Episode 5

Ze terdiam saat mendengar ucapan sang suami , ternyata ini bukan mimpi pikir ze. air mata ze kembali menetes , dadanya terasa sesak dan sangat sakit , saat mengetahui semua ini bukan lah mimpi.

"sayang , maafkan aku"ujar Riyan yang duduk di lantai dan bersimpuh di samping ranjang

ze tak bisa berkata apa apa , mulut nya seakan terkunci untuk mengatakan sebuah kata

" sayang , kamu bisa hukum aku apa aja , tapi tolong jangan tinggalin aku" ujar Rian sambil menangis

" pergi, aku ingin sendiri" kata kata yang ze keluarkan dengan susah payah nya, ia melepaskan genggaman tangan suami nya

" baik lah sayang , aku tau kau butuh waktu untuk menenangkan sendiri ,sekali lagi maafkan aku sayang, dan jangan tinggalkan aku" kata Riyan dengan tatapan memohon

Ze hanya diam sambil meneteskan air mata nya dan menatap balkon kamar nya.

Riyan hanya menghela nafas panjang ,setelah itu ia langsung keluar dari kamar nya dan ze, ia menutup rapat pintu kamar nya.

Setelah Riyan pergi dari kamar ze menangis sejadi jadi nya , entah dia harus bagai mana sekarang , seseorang yang membuat dirinya bertahan di sini telah menghiyanati dirinya.

" ayah , ibu , aku harus bagai mana, mampukah aku bertahan di sini" kata ze sambil menangis tersedu-sedu

Di luar kamar Riyan ikut menangis , ia tak tega melihat ze seperti itu , Riyan hanya bisa menyesali kebodohan nya sediri , karena perbuatan nya sang istri tercinta harus merasa sakit hati seperti ini

" Riyan , mama mau bicara" ucap sonya yang ingin bicara pada sang anak

Riyan langsung mengelap air matanya yang mengalir di pipi nya

" kita bicara di ruang keluarga saja" ujar Riyan yang langsung menuju ke ruang keluarga , sonya pun hanya mengikuti sang anak

Sesampai nya di ruang keluarga di sana sudah ada lia dan ranti , Riyan langsung duduk agak jauh darii mereka , ia memilih kursi yang hanya bisa diduduki sendirian

" Riyan , mama minta kanu menikahi ranti" ujar sonya pada Riyan

" ya , aku tau , tapi tolong jangan sekarang , saat ini ze sedag tidak baik baik saja" ujar Riyan yang memikirkan perasaan ze

" Riyan stop ya , stop kamu mikirin perempuan mandul seperti dia , sekarang pikirkan nasip anak mu , apa kamu mau anak mu lahir tanpa seorang ayah" ujar sonya yang kesal karena Riyan selalu memikirkan ze

" ya , ma aku tau tapi_"

" gak ada tapi tapian , besok kamu harus menikahi ranti " ujar sonya memutuskan

Ranti langsung menahan senyum nya saat mendengar keputusan sonya , dalam hatinya berteriak bahagia

" tidak bisa begitu ma , aku harus meminta persetujuan dari ze, bagai mana pun ze adalah istri pertama ku" ujar Riyan yang harus meminta persetujuan ze terlebih dahulu

" mau dia setuju atau tidak setuju , mama gak perduli , pokok nya besok kau harus menikahi ranti , mama gak mau ada penolakan lagi, ini demi cucu mama , anak kamu rian , jadi tolong jangan egois Riyan " ujar sonya panjang lebar

Rian hanya diam , ia langsung beranjak dari duduk nya , lalu ia menuju ke kamar nya bersama ze

" nyonya , bagai mana , apa kah pak Riyan mau bertanggung jawab?" tanya ranti dengan wajah sedih nya

" jangan panggil aku nyonya , panggil mama aja , dan Riyan jangan panggil bapak lagi , panggil dia mas , atau apa lah sesuka kamu ya" ujar sonya dengan nada lembut

" baik lah ma" ranti dengan tersenyum kecil

" ranti , kamu jangan khawatir nya , besok , Riyan pasti akan menikahi kamu " ujar sonya menyakinkan ranti

" terimakasih ma" ujar ranti dengan tersenyum

" sama sama ranti , mama melakukan ini semua demi kebaikan kamu dan cucu mama" ujar sonya sambil mengelus perut ranti , ia sangat bahagia kalau sebentar lagi dirinya akan mempunyai cucu

' yes, rencana ku berhasil , sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Riyan , setelah itu aku hanya memikirkan untuk menyingkirkan ze, maaf ya ze, sebenar nya kamu sangat baik, tapi sayang nasip mu yang tidak baik' batin ranti sambil tersenyum kecil

Rian ingin masuk ke dalam kamar nya dan ze namun kamar nya di kunci dari dalam

" sayang , buka pintunya dong, aku mau masuk" pinta Rian sambil mengetik ngetok pintu kamar

Tok... Tok...

" sayang" panggil Riyan

" aku mau sendiri mas, kamu tidur di kamar lain aja" ujar ze dari dalam kamar

" huufff, baik lah sayang , kalau kau butuh apa apa , kamu panggi aku di kamar sebelah ya" kata rian yang langsung menuju ke kamar yang ada di sebelah kamar nya , kebetulan kamar itu kosong , sebenar nya dulu nya kamar itu di jadi kan ruangan kerja Riyan , namun sekarang di ubah menjadi kamar, ruang kerja rian di pindahkan di lantai dasar

Riyan merebahkan tubuh nya di atas kasur , kepala nya terasa sangat pusing , memikirkan masalah yang harus ia hadapi , di sisi lain ia memikirkan betapa hancurnya hati istri tercinta dan disisi lain nya , memikirkan anak nya yang saat ini sedang di kandung oleh ranti , sekertaris nya. Tanpa terasa Riyan langsung tertidur, karena sangking lelah nya dirinya hari ini , lelah fisik , lelah pikiran

Tak terasa sudah pagi Rian namun Rian enggan untuk bangun , ia meraba di samping nya ada seseorang , yang ia pikir itu adalah ze , ia langsung memeluk nya dengan erat dan tersenyum , namun senyum itu seketika pusar saat mencium aroma tubuh itu , aroma yang bukan milik sang istri.

Riyan langsung membuka kedua mata nya, alangkah terkejut nya saat melihat siapa yang ia peluk tadi , deng cepat ia langsung melepaskan pelukan nya.

" ranti, sedang apa kamu di sini?" tanya Riyan yang marah dan langsung beranjak dari tidur nya

" maaf mas, semalam aku di suruh tidur di sini sama mama" ujar ranti sambil menundukkan kepalanya

" mas, mama" ucap Riyan yang merasa aneh dengan panggilan itu

" ,maaf mas , semalam mama yang meminta ku memanggil mu dan mama seperti itu" ujar ranti yang mengeti dengan yang di maksud Riyan

" terus , kamu kan sudah tau aku di kamar ini , kenapa kamu masih tidur di sini , di rumah ini banyak kamar yang kosong" ujar Riyan yang kesal

" maaf mas , ini keinginan anak mu, yang ingin sekali tidur dengan papa nya" ujar ranti anaknya yang jadi alasan

" hhuff, baik lah , kali ini aku maaf kan , tapi tidak dengan lain kali , kita ini bukan muhrim jadi tidak boleh tidur satu kamar" ucap Rian yang mengingatkan ranti

"ia mas , maafkan aku , aku tidak akan mengulangi nya lagi"ujar ranti

" hem , baik lah , kamu bisa keluar , aku kamu mandi " ujar Rian mengusir ranti

Tiba tiba ranti langsung mual mual dan berlari menuju ke kemar mandi .

.

.

Jangan lupa like dan komen nya ya, Terimakasih🙏🥰

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Ranti ... cepat ato lambat kamu akan terima karma mu.😡
Helow ibu Sonya selamat menikmati menjaga calon cucu bukan darah daging Riyan.
Kalian ketipu dgn Ranti 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-24

3

Wirda Lubis

Wirda Lubis

si Rian si CEO bodoh ngak diselidiki dulu si ranti

2023-08-24

5

Adeva Rizky

Adeva Rizky

kosakatax kurang jelas.bnyk typox.ada yg kurang hurufx

2023-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!