Sesampainya di asrama baru saja mau tidur tiba-tiba Felix mendapatkan misi lagi, akhir-akhir ini banyak tugas atau misi dari komandan sejak kejadian penyerangan iblis tingkat 12.
"Ahh..Aku ingin tidur!" teriak Felix kesal.
"Sudahlah istrihat aku juga lelah." Ucap Owen dengan wajah lelah.
"Bagaimana kalo kita bolos saja, nanti kau berikan pada Marvin" sambung Owen menghasut sabahatnya itu.
"Ide Bagus." mereka berdua tersenyum puas.
Felix langsung memberikan pesan itu ke Marvin setelah terkirim ia langsung berbaring di kasur dan istrihat, beberapa jam kemudian Felix bangun dan bersiap menuju kelas untuk belajar.
Suasana tiba-tiba sunyi kita felix masuk, Felix yang merasa tidak suka dengan keadaan ini
"Kalian bisa bersikap biasa saja jika tidak, akan kusuruh Owen membakar kalian." ucap Felix membuat semuanya takut.
Lalu mereka mencoba seperti biasanya karna takut pada Felix padahal dia hanya mengancam saja.
"Serius kamu akan menyuruh Owen melakukan itu!" ucap Clara mendatanginya.
"Tidak mungkin, aku hanya kesal dengan perlakuan mereka, aku kesini hanya sebagai siswa bukan wakil komandan aku hanya ingin dianggap siswa biasa bukan dibully atau di perlakukan spesial hanya ingin seperti biasa saja kaya siswa Lainnya." ucap Felix mengeluarkan isi hatinya.
"Felix aku dengar kau berhasil menjalankan misi lagi. " ucap Rey yang baru masuk kelas.
"Ah, itu karna Tim ku hebat." ucap Felix senang.
"Bagaimana kalo kita keluar untuk makan bersama?" ucap Rey.
"Iya bagus itu bagaimana Sandra? " tanya Clara
menatap kearah Sandra.
"Hmm... Baiklah! "
"Zen apa kau ingin ikut?" tanya Rey melihat kearah Zen terlihat pura-pura tak Melihat mereka.
Tapi ia segera berbalik takut membuat masalah atau membuat Felix marah.
"Tentu.." Zen pura-pura biasa aja padahal ia ketakutan.
"Felix bagaimana?" tanya Clara.
" Tentu Hari ini aku libur." Ucap Felix dengan tersenyum tipis.
Tak lama guru mereka masuk Felix dan teman-temannya duduk ditempatnya masing-masing, beberapa menit kemudian ditegah pelajaran tiba-tiba mereka kedatangan seseorang semua dia sana terkejut.
Felix yang melihatnya langsung menutup wajahnya menggunakan buku.
"Maaf mengganggu waktu ya Bu, saya ingin meminjam salah satu anak murid anda?" tanya Komandan Zavior yang membuat semua siswa terkejut.
"Mati aku!" ucap Felix dengan wajah takut.
"Felix tak perlu menutupi wajahmu, kemari lah andai kau menyelesaikan misimu tadi kau bisa sekolah dengan tenang sekarang!" ucap komandan Zavior terlihat kesal.
Felix meletakkan buku ya dan berjalan kearah komandan Zavior dengan gugup.
"Maaf komandan, saya ingin beristirahat sejak kemarin saya belum istirahat." ucap Felix.
Komandan tersenyum sadis kearah Felix
"kenapa kau tidak bilang apakah aku akan membunuhmu jika istirahat, tentu saja akanku berikan istirahat jadi bilang saja." ucap komandan Zavior.
"Maafkan saya, tapi Marvin sudahku berikan tugas itu." ucap Felix dengan wajah ragu.
"Itu yang membua ku marah, Marvin sudah ku berikan tugas lalu kau menyuruhnya."
"Baiklah saya akan menjalankan misiku, Bu saya izin untuk hari ini." ucap Felix yang takut akan dihukum berat oleh Zavior, Owen langsung memberikan topeng Felix dan mereka pergi sangat cepat, guru ya hanya mengangguk terkejut.
"Sekali lagi maaf mengganggu yah bu, anak itu akan mendapatkan hukumannya nanti, saya permisi." ucap Komandan pergi dari sana.
Saat komandan Zavior pergi mereka bernafas lega, rasanya seperti sangat mencekam jantung berdebar kencang dan nafas terasa sulit dan kemudian ribut membicarakannya hal itu, tiba-tiba wakil komandan golden Leon datang.
"Permisi maaf mengganggu bu, apakah Felix sudah pergi." ucap Deviano dengan nafas putus-putus karna lelah berlar.i
Semua terdiam lagi dan langsung menujuk ke luar membuat Deviano kesal.
"Ah, terima kasih bu saya permisi" kata Deviano pergi
"Dasar Felix, berani sekali kau meninggalkan patner timmu." ucap kesal Deviano Segera menggunakan sihirnya dengan cepat.
Felix yang berhasil menyelesaikan misi ya segera menghadap ke Zavior.
"Lapor komandan aku sudah menyelesaikan misiku." Felix memberikan laporannya.
"Bagus ini misi mu selanjutnya." Zavior langsung mengeluarkan banyak kertas misi untuk Felix sebagai hukumannya karna tak menjalan kan misi.
"Tunggu, bukan kah ini terlalu banyak?" ucap Felix terkejut melihat kertas itu.
"Ini hukuman mu karna berani bolos misi, kau tau satu misi saja kau tunda itu sangat berbahaya untuk kerjaan" ucap Zavior dengan wajah tenangnya.
"Baiklah maafkan aku, tapi bukan kah ini terlalu banyak komandan." ucap Felix sekali lagi mencoba protes.
"Ah, benar juga, harusnya aku tambah lagi!" ucap komandan Zavior menatap kearah Felix dengan tajam.
"Baiklah akan ku lakukan tak perlu ditambah lagi." ucap Felix langsung bergerak keluar dari ruangan Zavior.
Saat dijalan menuju misinya ia tak sengaja bertemu dengan Clara dijalan.
"Clara..." sapa Felix.
"Felix sedang apa, aku kira kau sedang ada misi?" tanya Clara.
"Iya, aku baru menyelesaikan ya. bagaimana dengan anak-anak apakah mereka mau bertemu nanti." ucap Felix.
"Tentu saja kira jam 5 nanti, kami mengerti kok kamu banyak misi dan kmu butuh istirahat juga." ucap Clara.
"Tenanglah, akan ku selesaikan dengan cepat karna aku sudah janji untuk ikut, seorang pria itu dilihat dari janjinya jika dia tak menepati janjinya untuk apa disebut seorang pria. " ucap Felix.
"Kau dapat misi lagi yah?" ucap Clara.
"Ini hukuman ku karna bolos. "
"Baiklah semangat Felix ." Clara memberikan Felix semangat.
Felix pun berpamitan pergi dan segera menyelesaikan misi dari komandan Zavior
satu demi satu telah selesai.
Beberapa jam kemudian.
"Ah, bmisi telah selesai, sudah jam berapa ini?" ucap Felix melihat jam tangan ya ternyata sudah jam 16.48.
Felix segera berlari dengan kecepatan Sonic menuju tempat pertemuan tadi sebelum pergi Clara memberikan alamat tempat mereka bertemu.
Sesampainya disana temannya sudah datang semuaa, mereka terkejut saat Felix datang mereka mengira Felix tak akan datang, mereka terkejut bukan main melihat baju Felix ada noda darah bekas misi tadi.
"Maaf aku telat!" ucap Felix yang datang 17.20 ia segera duduk disebelah Rey.
"Tidak apa-apa, tapi bajumu?" Ucap Clara yang membuat mereka semua melihat kearah Felix.
"Aku tak sempat ganti baju."
"Wah, aku sudah dengar dari Clara, aku kira kau tak akan datang karna pasti banyak misinya." ucap Rey.
"Dan aku baru tau wakil komandan bisa bolos juga?" tanya Sandra.
"Aku cukup lelah, biasanya setelah misi aku diberikan libur tapi kali ini terus ada misi yang masuk jadi aku lelah." Ucap Felix kelelahan.
"Aku mengerti banyak penghianat yang ingin menjatuhkan kerjaan, jadi kamu banyak mendapatkan misi." ucap Zen.
"Benar maka dari itu aku harus membunuh mereka." ucap Felix membuat semua disana merinding.
"Bercanda aku hanya ditugaskan menangkap untuk menginterogasi bagian pelindung kerajaan seperti: golden Leon, white shark dan light eagle bukan bagian aku untuk menginterogasi, tapi jika kesalahannya fatal itu tugas Venom untuk menghabisi nyawa mereka kami diberi hak membunuh asal itu alasan ya benar." ucap Felix yang membuat teman-temannya semakin takut.
"Baiklah pembicaraan kita sangat berbahaya mari pesan makan dan bicara hal lainnya." ucap Rey untuk mencairkan suasana.
Mereka setuju dan mulai bercerita hal-hal lainnya hingga lupa waktu disana banyak terdengar tawa bahagia, Owen hanya tersenyum karna sahabatnya punya teman dan tak seperti dulu yang dingin dan pendiam.
"Felix aku meminta maaf karna dulu sering membully mu!" ucap Zen.
"Tak apa-apa, mari berteman saja." ucap Felix memberikan makanan pada Zen.
"Aku tak terima, waktu kau dipukul aku juga ngerasain tau, pokonya aku akan memukulnya sekali saja baru aku terima." ucap Owen.
"Zen teman ku masih belum memaafkan mu kecuali kau mau di pukul sekali olehnya." ucap Felix dengan wajah sedikit tak enak hati.
"Tentu saja aku pantas mendapatkanny." ucap Zen.
"Dia iblis." ucap Felix.
"Ah..apa iblis? baiklah aku siap terima" Zen yang awalnya takut tapi dengan tulus dia siap menerimanya.
Felix yang tersenyum langsung memasang wajah dingin dan langsung memukul perut Zen dengan keras.
"Agkhhhh...sakit!" ucap Zen kesakitan memegang perut ya.
"Baiklah terima kasih teman ku sudah tak marah lagi." ucap Felix.
"Apa aku belum memukulnya Felix, kamu sendiri yang pukul!" ucap Owen marah.
"Sudahlah sama saja anggap saja aku memukulnya untuk mu, pukulan ku cukup keras." batin Felix berbicara dengan Owen.
"Baiklah, aku tau kau melindungi ya karna kmuu tau kalo aku yang memukulnya dia bisa tak selamat." ucap Owen.
"Ya anggap seperti itu" bantin Felix.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
zevy_14
terimakasih /Sob/
2024-02-28
2
Usmi Usmi
semangat Thor
2024-02-26
1