Alessandra terpaksa mandi lagi karena pakaian yang dikenakannya bau masakan. Singkat cerita kini Alessandra sudah memakai dress, sepatu dan tas di mana semua dibelikan oleh Leon.
Setelah selesai berdandan Alessandra turun dan membawa kotak makanan untuk di bawa ke kantor suaminya. Alessandra di antar oleh sopir menuju ke kantor suaminya.
"Maaf pak saya baru ingat, suamiku bekerja sebagai apa? karena suamiku tidak cerita." ucap Alessandra pura-pura tidak tahu apa-apa tentang identitas suaminya.
"Tuan bekerja sebagai CEO pemilik perusahaan PT Leon Internasional Alexander Rey Cooperation." jawab sopir tersebut.
"Terima kasih pak." ucap Alessandra dengan ramah.
"Sama - sama nyonya." jawab sopir.
'Nyonya sangat berbeda tidak seperti wanita di luaran sana yang sombong dan tidak menghargai orang lain. Semoga saja Nyonya bisa mengubah sifat Tuan Muda Leon.' Sambung sopir tersebut dalam hati.
'Tentu saja, sesuai misiku yaitu merubah sifat Kak Leon yang sangat jahat menjadi pria baik.' Ucap Alessandra dalam hati.
Tidak berapa lama merekapun suda sampai kemudian Alessandra turun dari mobil.
"Terima kasih pak." ucap Alessandra dengan nada ramah.
"Sama-sama Nyonya." Ucap bodyguard tersebut yang merangkap sebagai sopir sambil turun dari mobil kemudian membuka pintu belakang pengemudi.
"Terima kasih." Ucap Alessandra sambil turun dari mobil.
"Sama-sama Nyonya." Jawab bodyguard tersebut sambil menutup pintu mobil belakang pengemudi.
"Takutnya lama jadi lebih baik aku di tinggal saja pak." Ucap Alessandra.
"Baik nyonya." Jawab sopir yang juga ikut ramah sejak pertama Alessandra ramah padanya.
Alessandra berjalan menuju ke lobby dan menemui bagian resepsionis.
"Siang Kak." panggil Alessandra dengan ramah.
"Ya siang, mau bertemu dengan siapa?" tanya resepsionis dengan ramah juga.
"Saya ingin bertemu dengan su.. eh maksudku bertemu dengan tuan Leon." Jawab Alessandra sambil tersenyum.
'Mengikuti alur cerita kalau suami pemilik tubuh tidak mengakui pemilik tubuh sebagai istrinya.' ucap Alessandra dalam hati.
Entah kenapa hati Alessandra sangat sedih dirinya tidak diakui sebagai istrinya membuat Alessandra menahan agar air matanya tidak keluar.
'Kenapa rasanya Aku ingin menangis? Apakah ini perasaan pemilik tubuh di mana suaminya tidak mengakui pemilik tubuh sebagai istrinya?' Tanya Alessandra dalam hati.
"Apakah nona sudah ada janji dengan tuan Leon?" tanya resepsionis dengan ramah.
"Sudah, Tuan Leon mengatakan meminta ku untuk mengantar makan siang." Jawab Alessandra ramah.
"Siapa nama nona?" tanya resepsionis lagi.
"Alessandra." Jawab Alessandra sambil tersenyum.
"Sebentar ya nona, silahkan nona duduk di lobby." ucap resepsionis
"Baiklah." jawab Alessandra singkat.
Alessandra duduk di sofa yang berada di lobby sambil menatap perusahaan milik Leon yang sangat besar dan banyak karyawati yang berpakaian seksi.
'Aku heran dengan Kak Leon kenapa karyawati cantik sebanyak ini dan sangat seksi kenapa memilih pemilik tubuh?' Tanya Alessandra dalam hati.
"Karena pemilik tubuh sangat spesial di mata Tuan Leon karena itulah memilih pemilik tubuh."
"Spesial apanya? Yang ada martabak spesial pakai telur. Kalau memang menyukainya seharusnya tidak menyiksanya." Ucap Alessandra dengan nada kesal.
Alessandra tidak suka melihat seorang pria menyiksa wanita terlebih pria itu mengatakan cinta tapi nyatanya sangat suka menyiksa wanita yang disukainya.
"Itu adalah tugas Nona agar Tuan Leon benar - benar setulus hati mencintai pemilik hati dan bisa menghilangkan jiwa psychophatnya.''
Alessandra hanya terdiam hingga dua menit kemudian datang sepasang suami istri berjalan memasuki lobby dan banyak orang yang menghormati sepasang suami istri tersebut.
Sepasang suami istri tersebut melirik sekilas ke arah Alessandra membuat Alessandra menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Wanita cantik tersebut hanya tersenyum kemudian berjalan mengikuti langkah suaminya menuju ke arah lift khusus petinggi.
"Mereka orang tua Tuan Leon."
"Aku tahu, apa Aku temui Mereka saja?" Tanya Alessandra.
"Tidak perlu, sebentar lagi resepsionis menemui Nona."
Sesuai apa yang dikatakan oleh sistem seorang resepsionis tiba-tiba berjalan ke arah Alessandra membuat Alessandra berdiri sambil tersenyum ramah.
"Maaf nona silahkan naik ke lantai empat puluh delapan dan nona belok kanan di tempat itulah ruangan CEO." ucap resepsionis dengan ramah.
"Baik. Terima kasih." jawab Alessandra tersenyum sambil berdiri dari kursinya.
"Sama - sama nona." jawab resepsionis ramah sambil tersenyum dan meninggalkan Alessandra.
Alessandra berjalan menuju lift menuju lantai empat puluh delapan. Sampai di lantai empat puluh delapan Alessandra belok kanan dan melihat ada tulisan CEO.
Alessandra pun mengarahkan tangannya ke arah pintu untuk mengetuk pintu namun terdengar suara bentakan seorang pria.
"Daddy dengar kamu sudah menikah? Kenapa menikahnya diam-diam!" Teriak pria tersebut.
"Maaf Dad, Mom. Leon tidak mengatakan ke Mommy dan Daddy karena Leon belum mencintai wanita itu." Ucap Leon yang bertentangan dengan kata hatinya.
"Ketika pemilik tubuh mendengar ucapan Tuan Leon membuat pemilik tubuh hatinya sangat sakit padahal sebenarnya Tuan Leon di hatinya yang paling dalam mencintai pemilik Tubuh."
"Betul sekali saking cintanya pemilik tubuh di siksa luar dalam." ucap Alessandra.
"Betul sekali di siksa baik hatinya maupun secara fisik."
"Kalau tidak mencintainya, kenapa kamu menikah dengan wanita itu?" Tanya pria itu yang tidak lain adalah Ayahnya Leon.
"Apakah dia wanita murahan?" Tanya Ibunya Leon.
"Leon menikah dengannya karena Leon mengambil harta berharga yang selama ini di jaga nya." Jawab Leon menjelaskan yang masih bertentangan dengan kata hatinya.
Entah kenapa hati Leon sangat sakit ketika mengatakan hal itu tapi berusaha untuk ditepisnya.
"Tapi kan Kamu tidak perlu menikah dengannya, cukup kasih uang dan Daddy yakin wanita itu pasti mau menerimanya." ucap Ayahnya Leon.
"Betul kata Daddy, kalau dia wanita murahan pasti mau menerimanya." Sambung Ibunya Leon.
Tok
Tok
Tok
Sesuai alur cerita Alessandra yang tidak tahan harga dirinya di injak-injak oleh Leon dan juga oleh ke dua orang tua Leon membuat Alessandra mengetuk pintu sebanyak tiga kali.
"Masuk." Jawab Leon.
ceklek
Alessandra membuka pintu dan melihat suaminya sedang berbicara dengan sepasang suami istri yang tadi di lihatnya.
"Selamat siang Tuan - Tuan dan Nyonya, maaf mengganggu." Ucap Alessandra sambil tersenyum.
"Maaf Tuan Leon, ini pesanan Tuan." Sambung Alessandra sambil meletakkan paper bag kemudian menatap ke arah suaminya dan beralih ke dua orang tua Leon secara bergantian sambil masih tersenyum.
Deg
Jantung Leon berdetak kencang ketika mendengar ucapan istrinya yang memanggil dirinya Tuan Leon dan entah kenapa hatinya sangat sakit.
"Maaf, jangan memarahi Tuan Leon karena yang patut di marahi adalah saya karena sayalah yang meminta Tuan Leon untuk menikah. Jika hubungan kami memang tidak direstui, aku akan pergi menjauh dari kehidupan Tuan Leon." Sambung Alessandra dengan menggunakan bahasa formal.
Sambil berbicara Alessandra melepaskan kalung, gelang dan sepasang anting.
"Tuan Leon, ini aku kembalikan semua yang Tuan Leon berikan termasuk tas mahal ini." Ucap Alessandra sambil meletakkan semuanya di atas meja Leon.
Selesai melakukan hal itu Alessandra membalikkan badannya dan bersiap berjalan menuju ke arah pintu.
Grep
"Maafkan kami, kalau kami salah sangka karena kami pikir kalau wanita pilihan putra kami adalah bukan wanita baik-baik." Ucap Ibunya Leon menjelaskan sambil berdiri dan berjalan ke arah Alessandra untuk menahan tangan Alessandra agar tidak pergi.
Leon yang melihat Alessandra pergi membuat Leon berdiri untuk menahan tangan Alessandra namun membatalkannya karena sudah keduluan oleh Ibunya Leon membuat Leon kembali duduk di kursi kebesarannya. Alessandra menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa Nyonya dan maaf kalau saya bukan menantu yang baik. Semoga Tuan Leon menemukan wanita yang sempurna." Ucap Alessandra sambil tersenyum tulus.
"Bagi kami, kamu wanita yang sempurna untuk putra kami dan maafkan perkataan kami." Ucap Ibunya Leon yang merasa bersalah karena ternyata Alessandra adalah wanita baik-baik.
"Daddy tidak mau tahu kalian harus menikah secara besar-besaran." Ucap Ayahnya Leon tiba-tiba.
"Baik Dad." Jawab Leon yang tidak bisa menolak permintaan Ayahnya Leon.
Ketika Alessandra ingin mengatakan sesuatu Leon menatapnya dengan tatapan tajam membuat Alessandra diam.
"Siapkan minuman untuk orang tuaku." Ucap Leon mengalihkan pembicaraan.
"Baik Tu ..." Ucapan Alessandra terhenti ketika mendapatkan tatapan tajam dari Leon membuat Alessandra pura-pura menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
"Baik Sayang." Jawab Alessandra sambil tersenyum manis namun dalam hatinya ingin sekali mencolok matanya.
"Kamu pergi ke lantai tiga puluh sembilan di sana ada ruangan khusus pantri khusus buat orang - orang jabatan penting." ucap Leon.
"Siapkan dua kopi hitam dan satu teh hangat dan jangan terlalu manis." Sambung Leon.
Alessandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian menunduk hormat ke arah orang tua Leo kemudian berjalan meninggalkan mereka bertiga menuju ke arah lift.
"Leon, Mommy minta jangan bersikap Arogant sama istrimu." Ucap Ibunya Leon berusaha menasehati putra semata wayangnya.
"Leon, bersikap biasa saja Mom." Jawab Leon merasa tidak bersalah.
"Memang benar kamu bersikap biasa tapi bagi yang melihatnya kamu arogant dan tidak bisa berbicara dengan lembut karena sifat mu sama seperti Daddy sebelum ketemu Mommy." Ucap Ibunya Leon sambil menatap putranya dengan tatapan tajam.
"Kok Daddy di bawa-bawa Mom?" Tanya suaminya dengan nada protes.
"Daddy tidak ingat waktu sahabat Mommy ingin ngajak kenalan sama Daddy? Daddy sombong banget sampai Mommy sebal sama Daddy." Jawab istrinya.
"Habis sahabat Mommy bikin Daddy kesal, sudah tahu Daddy tidak suka masih saja ngejar-ngejar." Ucap suaminya.
"Tapi kan bisa bilang baik-baik bukannya di bentak." Ucap istrinya.
Cup
"Baiklah mulai sekarang dan seterusnya Daddy akan berubah karena Daddy sangat mencintai Mommy." ucap suaminya kemudian mengecup bibir istrinya dengan singkat
"Mommy juga sangat mencintai Daddy." ucap istrinya.
"Mommy dan Daddy kalau bermesraan jangan di kantor Leon." Protes Leon.
"Mommy dan Daddy belum menghukum mu karena kamu menikah secara diam-diam." Ucap Ayahnya Leon dengan nada kesal sambil menatap tajam ke arah putranya.
Awalnya Ayahnya Leon menatap putranya dengan tatapan menyeramkan namun ketika berbicara dengan istrinya tatapan matanya sangat teduh dan siapa saja bisa jatuh cinta tapi kini tatapannya kembali menyeramkan.
Tatapan yang menyeramkan buat Leon tidak takut tapi Leon tidak berani membantah karena Leon sangat menghormati ke dua orang tuanya terlebih Ayahnya Leon hanya menatapnya menyeramkan saja namun dalam hatinya sangat baik.
Berbeda jika dengan musuhnya tatapannya lebih menyeramkan membuat siapa saja yang melihatnya sangat menakutkan.
"Betul Dad, kita harus menghukum Leon." Sambung istrinya sambil menatap tajam ke arah putra semata wayangnya.
"Aish Mommy dan Daddy senangnya menghukum Leon." Ucap Leon dengan wajah cemberut.
"Biarin." Jawab ke dua orang tuanya bersamaan.
Leon hanya bisa menatap orang tuanya dengan tatapan sebal sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Leon, pesan Mommy jangan sakiti Alessandra karena Mommy merasa Alessandra wanita baik-baik. Jika kamu sakiti Alessandra yang ada kamu akan menyesal jika Alessandra pergi selamanya." Ucap Ibunya Leon dengan wajah serius.
"Apa yang dikatakan Mommy benar adanya, jadi dengarkan nasehat Mommy sebelum kamu benar-benar menyesali nya ketika Alessandra pergi dari kehidupanmu." Sambung Ayahnya Leon.
Ayahnya Leon mengatakan hal itu karena dirinya hampir kehilangan istrinya dan dirinya tidak ingin kejadian hal itu dialami oleh putra semata wayangnya.
"Baik Dad, Mom." Jawab Leon patuh.
'Jika dia pergi aku akan mencarinya sampai ke ujung dunia sekalipun kemudian mengikatnya agar dia tidak bisa pergi lagi.' Sambung Leon dalam hati.
"Baguslah, kalau kamu menuruti pesan Mommy dan Daddy." Ucap Ibunya Leon.
"Leon, ingatlah pesan Daddy baik-baik jika kamu menyakitinya hingga membuat Alessandra meninggal di saat itu pulalah kamu baru menyadari kalau Alessandra akan meninggalkan dirimu selama-lamanya dan kamu baru menyesali apa yang telah kamu lakukan namun semuanya sudah terlambat." Ucap Ayahnya Leon yang bisa menebak jalan pikiran putra semata wayangnya.
"Di saat wanita kuat dia akan kuat namun di saat dirinya rapuh dan tidak bisa menahan rasa kesedihan karena sikap suaminya yang Arogant terlebih sering menyiksanya bisa saja wanita itu pergi menjauh atau pergi untuk selama-lamanya dalam arti bunuh diri. Jika itu terjadi jangan pernah kamu menangis atau menyesal atas apa yang kamu lakukan karena sudah terlambat." sambung Ibunya Leon yang juga bisa menebak apa yang dipikirkan oleh putranya.
Deg
Jantung Leon berdetak kencang dan dalam hatinya jangan sampai Alessandra melakukan hal itu.
Selesai mengatakan hal itu ke dua orang tuanya berbicara dengan topik yang berbeda karena mereka yakin Leon pasti mendengarkan dan mengikuti pesan ke dua orang tuanya.
xxxxxxxxxx
Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Alessandra berjalan ke arah lift menuju ke pantry untuk membuatkan tiga minuman dua kopi dan satu teh.
"Peringatan sebentar lagi Nona akan bertemu dengan empat pemeran Antagonis."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2023-05-26
0