Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan dimana Leon duduk di meja makan sambil menikmati sarapan pagi.
"Kenapa rasanya beda ya?" tanya Leon pada dirinya sendiri.
"Bibi." panggil Leon.
"Iya tuan." jawab kepala pelayan dengan wajah pucat pasi.
'Aduh alamat kena hukuman.' Ucap kepala pelayan dalam hati.
"Siapa yang masak nasi goreng seafood ini?" tanya Leon.
"Maaf tuan, nyonya yang buat." Jawab kepala pelayan dengan tubuh gemetaran.
"Pantas saja rasanya lebih enak." ucap Leon sambil mengibaskan tangannya ke arah kepala pelayan tanda untuk pergi kemudian Leon melanjutkan makanannya.
'Beruntungnya Aku bisa menikah dengan Alessandra.' sambung Leon dalam hati.
"Baik tuan." Jawab kepala pelayan sambil meninggalkan Leon menikmati sarapan pagi.
Hatinya merasa sangat lega karena ternyata Leon sangat menyukai masakan Alessandra.
'Alessandra sangat sempurna dan sangat cantik untuk menjadi istriku dan bisa saja Alessandra tertarik dengan pria lain karena itu Aku tidak akan mengijinkan istriku untuk bekerja.' Ucap Leon dalam hati dengan posesif.
Rasa takut Leon karena takut di tinggal oleh Alesandra membuat Leon mengurung Alessandra agar tidak ada pria lain yang mendekati Alessandra.
Lima belas menit kemudian Leon sudah selesai makan kemudian Leon memanggil kepala pelayan untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Alessandra.
Selesai mengatakan hal itu Leon turun dari kursi makan dan berjalan ke arah pintu utama menuju ke garasi mobil.
Kini Leon berada di dalam mobil dan duduk di belakang pengemudi. Sedangkan Hans yang setia sudah duduk di kursi pengemudi.
"Maaf tuan, nyonya kok tidak kelihatan?" tanya Hans penasaran.
"Alessandra tidur." Jawab Leon dengan nada santai.
"Jam segini masih tidur?" tanya Hans dengan wajah terkejut.
"Sebenarnya Alessandra sudah bangun dan sudah masak nasi goreng seafood rasanya sangat enak sekali sampai aku nambah dua piring." Jawab Leon sambil tersenyum bahagia.
"Lalu kenapa nyonya tidur lagi?" tanya Hans penasaran plus kepo.
"Aku sengaja melakukan kegiatan suami istri agar dirinya sangat kelelahan dengan begitu Alessandra tidak akan pergi kerja." Jawab Leon dengan jujur.
"Kalau nyonya siangnya kerja bagaimana?" tanya Hans penasaran.
"Aku akan memintanya untuk mengantar makan siang ke kantor dan menemaniku di kantor dan aku buat kelelahan lagi." ucap Leon sambil tersenyum devil.
"Kenapa tuan tidak terus terang saja kalau tuan sangat keberatan kalau nyonya kerja?" Tanya Hans penasaran.
"Bagaimana surat perjanjiannya? bukankah di tulis kalau Alessandra boleh bekerja." Ucap Leon yang sebenarnya tidak rela jika istrinya bekerja.
"Maaf Tuan, sebenarnya saya belum menambahkan permintaan Nyonya Leon, apakah nanti saya ketik tuan?" tanya Hans.
"Tidak usah di ketik, nanti aku akan mengatakan padanya." Jawab Leon yang ingin memiliki Alessandra seutuhnya.
"Baik tuan." ucap Hans patuh.
Tidak terasa mereka sudah sampai di perusahaan miliknya yang dirintis dari nol hingga perusahaannya berkembang pesat bahkan memiliki beberapa perusahaan di luar negri.
Selain itu Leon juga memiliki perusahaan lain yang diberikan oleh orang tuanya dan terkadang Leo datang untuk mengetahui kondisi perusahaan.
"Selamat Pagi Tuan Muda Leon dan Tuan Hans."
"Selamat Pagi Tuan."
Semua pegawai kantor menyapa Leon dan Hans tapi Leon dan Hans berjalan dengan angkuh tanpa membalas sapaan para anak buahnya.
Kini Leon berada di ruangan khusus CEO di mana Leon mengerjakan dokumen yang menumpuk. Hingga tidak terasa sudah jam sepuluh siang Leon menghubungi mansion.
"Hallo, kediaman Tuan Leon." ucap kepala pelayan dengan nada sopan.
"Bi, Nyonya Leon sudah bangun?" tanya Leon.
"Sudah tuan dan sedang bersiap - siap ingin pergi kerja." ucap kepala pelayan.
"Panggil dia bi!" perintah Leon.
"Baik tuan." Jawab kepala pelayan.
hening
hening
hening
"Hallo sayang, ada apa?" tanya Alessandra dengan nada lembut.
deg
deg
Jantung Leon berdetak kencang mendengar suara lembut istrinya tapi berusaha ditepisnya.
"Kata bibi kamu mau pergi kerja?" tanya Leon dengan nada galak.
"Betul sekali aku ingin bekerja, bukannya di surat perjanjian sudah tertulis?" tanya Alessandra dengan nada pura-pura bingung.
'Ingin rasanya merubah Kak Leon jadi kutu lalu ku pites.' Ucap Alessandra dengan nada kesal namun dalam hati.
"Bisa saja kalau Nona mau."
'"Benarkah? Kalau begitu rubahlah Kak Leon menjadi kutu." Ucap Alessandra.
"Tapi poin Nona akan hangus tanpa sisa sedikitpun."
"Lho kok hangus?" tanya Alessandra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments