BAB. 4 Pakta Bagas

Luna langsung melangkah masuk ke dalam kamar mereka dengan senyuman yang terus terpancar dari bibirnya, dari saat Mama mertuanya mengajak ia tinggal di rumah yang sama dengan Lisa.

"Rafa, seharusnya kamu ceraikan saja Lisa, apa spesialnya Lisa coba? Lisa hanya wanita mandul!"

"Cukup Luna!!"

Rafa berbicara sambil melihat ke arah istri ke duanya, matanya menatap tajam dan bahkan ke dua tangannya terkepal kuat saat mendengar istri ke duanya menghina istri pertamanya.

"Keluar dari kamar ini bodoh!"

Lisa menghela napas berat saat melihat suaminya membentak Luna, selama menikah ia belum pernah melihat suaminya berbicara dengan nada lantang kalau di luar pekerjaan, tapi hari ni suaminya berbicara dengan nada lantang.

"Jangan lupa aku juga istrimu Rafa! Bahkan yang memberikanmu keturunan itu aku bukan Lisa, tapi kenapa kamu tidak mau sedikit saja mengerti perasaanku?!"

"Aku tidak peduli, dari awal aku tidak menginginkan anak dari siapa pun selain dari Lisa, dan bayi yang ada dalam kandunganmu itu hanya cucu Mama!"

Rafa mengatakan itu bukan hanya sebuah ucapan, ia memang tidak menginginkan janin yang ada dalam kandungan istri ke duanya, sekali pun istri ke duanya keguguran, ia tetap tidak akan peduli, karena bagi ia istri pertamanya adalah segalanya, tapi kalau di bandingkan dengan Mamanya, ia akan tetap memilih Mamanya, karena dari kecil ia hanya hidup bersama Mamanya, jadi ia tidak bisa mengecewakan Mamanya.

Namun semakin taun Mamanya semakin kurang ajar pada istri pertamanya, itu membuat Rafa menyesal karena telah menikahi Luna yang nyatanya tidak bisa merubah segalanya.

"Aku tidak tau apa yang kamu lihat dari Lisa, hingga Lisa selalu saja di utamakan, coba kamu bilang padaku Rafa, apa kekuranganku?!"

Luna berbicara dengan mata yang memerah, ia sangat marah pada suaminya yang tidak pernah sekali saja mengutamakannya, bahkan saat bercinta saja yang suaminya panggil nama Lisa dan Lisa, tapi ia tetap menikmatinya, ia pikir lambat laun nama Lisa tidak akan di utamakan lagi oleh suaminya.

Namun nyatanya tidak semudah itu untuk Luna menggantikan Lisa di hati suaminya, bahkan setelah ia hamil saja, jangankan posisi Lisa, sedikit perhatian dari suaminya juga tidak ada.

"Lisa yang mengurusku selama 2 tahun, Lisa yang mengurus perusahaan ku selama 2 tahun, jadi kamu jangan berharap menggantikan posisi Lisa di hatiku!"

Bagi Rafa istri ke duanya tidak akan pernah bisa menggantikan posisi istri pertamanya.

"Bisa tidak kalian keluar dari kamar?!!! Aku tidak butuh mendengar drama sialan dari kalian!"

Rafa menghela napas berat saat mendengar bentakan dari istri pertamanya.

"Aku menginginkan kamar ini Lisa, jadi lebih baik kamu pergi dari kamar ini!"

Luna berbicara sambil menatap tajam Lisa, ia bukan hanya ingin merebut Rafa dari Lisa, tapi ia juga ingin membuat Lisa selalu menderita.

"Iya, kamu memang suka sampah bekasku, ambil saja kamar ini, aku juga tidak butuh kamar bekas penghianat seperti Rafa!"

"Tapi aku juga menginginkan semua barang yang ada di kamar ini."

"Silahkan ambil semua barang yang ada di sini!"

Setelah mengatakan itu Lisa langsung mengambil dompet, ponsel dan kalung liontin bandul batu merah, lalu langsung keluar dari kamarnya tanpa berbicara lagi.

Lagi pula Lisa juga tidak mungkin sanggup untuk meniduri kamar yang sudah ia tempati dengan suaminya selama 2 tahun, karena semua bayang-bayang bersama suaminya akan selalu berputar di ingatannya.

Namun Lisa sendiri juga tidak tau ia harus tidur di mana, karena tidak ada kamar kosong lagi, ada satu kamar yang selalu di tempati Papa mertuanya, tapi ia tidak mungkin tidur di sana karena mengingat Papa mertuanya ada di rumah.

Lisa langsung duduk di sofa, ia juga menghapus air matanya dengan kasar, lalu langsung memejamkan mata sambil istirahat, ia sudah benar-benar lelah dengan permasalahan tadi.

"Rafa, aku selalu berpikir kalau kamu adalah lelaki yang sangat sempurna, karena kamu menerimaku apa adanya, tapi nyatanya kamu tidak bisa menerima kekuranganku. Rafa, apa kamu tidak berpikir sedikit saja, aku meninggalkan karirku yang sedang naik daun dan menentang orang tuaku, bahkan hingga aku di perlakukan seperti budak oleh Mamamu, tapi aku tetap menerima segalanya karena aku sangat mencintaimu, tapi kamu tidak bisa melihat sedikit saja pengorbananku." batin Lisa

Lisa terus saja berpikir hingga elusan lembut di kepalanya membuat ia menepis kasar tangan seseorang yang sedang mengelus kepalanya, tapi saat melihat ke arah tersebut, ia sangat terkejut karena ternyata Papa mertuanya yang mengelus kepalanya.

"Maaf Pa, Lisa pikir tadi yang mengelus kepala Lisa itu Rafa, tidak taunya Papa."

"Tidak apa-apa nak, kenapa kamu di sini?"

Bagas bertanya sambil duduk di samping menantunya, ia juga tersenyum samar hingga menantunya sendiri tidak menyadarinya kalau ia tersenyum, dan ini untuk pertama kalinya ia tersenyum setelah Lisa memutuskan untuk menikah dengan putra tirinya.

Awalnya Bagas juga melarang ke dua orang tua angkat Lisa sekaligus mantan asistennya agar Lisa tidak jadi menikah dengan putra tirinya, tapi saat putra tirinya lumpuh dan Lisa masih tetap ingin menikah dengan putra tirinya, ia terpaksa menyuruh Ardi dan Maya yang mengasuh Lisa dari kecil untuk menyetujui pernikahan itu.

"Iya terus Lisa harus tidur di mana Pa?"

"Kamu di usir dari kamar oleh mereka?"

Bagas bertanya sambil menghela napas berat, apa lagi ia tadi juga mendengar tangisan menantunya dari dalam kamar menantunya yang sangat begitu keras.

"Luna menginginkan kamar itu Pa, lagi pula Lisa tidak akan bisa tidur di kamar itu, penghianatan yang Rafa lakukan pada Lisa membuat hati Lisa hancur, Lisa juga tidak tau harus kemana Lisa pergi sekarang. Apa lagi dulu Lisa menentang ke dua orang tua Lisa untuk menikah dengan Rafa, tapi setelah Rafa sembuh, Rafa tega mengkhianati Lisa."

Bagas langsung menarik menantunya dalam pelukannya, ia juga merasakan sakit saat orang yang di cintainya sangat hancur hatinya, tapi ia juga tidak mau membatalkan pernikahan putra tirinya dan Luna saat itu walau pun ia tau pernikahan mereka.

"Maafkan Papa, semua ini salah Papa Kalisa, Papa yang membuat awal kehancuran rumah tangga kalian, karena sampai kapan pun kamu hanya milik Papa." batin Bagas

Nama Lisa sebelumnya adalah Kalisa Ayunda Putri Atmaja, tapi di ganti oleh Bagas untuk menutup identitas Lisa dan menghapus ingatan Lisa di masa lalu, saat ia harus menikahi Lusi karena permintaan dari sahabatnya, ia terpaksa menghapus ingatan Lisa.

Saat itu Lisa kecelakan karena benci saat tau Bagas menerima pernikahan dari sahabatnya untuk menikahi Lusi, dan itu membuat ia terpaksa menghapus ingatannya.

Begitu pun dengan perkara Lisa tidak bisa punya anak karena Bagas memberikan obat penunda kehamilan selama 2 tahun pada Maya untuk Lisa, dan setelah hampir 2 tahun Bagas juga memberikan obat penunda kehamilan lagi pada Lisa melalui putra tirinya dan mengatakan kalau obat yang Bagas berikan adalah vitamin karena Lisa terlalu sibuk bekerja.

"Sekali lagi maafkan Papa Kalisa, bukan'kah dulu kamu ingin Papa untuk menikahi kamu? Pasti Papa akan kabulkan itu Kalisa, Papa janji tidak akan pernah mengingkari janji Papa untuk yang ke dua kalinya." batin Bagas

Lisa juga membalas pelukan dari Papa mertuanya.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

hah.... bagas bagas

2024-01-31

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Yakin itu anak Rafa?

2024-01-26

1

〈⎳ HIATUS

〈⎳ HIATUS

Gua sumpahin lu mandul Lun

2023-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Penghianatan
2 BAB. 2 Mengajak Berpisah
3 BAB. 3 Sama-sama terluka
4 BAB. 4 Pakta Bagas
5 BAB. 5 LALI
6 BAB. 6 Lisa Pingsan
7 BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8 BAB. 8 Raka
9 BAB. 9 Ke rumah Raka
10 BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11 BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12 BAB. 12 Lisa minta maaf
13 BAB. 13 Lisa pulang
14 BAB. 14 Lisa sadar
15 BAB. 15 Kalisa
16 BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17 BAB. 17 Kemarahan Lusi
18 BAB. 18 Lusi Di Tampar
19 BAB. 19 Seperti Merayu
20 BAB. 20 Sarapan
21 BAB. 21 Debat
22 BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23 BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24 BAB. 24 Lisa Menangis
25 BAB. 25 Mengungkapkan
26 BAB. 26 Makan nasi goreng
27 BAB. 27 Berangkat
28 BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29 BAB. 29 Ciuman
30 BAB. 30 Masak
31 BAB. 31 Makan
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Jujur
34 BAB. 34 Sertifikat
35 BAB. 35 Ke Makam
36 BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37 BAB. 37 Di Guyuran Shower
38 BAB. 38 Lavender
39 BAB. 39 Bagas pergi
40 BAB. 40 Rafa datang
41 BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42 BAB. 43 Video Call
43 BAB. 43 Bertemu Kenny
44 BAB. 44 Curhat
45 BAB. 45 Luna menghina Lisa
46 BAB. 46 Bagas pulang
47 BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48 BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49 BAB. 49 Bagas Marah
50 BAB. 50 Jalan-jalan
51 BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52 BAB. 52 Pujian dari netizen
53 BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54 BAB. 54 Making Love
55 BAB. 55 Berita di internet
56 BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57 BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58 BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59 BAB. 59 Menangis
60 BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61 BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62 BAB. 62 Lisa salah paham
63 BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64 BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65 BAB. 65 Berdebat di kamar
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB. 1 Penghianatan
2
BAB. 2 Mengajak Berpisah
3
BAB. 3 Sama-sama terluka
4
BAB. 4 Pakta Bagas
5
BAB. 5 LALI
6
BAB. 6 Lisa Pingsan
7
BAB. 7 Foto Gadis Kecil
8
BAB. 8 Raka
9
BAB. 9 Ke rumah Raka
10
BAB. 10 Shopping Liana Tasya
11
BAB. 11 Menceritakan perkara rumah tangganya
12
BAB. 12 Lisa minta maaf
13
BAB. 13 Lisa pulang
14
BAB. 14 Lisa sadar
15
BAB. 15 Kalisa
16
BAB. 16 Menceritakan Tentang Kalisa
17
BAB. 17 Kemarahan Lusi
18
BAB. 18 Lusi Di Tampar
19
BAB. 19 Seperti Merayu
20
BAB. 20 Sarapan
21
BAB. 21 Debat
22
BAB. 22 Sanjaya Atmaja
23
BAB. 23 Ayam Goreng Gosong
24
BAB. 24 Lisa Menangis
25
BAB. 25 Mengungkapkan
26
BAB. 26 Makan nasi goreng
27
BAB. 27 Berangkat
28
BAB. 28 Taman Bagas Samudra Anderson
29
BAB. 29 Ciuman
30
BAB. 30 Masak
31
BAB. 31 Makan
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Jujur
34
BAB. 34 Sertifikat
35
BAB. 35 Ke Makam
36
BAB. 36 Menceritakan masa lalu
37
BAB. 37 Di Guyuran Shower
38
BAB. 38 Lavender
39
BAB. 39 Bagas pergi
40
BAB. 40 Rafa datang
41
BAB. 41 Rafa mengetahui tanda kepemilikan
42
BAB. 43 Video Call
43
BAB. 43 Bertemu Kenny
44
BAB. 44 Curhat
45
BAB. 45 Luna menghina Lisa
46
BAB. 46 Bagas pulang
47
BAB. 47 Bagas memarahi istrinya
48
BAB. 48 Tamparan dari Lusi
49
BAB. 49 Bagas Marah
50
BAB. 50 Jalan-jalan
51
BAB. 51 Bagas dan Lisa pulang
52
BAB. 52 Pujian dari netizen
53
BAB. 53 Bagas mengajak berpisah
54
BAB. 54 Making Love
55
BAB. 55 Berita di internet
56
BAB. 56 Pertengkaran berlajut
57
BAB. 57 Rafa meminta kesempatan
58
BAB. 58 Lisa mengetahui penundaan kehamilan
59
BAB. 59 Menangis
60
BAB. 60 Bagas mendatangi menantunya
61
BAB. 61 Surat dari orang tua Lisa
62
BAB. 62 Lisa salah paham
63
BAB. 63 Bagas dan menantunya pulang
64
BAB. 64 Lusi menyuruh Rafa untuk bercerai
65
BAB. 65 Berdebat di kamar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!