Dunia Sihir: Sihir Ku Bukan Ancaman
Disalah satu rumah cukup mewah disana terdengar suara seorang ayah yang marah kepada salah satu putranya yang berumur 10 tahun karena ia gagal dalam ujian sihir.
"Felix dasar anak tidak berguna, ayah malu punya anak sepertimu." ucap ayah Felix yang sangat marah.
"Hikss.... Memalukan nama keluarga, kenapa kamu mencoreng nama keluarga kita." ucap ibu yang hanya terus menangis.
Bocah 10 tahun itu hanya diam sambil meneteskan air matanya saat orang tuanya menggapnya kegagalan, seorang laki-laki datang membela adiknya.
"Cukup ibu ayah, Felix hanya perlu waktu untuk mengetahui sihirnya! " kata Kakak dari bocah itu.
"Xavier andai adek mu seperti dirimu jenius dalam sihir mungkin ayah tidak akan malu." ucap ayah duduk dengan emosi yang masih meluap.
"Ibu hanya takut dia dikucilkan, dimasa mendatang." ucap ibu sambil mengelap air matanya.
Xavier langsung mengandeng tangan adiknya menjauh dari keluarganya sebelum pergi ia berkata.
"Aku akan selalu bersama adikku meskipun semua orang menggapnya kegagalan. " Xavier berjalan menjauh dari mereka dia tak berhenti meski ibu dan ayahnya memanggil nama mereka berdua.
~Dikamar Felix~
"Kak, apakah aku aib keluarga jika aku memiliki sihir lemah tidak seperti kakak?" tanya bocah itu hingga meneteskan air matanya, Xavier mengelap air mata adikknya.
"Kamu bukan aib, aku akan bersamamu sampai kapanpun." Felix terseyum kearah kakaknya.
Beberapa bulan kemudian Xavier masuk kesekolah sihir meninggalkan Felix dirumah yang mengerikan itu, tidak ada lagi yang melindungi dirinya lagi, tapi ketika Kakek Felix datang maka Felix tidak akan merasa takut lagi.
"Felix sebentar lagi kamu akan masuk disekolah sihir yang sama dengan Xavier." ucap kakeknya sambil mengelus rambut bocah itu.
"Tapi sihirku sangat lemah." ucap Felix tak percaya diri.
"Ahh, nanti sihirmu akan semakin membaik kakek Percaya. " ucap kakek yang yakin pada cucu ya itu.
"Anak itu akan membuat nama keluarga kita malu, sedangkan putraku Xavier bisa masuk 10 besar pengguna sihir berbakat disekolah ya mungkin saja nanti dia bisa jadi pemimpin pelindung kerjaan sihir atau akan jadi kaisar sihir." ucap ibu membanggakan anaknya.
"Hhhh... Benar dia pasti akan menjadi itu, tapi Felix pasti akan menjadi kuat bahkan lebih kuat Lagi. " ucap kakeknya yg bangga.
7 tahun kemudian
Felix sekarang berusia 17 tahun dan bersekolah disekolah yang sama dengan Xavier, baik disekolah atau dirumah dia tetap mendapatkan Bullyan karna sihirnya sangat lemah tapi Felix hanya cuek dan bersikap dingin seperti tak terjadi apa-apa.
"Ahh, kalo aku tidak bisa sihir aku tidak akan masuk ke sekolah ini. Sangat memalukan tidak bisa menggunakan sihir." ejek seorang laki-laki bangsawan ke pada Felix.
Seseorang melempar kertas ke arah Felix lalu berkata begitu jahat tapi dia hanya acuh karna dia sudah terbiasa dengan itu semuanya.
"Hhhhh.... Anak gagal apakah kamu tidak malu kamu dari keluarga bangsawan yang sangat hebat tapi kamu lemah, keluar saja dari sekolah ini kau mempermalukan keluarga mu." sebagian siswa dan siswi tertawa mendengar kata-kata dari anak itu.
Tak disangka kakak Felix masuk kedalam kelas bersama dengan teman-teman ya, Xavier sekarang menepati posisi pertama sebagai siswa dengan siswa berbakat disekolah itu. Semua seketika terdiam saat Xavier masuk.
"Felix gimana kabarmu?" tanya Xavier terseyum.
"Aku baik-baik saja." ucap Felix dengan santai.
"Baguslah, aku hanya memberi kan ini. Buku yg kau minta." ucap Xavier terseyum memberikan buku Yang diminta Felix setelah memberikan buku itu dia segera Pergi bersama teman-temannya.
"Buku apa ini?" Mengambil buku milik Felix.
"Hahahahahahahaha........Buku sihir tanaman, kau mau pindah ke sihir tanaman." ucap laki-laki itu menertawakan Felix.
"Kembalikan." ucap Felix dengan baik-baik.
"Sihir pengikatan." salah satu laki-laki mengucapkan Mantra sihir seketika 5 tali langsung mengikat tubuh Felix. Tapi Felix hanya diam Tampa ekspresi.
Seketika pria didepan Felix akan menggunakan sihirnya juga.
"Sihir racun. " ucap siswa yang membuat racun yang akan mengarah Felix, seketika Felix membuat sihir pelindung dari petir tapi tidak besar karna mana ya atau energi ya habis saat ia menggunakan sihir itu berhasil memotong tali pengikat siswa lain.
Tapi seketika Felix jatuh terduduk dilantai karna kehabisan tenaga pria itu yang mulai bosan membuang buku Felix kedepan Felix yg kelelahan.
"Felix tampan, hanya saja dia terlalu lemah tidak seperti kakaknya tampan dan hebat." ucap siswi wanita disana.
Felix yang sudah terbiasa dengan semua itu tampak tak begitu peduli dengan semua hal yang diucapkan mereka, kemudian jam pelajaran dimulai semua siswa siswi dikumpulkan dilapangan untuk bertanding.
Semua menggunakan sihir yang hebat untuk duel satu lawan satu hingga giliran Felix semuanya mengangkat tangan untuk melawan Felix karna dia tidak hebat pada akhirnya Viktor yang maju dari keluarga fushi.
"Tidak jangan kamu Viktor." ucap guru yang tau perbandingan kekuatan mereka jauh.
"Tidak ada yang mau maju selain aku." ucap Viktor melihat kearah anak-anak lainnya mereka tak mau mengakat tangan lagi mereka ingin melihat Felix dihabis oleh Viktor.
"Felix apa kau siap?" Ucap guru itu yg khawatir dan ragu-ragu.
"Iya aku siap!" Tampa rasa ragu.
Akhirnya pertandingan dimulai antara Felix dan Viktor, karna tidak ada yang mau bertanding dengan Felix.
"Si lemah vs si kuat hahahahhaha bercanda sih." ucap laki racun itu.
Viktor mulai menyerang "Sihir besi: panah besi." membaca sihir dan langsung melesat kearah Felix yang membuat ya hanya menghindari setiap anak panah yang mengarah ke padannya.
Setiap Anak hanya bisa menguasai 1 atau 2 sihir saja tapi kebanyakan hanya mempunyai 1 sihir, seperti Felix yg bisa sihir listrik dan Viktor sihir besi yang bisa mengikuti kemauan Viktor.
"Sihir petir." ucap Felix yang memberi sedikit sengatan listrik kearah Viktor yang bisa di patahkan dengan muda dan hanya terasa menggelitik bagi Viktor.
"Hahahahahahahaha...Kau anggap itu sihir
Baiklah Sihir besi: 100 anak panah." tiba-tiba ratusan anak panah berada diatas Felix yang mulai membuat Felix khawatir.
Saat ratusan anak panah itu akan menggenai Felix tiba-tiba saja Xavier datang dan menolong adiknya dari serangan mematikan itu.
"Sihir cahaya: dinding pelindung." seketika muncul pelindung dari cahaya yang melindungi Xavier dan Felix.
"Sihir penyerang cahaya." ucap Xavier yang langsung menyerang lurus cahaya sihir menuju Viktor tapi viktor menggunakan sihir pelindung namun itu tidak bisa menahan Serangan milik Xavier hingga ia terhempas cukup jauh dan tak sadarkan diri.
Guru langsung menghentikan Semuanya karna takut akan berbahaya semua siswa hanya diam Melihat kejadian itu.
"Felix apa kau terluka?" tanya Xavier yang sangat khawatir.
"Apaaan ini pak, kenapa anda membiarkan orang jauh lebih kuat dari adik saya, anda biarkan bertanding, jika sampai adik saya terluka maka." Sebelum Xavier selesai berbicara Felix langsung narik kakaknya menjauh agar kakaknya tidak mendapatkan masalah.
"Apaan kamu... Kakak masih belum selesai." ucap Xavier yg emosi
"Kakak aku baik-baik saja, andai aku sekuat kk maka semuanya bisa terkendali." ucap Felix tertuduk kecewa.
"Aku minta maaf karna selalu merepotkan kakak, aku janji akan lindungi Kakak suatu saat nanti." lanjut Felix.
"Tugas seorang kakak adalah melindungi adiknya jadi kau tidak perlu meminta maaf." ucap Xavier yang sebenarnya takut suatu saat tidak bisa melindungi adiknya.
"Aku akan menjagamu Felix aku akan terus berlatih agar bisa hebat dan bisa melindungi mu." banti Xavier.
Setelah mereka berbincang-bincang mereka pun kembali ke kelas masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ayano
Keknya mereka ada 2 prota deh di sini
2023-08-01
1
Ayano
Kan...
2023-08-01
0
Ayano
Bertarung sihir ceritanya
Tapi kayaknya sedikit berat sebelah. Felix kalah gak ini
2023-08-01
1