Kemarahan Rio

Hera mampir ke toko baju setelah mengantar Frans ke bengkel, dia membeli beberapa kaos oblong dan celana panjang dan pendek di sana dia tidak beli banyak hanya di pakai sekedar nya saja

Habis itu langsung kembali ke rumah memakai baju dan celana yang dia beli tadi agar dia merasa nyaman dia sudah memasak untuk Makan malam, wanita itu menunggu suaminya kembali dia duduk di meja makan sambil berkutak dengan Laptop nya

Sementara Rio sedang menahan kemarahanya mulai dari restoran tadi sampai pria itu kembali ke rumah , walau Eliana sudah mengatakan kalau dia hanya mencari informasi tentang Hera dia tidak bisa percaya sama sekali dan malah melampiaskan nya pada Hera yang bahkan tidak tahu apa-apa

“Hera!”. Rio tiba-tiba membuka pintu dengan kasar sampai membuat Hera terkejut

“Rio ada apa?”. Hera yang tidak tahu apa-apa di buat bingung dengan suaminya yang tiba-tiba mengamuk

“Beraninya kau! , apakah kau tidak punya hati hah , kau menghancur kan pernikahan Sahabat mu sendiri”

“Apa maksud mu, aku tidak mengerti”

“Jangan pura-pura bodoh , aku sangat mengenal wanita licik seperti mu kau pasti sudah menghasut Eliana kan”

Hera yang benar-benar tidak mengerti hanya diam saja karena Rio bahkan tak memberikan kesempatan wanita itu untuk bicara

“Kau benar-benar benalu bagi ku, sejak dulu aku tidak menyukai mu!”

“Rio apa  mu tentang menghasut El apa kau menemui nya tadi dia bahkan tidak menjawab pesan dan panggilan ku!”

“Hihhh aku benar jijik pada mu kau masih bisa berwajah polos seperti itu setelah mengahancurkan hidup dua orang yang saling mencintai untuk kebahagiaan mu sendiri”. Rio sudah menatap tajam Hera seakan ingin menguliti wanita itu

“Mengahancurkan orang lain hahhah kau sangat lucu , iya memang kenapa kalau kalau menghancur kan kehidupan kalian untuk kebahagiaan ku!”. Hera sudah tidak ingin berdebat dia tahu Rio tidak akan mempercainya jadi dia membuat semua lebih buruk

“Wanita si*lan!”. Rio sudah mendarat kan tangan nya menampar wanita yang tidak bersalah itu

“Ya memang dan wanita sialan ini yang menjadi istri mu!”. Jangan menangis Hera kau tidak salah Ayah sudah mendidik mu dengan baik

“Ciihhh akan ku buat kau membayar semuanya , luka yang sudah kau berikan pada ku dan El “.

 Ayo kita menikmati pernikahan kita dan selama itu kau akan menanggung hukuman mu. Rio sudah memikirkan rencana untuk membalas Hera

Rio naik ke atas dia memilih untuk tidur, dari pada mengurus urusan yang membuat dia semakin pusing

Jeremy yang mulai tadi melihat pertengkaran suami istri itu tidak menyangka kalau bos nya itu akan melakukan hal sekasar itu pada seorang wanita

“Nona anda tidak apa-apa?”.

Dia melihat Hera yang mematung mulai tadi terlihat kesedihan di wajah wanita itu walau dia tidak sampai menangis

“tentu saja tadi itu hanya masalah kecil kok”.Hera sudah mengunjukkan senyum terbaik nya

“Apa Rio tadi sudah makan?”.

“Sudah nona!”

Plakkk. Hera sudah memukul lengan pria itu

“sudah ku bilang berapa kali panggil aku dengan nama ku!”. Hera sudah menunjukan wajah sebal

“Oh baik lah Her, Tuan sudah makan tadi”

“syukur lah aku takut dia merajuk malam ini dan tidak makan”

Jeremy melihat hidangan yang di masak Hera kelihatan sangat enak sejujurnya makan siang tadi pun sangat enak, dia pasti tahu Hera tak akan menghabis kan makanan itu dan dia yakin Hera akan sedih dia sudah bersusah payah untuk memasak tapi tidak ada yang memakan

“Her…aku masih lapar tadi aku makan sedikit, bisakah aku makan di sini lagi?”

“ahahha tentu saja aku juga tak akan bisa menghabiskannya sendiri kan”

Mereka berdua sudah makan di sana , sementara Rio sudah berbaring di kamar nya dia mencoba menghubungi Eliana tapi dia berpikir ini bukan waktu yang tepat jadi dia memilih untuk tidur

“Jer …Bisakah aku tahu , apa yang terjadi ketika Rio dan Eliana tadi bertemu?”

Jeremy sangat ragu menceritakannya dia jelas sangat tahu ,walau dia tadi di suruh keluar oleh Rio dia tetap berdiri di depan pintu untuk berjaga-jaga dia dapat mendengar semua pembicaraan mereka

“Ayo cerita kan lah bukan kah aku juga peru tahu”

Jeremy menatap wanita itu dia kurang yakin

“Santai saja …. kau tahu kami hanya nikah sementara atau lebih tepat nya kontrak”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***