Benar saja iblis itu sedikit kelelahan karena ia sudah kehabisan energi akibat kewalahan melawan monster milik Owen.
"Bagaimana mungkin monster ini miliki kekuatan. begitu hebat?" ucap iblis itu.
"Itu karena setiap kali kau menyerang monsterku, maka mereka akan menyerap sihirmu sedikit demi sedikit," ucap Owen.
"Kau... licik," ucap Lodus iblis itu.
"Terima kasih, aku memang licik," ucap Owen dengan bangga.
Lita yang melihat Lodus terluka segera menghampiri dan ia ingin menyerahkan dirinya untuk Lodus, tapi Lodus menolak keinginan Lita.
"Lodus, aku berikan diriku untuk setia menghabisi mereka," kata Lita dengan wajah yang Serius
"Aku tidak mau, aku menyukaimu, aku ingin kau tetap hidup," Lodus menyatakan perasaannya selama ini dia pendam kepada Lita gadis yang selama ini bersamanya.
Semua di sana merasa sedikit kasihan kecuali 2 iblis itu yang tidak begitu peduli dengan emosi manusia.
Owen menyuruh para monster menyerang Lita dan Lodus karena ia tidak suka membuang-buang waktu.
"Serang mereka, aku tidak suka banyak drama," ucap Owen memberikan arahan kepada monster nya dengan menujuk kearah Lita dan Lodus, tapi monster itu berhenti saat Lita berteriak.
"Jangan, bunuh dia. Aku juga menyukai ya," Lita berteriak membuat orang di sana tercengang, Lodus yang mendengar itu cukup kaget yang berarti cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.
"Apa yang kamu katakan?" ucap Xavier Terkejut memandang kearah Lita.
"Aku tidak peduli jika kau ingin membunuhnya, bunuh aku juga. Karena dia yang menemani aku dan membuat aku bahagia saat aku dibuang oleh keluargaku. Saat itu, aku benar-benar hancur lalu bertemu denganmu, membuatku tahu apa itu cinta," ucap Lita menatap Lodas.
"Gila sih, tapi sesuai permintaanmu," ucap Owen yang langsung menyuruh semua monster menyerang mereka lagi, para monster yang mendengarkan perintah Owen segera bergerak mendekati Lita dan Lodus.
Seketika Alice melindungi mereka berdua, Valler terkejut melihat Alice di sana mencoba melindungi dua iblis itu dari monster sihir yang sangat kuat.
Ia berlari kearah para monster owen, lalu dengan satu gerakan ayunan tangan dari Valler ia berhasil menebas para monster owen dengan mudah sebelum sampai menyerang Alice.
"Kamu gila, jika aku telat kamu akan mati ditangan monster itu " ucap Valler marah karna khawatir.
"Kamu teringat sesuatu saat melihat mereka berdua kan?" tanya Alice, tapi Valler hanya membuang wajahnya dari tatapan Alice.
"Dasar, Valler bodoh?" ucap Owen kesal melihat monsternya mati begitu saja karna kelakuan Valler.
"Owen, cukup. Kau sepertinya terbawa suasana," ucap Felix menepuk pundak sahabatnya itu.
"Felix, tolong biarkan mereka hidup. Mereka tak akan melakukan hal bodoh karena mereka saling mencintai satu sama lain," ucap Alice meminta kepada Felix.
"Tapi mereka iblis?" ucap Felix. (Lah.. Owen sama Valler iblis tuh.. kenapa enggak kamu bunuh juga Felix -_)
"Felix, bisa saja mereka menjadi orang baik, sama seperti kalian dengan iblis kalian bukan?" ucap Xavier.
"Ah, baiklah. Kalian berdua bisa pergi. Ingat, jika kalian membuat onar, aku tak akan memberikan kalian hidup lagi," ucap Felix, membuat mereka senang dan berpelukan.
Valler melihat mereka berdua berpelukan, mengingatkannya pada masa lalunya saat bertemu dengan Alice.
...Flashback on...
Saat itu, Valler terluka cukup serius karena pertarungan yang baru saja ia lakukan. Ia duduk di bawah pohon untuk beristirahat, memegang perutnya yang terluka parah.
Seorang gadis berusia 7 tahun tersesat di hutan. Ia mencari obat herbal sampai ditengah hutan dan akhirnya ia tersesat saat gadis itu sadar ia tersesat dia berusaha mencari jalan keluar dengan mengingat jalan tapi itu sia-sia karna disana semua hanya pohon yang sama semua jadi agak sulit untuk keluar. Ia terus berjalan hingga tak sengaja melihat Valler yang terluka sangat parah. Tanpa berfikir panjang, gadis itu mengobati luka Valler.
"Ah, apa ini? Luka ku sembuh?" ucap Valler. Melihat luka ditubuhnya sembuh, gadis itu juga terkejut.
"Apakah lukamu masih sakit? Maaf, sihirku tidak begitu kuat" ucap gadis itu menunduk kepalanya merasa bersalah.
"Siapa namamu?"tanya Valler.
"'Aku Alice dan aku tersesat. Kalau kamu siapa?'
"'Aku Valler.'
"'Kau tahu arah ke kerajaan Diamond? Aku ingin pulang" rengek Alice dengan mata berkaca-kaca.
Valler yang dari sananya tidak punya rasa empati atau simpati, ia pergi tanpa mempedulikan gadis itu. Alice kecil benar-benar ketakutan karena ia ditinggalkan sendirian Alice yang ketakutan langsung menangis. Valler yang berjalan pergi menyadari tangisan Alice, ia memutuskan kembali lalu menggendong gadis itu Tampa berkata-kata sepata katapun menuju ke kerajaannya. Saat sampai di depan gerbang, ia menurunkan Alice tanpa berkata apa pun.
"Terima kasih, Valler" ucap gadis itu memberikan kecupan di pipi Valler. Valler diam mematung sambil memegang pipinya dengan wajah memerah dan ia merasakan kebahagiaan. Ini karena ia tak pernah merasakan kasih sayang.
Sejak hari itu, Valler selalu menjaga gadis kecil itu seperti adiknya sendiri. Ia menemani gadis itu saat malam hari di kamar dan bermain tapi Valler akan menemaninya saat Alice sendirian saja.
"Kamu sangat baik," ucap Alice tersenyum tulus.
"Jangan katakan hal bodoh dan tidurlah," ucap Valler.
"Aku terkadang kesepian, apalagi Louis selalu belajar untuk menjadi seorang kaisar. Kakakku pasti bisa menjadi kaisar yang hebat," ucap Alice, berbaring di atas paha Valler.
Valler yang awalnya gengsi, lama-lama mengelus rambut gadis itu hingga gadis itu mengantuk.
"Valler, kamu akan disisiku terus kan? Aku tahu Valler baik, meskipun mulutnya jahat," ucap Alice, tertidur.
"Bagaimana jika aku menjadi kontrakmu, dan aku tak akan kemana-mana?" ucap Valler.
Alice yang tertidur hanya mengangguk. Valler langsung membuat kontrak selama 17 tahun saja.
"Tak akan membiarkanmu merasa kesepian atau sedih lagi," ucap Valler sambil mengelus rambut gadis kecil itu dengan lembut.
Beberapa bulan setelah itu, ayah Louis yang sedang duduk bersama putrinya di taman kerjaan dibuat sangat terkejut saat melihat tanda bintang dilengan Putrinya, itu tanda kontrak iblis.
"Alice, sayang siapa yang membuatkan mu ini ?" ucap ayah Alice dengan lembut sambil menunjuk tanda itu.
"Valler, temanku," ucap Alice sambil memakan buah.
"Untuk apa dia membuat kontrak dengan anak kecil bahkan mana putriku belum bisa dibilang sempurna?" batin ayah Louis.
ayah Loius langsung bangkit dari kursi dan berjalan masuk kedalam istana, Alice hanya melihat ayahnya pergi karna ia mengira ayahnya ada tugas kerjaan yang akan dia selesaikan. Ternyata ayah Loius memanggil para kaisar untuk melepaskan anaknya dari iblis itu.
Saat ayah Louis memanggil semua kaisar untuk membaca sihir suci melepaskan Putri ya dari kontrak itu, awalnya lancar, tapi seketika Valler yang mendengar tangisan Alice, ia tak bisa diam lagi, Ia keluar dari tubuh Alice dan memunculkan wujudnya.
Louis yang melihat adiknya kesakitan karna para kaisar yang mencoba melepaskan kontrak iblis Tampa berfikir panjang ia langsung menarik Alice dan memeluknya dengan erat, para kaisar berhenti dan terkejut melihat apa yang Loius lakukan.
"Ayah, kenapa kalian melakukan ini pada adikku?" ucap Louis sedih. Melihat adiknya lemas.
"Kami menyelamatkan adikmu dari iblis itu," ucap kaisar yang lain.
"Kakak, tolong selamatkan Valler," pintah Alice yang lemas.
Louis yang bingung harus bagaimana menyelamatkan adiknya atau mengikuti perintah kaisar itu. akhirnya Loius membuat keputusan ia segera menyelamatkan adiknya itu, Valler yang melihat kondisi Alice yang sangat mengkhawatirkan langsung mengambilnya dengan sangat cepat dari tangan Louis, saat ia berhasil mengambil Alice ia lalu membuatkan matras pelindung untuk melindungi gadis kecil itu.
"Kalian benar-benar mengujiku kalian ingin memisahkan kami jangan terlalu bermimpi, jika itu terjadi, akan kubunuh semua orang yang berani mengambil Alice dariku," ucap Valler dengan Amarah tak terbendung lagi.
Pertempuran besar terjadi di istana. Valler yang kewalahan karena berada di dalam tubuh anak kecil dan tak banyak mendapatkan mana dari dalam tubuh Alice, membuat Valler sedikit lemah tenaganya banyak terkuras ia tak banyak mendapatkan mana dari Alice tapi ia tetap melawan Mereks hingga akhirnya Valler tersungkur ke lantai dengan mulut berdarah karena serangan ayah Louis dan para kaisar.
Alice yang sadar bergerak dengan perlahan kerah Valler yang tersungkur ia langsung memeluk Valler dengan erat dan mencoba melindungi iblis itu saat para kaisar akan membunuh iblis itu.
"Jangan bunuh dia. Aku menyukainya ia selalu bersama ku. Dia temanku dan dia menjagaku. Aku belum siap berpisah dengannya jadi kumohon, lepaskan Valler," ucap Alice sambil menangis memeluk tubuh Valler.
Valler mengelap air matan Alice yang terus menetes dengan lembut. "Alice, itu kata-kata terindah yang pernah ku dengar selama aku hidup. Kau melihatkan ku sesuatu dengan sudut pandang yang berwarna. Dulu aku hanya melihat Dunia dengan warna hitam Terima kasih Alice sudah menjadi matahari untukku selama ini. Bagaimana pun, kamu gadis yang sangat istimewa," ucap Valler dengan tersenyum.
"Tidak, jangan pergi Valler," ucap Alice sambil bersedih dan menangis. Tanda di lengan Alice mulai menghilang yang menandakan bahwa semuanya sudah berakhir.
"Jika kamu pergi, siapa yang menjagaku? Kakakku tak akan bisa karena dia sibuk," ucap Alice sambil meneteskan air mata.
Seketika, lambang perjanjian di lengan Alice kembali ke bentuk semula. Valler terbangun dan memegang lengan Alice lalu memperpanjang perjanjian seumur hidup sekarang mereka tidak akan dipisahkan Selain kematian, jika Valler mati maka Alice juga dan sebaliknya.
Semua di sana terkejut melihat semua itu Louis sadar saat melihat bagaimana adiknya memeluk iblis itu dengan bahagia dan cara iblis itu menjaganya. "Ayah, tolong lepaskan mereka. Aku akan menjaga ya. Aku berjanji mereka tak akan membuat onar," ucap Loius dengan ayah ya.
"Loius, kau tahu akan apa yang terjadi nanti," ucap kaisar lainnya.
"Aku akan menjaga adikku meskipun semua orang akan menghina ku. Bagiku, senyuman adikku lebih berharga. Aku akan bertanggungjawab untuk mereka," ucap Loius dengan sungguh-sungguh.
"Kakak...," ucap Alice.
"Baiklah, aku mengalah. Loius, kamu akan menanggung beban yang berat," ucap ayah pergi bersama yang lainnya walaupun mereka tidak menerima ya semua itu tapi baiklah mereka mencoba menerima.
Alice berlari dan memeluk Louis serta berterima kasih kepada kakaknya. Sejak kejadian itu hingga Alice berusia 17 tahun, Valler terus menjaganya. Awalnya, Valler membantu Alice karena mengingat adiknya, jadi dia membantunya. Meskipun Louis awalnya banyak mengalami pertentangan dan kebencian dari warga kerajaan karena membiarkan seorang tetap hidup dengan kontrak iblis, tapi Louis membuktikannya lewat cara memimpin dan banyak warga lama-kelamaan semua orang luluh dan menerima Alice dan Valler sebagai kontrak.
(ya gimana enggak diterima orang mereka selama ini banyak ngebantuin warga )
...Flashback off...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments