BAB. 7 Foto Gadis Kecil

Pagi harinya Lisa masih terbaring di atas ranjang, biasanya ia sudah menyiapkan sarapan untuk suami dan mertuanya, tapi kali ini ia hanya diam saja, ia juga sesekali tersenyum meringis saat mengingat ia tertidur di pelukan Papa mertuanya hingga subuh tadi.

Sedangkan Papa mertuanya semalaman hanya tidur dengan posisi duduk, dan Lisa tidak menyangka saat tidur dalam pelukan Papa mertuanya ia tidak bermimpi buruk, biasanya mimpi buruk selalu menghantui tidurnya, tapi semalam ia tidur dengan sangat nyenyak.

"Sebenarnya siapa Papa? Apa sebenarnya aku sudah mengenal Papa? Kenapa hanya Papa yang bisa membuat tidurku nyenyak?" batin Lisa

Selama 16 tahun Lisa tidak pernah tidur nyenyak, walau pun di temani oleh ke dua orang tuanya, ia tetap akan bermimpi buruk, begitu pun saat tidur bersama suaminya, tapi saat tidur dalam pelukan Papa mertuanya, ia sama sekali tidak bermimpi buruk.

Tiba-tiba saja saat Lisa masih tiduran, pintu kamarnya di buka oleh seseorang membuat ia langsung duduk karena tadi Papa mertuanya memang sudah mengatakan akan pergi ke kantor ada meeting pagi-pagi.

Lisa menghela napas berat saat melihat yang masuk ke kamarnya adalah Luna, ia tidak tau apa yang ingin Luna katakan hingga Luna lancang masuk ke dalam kamar Papa mertuanya sendiri.

"Lisa, kalau aku jadi kamu aku lebih baik bercerai, karena kamu sekarang hanya benalu di rumah tanggaku!"

Lisa yang mendengar ucapan dari Luna, ia langsung tertawa terbahak-bahak, bukan'kah yang harusnya mengatakan itu adalah ia sendiri.

"Aku tidak mengerti, kenapa pencuri sekarang lebih tidak tau malu, bukan'kah yang harusnya mengatakan itu aku, kalau kamu itu hanya benalu dalam pernikahanku?"

Lisa bertanya sambil tersenyum mengejek, walau pun hatinya masih sakit, bukan berarti ia akan terus menunjukkan kelemahannya di depan orang-orang yang sudah tega mengkhianatinya.

Cukup kemarin Lisa menunjukkan kelemahannya, ia tidak mau terus menunjukkan sisi lemahnya, terlebih yang mengkhianati ia sahabatnya sendiri.

"Kamu itu hanya wanita mandul! Kamu bahkan tidak di sukai oleh Mama, dan hanya aku yang di sukai Mama, karena aku bisa memberikan Mama cucu!"

"Walau pun aku bisa hamil, aku berpikir dua kali untuk hamil dari Rafa, karena aku tidak mau memiliki suami yang tidak tegas seperti Rafa."

Bohong kalau Lisa tidak ingin hamil anak dari Rafa, ia sangat ingin hamil anak dari Rafa, karena Rafa adalah lelaki yang sangat ia cintai, ia juga ingin Mama mertuanya menghargainya, tapi ia hanya lah wanita mandul, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Cui! Munafik! Bukan'kah kamu sangat mencintai Rafa? Lisa, dari dulu aku ingin melihat kamu hancur, bahkan aku ingin melihat kamu tidak di sukai oleh semua orang di dunia ini!"

Beberapa detik Lisa terkejut dengan ucapan dari Luna, ia tidak menyangka kalau Luna menginginkan ia hancur, itu artinya persahabatan selama 15 tahun lamanya tidak pernah ada artinya bagi Luna. Namun beberapa detik kemudian wajah Lisa mencoba bersikap biasa saja.

"Dari dulu kamu sangat beruntung, di sayangi oleh ke dua orang tuamu, apa pun yang kamu inginkan, kamu bisa mendapatkannya, lalu kamu juga selalu menjadi peringkat satu, sedangkan aku sama sekali tidak bisa, kamu juga di percaya menjadi ketua geng, jelas-jelas aku lebih dulu bersahabat dengan Amanda dan Intan, terakhir aku mencintai Rafa, tapi yang di nikahi Rafa adalah kamu bukan aku, jadi aku ingin membuat kamu menderita Lisa, agar tau bagai mana kamu merasa di posisiku."

Lisa berkali-kali menghela napas berat saat mendengar ucapan panjang dari Luna, ia tidak menyangka kalau Luna sangat membencinya selama ini.

"Sekarang aku sangat senang, karena pada akhirnya aku bisa melihat kamu menderita, kamu bukan hanya menjadi wanita mandul, tapi juga kamu di benci oleh Mama mertuamu dan di khianati oleh suamimu, aku benar-benar sangat puas."

"Kamu pikir aku menderita karena kamu sudah berhasil merebut suamiku? Nyatanya sampai kapan pun kamu tidak akan pernah berhasil, aku bersyukur karena kamu mau menjadi istri dari Rafa, itu artinya memudahkan aku untuk bersama Raka."

Raka Alfarizi, ia adalah sahabat lelaki dari Lisa kecil, mereka berdua kenal saat di Singapura, setelah Lisa menjalani operasi pasca kecelakan 16 tahun lalu.

"Sebenarnya aku sudah tidak mencintai Rafa, tapi aku belum menemukan alasan yang tepat untuk berpisah dengan Rafa, oh iya satu lagi, aku akan pastikan kalau Rafa bangkrut, aku ingin lihat setelah Rafa bangkrut reaksimu akan bagai mana?"

Lisa berbicara sambil tersenyum lebar dan seolah-olah ia memang baik-baik saja walau pun hatinya masih sangat hancur karena kejadian kemarin, tapi ia tidak mau menunjukkan sisi lemahnya.

Lisa memang sudah meminjam laptop Papa mertuanya, ia akan membocorkan semua data perusahaan Setiawan Grup, karena perusahaan Setiawan Grup selama 2 tahun masuk ke dalam katagori perusahaan terbaik.

Selama ini Lisa berjuang mati-matian untuk perusahaan itu walau pun dulu perusahaan itu sudah mulai di ambang kebangkrutan, dan sekarang ia akan memastikan kalau perusahaan suaminya bangkrut, karena ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan membalas dendam pada orang-orang yang sudah menyakitinya.

"Dasar wanita mandul!! Seharusnya kamu sadar kalau kamu tidak akan pernah di terima dengan lelaki mana pun! Akan aku pastikan kalau Raka juga membencimu!"

Lisa hanya tersenyum lebar, ia tau kalau Luna sangat marah dengan ucapannya.

"Lebih baik menjadi wanita mandul dari pada menjadi wanita sampah sepertimu."

Plak..!!

"Berani sekali kamu mengatakan aku wanita sampah!!"

"Bodoh!!"

Rafa berteriak marah saat baru sampai pintu melihat istri ke duanya menampar istri pertamanya sambil memaki istri pertamanya.

"Kamu tidak apa-apa sayang?"

Rafa bertanya sambil mengusap wajah istri pertamanya yang langsung di tepis oleh istri pertamanya.

"Urus saja istri gila kamu!"

Setelah mengatakan itu Lisa langsung pergi ke kamar mandi, karena sebentar lagi ia akan pergi bersama Raka.

"Sekali lagi kamu main tangan pada Lisa, akan aku pastikan tanganmu itu tidak akan berfungsi lagi!"

Setelah mengatakan itu pada istri ke duanya, Rafa langsung pergi dari kamar Papa tirinya dengan perasaan yang sangat kesal dan marah.

"Lisa-Lisa dan Lisa, aku tidak tau kenapa kamu sulit sekali untuk menerimaku Rafa!"

Setelah mengatakan itu Luna juga keluar dari kamar Papa mertuanya. Setelah selsai mandi dan selsai merapihkan rambutnya Lisa langsung duduk di sofa sambil membuka laptop milik Papa mertuanya.

Namun saat membuka wallpaper laptop Papa mertuanya membuat Lisa sangat terkejut, foto yang menjadi wallpaper Papa mertuanya adalah foto lelaki dewasa dan seorang Gadis kecil yang ada dalam mimpinya.

"Bukan'kah Gadis ini adalah Gadis kecil dalam mimpiku, dan bajunya juga sama, kenapa Papa bisa memiliki foto Gadis ini? Siapa sebenarnya Papa, dan siapa Gadis ini? Atau sebenarnya aku mengenal Papa?"

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar, ia mencoba untuk mengingat masa lalunya yang tidak bisa ia ingat.

Dari kecil Lisa tidak pernah melihat foto masa kecilnya dan seolah-olah ke dua orang tuanya memang menyembunyikan pakta masa lalunya.

"Apa sebenarnya aku putri angkat Papa, untuk itu Papa menangis saat melihatku pingsan? Tapi tidak mungkin, mungkin saja dugaanku ini memang salah."

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Jahat kau

2024-02-01

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Bagus Lisa/Scream/

2024-02-01

1

Ayano

Ayano

Kok geregetan ya /Scream//Scream//Scream/

2023-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Penghianatan
2 BAB. 2 Mengajak Berpisah
3 BAB. 3 Sama-sama terluka
4 BAB. 4 Pakta Bagas
5 BAB. 5 LALI
6 BAB. 6 Lisa Pingsan
7 BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8 BAB. 8 Raka
9 BAB. 9 Ke rumah Raka
10 BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11 BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12 BAB. 12 Lisa minta maaf
13 BAB. 13 Lisa pulang
14 BAB. 14 Lisa sadar
15 BAB. 15 Kalisa
16 BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17 BAB. 17 Kemarahan Lusi
18 BAB. 18 Lusi Di Tampar
19 BAB. 19 Seperti Merayu
20 BAB. 20 Sarapan
21 BAB. 21 Debat
22 BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23 BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24 BAB. 24 Lisa Menangis
25 BAB. 25 Mengungkapkan
26 BAB. 26 Makan nasi goreng
27 BAB. 27 Berangkat
28 BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29 BAB. 29 Ciuman
30 BAB. 30 Masak
31 BAB. 31 Makan
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Jujur
34 BAB. 34 Sertifikat
35 BAB. 35 Ke Makam
36 BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37 BAB. 37 Di Guyuran Shower
38 BAB. 38 Lavender
39 BAB. 39 Bagas pergi
40 BAB. 40 Rafa datang
41 BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42 BAB. 43 Video Call
43 BAB. 43 Bertemu Kenny
44 BAB. 44 Curhat
45 BAB. 45 Luna menghina Lisa
46 BAB. 46 Bagas pulang
47 BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48 BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49 BAB. 49 Bagas Marah
50 BAB. 50 Jalan-jalan
51 BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52 BAB. 52 Pujian dari netizen
53 BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54 BAB. 54 Making Love
55 BAB. 55 Berita di internet
56 BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57 BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58 BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59 BAB. 59 Menangis
60 BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61 BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62 BAB. 62 Lisa salah paham
63 BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64 BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65 BAB. 65 Berdebat di kamar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB. 1 Penghianatan
2
BAB. 2 Mengajak Berpisah
3
BAB. 3 Sama-sama terluka
4
BAB. 4 Pakta Bagas
5
BAB. 5 LALI
6
BAB. 6 Lisa Pingsan
7
BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8
BAB. 8 Raka
9
BAB. 9 Ke rumah Raka
10
BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11
BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12
BAB. 12 Lisa minta maaf
13
BAB. 13 Lisa pulang
14
BAB. 14 Lisa sadar
15
BAB. 15 Kalisa
16
BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17
BAB. 17 Kemarahan Lusi
18
BAB. 18 Lusi Di Tampar
19
BAB. 19 Seperti Merayu
20
BAB. 20 Sarapan
21
BAB. 21 Debat
22
BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23
BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24
BAB. 24 Lisa Menangis
25
BAB. 25 Mengungkapkan
26
BAB. 26 Makan nasi goreng
27
BAB. 27 Berangkat
28
BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29
BAB. 29 Ciuman
30
BAB. 30 Masak
31
BAB. 31 Makan
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Jujur
34
BAB. 34 Sertifikat
35
BAB. 35 Ke Makam
36
BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37
BAB. 37 Di Guyuran Shower
38
BAB. 38 Lavender
39
BAB. 39 Bagas pergi
40
BAB. 40 Rafa datang
41
BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42
BAB. 43 Video Call
43
BAB. 43 Bertemu Kenny
44
BAB. 44 Curhat
45
BAB. 45 Luna menghina Lisa
46
BAB. 46 Bagas pulang
47
BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48
BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49
BAB. 49 Bagas Marah
50
BAB. 50 Jalan-jalan
51
BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52
BAB. 52 Pujian dari netizen
53
BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54
BAB. 54 Making Love
55
BAB. 55 Berita di internet
56
BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57
BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58
BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59
BAB. 59 Menangis
60
BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61
BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62
BAB. 62 Lisa salah paham
63
BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64
BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65
BAB. 65 Berdebat di kamar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!