Episode 4

satu bulan kemudian hari perayaan anniversary pernikahan zezalia dan Riyan Pratama akan di selenggarakan di sebuah restoran yang cukup mewah. Awal nya sonya dan lia tidak setuju sang kakak akan mengadakan Anniversary di restoran , menurut mereka adalah hal yang tidak berguna

Para tamu undangan telah hadir di acara anniversary zezalia dan Riyan , ara nya pun berjalan dengan lancar , ze merasa menjadi perempuan paling bahagia saat ini, setelah acara selesai ,dan para tamu pun sudah banyak yang pulang , di sana tinggal para keluarga besar Riyan saja , karena ze sudah tidak memiliki keluarga lagi , kedua orang tuanya telah meninggal dunia , dan ze tidak memiliki keluarga dekat

" terimakasih y mas " ucap ze sambil tersenyum senang

" apa kau bahagia?" tanya Riyan yang merangkul pinggang ze

" ya mas aku sangat bahagia" ujar ze

"kau yang bahagia, tapi tidak dengan anak ku" ujar sonya yang menghampiri ze dan Riyan

" ma, siapa bilang aku tidak bahagia , aku bahagia asal istri ku bahagia" ujar Riyan yang tidak suka dengan ucapan sang mama

" sudah lah sayang , untuk apa kamu mempertahankan wanita ini , wanita mandul seperti dia tidak cocok untuk mu, kamu itu butuh keturunan , untuk mewarisi perusahaan pratama," ujar sonya dengan ketus

ze hanya diam namun dalam hatinya sangat sakit mendengar perkataan mertuanya itu

" ma , ada atau tidak adanya anak di antara kamu , aku tidak akan meninggalkan ze" tegas Riyan pada sang mama

" maaf pak , kalau saya ikut dalam pembicaraan bapak dan nyonya , saya di sini ingin menyampaikan kalau saya saat ini tengah hamil" ujar ranti yang ikut bicara di antara perdebatan antara Riyan dan sonya

Mata Riyan langsung melebar , ia langsung mengerti dengan yang ranti bicarakan

" terus apa hubungan nya kalau kamu hamil , kami sedang tidak membahas kamu hamil atau tidak" bentak sonya pada ranti

" mama, jangan pernah bentak ranti" kata Riyan memperingati kan sang mama

ze merasa heran , kenapa suaminya membela sekertaris nya, pikir ze

"kenapa kamu jadi membela dia Riyan " tanya sonya dengan penuh amarah

" maaf nyonya , saat ini saya sedang mengandung anak dari pak Riyan " ujar ranti sambil menunduk kan kepalanya

Jeduarrrr!!

Bak di sambar petir siang bolong.ze yang langung terkejut membulatkan kedua matanya, sakit hati nya saat mendengar pengakuan ranti sekertaris suaminya . Mata nya langsung beralih melihat sang suami

" mas , apa benar yang di katakan ranti?" tanya ze engan mata yang berkaca kaca , ia berharap semua ini tidak lah benar , ia berharap ranti hanya mengarang cerita saja

" Riyan , apa benar yang di katakan ranti , kalau anak yang ada di dalam kandungan nya itu anak kamu?" tanya sonya pada anak nya , jika itu benar maka sonya akan sangat bahagia mendengar kalau keturunan Pratama Akan segera hadir

Riyan hanya diam,ia bingung haus menjawab apa , ia takut kalau ze akan kecewa pada nya , tapi anak yang ada di kandungan ranti butuh sosok ayah

" mas , jawab mas , apa benar anak yang ada di kandungan ranti itu anak kamu?" tanya ze lagi dengan buaian air mata di pipi nya

" ya sayang , maaf kan aku" jawab Riyan sambil menggenggam tangan ze

Hati ze seakan di tusuk ribuan jarum saat mendengar pengakuan Riyan , sungguh ze sangat marah pada Riyan suaminya, ia menghempaskan tangan Riyan lalu ia pergi sambil menahan dadanya yang sangat sakit

" ze!!! Sayang , maafkan aku" ujar Riyan yang hendak mengajar ze

" tidak usah di kejar , sekarang kamu urusin aja ranti yang saat ini sedang mengandung anak kamu , ngapain kamu ngurusin perempuan mandul itu" ujar sonya yang menahan anak nya untuk mengejar ze

Riyan langsung melepaskan tangan sang mama , ia tak menghiraukan perkataan sang mama , yang ia pikirkan saat ini ialah ze

Riyan langsung mengejar ze yang saat ini sudah keluar dari restoran , Riyan langsung memeluk ze dari belakang

" lepas , lepaskan aku" teriak ze sambil memberontak ingin minta di lepaskan , namun Rian mendekap nya dengan kuat sehingga ze tak bisa melepaskan diri

" maaf sayang , sungguh aku tak sengaja ,melakukan nya , maafkan aku sayang , aku mohon jangan tinggalkan aku" ujar Rian yang menangis sambil memeluk ze dari belakang

Mereka berdua sama sama menangis , tiba tiba hujan pun turun , membasahi mereka berdua

" maaf kan aku sayang , aku mohon jangan tinggalkan aku, aku tak bisa hidup , tanpa mu" ujar riyan yang takut kalau ze akan meninggalkan nya

Ze tak menjawab ucapan Riyan , hati nya terlalu sakit saat mendengarkan kalau anak yang ada di dalam kandungan ranti adalah anak dari suami nya

Tiba tiba tubuh ze langsung lemas di dekapan Riyan dan pingsan , dengan sigap rian menahan tubuh ze agar tidak terjatuh

" sayang!! Sayang , bangun" ucap Rian yang mencoba membangun kan ze, dengan cepat Riyan langsung menggendong ze dan membawanya ke dalam mobil milik nya riyan langsung membawa ze pulang ke rumah nya , tak lupa ia juga memanggil dokter langganan keluarga nya

Riyan meninggalkan keluarganya di restora itu , saat ini yang Riyan pikirkan adalah ze yang saat ini tengah pingsan

sesampainya di rumah , Rian langsung mengantikan baju sang istri , tak lama setelah itu dokter pun datang , dan langsung memeriksa keadaan ze

" bagai mana ke adaan istri dokter?" tanya Riyan dengan khawatir

" istri bapak hanya kelelahan dan stres saja , tidak akan lama dia akan segera sadar " ujar dokter itu setelah memeriksa ke adaan ze

" baik dokter, terimakasih " ujar Riyan merasa lega karena ze tidak apa apa

" baik , kalau begitu saya permisi dulu" ujar dokter itu undur diri

" ya dokter, sekali lagi terimakasih dan maaf telah menggangu waktu dokter" ujar Riyan yang merasa tidak enak

" tak masalah pak , itu sudah menjadi tanggung jawab saya" ujar dokter itu

Setelah dokter itu pergi Riyan selalu ada di samping istri nya , sungguh kali ini Riyan sangat takut kalau istri nya meninggalkan dirinya

" sayang , maafkan aku, maaf atas ke hilafan ku , jangan tinggalkan aku sayang" ujar Riyan sambil mengelus pipi ze

Tak lama mata ze pun terbuka , pertama kali yang lihat oleh ze adalah wajah suami nya yang sedang menangis

" mas' panggil ze dengan lirih , ze berharap kejadian tadi adalah mimpi

" sayang , kamu sudah sadar ?" tanya Riya dengan gembira

" kamu mau , makan , tau mau minum sayang?" tanya Riyan yang menawari sang istri

" tidak mas" jawab ze dengan singkat

" sayang , maafkan aku , aku benar benar tidak tau kalau aku telah meniduri ranti , saat itu aku mabuk dan yang aku lihat itu adalah kamu, maafkan aku sayang , tolong jangan tinggalkan aku , aku tak bisa hidup tanpa mu" ucap Riyan dengan penuh penyesalan

.

.

.jangan lupa LIke dan komen nya ya, Terimakasih🙏🥰

Terpopuler

Comments

Adin Da

Adin Da

gud

2024-04-30

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

maaf2 tapi nanti juga menikah dgn Ranti dan menceraikan Zezalia ...

2024-01-24

0

Eka 'aina

Eka 'aina

makanya pak bos klo cari sekertaris itu yg cwok aja

2024-01-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!