("Siapa mereka?" Tanya Leon ketika waktu mulai berjalan kembali seperti semula).
("Aku tidak tahu, maaf sayang Aku mau antar minuman untuk Mommy, Daddy dan suamiku yang sangat Aku cintai." Ucap Alessandra mengalihkan pembicaraan).
("Ok." Jawab Leon dengan singkat).
Tut Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak kemudian Alessandra menyimpan kembali ponselnya di saku dress nya. Alessandra membawa nampan kemudian berjalan meninggalkan pantry menuju ke arah lift.
Skip
Kini Alessandra berdiri tepat di depan pintu Leon kemudian Alessandra mengarahkan tangannya ke arah gagang pintu untuk membuka pintu tersebut dengan menggunakan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang nampan agar tidak terjatuh.
'Untung Aku punya kekuatan super kalau tidak bisa dipastikan pemilik tubuh tidak akan kuat memegang nampan yang berisi nampan dan cemilan yang kebetulan ada di pantry.' Ucap Alessandra.
"Cemilan itu milik orang kenapa Nona mengambilnya?"
"Aku sudah memberikan uang sebagai pengganti cemilan." Ucap Alessandra.
Ceklek
Alessandra membuka pintu ruang kerja milik Leon dan melihat ke dua orang tua Leon menatap dirinya.
"Maaf lama, Kak Leon kemana?" Tanya Alessandra yang tidak melihat Leon sambil masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Tidak apa-apa santai saja, Leon lagi ke kamar mandi." jawab Ibunya Leon.
Alessandra hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti kemudian berlutut di depan mereka untuk meletakkan satu persatu cangkir yang berisi dua kopi dan satu teh hangat.
"Alessandra." Panggil Ibunya Leon.
"Iya Nyonya." Jawab Alessandra sambil berdiri setelah selesai meletakkan tiga gelas cangkir.
"Duduklah dan panggil Kami dengan sebutan Mommy dan Daddy sama seperti Leon memanggil Kami." Ucap Ibunya Leon.
"Baik Mom." Jawab Alessandra patuh kemudian duduk saling berhadapan yang hanya dibatasi oleh meja.
"Apakah Kamu tahu kalau putra Kami seorang psy..." Ucap Ibunya Leon menggantungkan kalimatnya.
"Sudah tahu Mom, kalau Kak Leon seorang Psycophath." Jawab Alessandra.
"Tahu darimana?" Tanya Ayahnya Leon.
"Waktu itu Kak Leon mengatakannya kalau Kak Leon seorang Psycophath." Jawab Alessandra.
"Kamu tahukan arti dari Psycophath?" Tanya Ibunya Leon.
"Tentu saja tahu." Jawab Alessandra.
"Apakah Kamu tidak takut jika seandainya putra Kami melukaimu?" Tanya Ayahnya Leon.
"Tentu saja tidak." Jawab Alessandra.
"Kenapa tidak takut? Biasanya orang akan ketakutan jika bertemu dengan seorang Psycophath karena mereka tidak ingin tersiksa dan berakhir dengan kematian." Ucap Ayahnya Leon.
"Karena Aku mempunyai satu misi." Jawab Alessandra.
"Misi? Misi apa?" Tanya ke dua orang tua Leon dan Leon bersamaan.
Alessandra tahu kalau Leon keluar dari kamar pribadinya dan berjalan ke arah mereka hingga Leon menghentikan langkahnya untuk mendengarkan percakapan ke dua orang tuanya dengan Alessandra.
"Apa rencana misi mu?" Tanya ulang Leon sambil duduk di samping Alessandra.
"Aku ingin Kak Leon bisa menghilangkan jiwa Psycophath dan tidak lagi menyakiti orang lain, selain itu Aku sangat berharap sekali jika..." Ucap Alessandra menggantungkan kalimatnya.
"Jika ... Lanjutkan." Pinta Leon yang penasaran dengan kalimat Alessandra.
"Jika suatu saat nanti Kita akan mempunyai seorang Anak, Ayahnya tidak lagi menyiksa orang lain terlebih Aku." ucap Alessandra.
"Tentunya suamiku tidak inginkan Aku ma x ti duluan setelah Anak Kita lahir bukan?" Tanya Alessandra sambil menatap wajah tampan Leon.
Deg
Deg
Jantung Leon berdetak kencang ketika mendengar ucapan Alessandra yang benar adanya membuat Leon tidak ingin kehilangan seorang istrinya.
"Peringatan sistem ... Peringatan Sistem."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments