"Di dalam cerita novel pria paruh baya itu ingin menembak pemilik tubuh namun Tuan Leon yang melihat pemilik tubuh dalam bahaya menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya hal itu membuat Leon yang terkena luka tembak."
"Tugas mu adalah menghukum pria itu agar Tuan Leon dan pemilik tubuh tidak terkena luka tembak."
"Jangan coba - coba kamu melukai orang yang aku cintai." ucap Leon sambil menarik tangan Alessandra.
Leon menjadikan tubuhnya sebagai tamengnya agar Alessandra tidak tertembak. Alessandra kini berada di belakang punggung Leon kemudian Leon menatap tajam ke arah pria paruh baya itu.
"Oh gadis ini yang tuan cintai? baguslah mungkin dengan kematian gadis ini tuan akan merasakan apa itu arti dari kata kehilangan." ucap pria paruh baya itu dan mengarahkan pistol itu ke arah kening Alessandra yang berada di belakang punggung Leon.
"Aku sudah menolongmu, apakah ini balasanmu?" tanya Alessandra dengan wajah pura-pura kecewa sambil mengalihkan pandangannya ke arah pria paruh baya itu.
"Salahmu nona kenapa menolongku." ucap pria paruh baya itu dengan tersenyum devil.
Dor
"Akhhhhhhhh." teriak Leon.
"Kak Leon." panggil Alessandra sambil menahan tubuh Leon agar tidak terjatuh.
"Pergilah." ucap Leon dengan nada lirih sambil menahan rasa sakit dipunggungnya bersamaan mengeluarkan darah segar akibat terkena luka tembak.
"Tidak aku tidak mau." Ucap Alessandra sambil memeluk Leon agar tidak terjatuh
"Bukankah kamu ingin bebas, aku akan membebaskan dirimu dan maafkan aku yang sudah merusak dirimu." ucap Leon sambil menahan sakit dipunggungnya karena mengeluarkan darah segar.
"Aku... aku.." ucap Alessandra menggantungkan kalimatnya.
"Peringatan sistem, hukum pria jahat itu dan selamatkan Tuan Leon."
"Ya, Aku tahu." Jawab Alessandra.
"Pergilah!" usir Leon kembali.
Alessandra pura-pura menggeleng - gelengkan kepalanya dan tidak menuruti keinginan Leon hanya air mata buaya yang tidak berhenti keluar. Pria paruh baya tersebut melihat Leon tertembak membuat dirinya tersenyum puas.
"Aku tidak ingin kamu terluka." lirih Leon sambil memandang sendu Alessandra.
"Jangan kuatir kalian berdua pasti akan mati di tanganku, hahahaha.." tawa jahat pria paruh baya tersebut.
"Cintamu terlalu buta Tuan Leon ? ternyata Tuan Leon lebih memilih terluka daripada gadis yang Tuan cintai. Sekarang terimalah kematianmu Tuan Leon ." ucap pria paruh baya itu menodongkan pistol ke arah jantung Leon kemudian menarik pelatuknya.
Dor
"Akhhhhhhhh." Teriak pria paruh baya tersebut.
Grep
Tangan kiri Alessandra memeluk tubuh Leon sedangkan tangan kanannya menahan tangan pria paruh baya itu kemudian menekuk tangan pria paruh baya itu kemudian menembak dada pria tersebut.
Bruk
Peluru tersebut tembus ke jantung pria tersebut membuat pria tersebut berteriak dan tidak berapa lama pria paruh baya itupun meninggal di tempat.
"Tuan, maafkan saya terlambat." ucap asisten pribadi Leon yang tiba-tiba datang dan berjalan mendekati Leon.
"Tidak apa-apa." Jawab Leon.
"Maaf nyonya, saya akan angkat Tuan Leon ." ucap asisten pribadi Leon .
Alessandra hanya menganggukkan kepalanya dan asisten tersebut mengangkat tubuh Leon bersama salah satu bodyguard Leon menuju ke garasi mobil milik Leon dan diikuti oleh Alessandra menuju ke rumah sakit.
Asisten pribadi Leon mengendarai mobil dan disamping pengemudi duduk bodyguard Leon sedangkan Leon berbaring di kursi belakang pengemudi dengan menggunakan ke dua paha Alessandra sebagai bantalannya.
Alessandra mengusap kepala Leon dengan tak henti - hentinya mengeluarkan air mata buayanya. Leon mengarahkan tangannya ke wajah Alessandra untuk menghapus air mata Alessandra.
Alessandra memegang tangan Leon kemudian mengecup punggung tangan Leon. Apa yang dilakukan oleh Alessandra membuat hati Leon sangat tersentuh dengan perlakuan Alessandra.
"Jangan menangis, aku pasti sembuh." ucap Leon lirih sambil menahan rasa sakit di punggungnya.
Alessandra hanya tersenyum namun terlihat jelas wajahnya sangat kuatir membuat Alessandra tidak membalas ucapan Leon .
Sampai di rumah sakit Leon di bawa ke ruangan operasi untuk mengambil peluru yang bersarang di punggung Leon. Sedangkan Asisten pribadi Leon dan Alessandra menunggu di luar.
"Nyonya, saya ingin membeli minuman di kantin, nyonya mau pesan apa?" Tanya asisten pribadi Leon menawarkan sesuatu ke Alessandra.
"Aku ingin meminum susu coklat hangat. Maaf kalau merepotkan Kakak." ucap Alessandra ramah.
"Saya tidak merasa direpotkan dan Maaf nyonya jangan panggil saya Kakak tapi panggil saja dengan sebutan Hans." ucap Hans sambil memperkenalkan dirinya.
"Baik Hans." Jawab Alessandra sambil tersenyum.
Hans pun berjalan meninggalkan Alessandra seorang diri menuju ke arah kantin sedangkan bodyguard berjaga tidak jauh dari Alessandra.
"Kenapa Nona, membiarkan Tuan Leon tertembak?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Aprilia G. De Obelia
Ini maksudnya dia itu dokter psikiater atau manajer keuangan, sih?
2023-05-28
0
nizham muafa
belum konek nich sma alur ceritanya
2023-05-25
0
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2023-05-25
1