Setelah pertempuran itu selesai kubah sihir iblis itu hancur dan membuat semua orang bebas Xavier langsung berlari kearah adiknya dan memeluk adiknya dengan cemas dan takut, teman-teman dan orang tua Felix segera kesana menghampiri mereka.
Tampa aba-aba Xavier memukul perut Felix dengan kuat karna kesal gara-gara membuat ya sangat khawatir.
"Kamu harus menjelaskan semuanya nanti pulang!" ucap Xavier menatap adiknya,
"Kenapa kau tidak cerita bahwa kau wakil komandan VENOM." ucap ayah dengan bangga.
"Benarkah pah, kalo begini ibu bangga punya 2 putra terhebat." ucap ibu Felix.
"Halah, dari umur 10 tahun Felix kalian hanya memandang rendah kearahnya." ucap Owen dengan suara kecil.
"Owen! diam." Ucap Felix menyenggol Owen dengan pelan.
"Maafkan ayah ibu yah nak, sebenarnya kami takut kamu dihina apalagi saat kamu sekolah ibu benar-benar takut kamu dibully." ucap ibu.
"Cih, pinter banget alasannya." ucap Owen dengan jutek.
"Sihir pengunci." ucap Felix langsung mulut Owen terkunci tak bisa bicara.
"Tak apa Bu, aku mengerti." ucap Felix tersenyum.
"Apa kau membuat kontrak dengan iblis itu!" tanya Xavier mengode menggunakan mata kearah Owen.
"Nanti akan ku ceritakan kak." ucap Felix menenang kan Xavier.
"Felix kau baik-baik saja aku ketakutan saat melihat mu ditusuk oleh besi itu." ucap Clara memeluk Felix.
"Maaf membuatmu khawatir aku baik-baik saja." ucap Felix sambil mengelus rambut Clara.
Alice menarik tangan Felix yang membuat Clara melepaskan pelukannya. Clara dengan wajah kesal menatap kearah Alice yang seenaknya mengambil felix.
"Apa yang kamu lakukan dia adalah tunangan saya." ucap Alice kesal dengan memeluk erat tangan Felix.
"Apa!!!" semua disitu terlihat kaget dan menatap kearah Alice dan Felix.
"Mana mungkin Felix mau Dengan anak kecil 17 tahun seperti mu." Ucap Clara kesal karna tingkah Alice.
"Kami serasi dan sebentar lagi aku 18 tahun." ucap Alice menjulurkan lidahnya ke arah Clara untuk mengejeknya.
"Apa kau mau berkelahi?" tanya Clara menatap kearah Alice dengan sangat kesal
Felix melepaskan pelukan Alice dan menarik Clara sedikit menjauh agar tidak menimbulkan perkelahian.
"Clara Jangan, kau lihat laki-laki dibelakang Alice."
"Oh itu, kayanya dia bodyguard tuan Putri ini!" ucap Alice kesal dan menekan suara bagian tuan putri.
"Bukan, dia itu Valler iblis pelindung Alice." Ucap Felix dengan nada berbisik di telinga Clara.
Saat Alice akan mencoba memeluk Felix lagi, Valler langsung menarik Alice dipeluknya.
"Bisakah jangan membuat ku cemburu!" ucap valler dengan wajah dinginnya.
"Hehe... Maaf aku hanya ingin menggoda wanita itu!" ucap Alice takut setelah melihat wajah Valler.
"Kau tak perlu berkelahi dengan manusia rendahan itu." ucap Valler mengacak rambut Alice.
"Apa katamu!!" ucap Clara kesal dan berniat melawan ya tapi dihalangi Alice.
"Ah, maafkan Valler dia memang begitu." ucap Alice kepada Clara yang tau sifat iblis kontrak yang sangat menyebalkan.
"Baiklah, kamu cukup manis jika seperti itu." ucap Clara sedkit melunak ke padanya.
Tak lama kemudian muncul para komandan memberikan laporan.
"Lapor setiap isi kota aman semuanya yang mulai." ucap Aaron memberikan hormat kepada Louis.
"Bagus kalo begitu." Ucap Loius dengan lega.
"Bukan kah yang mulai menyuruh, para komandan mencari jantung iblis." ucap Xavier heran.
"Tidak itu rencanaku, agar iblis itu tidak fokus aku hanya ingin tau keamanan diluar kota apakah aman dari para iblis." ucap Louis.
"Kami menggunakan sihir telepati untuk berkomunikasi dan rencananya berhasil. " Ucap Felix.
"Baiklah aku mohon diri karena ada banyak hal yang harus aku perbaiki, aku harus meningkatkan keadilan di negeri ini." ucap Loius pergi bersama Alice dan Valler .
"Felix kerja bagus, aku menunggumu dimarkas!" Ucap komandan Zavior lalu pergi bersama komandan lain Felix memberikan hormat.
Owen kemudian kembali kedalam tubuh Felix karna ingin istirahat.
"Sandra terima kasih atas bantuanmu." ucap Felix.
"Bantuan apa?" tanya semuanya.
"Tak masalah." Ucap Sandra senang.
Felix kemudian menjelaskan semuanya, mereka paham dan merasa canggung karena Felix ternyata diatas mereka.
keesokan harinya
Kabar pertarungan itu meluas keseluruh negeri bahkan sampai diluar kerjaan mereka, yang membantu Felix dan para komandan lalu Loius dan Alice menjadi bahan pembicaraan satu negeri.
Saat disekolah Felix yang masuk kedalam kelas semua ya diam dan takut kepada Felix padahal dulu mereka selalu menghina Felix hari ini benar-benar tenang.
Bahkan Zen duduk diam sedikit takut pada Felix secara Felix adalah salah satu kontrak iblis ditambah dia wakil komandan sihir Venom.
"Kalian kenapa diam seperti itu?" tanya Felix langsung membuat mereka kaget dan ketakutan.
"Aahh... Kami tak ingin mengganggu anda beristirahat." ucap ketua kelas.
"Kenapa kau bicara formal sekali?" tanya Felix yang tau semua takut padanya.
"Saya memang seperti ini." Ucap ketua kelas dengan ragu.
Clara yang datang melihat semua cukup tenang tapi tak ada guru sama sekali bertanya pada Felix
"Ada apa ini?" ucap Clara.
"Entahlah " ucap Felix
Tak lama ada seseorang terbang masuk lewat jendela yang membuat semua siswa dan siswi ketakutan.
"Wakil komandan, anda ada misi mari ikut denganku." ucap anggota Venom.
"Kau gila! masuk lewat jendela pintu ada disana." ucap Felix menunjuk pintu.
"Wahahahah... tak apa-apa semua orang juga sudah tau anda. " ucap laki-laki itu semangat.
"Lain kali kirim lewat pesan rahasia seperti biasa, kita grub rahasia kau paham! akan keberi tahu komandan nanti karna kelakuan mu." ucap Felix pergi bersama orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Bukan Sepuh
min Untuk Keseluruhan Bagus Alur Cerita nya Gak Absurd Amat
Paling Untuk Kata Baku Di Perhatiin Contoh ada Kata Pemanasaran harusnya Penasaran Dan kata Konjuksi Seperti Kata Bantuan Gak Perlu Biar Simpel Bacanya contoh Mencoba Itu Harusnya Coba Lebih Simple Untuk keseluruhan Bagus alur gak Acak acak Kayak Yg lain Up Up kalau Bisa Crezi Up
2023-05-21
2