“Tulus?, Ku pikir ,kau hanyalah seorang pengobsesi!” . Rio sudah mulai dengan mode kasar nya
“Apa yang ku lakukan hingga kau bisa memahami perasaan ku ha?’ . Hera menatap pria itu dengan lembut
“Kau keluar lah dari sini, aku jengah melihat mu”
“Keluar? , kita sudah menikah bagaimana jika aku beritahu Daddy Adam kalau kau mengusir ku?”. Adam ingin memang ingin putra nya hidup terpisah dari putra nya ketika Rio sudh menikah , dia irngin Rio fokus pada keluarga barunya
“Kau hanya seorang pecundang kan, baikla kau hanya seorang pecundang yang memanfaat kan Ayah ku”.
“Rio….aku”.
Rio menatap Hera lekat , dia juga berpikir akan pernkahan ini dia tidak berniat untuk , serius dengan Hera tidak sama sekali , bahkan dia sudah membuat sebuah skenario ketika mereka akan bercerai nanti
“Kau ingin tinggal di umah ini?” . Rio membuat pertanyaan yang membuat Hera senang dia menatap pria itu dengan mata bervinar
“Jika kau tinggal di sini maka kau harus mengikuti aturanku!”. pernyataan membuat Hera mengangguk dengan cepat
“baik”
“Kau harus resaign dari kantor dan jangan pernah datang jika aku tak mengatakanya pada mu, bekerja lah di rumah atau perusahaan lain yang penting jangat melibat kan ku”. Bisa makin pusing nanti dia jika Hera 24 jam bersama begitu pikir nya
“Baiklah itu adalah hal yang mudah”. Lagipula aku akan fokus menyelesaikan kasus yang sangat banyak belakangan ini ada banyak kasus yang aneh .”Oh ya aku juga ada satu permintaan , aku tidak ingin ada pelayan aku ingin membereskan dan mengurus mu sendiri”
Perkataan Hera membuat Rio mengernyit “Aku tidak suka di urusi orang lain, soal pelayan itu terserah kau saja”
“Dan kita tidak sekamar, aku tidak ingin menyentuh mu aku akan tetap menunggu Eiana”.
Degh …
Seketika perkataan itu membuat hati Hera nyeri dia pun sudah tahu jika pernikahan mereka tidak lah sengaja melainkan hanya pelarian saja tapi dia juga kan berusaha selama itu untuk membuat Rio mencintai nya lagi
“Kenapa kau diam kau tidak sanggup?, kalau kau mau kau bisa membatalkan nya aku tidak akan takut jika kau memberitahu kan pada Daddy jika kau ingin bercerai sekarang juga”
“Tidak-tidak aku hanya kecewa saja…padahal aku ingin di sentuh oleh mu”.wanita itu masih bisa menunjukan muka manis padahal hati nya sangat terluka
“Kau menjijikan sekali”. Menatap Hera dengan sinis , dia melihat hidangan Hera yang nampak enak
“Kau kan suami ku apa salah nya”. Hera sudah membuka celemek nya dia membersihkan kompor yang kotor. “Kau makan lah jika kau lapar”. dia membelakangi Rio dia tahu seberapa gengsi pria di belakang nya itu
“Ya… sayang juga kalu membuang makanan!”. Rio sudah duduk dia makan sangat lahap karena dia sangat lapar Bisa-bisa nya makanan yang di buat orang barbar ini sangat enak
Hera hanya tersenyum membelakangi Rio sungguh pria itu sangat lucu
Siang hari Hera kembali ke rumah nya untuk mengambil barang-barang nya tanpa ada Rio yang membantu nya sementara Rio juga kembali ke rumah Adam sama seperti diri nya mengambil barang-barang nya dia menyuruh pelayan untuk menyusuni semua barang-barang itu
Di Rumah Hera , Amber ibu Hera yang membereskan pakaian nya dia tidak ingin
menyuruh pelayan , dia menyerahkan kasing sayang sepenuh nya pada anak tunggal mereka , mereka dulu sangat bersusah payah memiliki anak hingga Hera lahir seperi seorang malaikat menghadirkan kebahagiaan untuk mereka berdua
“Ibu sudah aku bilang biarkan aku dan pelayan yang membereskan nya kenapa ibu sangat keras kepala sih”. Hera sebenar nya bukan hanya kasihan melihat Ibunya melainkan dia yakin pasti sang ibu memasukan barang yang kurang dia minati
“Diamlah Her , biar ibu yang melakukan nya kau akan bersama suami mu nanti jadi kau harus berpenampilan seperti seorang istri”. Amber sudah mengambil tindakan ini
“Ibuu… “. Hera kini sudah menatap pakaian di koper itu dan benar saja isinya adallah kebanyakan gaun wanita muda dan ada beberapa gaun baru disana pasti ibunya sengaja membelinya dan tidak ada kaos longgar, Hodie dan celana trani yang biasa ia pakai
Sementara pakaian kesayangan nya sudah berada dalam sebuah karung beruliskan Sumbangan untuk Tunawisma
“Ibu kau kejam sekali..meski itu hanya hanya pakaian biasa semua itu branded tahu , dan aku mengahabiskan uang jajan dan gaji ku untuk mengoleksi itu”. Hera kini memeluk karung itu dengan perasaan jengkel
Amber menatap Hera dengan tajam “Kau tidak ingin Rio jatuh cinta pada mu?”
“tentu saja aku ingin pake nanya”. Hera masih memeluk karung nya dengan erat
“kalau begitu kau harus merubah penampilan mu yang seperti preman komplek itu!”. Amber sudah mensehati Hera , dia tahu kalau Rio menyukai perempuan feminim
“Halaahh ibu, biarkan Rio mencintai ku apa ada nya tidak ada perempuan setulus aku kau tahu itu, dia akan sadar nanti”. Kini Hera masih lebih sakit melihat baju-bajunya yang akan berpisah dengan nya
“Oh sayang-sayang ku, tenang saja kalian akan tetap bersama ku” . Hera menatap pakaian itu seperti seorang sahabat yang akan berpisah membuat Amber sangat jengah
“Hera!”. Amber sudah berteriak kesal “Ibu!”. Hera tidak kalah
Amber lalu turun ke bawah memanggil 2 pelayan dan satu sopir pribadi mereka
“Kalian berdua pegang Hera, dan kau”. Menunjuk pada sopir “Ambil karung itu lalu sumbangkan di panti manapun yang kau jumpai”
“Baik Nyonya” . Mereka melakukan tugas mereka dengan baik , hingga Hera hanya bisa menatap baju kesayangan nya pergi bersama sopir pribadi nya dan berpisah sampai selamanya
“Ibu huaaa, kau jahat sekali”. Hera sudah bersimpuh di kaki Amber memeluk kaki wanita itu erat, “Huaaa sayang-sayang ku aku akan merindukan kalian huaaaa huahahhhh” sementara dua pelayan tadi sudah keluar begitu tugas mereka selesai
“Hera.. dengar kan ibu” . Hera sudah duduk menghadap putrinya
“hmmm”.
“kau mencintai Rio bukan?”. Amber menakup pipi Hera dengan erat membuat Hera hanya fokus pada nya
“YA”
“Sebuah cinta memerlukan pengorbanan sayang, kau tidak bisa memaksa Rio menyukai diri mu apa adanya seperti ini , kau harus kehilangan sesuatu untuk mendapat kan sesuatu yang lebih baik’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments