"Karena Nona telah membuat pemeran utama meninggal dunia."
"Aish nyebelin banget." Ucap Alessandra dengan nada kesal.
"Jadi bagaimana setuju Tuan Leon menjadi kutu?"
"Tidak jadi." Jawab Alessandra.
"Ok."
"Memang benar tapi Aku berubah pikiran, aku ingin kamu mengantar makanan siang." ucap Leon dengan nada tegas.
"Tapi bukannya Tuan sudah menyetujui dan di tulis di surat perjanjian?" Tanya Alessandra yang mengikuti alur cerita.
"Aku tidak suka penolakan, turuti atau kamu menerima hukuman." ancam Leon dengan nada mulai tinggi karena dirinya sangat kesal dengan Alessandra yang tidak menuruti dirinya terlebih memanggil dirinya dengan sebutan Tuan.
Alessandra menghembuskan nafasnya dengan kasar sambil memejamkan matanya untuk menahan rasa amarahnya setelah agak tenang Alessandra pun akhirnya mengalah dan menuruti keinginan suaminya.
"Nona, kenapa mengikuti alur cerita? menjadi istri pemberontak? Tuan Leon sudah mulai jatuh cinta dengan pemilik tubuh tapi sekarang Tuan Leon sangat marah karena Nona tidak menuruti keinginan Tuan Leon."
"Iya... Iya ..." Ucap Alessandra dengan nada kesal.
Sebenarnya Alessandra malas untuk meneruskan misinya pasalnya dirinya tidak diijinkan untuk menyiksa Leon, pria arogant dan sangat suka menyiksa orang lain terlebih ke pemilik tubuh.
"Baiklah sayang, Aku akan buatkan makanan siang untuk suamiku tercinta dan yang paling tampan." Ucap Alessandra.
"Sayangku harap bersabar untuk menunggu makanan datang." ucap Alessandra kemudian menjulurkan lidahnya meledek Leon sambil memutar bola mata hitamnya ke atas menahan rasa kesal.
Setelah selesai melakukan hal itu Alessandra bersiap-siap menjauhkan teleponnya dari telinganya karena Alessandra tahu kalau sebentar lagi dirinya mendengar teriakan Leon yang sangat menggelegar mirip ketika hujan petir membuat telinganya nanti berdengung.
"Alessandra!" teriak Leon dengan suara menggelegar.
Ketika Leon bersiap untuk berteriak Alessandra menjauhkan ponselnya sambil menutup telinganya.
"Ada apa sayang kok teriak - teriak? bukannya aku sudah menuruti keinginan suamiku yang sangat tampan." tanya Alessandra pura-pura polos sambil menjulurkan lidahnya dan memutar bola mata hitamnya ke atas kembali.
"Alessandra, apakah lidahmu mau aku tarik dan juga ke dua bola matamu aku congkel untuk Aku jadikan koleksiku?" tanya Leon dengan nada kesal.
"Maksudnya?" tanya Alessandra dengan wajah polos karena dirinya tahu kalau Leon bisa tahu apa yang dilakukannya karena ada cctv di mansionnya.
"Aku tahu kamu menjulurkan lidah dan memutar bola mata hitam mu ke atas. Kamu meledekku Alessandra?" tanya Leon dengan nada masih kesal.
Alessandra mengangkat kepalanya ke atas pura-pura melihat sekeliling dinding dan pura-pura terkejut karena ada kamera cctv.
"Hehehe... maaf." ucap Alessandra sambil tersenyum menampilkan barisan gigi yang rapi dan mencium jarak jauh agar Leon luluh dan tidak marah lagi sesuai alur cerita.
"Hari ini aku maafkan tapi tidak lain kali." ucap Leon sambil tersenyum geli melihat tingkah Alessandra yang sangat menggemaskan.
Entah kenapa amarah Leon tiba-tiba menghilang entah kemana malah berubah menjadi senyum kebahagiaan.
tut tut tut
Leon langsung mematikan teleponnya secara sepihak tanpa menunggu jawaban Alessandra. Setelah selesai menelepon Alessandra, Leon menghubungi Hans untuk membelikan ponsel untuk Alessandra dan diberikan alat penyadap dan gps.
"Alessandra, ternyata kamu sangat lucu dan menggemaskan." Ucap Leon setelah selesai menghubungi Hans.
Selesai mengatakan hal itu Leon melanjutkan pekerjaannya kembali dan tidak terasa pekerjaannya hampir selesai. Tidak berapa lama terdengar suara ketukan pintu dan Leon pun memintanya untuk masuk.
Hans membuka pintu kemudian berjalan ke arah Leon untuk memberikan paper bag ke Leon.
"Tuan ini ponselnya dan sudah diberi alat sadap dan gps. Semua pesan, apa yang dilakukan Nyonya di ponselnya dan jika Nyonya telepon semua langsung masuk ke ponsel milik tuan dan dimana pun nyonya berada tuan akan tahu posisi nyonya." ucap Hans menjelaskan sambil memberikan paper bag ke bosnya.
"Bagus." ucap Leon sambil menerima paper bag tersebut.
"Maaf tuan, sebentar lagi makan siang apakah tuan memesan makanan?" tanya Hans.
"Tidak nanti istriku yang akan membawa makanan siang." Jawab Leon.
"Baiklah tuan, kebetulan istriku juga mengantar makan siang untukku." ucap Hans.
"Kalau begitu saya permisi tuan." sambung Hans.
"Pergilah!" usir Leon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments