Misi melelahkan

"Zen berapa banyak jumlah mereka?" Tanya Felix sambil menunjuk hewan sihir itu.

"Aku rasa jumlah mereka 7 ekor karna kau berhasil mengalahkan 1 ini jadi jumlah ya sekarang 6 ekorku." ucap Zen memegang lengannya.

"Jumlah cukup banyk jauh dari perkiraanku, baiklah kita tetap menjalankan rencana yang tadi. Tapi Clara buat lubang yang cukup besar lagi" . Ucap Felix.

"Baiklah".

"Tempat ini cukup bagus buat menjebak mereka ." Saran dari Sandara.

"Iya mari kita lakukan"! ucap Felix.

"Sihir air: penghancur." saat Clara membaca mantra tiba-tiba air yg banyak mengumpul di langit membuat bola air yg besar lalu jatuh ketanah yang membuat lubang yang besar dan dalam.

Sandra menggunakan sihir mengidentifikasi sihir disana yang cukup kuat.

"Felix aku merasa para hewan itu dekat sini di sungai depan dan untuk pengguna sihir pengendalian aku tak bisa merasakan ya." Ucap Sandra.

"Baiklah terimakasih, Rey kau tau kan harus apa nanti. Sihir listrik: kecepatan sonik." ucap Felix dan berlari begitu kencang menjauh dari temanya untuk menggiring para hewan sihir itu.

Sebelum pergi Felix menggunakan sihir ilusi untuk menutup lubang itu agar terlihat tidak ada lubang.

Mereka terkejut saat mengetahui bahwa Felix penggunaan 2 sihir juga .

Clara yang tau sihir asli Felix hanya diam saja.

"Apakah ini rencananya kalian?"tanya Zen.

"Iya, gimana enak kena hewan tadi wkwkwk." ucap Rey yang tertawa pulas

"Diamlah." ucap Zen kesal

Tak lama kemudian Felix berlari dikejar 6 ekor hewan sihir, ketika mendekati ke lubang itu clara menggunakan sihir air dan membuat gelembung Felix masuk kedalamnya dan terbang melewati lubang itu.

Sayang bagi para hewan sihir tersebut mereka masuk kedalam lubang itu, setelah itu Rey langsung menutup lubang itu dengan api berbentuk jaring menangkap ikan yang membuat hewan itu tak bisa naik.

Felix langsung menyuruh Zen menggunakan sihir untuk membuat ya tertidur.

"Sihir racun: tertidur." sihir itu masuk kedalam lubang dan membuat hewan-hewan itu tertidur pulas.

Felix langsung keluar dari gelembung dan melihat kearah para hewan itu.

Tampa sepengetahuan temanya ia menetralkan para hewan itu dari pengaruh sihir yang mengendalikan para hewan itu.

Felix membaca sihir dalam hati. " Pelepas sihir".

"Felix aku merasa sesuatu sihir yang kuat datang." ucap sandra merasakan sihir yang kuat.

Belum sempat Felix berkata apapun tiba-tiba datang seseorang dengan sihir yang sangat kuat mengarahkan mereka sebuah bola sihir.

Felix segara membuat bola pelindung untuk melindungi mereka, Felix tau ini bukan lawan mereka karna dia cukup kuat.

"Felix sebaiknya kita memanggil komandan sihir." saran Sandra.

"Siapa diantara kalian yang melepaskan sihirku. " ucap pria itu dengan sangat marah.

"Apa yang kamu lakukan salah, mereka bukan budakmu ." ucap Clara.

"Baiklah kamu saja yang jadi budak ku hahahah." Ucap pria itu yang langsung menyerang Clara menggunakan sihir serangga.

Clara mampu menahan sihir itu tapi lama kelamaan dia tidak kuat karna mana ya sedikit ditambah dia bukan lawan yang pasti.

Clara terhempas jauh yang membuat dia tidak sadarkan diri. Zen dan yang lainnya sangat kesal lalu menyerang pria itu dengan kekuatan masing-masing dan berhasil melukai wajah pria itu.

"Dasar anak-anak sialan!" pria itu sangat marah dan mengeluarkan semua sihir terlarang yang membuat anak-anak itu jatuh tak berdaya dan pingsan.

Saat pria itu akan mengakhiri permainannya, Felix muncul dan mengeluarkan sihirnya.

"Sihir evaluasi ke 3: akar merambat." Ucap Felix yang membuat ribuan akar muncul dari bawah tanah dan menyerang pria itu, yang membuat pria itu kewalahan.

"Bocah tengil!, sihir serangga makan semua tanaman itu." Seketika semua tanaman itu habis dimakan serangga nya dan membuat pria itu senang karna Felix lawan yg mudah.

Felix tersenyum di belakang pria itu, ternyata sihir tanaman hanya pengalihan untuk Felix bergerak dengan cepat kearah pria jahat itu.

"Kamu sebenarnya siapa?" Ucap pria itu terkejut.

Tampa basa-basi Felix langsung memukul pria itu hingga terhempas di tanah.

"Sihir tanah mencengkram." ucap Felix seketika pria itu dicengkeram oleh tanah disana dan tidak bisa bergerak.

"Ahhhh... Lepaskan akuu......." Ucap pria ituu meronta-ronta mencoba keluar dari cengkraman tanah itu.

"Kau salah memilih lawan, sihir racun obat tidur". ucap Felix yang membuat pria itu tak sadar kan diri.

Tak lama kemudian salah satu pelindung kerajaan datang yaitu Phoenix fire.

Mereka terkejut melihat sekumpul anak-anak sekolah berhasil mengalahkan penjahat peringkat A.

"Wah kalian yang melakukannya?" tanya salah satu anggota Phoenix fire.

"Ahh... Kami tidak ingat tapi mungkin saja." ucap Zen.

"Aku melihat mereka mengalahkan nya, buktinya adalah Zen menggunakan sihir rancun bius" ucap Felix.

"Felix...." Ucap anggota Phoenix fire itu seketika mereka memberikan hormat.

"Kenapa?" Ucap Rey.

Felix memberikan kode untuk diam kepada anggota Phoenix fire mereka semua seketika paham.

"Maaf kami salah orang, terimakasih atas kerja keras kalian." Ucap anggota itu langsung membawa penjahat itu pergi.

Clara menghampiri Felix dan berkata.

"Kamu kan yang membuat penjahat itu tidak sadarkan diri." ucap Clara.

Felix hanya tersenyum tipis yang artinya iya. Clara Semakin dibuat kagum oleh Felix.

Setelah kejadian itu mereka mendapatkan nilai terbaik diantar semua tim karna mengalah penjahat tingkat A, yang membuat mereka bisa naik ke kelas 3.

Sedangkan Kakak Felix akan mengikuti ujian kelulusan sekaligus apakah dia bisa masuk ke dalam kelompok pelindung kerajaan yang terbagi 5 kelompok.

Setiap ada kelulusan sekolah maka biasanya para komandan sihir akan datang Untuk mencari para bibit-bibit unggulan yang akan mereka masukan kedalam kelompok mereka.

Kali ini acara cukup besar calon yang lulus dari academi sihir akan dikumpulkan 1 tempat di stadion Kerajaan dan yang ikut cukup banyak dari seluruh academia sihir dikerajaan itu.

"Felix kau sudah dengar tetang pilihan anggota pelindung Kerajaan?" tanya Clara.

"Iya."

"Kali ini banyak banget yang ikut, dan seluruh academia dikota ini akan ikut ." Ucap rey penuh semangat.

"Kalian ingat kejadian yang di desa itu aku tdk merasa memberikan sihir bius ke penjahat itu." Tanya Zen yang masih heran soal kejadian itu.

Mereka semua menggeleng, Clara langsung mengalihkan pembicaraan.

"Iyaa, kan kejadian udah lewat kita udh berhasil lulus dan sudah lah." ucap Clara.

"Ah bnr juga." ucap Zen.

"Felix kau harus bersyukur bergabung dengan squad yang kuat ini, ada aku Clara Rey dan Sandra." Ucap Zen menyombongkan diri.

"iya terimakasih. " ucap Felix.

"Cih, sombong sekali dia. Padahal kau yang menggendong para beban ini." Ucap owen yang kesal namun hanya didengar oleh Felix saja.

"Sudahlah biarkan saja. Aku khawatir soal pertandingan kakakku." batin Felix.

"Kak mu cukup hebat tenang saja, kamu tak perlu panik" ucap owen.