nikahi oleh Bagas.

"Jangan memanggil saya dengan panggilan Papa! Saya tidak akan pernah sudi memiliki menantu sepertimu, karena sampai kapan pun hanya Lisa yang akan selalu menjadi menantu saya!!"

Luna hanya diam sambil menghela napas berat, ia merasa iri pada Lisa yang sedang di peluk oleh Papa mertuanya.

"Bagas, apa yang sedang kamu lakukan? Bukan'kah kamu dulu sangat membenci Lisa?"

Lusi merasa sangat aneh saat melihat suaminya yang sedang memeluk menantunya dengan sangat erat, ia juga bisa melihat raut wajah kuatir dari wajah suaminya.

"Dulu aku memang tidak pernah suka dengan Lisa, tapi sekarang aku merasa sangat kasian karena telah di ditindas oleh kalian, kalian bertiga tanpa iba menindas Lisa hingga ke dua sudut bibirnya berdarah. Lusi, aku tidak pernah suka kamu melakukan kekerasan, apa lagi pada Lisa!"

Bagas berbicara sambil menatap tajam ke arah istrinya, jelas ia tidak pernah suka melihat menantunya ditindas, karena selama 16 tahun ia selalu menjaga menantunya dalam diam.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Jangan gitu, aku kok curiga nanti suaminya yg mandul

2024-01-23

2

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Tahu kayak gitu, biarkan aja suaminya lumpuh./Smug/

2024-01-23

1

Septichan16_Canon

Septichan16_Canon

Hai kk, semangat terus ya

2024-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Penghianatan
2 BAB. 2 Mengajak Berpisah
3 BAB. 3 Sama-sama terluka
4 BAB. 4 Pakta Bagas
5 BAB. 5 LALI
6 BAB. 6 Lisa Pingsan
7 BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8 BAB. 8 Raka
9 BAB. 9 Ke rumah Raka
10 BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11 BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12 BAB. 12 Lisa minta maaf
13 BAB. 13 Lisa pulang
14 BAB. 14 Lisa sadar
15 BAB. 15 Kalisa
16 BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17 BAB. 17 Kemarahan Lusi
18 BAB. 18 Lusi Di Tampar
19 BAB. 19 Seperti Merayu
20 BAB. 20 Sarapan
21 BAB. 21 Debat
22 BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23 BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24 BAB. 24 Lisa Menangis
25 BAB. 25 Mengungkapkan
26 BAB. 26 Makan nasi goreng
27 BAB. 27 Berangkat
28 BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29 BAB. 29 Ciuman
30 BAB. 30 Masak
31 BAB. 31 Makan
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Jujur
34 BAB. 34 Sertifikat
35 BAB. 35 Ke Makam
36 BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37 BAB. 37 Di Guyuran Shower
38 BAB. 38 Lavender
39 BAB. 39 Bagas pergi
40 BAB. 40 Rafa datang
41 BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42 BAB. 43 Video Call
43 BAB. 43 Bertemu Kenny
44 BAB. 44 Curhat
45 BAB. 45 Luna menghina Lisa
46 BAB. 46 Bagas pulang
47 BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48 BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49 BAB. 49 Bagas Marah
50 BAB. 50 Jalan-jalan
51 BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52 BAB. 52 Pujian dari netizen
53 BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54 BAB. 54 Making Love
55 BAB. 55 Berita di internet
56 BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57 BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58 BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59 BAB. 59 Menangis
60 BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61 BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62 BAB. 62 Lisa salah paham
63 BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64 BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65 BAB. 65 Berdebat di kamar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB. 1 Penghianatan
2
BAB. 2 Mengajak Berpisah
3
BAB. 3 Sama-sama terluka
4
BAB. 4 Pakta Bagas
5
BAB. 5 LALI
6
BAB. 6 Lisa Pingsan
7
BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8
BAB. 8 Raka
9
BAB. 9 Ke rumah Raka
10
BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11
BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12
BAB. 12 Lisa minta maaf
13
BAB. 13 Lisa pulang
14
BAB. 14 Lisa sadar
15
BAB. 15 Kalisa
16
BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17
BAB. 17 Kemarahan Lusi
18
BAB. 18 Lusi Di Tampar
19
BAB. 19 Seperti Merayu
20
BAB. 20 Sarapan
21
BAB. 21 Debat
22
BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23
BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24
BAB. 24 Lisa Menangis
25
BAB. 25 Mengungkapkan
26
BAB. 26 Makan nasi goreng
27
BAB. 27 Berangkat
28
BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29
BAB. 29 Ciuman
30
BAB. 30 Masak
31
BAB. 31 Makan
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Jujur
34
BAB. 34 Sertifikat
35
BAB. 35 Ke Makam
36
BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37
BAB. 37 Di Guyuran Shower
38
BAB. 38 Lavender
39
BAB. 39 Bagas pergi
40
BAB. 40 Rafa datang
41
BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42
BAB. 43 Video Call
43
BAB. 43 Bertemu Kenny
44
BAB. 44 Curhat
45
BAB. 45 Luna menghina Lisa
46
BAB. 46 Bagas pulang
47
BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48
BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49
BAB. 49 Bagas Marah
50
BAB. 50 Jalan-jalan
51
BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52
BAB. 52 Pujian dari netizen
53
BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54
BAB. 54 Making Love
55
BAB. 55 Berita di internet
56
BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57
BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58
BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59
BAB. 59 Menangis
60
BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61
BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62
BAB. 62 Lisa salah paham
63
BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64
BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65
BAB. 65 Berdebat di kamar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!