Alessandra
Bruk
Alessandra menatap tubuhnya dari cermin kamar mandi di mana tubuhnya penuh tanda kepemilikan membuat Alessandra berlutut dan menangis.
"Hiks... Hiks... Hiks ... Aku selalu melakukan kebaikan tanpa memandang rendah orang lain tapi kenapa balasannya seperti ini?" Tanya Alessandra sambil terisak.
"Orang yang Aku tolong malah tega membohongiku hingga akhirnya Kami melakukan hubungan suami istri." Ucap Alessandra.
Alessandra kembali berdiri tanpa memperdulikan rasa sakit pada bagian privasi nya kemudian berjalan ke arah shampoo dekat bathub untuk mengambil shampo berbentuk keramik kemudian di lempar ke arah kaca kamar mandi.
Prang
Kaca itupun pecah berhamburan kemudian Alessandra mengambil pecahan kaca yang tergeletak di lantai.
Srettttttt
Alessandra yang sangat sedih memotong urat nadi hingga darah segar keluar dari pergelangan tangannya.
"Aku tidak mau menjadi penghangat ranjang dari pria brengsek itu." Ucap Alessandra dengan nada lirih dan tidak berapa lama Alessandra tidak sadarkan diri.
"Bip ... Nona sedang terhubung."
"Sedang Membaca Ingatan."
"BIP ... Membaca Ingatan sudah selesai, semua Otoritas sudah terbuka."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Otoritas / kewenangan: sarana untuk menjamin ketaatan dengan menghindari perlunya persuasi dan argumen rasional di satu sisi serta tekanan dan paksaan di sisi lainnya. Jika “kekuasaan” merujuk pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, maka “otoritas” berarti hak untuk mempengaruhi orang lain tersebut.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Alessandra perlahan membuka matanya kemudian berdiri sambil menatap sekeliling kamar mandi. Hingga Alessandra melihat seekor kucing yang sangat imut dan menggemaskan.
"Sistem hanya bisa di lihat oleh Nona."
"Aish pemilik tubuh memotong urat nadi nya." Ucap gadis tersebut.
"Karena itulah organisasi baru mengutusmu untuk membantu Dia membalikkan nasibnya dan melawan kehidupan.
"Kamu adalah Alessandra karena suatu alasan yang tidak bisa diungkapkan."
"Kamu terikat dengan sistem wanita pendukung yang terhubung dengan ribuan dunia kecil."
"Tugasmu adalah membalikkan nasib wanita yang berkorban sia-sia, memadamkan kebencian mereka."
"Sebagai bayaran setiap kali terwujud maka bisa mendapatkan poin pencapaian yang selayaknya."
"Poin pencapaian bisa di ambil di dalam sistem, digantikan dengan peralatan dan sejauh ini tingkat keberhasilan tugasmu adalah seratus persen."
"Tidak perduli bagaimana, periksa dulu data latar belakang dunia ini saja." Ucap Alessandra.
"Ini adalah novel tentang seorang pemeran utama wanita dengan judul : Novel : Suamiku Seorang Psycophath."
"Tugasmu adalah jangan membuat calon suamimu marah dan merubah sifat jahatnya menjadi orang baik."
"Aku membaca ingatan tubuh kalau pria itu sangat jahat sekali karena sudah di tolong tapi merenggut kehormatannya di tambah menjadi penghangat ranjangnya." ucap Alessandra sambil menahan amarahnya.
"Memang benar, tapi tugasmu kali ini membuatnya sadar dan melawan musuh-musuh baik orang yang menyukai calon suami pemilik tubuh maupun musuh-musuh dari suaminya."
"Apakah tidak ada tugas lain?" Tanya Alessandra yang tidak menyukai misi ini.
"Untuk sementara ini dulu."
"Baiklah." Jawab Alessandra pasrah.
"Sekarang menghilangkan bekas luka akibat sayatan kaca setelah itu mengembalikan cermin ini ke bentuk semula." Ucap Alessandra sambil menjentikkan jarinya.
Ctak
Tiba-tiba luka sayatan pada pergelangan tangan hilang tanpa bekas begitu pula kaca yang sudah hancur berkeping-keping kembali seperti semula seperti tidak terjadi sesuatu.
"Sekarang Aku mandi setelah itu Aku memakai pakaian cantik agar diriku semakin bertambah cantik." ucap Alessandra narsis.
"Kenapa wajahmu jadi jelek?" tanya Alessandra.
"Pikir saja sendiri."
"Aku mau mandi, pergilah!" Usir Alessandra.
"Baiklah."
Kucing itupun menghilang sedangkan Alessandra membersihkan tubuhnya yang lengket hingga dua belas menit kemudian Alessandra sudah selesai mandi dan memakai jubah handuk. Alessandra keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah lemari.
"Pakaiannya tidak ada pakaian wanita masa Aku pakai pakaian pria?" Tanya Alessandra sambil melihat deretan kemeja milik Leon.
"Sistem, Aku minta pakaian dress." pinta Alessandra.
''Sistem pengganti pakaian mengalami kerusakan jadi untuk sementara tidak bisa digunakan."
"Aish ... Masa Aku hanya memakai kemeja laki-laki tanpa menggunakan dalaman sama sekali?" Tanya Alessandra dengan nada kesal.
"Untuk sementara seperti itu apalagi tenang saja di dalam mansion tidak ada pria lain hanya Tuan Leon."
Alessandra hanya terdiam hingga dirinya melihat kemeja putih tanpa mengetahui kalau itu kemeja kesayangan Leon. Alessandra memakai kemeja putih tersebut dan hanya menutupi setengah pahanya yang mulus.
"Lebih baik kemeja putih ini." Ucap Alessandra sambil mengambil kemeja putih tersebut kemudian memakainya.
"Kebesaran tapi tidak apa-apalah." ucap Alessandra sambil bercermin.
Alessandra yang merasa bosan keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ke lantai bawah. Alessandra tanpa sengaja bertemu dengan kepala pelayan dan dua orang pelayan berjalan menaiki anak tangga sambil membawa bed cover dan sprei. Mata mereka langsung membulat sempurna melihat Alessandra.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apa bedanya bed cover dan sprei?
Sebagai dua barang yang berbeda, bed cover dan sprei tentu saja ditempatkan di tempat yang berbeda. Sprei dipasang langsung di atas kasur untuk melindungi matras dari debu dan kotoran. Sementara itu, bed cover diletakkan di atas kasur yang udah dipasang sprei.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
'Kenapa wajah mereka ketakutan ketika melihatku?' Tanya Alessandra dalam hati dengan wajah bingung.
"Maaf, Nyonya mau kemana?" Tanya kepala pelayan dengan nada sopan.
"Mau ke taman belakang." Jawab Alessandra dengan nada ikut sopan.
"Maaf Nyonya, itu kemeja kesayangan Tuan Leon dan Tuan Leon melarang siapa saja memakai kemeja kesayangan Tuan Leon jadi Kami mohon Nyonya ganti pakaian" pinta kepala pelayan dengan wajah kuatir.
"Aku memakai kemeja kak Leon karena Aku tidak ada pakaian ganti karena Kak Leon menjebakku untuk tinggal di mansion ini." Jawab Alessandra sambil menundukkan kepalanya dan memasang wajah sedih.
"Maaf nyonya, untuk pakaian Nyonya ada di sebelah kamar Tuan Leon, saya akan antarkan Nyonya." Ucap kepala pelayan.
"Tidak apa - apa bibi, aku nyaman pakai kemeja ini dan jika Kak Leon menghukum ku biarkan saja." Ucap Alessandra dengan wajah masih pura-pura sedih.
"Oh iya bibi, panggillah Alessandra karena aku dan tuan belum menikah terlebih aku benar-benar tidak nyaman mendengarnya." ucap Alessandra mengalihkan pembicaraan sambil masih menundukkan kepalanya.
"Maaf nyonya, Bibi tetap tidak berani hanya memanggil nama." ucap kepala pelayan agak terkejut mendengar kalau majikannya ternyata belum menikah karena dirinya mengira Alessandra dan Leon sudah menikah.
"Terserah bibi saja, sekarang di mana taman belakang?" tanya Alessandra mengulangi perkataannya.
"Maaf nyonya, ada di sebelah kanan dan bibi mohon gantilah kemeja yang Nona pakai nanti bibi takut terkena hukuman." ucap kepala pelayan sambil memohon pada Alessandra.
"Baiklah Bi." Ucap Alessandra sambil tersenyum.
'Sebenarnya Aku juga tidak nyaman karena hanya memakai kemeja.' Sambung Alessandra dalam hati.
Alessandra mengikuti langkah kepala pelayan untuk mengganti kemeja. Hingga lima belas menit kemudian Alessandra sudah mengganti pakaiannya menjadi dress berikut sudah memakai pakaian dalam yang menutupi dua gunung kembar dan bagian privasinya.
Alessandra berjalan ke arah taman belakang setelah sepuluh menit berada di taman belakang Alessandra mulai merasa bosan. Alessandra berkeliling mengelilingi mansion milik Leon yang sangat luas. Semua pelayan dan kepala bodyguard menunduk hormat dan di balas dengan senyuman Alessandra.
"Di samping mansion ada seorang pria jahat yang ingin mencelakai pemilik tubuh tapi diselamatkan oleh Tuan Leon. Tugasmu membalikkan keadaan Nona menyelamatkan Tuan Leon agar Tuan Leon mempunyai kesan baik."
"Bagaimana kalau Tuan Leon di tembak dulu baru Aku selamatkan?" Tanya Alessandra.
"Lakukan apa yang diperintahkan oleh sistem."
"Baiklah." Jawab Alessandra pasrah.
Alessandra melihat sekeliling tempat tersebut hingga Alessandra melihat sebuah rumah di samping mansion pintu rumah itu tertutup.
Perlahan Alessandra membuka pintu tersebut dan melihat seorang pria paruh baya yang mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya sedang duduk dan terikat dengan ke dua kaki dan ke dua tangannya. Pria itu menatap sendu ke arah Alessandra membuat Alessandra pura-pura menatapnya dengan penuh kasihan.
'Dalam alur novelnya di mana pemilik tubuh berusaha menyelamatkan si Tua Bangka ini tapi malah mencelakai pemilik tubuh dan Tuan Leon menyelamatkan pemilik tubuh dengan membiarkan dirinya terluka.' Ucap Alessandra dalam hati.
'Pemilik tubuh merasa hutang budi dan akhirnya tidak bisa pergi meninggalkan Tuan Leon. Tapi sekarang alur novelnya akan Aku buat berbeda.' Ucap Alessandra dalam hati.
"Tolong lepaskan aku, badanku sangat sakit dan aku sangat lapar." Ucap pria paruh baya tersebut.
"Tolong aku Nona." Sambung pria paruh baya tersebut dengan wajah memelas.
"Actingnya sangat bagus."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Frando Wijaya
seharusny musnahkn aja 😒💢
2024-08-25
1
青薇🍾⃝ʀͩʏᷞᴜͧᴋᷠᴜͣ
seruuu
2023-10-24
0
nizham muafa
Hadir
2023-05-25
0