BAB. 13 Lisa pulang

Sepanjang perjalanan pulang Lisa dan Raka hanya diam hingga mereka berdua sampai di depan rumah Rafa. Lisa dan Raka langsung menurunkan barang-barang miliknya ke teras depan rumah hingga selsai.

"Mau bantu bawa ke dalam?"

"Tidak perlu Rak, aku tidak ingin ada keributan, apa lagi sekarang sudah jam 11 malam, tidak enak dengan tetangga."

"Iya sudah, kamu harus hati-hati, kalau ada apa-apa bilang padaku."

Raka langsung memeluk Lisa dengan sangat erat, ia sebenarnya kuatir saat melihat wajah Lisa yang sedikit pucat, tapi ia tetap menuruti apa permintaan dari Lisa.

Raka berharap Bagas juga segera pulang, setidaknya Lisa memiliki sandaran saat ia jauh dari Lisa.

Lisa juga membalas pelukan dari Raka, ia bersyukur memiliki sahabat seperti Raka yang selalu ada untuknya selama ini.

"Iya Raka, terima kasih banyak karena selalu ada untukku, walau pun aku selalu mengecewakan kamu dengan pilihanku."

"Tidak perlu berterima kasih, karena sampai kapan pun kamu tetap sahabatku, dan sampai kapan pun aku selalu ingin menjadi orang pertama yang ingin mendengar keluh kesahmu. Lisa, aku harap kamu tidak egois dan lepaskan apa pun yang tidak perlu kamu pertahankan, ingat ke dua orang tuamu tidak pernah ingin melihat harga dirimu di injak-injak."

"Aku tau Rak, tapi aku belum membalas mereka semua, terutama Mama, aku ingin membuat Mama tidak berkutik di depanku."

Raka langsung melepaskan pelukannya, ia mengusap pipi Lisa dengan ke dua tangannya.

"Kalau kamu ingin membuat Tante Lusi bungkam, aku akan mengirimkan beberapa video perselingkuhan Tante Lusi padamu."

"Mama selingkuh?"

Lisa bertanya dengan raut wajah terkejut saat mendengar ucapan dari Raka, ia tidak menyangka kalau Mama mertuanya selingkuh, apa lagi ia tau kalau Mama mertuanya sangat mencintai Papa mertuanya, hanya saja Papa mertuanya seperti membatasi jarak di antara mereka.

"Iya, nanti aku kirimkan videonya agar kamu bisa mengancam Tante Lusi."

"Baiklah, terima kasih Rak."

"Sama-sama, iya sudah aku pulang dulu."

"Iya, hati-hati Raka."

"Iya."

Raka langsung masuk ke dalam mobil, ia melambaikan tangan sekilas pada Lisa, lalu langsung melajukan mobilnya.

Setelah Raka pergi Lisa meminta pada ke empat asisten rumah tangganya untuk membantu membawa barang belanjaannya ke kamar Papa mertuanya.

Lisa menghela napas berat saat di kamar Papa mertuanya tidak ada Papa mertuanya, itu artinya kalau Papa mertuanya memang belum pulang.

Lisa langsung menyuruh yang lain untuk keluar dari kamar, hanya Bi Asih yang di suruh untuk menyusun barang-barangnya. Bi Asih adalah orang kepercayaan Bagas dan asisten rumah tangga paling dekat dengan Lisa.

"Bi, apa Papa belum pulang?"

"Belum Nyonya muda, katanya Tuan masih ada pekerjaan, mungkin besok sampai rumah atau sekitar jam 3 malaman."

Lisa menghela napas pelan saat tau Papa mertuanya belum pulang.

"Lalu saya menyusun barang-barang saya di mana bi?"

"Kata Tuan, lemari dari sana hingga sini itu untuk Nyonya muda."

Lisa melihat lemari yang di tujukan oleh bi Asih sambil tersenyum lebar saat melihat warna lemari yang di cat dengan warna ungu, warna kesukaannya.

"Perasaan saya lemari ini sebelumnya tidak ada bi."

"Iya tadi siang Tuan menyuruh orang untuk membawa lemari kesini Nyonya muda, dan kata Tuan, Nyonya muda jangan lupa meminum obat yang di meja, itu obat penambah darah dan obat yang terbuat dari sayuran penambah darah."

"Iya bi, saya capek, semua barang-barangnya bibi yang nyusun terserah bibi mau di susun bagai mana."

"Baik Nyonya muda."

Lisa langsung duduk di sofa dengan kepala yang terasa pusing dan penglihatannya mulai kabur.

Rafa langsung masuk ke dalam kamar Papa tirinya saat tau kalau istrinya sudah pulang, ia sangat terkejut saat melihat kamar Papa tirinya seperti kapal pecah.

"Apa yang kamu lakukan sayang?"

Rafa bertanya sambil mendekati istrinya yang sedang duduk di sofa.

"Maksudmu tentang apa Raf? Tentang data rahasia perusahaan tersebar atau tentang kartu kredit yang habis hingga 3,5 triliun?"

Lisa bertanya sambil tersenyum lebar dan mencoba menutupi rasa sakit di kepalanya.

Memang Rafa ingin menanyakan tentang itu, tapi yang utama ia ingin bertanya tentang bersama Raka, apa lagi saat melihat wajah istrinya kelelahan dan pucat, jelas membuat ia penasaran apa yang di lakukan istrinya bersama Raka.

"Apa yang kamu lakukan bersama Raka? Kenapa wajahmu pucat seperti kelelahan?"

"Aku berselingkuh dengan Raka, lagi pula Raka masih perjaka, jadi tidak salah kalau aku selingkuh dengannya."

Lisa menjawab pertanyaan dari suaminya sambil tersenyum lebar.

"Bohong! Kamu pasti sedang membohongiku!"

Rafa berbicara sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan raut wajah kecewa, ia tidak percaya kalau istrinya akan berbuat hal gila.

"Aku tidak peduli mau kamu percaya atau tidak, tapi yang jelas itu pakta."

Rafa langsung menarik lengan istrinya dengan kasar dan langsung menghempaskannya di atas ranjang, ia tidak peduli di kamar itu masih ada bi Asih yang sedang beres-beres barang-barang istrinya.

"Kalau kamu butuh kepuasan, aku bisa memberikannya Lisa! Jadi jangan melakukan hal gila, ingat aku masih sah suamimu!"

Lisa sangat terkejut saat suaminya menghempaskan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang, selama 2 tahun menikah suaminya tidak pernah melakukan hal kasar, atau mungkin karena dulu suaminya lumpuh, sedangkan sekarang suaminya sudah bisa berjalan dengan normal lagi. Rafa langsung menarik ke dua bahu istrinya agar telentang.

"Mari kita lakukan sekarang!"

Saat suaminya akan membuka bajunya sendiri Lisa langsung mendorong suaminya lalu langsung menampar suaminya dengan sangat kencang.

Plak...!

"Jangan pernah berharap kalau kita bisa melakukan layaknya suami istri lagi, karena sampai kapan pun aku tidak akan melakukan itu lagi denganmu!"

Rafa yang di tampar oleh istrinya mendadak terkejut, ia tidak melihat cinta dari mata istrinya lagi, melainkan ia melihat di mata istrinya dengan penuh kebencian.

"Mari kita berpisah, kamu bebas menikahi Luna secara negara juga setelah kita berpisah, lagi pula nanti anakmu akan menderita kalau kamu tidak menikahinya secara negara!"

"Lisa, walau pun kamu sudah berani tidur dengan Raka, tapi aku tidak akan pernah mau berpisah denganmu, aku tidak peduli tentang anak yang ada dalam kandungan Luna, yang aku pedulikan hanya kamu dan kamu."

"Cui! Kamu peduli denganku atau kamu ingin melihat hatiku hancur berkeping-keping?!"

Lisa mulai berjalan mundur ke arah ranjang karena tadi ia berjalan mendekati suaminya dan menampar suaminya.

Kepala Lisa semakin pusing dan pandangan matanya semakin kabur, ia berjalan mundur dengan sesekali menghela napas hingga ia tidak sadarkan diri, bersyukur suaminya dengan sigap menahan tubuhnya.

Rafa yang sedang menyanggah tubuh istrinya, ia menepuk pelan pipi istrinya dengan perasaan kuatir.

"Sayang, sayang bangun! Jangan membuat aku kuatir sayang!"

Tidak ada jawaban dari istrinya membuat Rafa langsung mengangkat tubuh istrinya lalu langsung membaringkannya di atas ranjang.

Rafa mengusap-usap wajah istrinya yang terlihat pucat, ia langsung mencium kening istrinya cukup lama hingga beberapa tetes air matanya jatuh.

"Maafkan aku sayang, maafkan aku yang tidak tegas, maafkan aku yang telah menyakitimu, maafkan aku karena selalu membuatmu menderita, tapi perlu kamu tau apa pun yang aku lakukan hanya semata-mata untuk mempertahankan rumah tangga kita." batin Rafa

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

jangan seudzon. Lisa GK spertimu

2024-02-20

0

Syhr Syhr

Syhr Syhr

sepertinya dalam ini

2024-02-20

0

Aerik_chan

Aerik_chan

idih....

by your side

2023-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Penghianatan
2 BAB. 2 Mengajak Berpisah
3 BAB. 3 Sama-sama terluka
4 BAB. 4 Pakta Bagas
5 BAB. 5 LALI
6 BAB. 6 Lisa Pingsan
7 BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8 BAB. 8 Raka
9 BAB. 9 Ke rumah Raka
10 BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11 BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12 BAB. 12 Lisa minta maaf
13 BAB. 13 Lisa pulang
14 BAB. 14 Lisa sadar
15 BAB. 15 Kalisa
16 BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17 BAB. 17 Kemarahan Lusi
18 BAB. 18 Lusi Di Tampar
19 BAB. 19 Seperti Merayu
20 BAB. 20 Sarapan
21 BAB. 21 Debat
22 BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23 BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24 BAB. 24 Lisa Menangis
25 BAB. 25 Mengungkapkan
26 BAB. 26 Makan nasi goreng
27 BAB. 27 Berangkat
28 BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29 BAB. 29 Ciuman
30 BAB. 30 Masak
31 BAB. 31 Makan
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Jujur
34 BAB. 34 Sertifikat
35 BAB. 35 Ke Makam
36 BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37 BAB. 37 Di Guyuran Shower
38 BAB. 38 Lavender
39 BAB. 39 Bagas pergi
40 BAB. 40 Rafa datang
41 BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42 BAB. 43 Video Call
43 BAB. 43 Bertemu Kenny
44 BAB. 44 Curhat
45 BAB. 45 Luna menghina Lisa
46 BAB. 46 Bagas pulang
47 BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48 BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49 BAB. 49 Bagas Marah
50 BAB. 50 Jalan-jalan
51 BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52 BAB. 52 Pujian dari netizen
53 BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54 BAB. 54 Making Love
55 BAB. 55 Berita di internet
56 BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57 BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58 BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59 BAB. 59 Menangis
60 BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61 BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62 BAB. 62 Lisa salah paham
63 BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64 BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65 BAB. 65 Berdebat di kamar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB. 1 Penghianatan
2
BAB. 2 Mengajak Berpisah
3
BAB. 3 Sama-sama terluka
4
BAB. 4 Pakta Bagas
5
BAB. 5 LALI
6
BAB. 6 Lisa Pingsan
7
BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8
BAB. 8 Raka
9
BAB. 9 Ke rumah Raka
10
BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11
BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12
BAB. 12 Lisa minta maaf
13
BAB. 13 Lisa pulang
14
BAB. 14 Lisa sadar
15
BAB. 15 Kalisa
16
BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17
BAB. 17 Kemarahan Lusi
18
BAB. 18 Lusi Di Tampar
19
BAB. 19 Seperti Merayu
20
BAB. 20 Sarapan
21
BAB. 21 Debat
22
BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23
BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24
BAB. 24 Lisa Menangis
25
BAB. 25 Mengungkapkan
26
BAB. 26 Makan nasi goreng
27
BAB. 27 Berangkat
28
BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29
BAB. 29 Ciuman
30
BAB. 30 Masak
31
BAB. 31 Makan
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Jujur
34
BAB. 34 Sertifikat
35
BAB. 35 Ke Makam
36
BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37
BAB. 37 Di Guyuran Shower
38
BAB. 38 Lavender
39
BAB. 39 Bagas pergi
40
BAB. 40 Rafa datang
41
BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42
BAB. 43 Video Call
43
BAB. 43 Bertemu Kenny
44
BAB. 44 Curhat
45
BAB. 45 Luna menghina Lisa
46
BAB. 46 Bagas pulang
47
BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48
BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49
BAB. 49 Bagas Marah
50
BAB. 50 Jalan-jalan
51
BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52
BAB. 52 Pujian dari netizen
53
BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54
BAB. 54 Making Love
55
BAB. 55 Berita di internet
56
BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57
BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58
BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59
BAB. 59 Menangis
60
BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61
BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62
BAB. 62 Lisa salah paham
63
BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64
BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65
BAB. 65 Berdebat di kamar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!