"Aku tahu dan hal ini yang paling aku sukai." Ucap Alessandra sambil tersenyum menyeringai.
"Senyuman Nona sangat menakutkan."
Alessandra hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan sistem hingga di depan pintu lift Alessandra menekan tombol lift.
Ting
Pintu lift terbuka Alessandra masuk ke dalam ruang persegi empat tersebut kemudian menekan tombol lantai tiga puluh sembilan.
Ting
Pintu lift terbuka Alessandra berjalan keluar dari ruang persegi empat tersebut kemudian berjalan ke ruangan khusus pantri khusus buat orang - orang jabatan penting.
Alessandra mengambil tiga gelas cangkir untuk membuat dua kopi hitam dan satu teh sesuai permintaan Leon.
Setelah selesai membuat dua kopi dan satu teh Alessandra meletakkannya di nampan kemudian bersiap untuk berjalan menuju ke arah lift.
"Di dalam cerita pemilik tubuh baru beberapa langkah pemilik tubuh sengaja di tabrak oleh dua orang karyawati kemudian datang lagi dua orang karyawati."
Alessandra hanya menganggukkan kepalanya hingga dirinya melihat dua orang karyawati berjalan ke arah dirinya membuat Alessandra tersenyum menyeringai.
"Peringatan sistem, ke dua gadis itu akan bersiap menabrak Nona."
Alessandra tetap berjalan ke arah mereka tanpa menjawab ucapan sistem hingga terjadi sesuatu yang tidak mereka duga sama sekali kecuali Alessandra.
"Kecoa!" Teriak Alessandra tiba-tiba.
Sambil berteriak Alessandra dengan sengaja melemparkan nampan tersebut ke arah mereka berdua sambil memundurkan tubuhnya dengan wajah pura-pura ketakutan.
Prang
Nampan yang sengaja di lempar kan oleh Alessandra di mana ada tiga gelas cangkir yang berisi dua kopi hitam yang sangat panas dan satu teh yang juga sangat panas mengenai tubuh mereka berdua dan langsung nampan, tiga cangkir dan tatakan cangkir tersebut jatuh berhamburan di lantai.
"Akhhhhhhhh.... Panas...!" teriak ke dua karyawaty tersebut bersamaan.
Akibatnya mengenai tubuh ke dua karyawati tersebut membuat ke dua gadis tersebut berteriak kesakitan sekaligus kepanasan secara bersamaan.
Selain itu tiga cangkir dan tiga tatakan cangkir jatuh berhamburan dan pecah berkeping-keping hingga melukai tubuh dan tangan salah satu anggota tubuh ke dua gadis tersebut hingga darah segar keluar dari tubuh dan tangan mereka.
"Maaf, Aku tidak sengaja karena tadi ada kecoa di sana." Ucap Alessandra pura-pura merasa bersalah.
"Kamu pasti sengajakan?" Tanya gadis pertama dengan nada satu oktaf sambil meniup lengannya yang terkena siramman air panas.
'Betul sekali, memang enak kena air panas.' Ucap Alessandra dalam hati yang membalas perbuatan mereka berdua terhadap pemilik tubuh.
"Kamu itu seharusnya di lantai lima khusus untuk pegawai rendahan!" sambung gadis ke dua dengan nada satu oktaf.
"Maaf, saya tadi di suruh tuan Leon untuk membuat dua kopi dan satu teh di lantai tiga puluh sembilan." ucap Alessandra sambil menundukkan kepalanya.
"Cih ... Apa kamu simpanan tuan Leon? Jangan mimpi ya bisa mendapatkan tuan Leon." hina gadis ke dua.
"Hei, lihat lehernya ada tanda merah, kamu di bayar berapa sama tuan Leon!" hina gadis pertama.
"Dasar wanita murahan!!!" bentak gadis ke dua sambil menahan amarahnya.
"Dasar ja x lang!!!" bentak gadis pertama
"Kalian mengatakan itu padaku sebenarnya mengatakan pada dirinya sendiri? Apa jangan-jangan kalian itu sebenarnya mempunyai banyak nama sebutan yaitu : wanita murahan, wanita tidak punya rasa malu, wanita ja x lang, wanita muka tembok dan apalagi ya?" Tanya Alessandra sambil pura-pura berpikir.
"Kurang aj*r!" teriak ke dua gadis tersebut sambil berjalan ke arah Alessandra tanpa memperdulikan rasa sakit pada anggota tubuhnya.
Plak
Plak
Alessandra yang tahu akan dikeroyok dengan gerakan cepat menampar ke dua mulut gadis tersebut secara bergantian.
"Itu hukuman pertama buat kalian karena tidak bisa menjaga mulut kalian untuk mengatakan yang lebih sopan." Ucap Alessandra sambil tersenyum menyeringai ke arah mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments