Luna langsung melangkah masuk ke dalam kamar mereka dengan senyuman yang terus terpancar dari bibirnya, dari saat Mama mertuanya mengajak ia tinggal di rumah yang sama dengan Lisa.
"Rafa, seharusnya kamu ceraikan saja Lisa, apa spesialnya Lisa coba? Lisa hanya wanita mandul!"
"Cukup Luna!!"
Rafa berbicara sambil melihat ke arah istri ke duanya, matanya menatap tajam dan bahkan ke dua tangannya terkepal kuat saat mendengar istri ke duanya menghina istri pertamanya.
"Keluar dari kamar ini bodoh!"
Lisa menghela napas berat saat melihat suaminya membentak Luna, selama menikah ia belum pernah melihat suaminya berbicara dengan nada lantang kalau di luar pekerjaan, tapi hari ni suaminya berbicara dengan nada lantang.
"Jangan lupa aku juga istrimu Rafa! Bahkan yang memberikanmu keturunan itu aku bukan Lisa, tapi kenapa kamu tidak mau sedikit saja mengerti perasaanku?!"
"Aku tidak peduli, dari awal aku tidak menginginkan anak dari siapa pun selain dari Lisa, dan bayi yang ada dalam kandunganmu itu hanya cucu Mama!"
Rafa mengatakan itu bukan hanya sebuah ucapan, ia memang tidak menginginkan janin yang ada dalam kandungan istri ke duanya, sekali pun istri ke duanya keguguran, ia tetap tidak akan peduli, karena bagi ia istri pertamanya adalah segalanya, tapi kalau di bandingkan dengan Mamanya, ia akan tetap memilih Mamanya, karena dari kecil ia hanya hidup bersama Mamanya, jadi ia tidak bisa mengecewakan Mamanya.
Namun semakin taun Mamanya semakin kurang ajar pada istri pertamanya, itu membuat Rafa menyesal karena telah menikahi Luna yang nyatanya tidak bisa merubah segalanya.
"Aku tidak tau apa yang kamu lihat dari Lisa, hingga Lisa selalu saja di utamakan, coba kamu bilang padaku Rafa, apa kekuranganku?!"
Luna berbicara dengan mata yang memerah, ia sangat marah pada suaminya yang tidak pernah sekali saja mengutamakannya, bahkan saat bercinta saja yang suaminya panggil nama Lisa dan Lisa, tapi ia tetap menikmatinya, ia pikir lambat laun nama Lisa tidak akan di utamakan lagi oleh suaminya.
Namun nyatanya tidak semudah itu untuk Luna menggantikan Lisa di hati suaminya, bahkan setelah ia hamil saja, jangankan posisi Lisa, sedikit perhatian dari suaminya juga tidak ada.
"Lisa yang mengurusku selama 2 tahun, Lisa yang mengurus perusahaan ku selama 2 tahun, jadi kamu jangan berharap menggantikan posisi Lisa di hatiku!"
Bagi Rafa istri ke duanya tidak akan pernah bisa menggantikan posisi istri pertamanya.
"Bisa tidak kalian keluar dari kamar?!!! Aku tidak butuh mendengar drama sialan dari kalian!"
Rafa menghela napas berat saat mendengar bentakan dari istri pertamanya.
"Aku menginginkan kamar ini Lisa, jadi lebih baik kamu pergi dari kamar ini!"
Luna berbicara sambil menatap tajam Lisa, ia bukan hanya ingin merebut Rafa dari Lisa, tapi ia juga ingin membuat Lisa selalu menderita.
"Iya, kamu memang suka sampah bekasku, ambil saja kamar ini, aku juga tidak butuh kamar bekas penghianat seperti Rafa!"
"Tapi aku juga menginginkan semua barang yang ada di kamar ini."
"Silahkan ambil semua barang yang ada di sini!"
Setelah mengatakan itu Lisa langsung mengambil dompet, ponsel dan kalung liontin bandul batu merah, lalu langsung keluar dari kamarnya tanpa berbicara lagi.
Lagi pula Lisa juga tidak mungkin sanggup untuk meniduri kamar yang sudah ia tempati dengan suaminya selama 2 tahun, karena semua bayang-bayang bersama suaminya akan selalu berputar di ingatannya.
Namun Lisa sendiri juga tidak tau ia harus tidur di mana, karena tidak ada kamar kosong lagi, ada satu kamar yang selalu di tempati Papa mertuanya, tapi ia tidak mungkin tidur di sana karena mengingat Papa mertuanya ada di rumah.
Lisa langsung duduk di sofa, ia juga menghapus air matanya dengan kasar, lalu langsung memejamkan mata sambil istirahat, ia sudah benar-benar lelah dengan permasalahan tadi.
"Rafa, aku selalu berpikir kalau kamu adalah lelaki yang sangat sempurna, karena kamu menerimaku apa adanya, tapi nyatanya kamu tidak bisa menerima kekuranganku. Rafa, apa kamu tidak berpikir sedikit saja, aku meninggalkan karirku yang sedang naik daun dan menentang orang tuaku, bahkan hingga aku di perlakukan seperti budak oleh Mamamu, tapi aku tetap menerima segalanya karena aku sangat mencintaimu, tapi kamu tidak bisa melihat sedikit saja pengorbananku." batin Lisa
Lisa terus saja berpikir hingga elusan lembut di kepalanya membuat ia menepis kasar tangan seseorang yang sedang mengelus kepalanya, tapi saat melihat ke arah tersebut, ia sangat terkejut karena ternyata Papa mertuanya yang mengelus kepalanya.
"Maaf Pa, Lisa pikir tadi yang mengelus kepala Lisa itu Rafa, tidak taunya Papa."
"Tidak apa-apa nak, kenapa kamu di sini?"
Bagas bertanya sambil duduk di samping menantunya, ia juga tersenyum samar hingga menantunya sendiri tidak menyadarinya kalau ia tersenyum, dan ini untuk pertama kalinya ia tersenyum setelah Lisa memutuskan untuk menikah dengan putra tirinya.
Awalnya Bagas juga melarang ke dua orang tua angkat Lisa sekaligus mantan asistennya agar Lisa tidak jadi menikah dengan putra tirinya, tapi saat putra tirinya lumpuh dan Lisa masih tetap ingin menikah dengan putra tirinya, ia terpaksa menyuruh Ardi dan Maya yang mengasuh Lisa dari kecil untuk menyetujui pernikahan itu.
"Iya terus Lisa harus tidur di mana Pa?"
"Kamu di usir dari kamar oleh mereka?"
Bagas bertanya sambil menghela napas berat, apa lagi ia tadi juga mendengar tangisan menantunya dari dalam kamar menantunya yang sangat begitu keras.
"Luna menginginkan kamar itu Pa, lagi pula Lisa tidak akan bisa tidur di kamar itu, penghianatan yang Rafa lakukan pada Lisa membuat hati Lisa hancur, Lisa juga tidak tau harus kemana Lisa pergi sekarang. Apa lagi dulu Lisa menentang ke dua orang tua Lisa untuk menikah dengan Rafa, tapi setelah Rafa sembuh, Rafa tega mengkhianati Lisa."
Bagas langsung menarik menantunya dalam pelukannya, ia juga merasakan sakit saat orang yang di cintainya sangat hancur hatinya, tapi ia juga tidak mau membatalkan pernikahan putra tirinya dan Luna saat itu walau pun ia tau pernikahan mereka.
"Maafkan Papa, semua ini salah Papa Kalisa, Papa yang membuat awal kehancuran rumah tangga kalian, karena sampai kapan pun kamu hanya milik Papa." batin Bagas
Nama Lisa sebelumnya adalah Kalisa Ayunda Putri Atmaja, tapi di ganti oleh Bagas untuk menutup identitas Lisa dan menghapus ingatan Lisa di masa lalu, saat ia harus menikahi Lusi karena permintaan dari sahabatnya, ia terpaksa menghapus ingatan Lisa.
Saat itu Lisa kecelakan karena benci saat tau Bagas menerima pernikahan dari sahabatnya untuk menikahi Lusi, dan itu membuat ia terpaksa menghapus ingatannya.
Begitu pun dengan perkara Lisa tidak bisa punya anak karena Bagas memberikan obat penunda kehamilan selama 2 tahun pada Maya untuk Lisa, dan setelah hampir 2 tahun Bagas juga memberikan obat penunda kehamilan lagi pada Lisa melalui putra tirinya dan mengatakan kalau obat yang Bagas berikan adalah vitamin karena Lisa terlalu sibuk bekerja.
"Sekali lagi maafkan Papa Kalisa, bukan'kah dulu kamu ingin Papa untuk menikahi kamu? Pasti Papa akan kabulkan itu Kalisa, Papa janji tidak akan pernah mengingkari janji Papa untuk yang ke dua kalinya." batin Bagas
Lisa juga membalas pelukan dari Papa mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
auliasiamatir
hah.... bagas bagas
2024-01-31
1
Syhr Syhr
Yakin itu anak Rafa?
2024-01-26
1
〈⎳ HIATUS
Gua sumpahin lu mandul Lun
2023-06-19
1