Misi pertama

"Apakah aku boleh bergabung dengan grub kalian? " tanya pria penggunaan sihir racun.

"Tidak... Kamu jahat banget, pasti kamu punya rencana lain." jawab Clara yang takut.

"Hahahaha...Manis sekali. Tentu saja tidak kalo aku punya rencana sama saja aku menghancurkan diriku sendiri kan? kalian gagal aku pun gagal."

"Zen... Semua ada ditangan Felix dia pemimpin kami." kata-kata Clara membuat Felix terkejut bukan main atas pernyataan gadis itu.

Clara kemudian menarik Felix untuk berdiskusi berdua saja.

"Apa kau yakin akan merekrutnya ke grub kita?"

"Hmm... Kenapa tidak."

"Gila anak ini nanti kau dibully aku tidak terima." tiba-tiba Owen ikut berbicara.

"Benar kata owen mendingan jangan." ucap Clara.

"Tenang saja jika dia berulah kau bisa melakukan apapun sepuasmu Owen." ucap Felix yang membuat iblis itu terseyum bahagia.

"Baiklah aku suka itu, tapi lepaskan aku aaaaa!" teriak Owen agak kesal karna dia di lilit banyak rantai yang membuatnya hanya duduk dan tak bisa bergerak.

"Ada apa dengan Owen?" Tanya Clara.

Felix langsung memegang tangan gadis itu lalu memperlihat keadaan Owen yg terikat.

"Apa yg kamu lakukan?" Tanya Clara.

"Dia menggunakan sihir berlebihan hingga orang merasakan hawanya, lalu sandra hampir pingsan karna merasakan kekuatan iblis ini." ucap Felix yang membuat Owen hanya diam.

"Dan aku sudah tidak bisa menggunakan banyak mana jadi aku lelah, karna kerjaan iblis ini." ucap Felix kesal.

"Tapi, aku udh sudah menyembuhkan bagian organ dalammu." ucap Owen mencoba lari.

"Halah badan ku tadi kaya mau hancur kau tau itu! "Felix dan Owen kembali bertengkar yang membuat Clara kesal.

"Kalian ini, sudah itu apakah dia diterima digrub kita?" tanya Clara.

"Iya." jawab tegas Felix.

Setelah itu mereka kembali dari hasil diskusi mungkin, karna kebanyakan bertengkar mereka.

"Baiklah Zen kau diterima disini, mohon bantuannya." ucap Clara dengan sopan.

"Kalian juga, tolong bantuannya!" ucap Clara kesemua anggota ya.

Zen dan Sandra hanya tersenyum sedangkan Rey memberikan 2 jempolnya menandakan iyaa.

Keesokan harinya

Misi 1

Mereka mendapatkan misi pertama mereka lewat surat yang diberikan oleh guru itu, mereka mulai membuka surat itu lalu membaca bersama-sama.

"Apaaa ini aku tidak mau." Zen menolak dengan sedikit marah.

"Kenapa?" Ucap guru kearah Zen yang protes.

"Itu desa pinggir banyak rakyat jelata aku tak ingin kesana!" ucap Zen dengan sombongnya.

"Itu misi kalian mau tidak mau harus kalian lakukan, lagian hanya kamu saja yang protes. " tegas guru itu.

"Apaa kami adalah kalangan bangsawan tidak mungkin mau melakukannya." ucap Zen dengan angkuh.

"Kami tidak keberatan." ucap sandra lalu memukul Zen.

"Apaa, aku tidak mau!" ucap Zen.

"Kami akan menerimanya Kalo kau tak mau tak masalah kami juga tidak butuh dirimu." ucap Clara yang sangat kesal.

"Lagian kaisar sihir sudah pernah bilang tidak ada lagi perbedaan antara rakyat biasa atau bangsawan, begitupun saat menolong seseorang jangan lihat darimana mereka berasal." ucap Felix yang membuat mulut Zen diam.

Akhirnya mereka berangkat memulai misi pertama mereka walaupun Zen terlihat kesal, mereka segera berangkat kesana dengan sihir teleportasi milik guru mereka ke tempat tujuan mereka.

Misi mereka adalah menangkap para hewan sihir yang masuk kekota dan merusak ladang warga desa, tugas mereka adalah menangkap para hewan sihir itu.

Setibanya disana mereka ke desa itu mereka cukup terkejut dengan beberapa lahan pertanian disana hancur.

Felix memulai mengumpulkan mereka dan membuat strategi, tapi Zen tak mau diatur oleh Felix karna dia merasa lebih hebat dari Felix.

"Zen kau mau kemana ?"tanya Rey.

"Aku akan menangkap semua hewan itu kalian cukup diam saja, Kalian terima beres saja." ucap Zen berjalan kedalam hutan meninggalkan 4 temannya disana.

"Biarkan dia mari buat strategi dulu, sebelum itu kalian kumpulan informasi tentang hewan ini baru kita pikir startegi yang harus kita lakukan." ucap Felix memberikan arahan ke anggota ya.

"Kita bakar saja, paling mereka hewan sihir level c atau e." ucap Rey heran.

"Jangan pernah meremehkan lawan kita, kita tidak bisa menyerang tampa startegi yang bagus, jangan berbuat hal ceroboh." ucap Felix yang seperti sudah terbiasa dengan hal seperti ini.

Mereka pun mengerti dan mulai mencari informasi dari para petani dan penduduk setempat, setelah mereka mendapatkan informasi mereka segera berkumpul di tempat tadi untuk membahas langkah selanjutnya.

" Aku mendapat informasi bahwa mereka sebesar gajah dan kekuatan fisiknya cukup kuat." ucap Felix.

"Sama tapi kata petani mereka seperti dipengaruhi sesuatu karena mereka bukan  hewan yang  suka menyerang begitu saja." ucap Clara.

"Sama saja dengan informasiku!" saut Sandra.

"Hmmm..Benar itu Sandra." ucap Ray.

"Ada seseorang yang memanfaatkan hewan-hewan ini, dan mereka hanya merusak ladang. Lalu hewan ini suka mengali di setiap ladang yang ada, padahal menurut info hewan ini tidak  suka mengali." ucap Felix yang membuat Semua khawatir.

"Apakah orang ini mencari sesuatu, tapi kenapa tidak menggunakan hewan pengalih?" tanya Rey.

"Karna hewan pengalih tidak begitu kuat jadi dia menggunakan hewan sihir yang kuat dan besar karna tidak akan ada yang berani melawan." ucap Felix yang membuat semuanya masuk akal.

Felix kemudian memulai menyusun strategi menangkap hewan dan pengendali para hewan ini, Clara cukup kagum karna cara menyampaikan pendapat dan strategi Felix cukup mudah dipahami seperti orang yang sering melakukan misi.

Setelah selesai membahas mereka segera bergegas menuju kedalam hutan karna teringat Zen dalam bahaya.

Dilain tempat Zen yang dikerja seekor hewan sihir yang besar ia terus melepaskan sihir tapi tidak bisa membuat hewan itu tumbang karna kulit ya cukup keras dan juga sihir ya Zen cuma evaluasi 1 agak susah menumbangkannya ditambah hewan itu dalam pengaruh sihir.

Zen yang terpojok di batu besar yang membuatnya tidak bisa lari, hewan itu bersiap menyerang kearah Zen tiba-tiba Felix muncul dan  menggunakan sihir pelindung evaluasi kedua.

"Sihir listrik: pelindung." setelah Felix mengucapkan mantra muncul kubah pelindung dari listrik evaluasi kedua yang membuat hewan itu pingsan karna tersetrum.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Felix.

Zen hanya terdiam tak percaya bahwa Felix menggunakan sihir pelindung evaluasi ke 2, mereka juga kaget. Felix terpaksa pakai evaluasi kedua karna tadi benar-benar gawat.

Felix yang sadar menggunakan sihir evaluasi kedua segara berpura-pura mananya terkuras banyak.

Felix langsung duduk"aku terlalu banyak menggunakan mana."

Clara yang tau itu hanya berpura-pura membantu Felix menjalankan sandiwaranya.

"Kau baik-baik saja Felix" tanya Clara.

"Iya, hanya kelelahan saja. Aku belum siap menggunakan sihir evaluasi ke dua." ucap Felix berpura pura.

"Sandra cepat obati Felix!" Teriak Rey.

Sandra segera menghampiri Felix untuk memberikan pertolongan kepada Felix yang kelelahan padahal enggak.

"Ah aku tidak apa-apa, tolong saja Zen dia terluka!" ucap Felix.

Sandra mengiyakan dan segera menolong Zen dengan sihir healernya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***