Gara-gara hewan sihir

Keesokan harinya disekolah mereka sedang belajar memanggil hewan sihir masing-masing.

"Disini ada yang sudah punya hewan sihir?" tanya guru itu kepada semua siswa.

"Saya." jawab Clara menggakat tangan.

"Emang ya keluarga Edellyn hebat-hebat penerusnya." ucap teman-teman kelas.

"Coba tunjukkan hewan sihirmu!" ucap guru meminta clara memanggil hewan sihir miliknya.

"Baiklah sihir air: hewan sihir." ucap Clara seketika muncul paus orca diudara semua cukup dibuat kagum dengan hewan sihir milik Clara.

"Hewan sihir ini adalah hewan yang sangat kuat dia akan melindungi kalian dan memberikan mana yang banyak pada kalian. " ucap guru itu menjelaskan tentang hewan sihir.

Setelah menjelaskan semuanya guru meminta semua siswa memanggil hewan sihir-sihir mereka masing-masing, Rey kemudian maju memperlihatkan hewan sihir miliknya.

"Sihir api: hewan sihir." ucap Rey seketika muncul sebuah Phoenix berukuran sedang cukup memuaskan.

"Selanjutnya Sandra. " ucap guru menyebutkan Sandra.

Sandra maju dan mulai berusaha semampunya memanggil hewan sihir miliknya.

"Sihir healer: hewan sihir." ucap Sandra seketika muncul seekor lebah yang lumanya besar Sandra sangat senang ia mengira akan gagal memanggil hewan sihir.

"Bagus sekali Sandra, selanjutnya Zen."

Zen pun maju dan mulai memanggil hewan sihirnya.

"Sihir racun : hewan sihir." ucap Zen seketika muncul seekor laba-laba beracun yang berukuran lumayan besar.

"Kerja bagus Zen , selanjutnya Felix silahkan." ucap gurunya.

"Sebaiknya jangan pak, saya tak bisa memanggilnya." ucap Felix berbohong.

"Apakah Owen masuk hewan sihir, dia melindungi Felix." ucap Clara bingung.

"Matamu itu Clara, aku iblis bukan hewan!" ucap Owen melalui telepati terdengar marah.

"Maaf Owen." Ucap Clara meminta maaf.

"Maju saja Felix tak apa-apa kita coba saja." ucap guru itu.

Felix pun maju dan mulai memanggil hewan sihir miliknya.

"Sihir kata: hewan sihir." ucap Felix seketika asap hitam muncul disekitar lalu muncul seekor Naga hitam yang sangat besar benar-benar membuat disana gemetar ketakutan termasuk guru ya terkejut.

Semua orang yang mendengar ribut diluar seketika keluar dari kelas kuntuk melihat hewan sihir Felix kepala sekolah tercengang Melihatnya.

"Maaf pak, saya sudah tak perlu saya ikut." ucap Felix sambil mengelus kepala naganya.

"Bagiamana bisaa! itu hewan legenda." ucap siswa terkejut.

"Ini karna hewan ini sudah lama tersegel bersama Owen, dan saat aku bertemu dengannya dia sangat ganas tapi dengan sihirku dan Owen dia bisa takluk." ucap Felix membuat semua ya paham.

Tak lama kemudian Alice datang langsung melompat dari sapu terbangnya dan memanggil hewan sihirnya.

"Sihir kegelapan: hewan sihir." seketika muncul ular hitam yang sangat menakutkan Alice langsung naik keatas kepala ularnya itu.

"Owen dia bisa menggunakan sihir kegelapan." ucap Felix heran.

"Hmm... Sihir Valler itu sihir kegelapan jadi Alice bisa memilikinya." ucap Owen dengan santai.

Dua hewan itu sama besarnya yang membuat semuanya takut dan memilih menjauh mencari tempat aman.

Felix pun naik keatas kepala naga miliknya untuk langsung berbicara dengan Alice.

"Apa yang kamu lakukan Alice?"tanya Felix heran.

"Aku mendapat misi dari komandan zavior katanya sekolah diserang naga." ucap Alice dengan polosnya.

"Tidak ini hewan sihirku!"

Tak lama Xavier dan beberapa anggota golden Leon terkejut saat datang Melihat 2 hewan sihir besar disana saling berhadapan.

"Kakak apa yang kamu lakukan?" tanya Felix melihat kakaknya.

"Aku mendapatkan pesan dari komandan Aaron sekolah diserang makanya aku kesini." ucap Xavier menatap adiknya.

"Astaga tidak ini hanya hewan sihirku!" ucap Felix sambil menepuk jidatnya karna tak habis pikir.

Tiba-tiba Deviano terbang kearah Felix dan langsung menendang wajah Felix , tapi Felix langsung menghindari dengan cepat sehingga tak mengenainya.

"Deviano kau sudah gila?" ucap Felix kaget jika dia tak menghindar maka wajahnya akan hancur.

"Apa kau sudah berhianat?" tanya Deviano dengan wajah marah.

Felix mengerutkan keningnya heran dengan otak Deviano yang terlalu ingin bertempur dengan dirinya, Felix langsung muncul dan menarik tangan Alice untuk turun dari hewannya seketika Valler bertukar tempat dengan Alice yang membuat Felix menariknya bukan Alice.

"Apa yang kamu lakukan?" ucap Valler.

"Kau, benar membuatku kesal!" ucap Felix.

"Apa yang inginkan."

"Aku hanya ingin menyuruh alice mengehentikan semuanya, agar masalah selesai. " Ucap Felix.

"Sihir kata: lepaskan. " ucap Felix yang membuat hewan sihir miliknya pergi.

Deviano langsung meletakkan pisau di leher Felix

"Aku tak menyangka kau penghianat!" Ucap Deviano dengan kesal.

"Tutup mulutmu manusia rendahan!" ucap Owen dibelakang Deviano bersiap menusuk bagian jantung Deviano dengan tangannya, bagi Owen dia hanya tinggal menusuk jantung Deviano itu sangat mudah dengan menggunakan tangannya.

"Lepaskan aku biar ku jelaskan." ucap Felix dengan tenang.

"kau pernah bilang akan menggunakan hewan sihirmu saat hal mendesak dan tak akan menunjukkannya di publik." ucap Deviano.

Alice juga melepaskan hewan sihirnya yang langsung menghilang dan mendekati mereka berdua dan semua anggota golden Leon mengepung Felix.

"Lepaskan dia Deviano! kita dengarkan alasannya." ucap Alice.

"Dia melanggar perjanjian."

"Darimana? bukan kah dia akan menggunakan hewan sihir ketika terdesak. " ucap Alice.

"Saya percaya padanya tuan Deviano." ucap Xavier.

"Xavier saat kau bertugas kau tak perlu membela adikmu atau keluarga mu yang hanya kau bela adalah yang benar saja." ucap Deviano teriak dengan tegas.

"Jika kau membentak kakakku lagi akan ku musnahkan kau." ancam Felix dengan tatapan tajam.

"Saya membela adik saya karna dia benar saya kenal adik saya." ucap Xavier dengan tegas juga.

"Benar, Felix bukan orang yang mengikari janji." ucap Clara membela Felix.

"Sebaiknya kau melepaskan, atau kau ingin semua anggota mu mati sia-sia." ucap Alice melimpah tangannya didada lalu tersenyum.

Deviano baru sadar ternyata dibelakang mereka ada anggota Venom yang siap melepaskan sihir tertinggi mereka jika Felix terluka.

"Kami akan menghukumnya jika dia salah! " ucap Alice.

Deviano melepaskan Felix dan menyuruh ya menceritakan semuanya.

"Felix jelaskan semuanya?" ucap Deviano.

"Aku mengikuti pelajaran memanggil hewan sihir guruku menyuruh memanggil hewan sihir ku, itu sangat mendesak karna berhubungan dengan nilai sekolah ku makanya aku memanggilnya." ucap Felix.

"Benar saya menyuruh Felix, dia sudah menolak tapi saya memaksa ya saya karena hanya memperlihatkannya." ucap guru itu dengan berani.

"Bagaimana?" tanya Alice.

"Baiklah maaf aku mengira kau akan mengkhianati kerajaan." ucap Deviano.

Seketika semua ya menurunkan senjata dan berbaikan karna kesalahan pahaman.

"Deviano tendangan mu cukup kuat, aku hampir kena aku tak menyadarinya." puji Felix ke Deviano.

"Aku akan mengalahkan mu suatu saat nanti." ucap Deviano dengan yakin.

Semua seketika bubar Xavier memberikan jempol ke adiknya dengan senyum bangga begitu juga Felix memberikan jempol kepada kakaknya Karna terlelah menolongnya.

Alice dan anggota Venom lainnya pergi dari sana dan meninggalkan wakil komandan mereka.

"Maaf pak atas kekacauan tadi saya benar-benar menyesal." ucap Felix meminta maaf.

"Tak masalah nak, bapak juga ikut salah." ucap guru itu.

Kelas pun dibubarkan karena kondisi sudah sangat payah untuk lanjutkan lagi, semuanya kembali ke dalam kelas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***